ILMU
EKONOMI
negara yang ada. Keadaan ini menyebabkan si at kebijakan ekonomi internasional lain dari si at kebijakan ekonomi lain yang bersi at nasional. %ubungan ekonomi internasional menyangkut banyak aspek. Aspekaspek itu dapat berupa pertukaran seperti komoditi, pertukaran jasa, pertukaran modal dan teknologi, pertukaran in ormasi dan komunikasi serta aspek yang memba&a akibat terjadinya hak dan ke&ajiban seperti hubungan hutang-piutang dan hubungan se&a-menye&a. !ertukaran komoditas dan jasa antara penduduk satu negara dengan penduduk negara lain terjadi karena keperluan mereka untuk memperoleh barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup yang tidak selalu dapat mereka hasilkan sendiri atau kalau dapat dihasilkan sendiri memerlukan biaya yang sangat tinggi. %al ini terutama disebabkan karena hadiah alam kepada masing-masing negara tidak sama, baik dalam jenis maupun besarnya, di samping pertukaran komoditi dan jasa, setiap negara memerlukan pula modal dan teknologi untuk membantu merealisasi potensi sumber daya alam yang dimilikinya maupun untuk pengembangan industrinya. $odal dan teknologi yang dimiliki sesuatu negara mungkin sekali tidak cukup besar dan tidak cukup canggih untuk melaksanakan pembangunan ekonominya. "agi negara-negara yang sedang berkembang pemasukan modal dan teknologi dari luar negeri memegang peranan tidak kecil dalam usaha untuk membangun ekonomi mereka. 'ermasuk dalam pengertian modal dan teknologi adalah tenaga-tenaga ahli, mesin, dana, komputer, teknik produksi, pengelolaan usaha dan ke&iras&astaan. (alam )aman modern ini kecuali barang dan jasa serta modal dan teknologi, pertukaran in ormasi dan komunikasi menduduki peranan yang penting pula. !enemuan-penemuan baru, proses produksi baru dan berbagai-bagai hal yang dapat memandang pembangunan lebih cepat yang berasal dari sesuatu negara dapat dengan mudah diin ormasikan kepada negara-negara yang lain. !erkembangan saranan in ormasi dan komunikasi seperti kabel tangah laut, satelit, komputer dan sebagainya memungkinkan proses pemberian in ormasi ke negara lain dengan mudah, cepat dan sama. Keseluruhan hubungan ekonomi itu membentuk hubungan ekonomi internasional yang berupa pertukaran.
%ubungan ekonomi lain yang tidak kalah pentingnya dan kadang-kadang terkait langsung dengan hubungan yang berupa pertukaran adalah hubungan yang menimbulkan hak dan ke&ajiban yang menyangkut &aktu. %ubungan seperti itu misalnya saja adalah hubungan hutang pitung. %ubungan seperti ini serigkali timbul sebagai akibat terjadinya hubungan pertukaran. *ikalau sesuatu negara membeli barang + dari negara lain dengan perjanjian membayar setelah jangka &aktu tertentu (kredit), maka terjadilah hubungan hutang-piutang. %ubungan hutang piutang dapat berjangka pendek dapat pula berjangka panjang. (isamping hubungan hutang-piutang yang timbul sebagai akibat dari pertukaran, terdapat pula hubungan hutang-piutang yang bersi at langsung. %al ini dapat terlihat pada pinjaman luar negeri seperti dilakukan oleh Indonesia kepada negara-negara IGGI (Inter Govermental Group on Indonesia ). Kecual bantuan luar negeri yang berupa hibah, yaitu bantuan luar negeri yang berupa pemberian sehingga tidak perlu dikembalikan, semua hubungan yang menimbulkan hak dan ke&ajiban yang menyangkut &aktu itu mempunyai konsek&ensi pada posisi kredit sesuatu negara. Kedua bentuk hubungan ekonomi internasional itu, baik yang berupa pertukaran maupun yang berupa hutang piutang, menggambarkan kedudukan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain. 'etapi &alaupun hubungan-hubungan itu menunjukkan posisi ekonomi internasional sesuatu negara, tidak berarti bah&a hubungan-hubungan itu lepas dari kondisi ekonomi didalam negeri. Keterkaitan antara hubungan internasional dan kondisi dalam negeri sesuatu negara dapat sangat penting dapat pula tidak, tergantung pada proporsi peranannya. !ada dasarnya ruang lingkup ilmu ekonomi internasional tidak jauh berbeda dengan ruang lingkup ilmu ekonomi pada umumnya. Kalau ilmu ekonomi umum terutama mempalajari berbagai masalah yang terjadi pada suatu negara saja, jadi terlepas dari kaitannya dengan negara lain, maka ilmu ekonomi internasional mempunyai jangkauan yang lebih luas, jadi lebih umum, dibandingkan dengan dengan ilmu ekonomi yang hanya mempelajari keadaan dan masalah suatu negara saja, sebuah ekonomi tertutup. Apabila tekanan
diletakan pada hubungan ekonomi antar negara, maka sebenarnya jumlah negara yang saling berhubungan itu tidak lagi merupakan banyak negara dan banyak hubungan, tetapi tinggal satu hubungan saja. (e&asa ini hampir tidak ada lagi negara yang sepenuhnya mempunyai ekonomi yang tertutup. (ari uraian diatas, berikut ini disampaikan rincian dari ruang lingkup yang menjadi /1.1. baha2an ekonomi internasional yang meliputi ,
3*4
+ra,e4
'eori ini membahas dasar terjadinya perdagangan dan keuntungankeuntungan dari perdagangan.
3#4
Te1ri
.ebi7a.an
/er,a-an-an
3The
+he1r5
16
c100ercial /1lic54
'eori yang mempelajari alasan serta akibat timbulnya pembatasanpembatasan terhadap arus bebas perdangangan.
384
Adalah dokumen (pembukuan) sistematis dari semua transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Pe0ba5aran
neraca
ketidakseimbangan
(alam dunia modern de&asa ini, jarang sekali ada negara yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan sendiri tanpa melakukan kerja sama dengan negara lain. $elalui perkembangan teknologi yang cepat, pembagian kerja menjadi semakin mantap, sehingga perkembangan spesialisasi menjadi semakin pesat pula. Akibatnya semakin banyak pula barang dan jasa yang tersedia untuk dipertukarkan, dan sejalan dengan itu transaksi yang menyangkut pertukaran sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi juga berkembang semakin cepat. (engan demikian terlihat bah&a perdagangan internasional, yaitu perdagangan barang, jasa dan akti.a merupakan mata rantai yang sangat kuat yang menghubungkan perekonomian berbagai negara.
nature and causes of the wealth of nation . $engkritik pandangan orangorang $erkantilis, dan sebaliknya menganjurkan perlunya dilakukan perdagangan bebas sebagai suatu kebijaksanaan yang paling baik dan menguntungkan bagi negara-negara didunia.
Adam
Smith
secara
sederhana
menggunakan teori nilai tenaga kerja 3 lab1r +he1r5 16 :alue4 yang dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut ,
Keuntungan absolut ini akan dapat diperoleh suatu negara, apabila negara
tersebut mampu memproduksi suatu barang dengan jam kerja per periode &aktu
yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan negara lain untuk jenis produksi yang sama. (atau dengan jam kerja yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar).
(idalam analisis perdagangan internasional dengan pendekatan absolute advantage ini, 0en--una.an a2u02i sebagai berikut6 *. )an5a +er,a/a+ #3,ua4 ne-ara 5an- +erliba+ ,ala0 /er,a-an-an in+erna2i1nal. #. Ma2in-;0a2in- ne-ara han5a #3,ua4 7eni2 baran- 5an- 2a0a ,a/a+ 0en-ha2il.an
8. Ma2in-;0a2in- ne-ara han5a 0e0ili.i #3,ua4 uni+ 6a.+1r /r1,u.2i. 9. "erla.u lab1r +he1r5 16 :alue <. Pr12e2 /r1,u.2i ,ala0 .1n,i2i c1n2+an re+urn +1 2cale 3 c1n2+an c12+4, ar+in5a har-a baran- /er uni+ /a,a berba-ai .1n,i2i /r1,u.2i a,alah 2a0a.
"erikut ini ditunjukan/diberikan contoh, bah&a Australia mempunyai keunggulan absolut terhadap Indonesia dalam produksi Kain, dan Indonesia mempunyai keunggulan absolute terhadap Australia dalam produksi beras.
Tabel *. Pr1,u.2i 31u+/u+4 /er uni+ TK /er /eri1,e =a.+u NEGARA AUSTRALIA IN(ONESIA "ERAS 8$$$ K= <$$$ K= KAIN <$ Yar, #< Yar,
Australia lebih e isien dalam menghasilkan kain bila dibandingkan dengan Indonesia (artinya Australia mempunyai keunggulan absulut dalam produksi kain dari pada Indonesia). (engan demikian Australia, akan berspesialisasi dalam produksi kain.
Sebaliknya Indonesia lebih e isien dalam menghasilkan beras bila dibandingkan dengan Australia (artinya Indonesia mempunyai keunggulan absolut dalam produksi beras bila dibandingkan dengan Australia).
Setelah kedua negara masing-masing berspesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absolut maka keduanya akan segera mengadakan perdagangan (trade) untuk memperoleh keuntngan perdagangan 3Gain 16
ab21lu+e
ab21lu+e
,i2a,:an+a-e!"
S/e2iali2a2i Pr1,u.2i
"ila Australia dan Indonesia melakukan spesialisasi dalam memproduksi produk yang mempunyai keunggulan absolut, maka Australia akan menggunakan seluruh input aktornya yaitu sebanyak 2 unit (lihat asumsi nomor 3) untuk menghasilkan kain dan akan diperoleh hasil sebanyak *$$ 5ar, kain. "egitu juga Indonesia yang berspesialisasi dalam produksi beras, akan menghasilkan beras sebanyak *$.$$$ .-.
Per,a-an-an Men-un+un-.an
"eba2
5an-
Salin-
Sesudah spesialisasi produksi dilaksanakan oleh masing-masing negara, maka perdagangan bebas yang saling menguntungkan akan dapat dilangsungkan. Sedangkan harga ('7') dan jumlah komoditi yang diperdagangan tergantung kepada kesepakatan antara negara-negara yang melakukan perdagangan bebas tersebut.
Agar
bebas pihak,
menguntungkan terletak
tukar (TOT) setelah dilakukan perdagangan harus diantara masing-masing negara sebelum perdagangan bebas dilaksanakan (TOT Before Trade)
Kurs tukar atau harga relati atau 0 Kain(K) : 299 "eras(") perdagagan di Indonesia sebelum melakukan
perdagangan internasional dengan Australia adalah , 8999 K& "eras : 28 -ard Kain
(alam perdagangan bebas ini dimisalkan Australia ingin mengimpor beras dari Indonesia sebanyak 8999 kg yang akan ditukar dengan kain. #ntuk memperoleh beras sebanyak itu Australia harus mengekspor kain ke Indonesia sebanyak 89 yard (karena TOT in+?l
*adi dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan setelah kedua belah pihak melaksanakan spesialisasi produk yang memiliki keunggulan absolute, akan memungkinkan suatu negara menikmati lebih banyak produk dari pada yang dapat dihasilkan didalam negeri ,ithout tra!e.