Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan Hari/Tanggal Tempat Waktu Sasaran

: Penyakit Menular Seksual (PMS) : Jumat/18 Januari 2013 : Ruang 29 : Jam 09.00 WIB - selesai : Keluarga pasien di Ruang 29 RSSA

I.

Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran dapat memahami tentang Penyakit Menular Seksual (PMS). 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran diharapan mampu:

a) Menjelaskan pengertian PMS. b) Menjelaskan gejala PMS c) Menjelaskan macam-macam penyakit dan penyebab PMS d) Menjelaskan pencegahan PMS e) Menyebutkan bahaya PMS
II. Materi Pembelajaran a. Pengertian PMS. b. Gejala PMS c. Macam-macam penyakit dan penyebab PMS d. Pencegahan PMS e. Bahaya PMS

III.

Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab

IV.

Media pembelajaran Leaflet Poster

V.

Kegiatan penyuluhan Tahap Pembukaan waktu 3 menit Kegiatan 1. memberi salam pembuka 2. memprkenalkan diri 3. menjelaskan pokok bahaan dan

tujuan penyuluhan 4. membagi leaflet

Penjelasan materi

20 menit

1. Menjelaskan tentang : a. Pengertian PMS. b. Gejala-gejala PMS c. Macam-macam penyebab PMS d. Pencegahan PMS e. Bahaya PMS penyakit dan

Evaluasi

5 menit

Pemandu diskusi kelompok mengevaluasi hasil diskusi dalam kelompoknya

Penutup

2 menit

Kesimpulan dari penyuluhan Evaluasi dari pemimpin diskusi Mengucapkan salam penutup mengakhiri pertemuan mengucapkan terima kasih

VI.

Evaluasi Pembelajaran a) Bentuk b) Waktu c) Materi evaluasi : Penyuluhan : 30 menit. :

Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses belajar dan pada akhir dari proses belajar. Cara evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan: a. Pengertian PMS. b. Gejala PMS c. Macam-macam penyakit dan penyebab PMS d. Pencegahan PMS e. Bahaya PMS

VIII. PENGORGANISASIAN Yang menyampaikan penyuluhan : TIM PKRS R. 29 RSSA

MATERI PEMBELAJARAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) I. PENGERTIAN Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. (Sumber: UNAIDS dan WHO 1998, Alan Guttmacher Institute 1998)

II.

GEJALA PENYAKIT MENULAR Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah : a. Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecet pada daerah sekitar kelamin. b. Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada sekitar daerah kelamin. c. Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam. d. Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin. e. Sakit luar biasa saat kencing. f. Kencing nanah/darah dengan bau busuk.

g. Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok. h. Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan i. berkeringat saat malam.

Sedangkan pada perempuan meliputi : a. Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual. b. Rasa nyeri pada perut bagian bawah. c. Keluarnya lendir pada vagina. d. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatal pada kelamin. e. Keputihan berbusa dan berbau busuk. f. Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks.

III.

MACAM-MACAM PENYAKIT DAN PENYEBAB PMS 1. Gonorea (GO) Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Ada masa tenggang (masa inkubasi) selama 2 -10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah, bengkak dan bernanah. Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Sedangkan Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan. Akibat penyakit GO, pada laki-laki dan perempuan, seringkali berupa kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan. 2. Herpes Genital Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa tenggang 4 - 7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Gejala yang ditimbulkan adalah : a. Bintil-bintil berair seperti anggur di sekitar kelamin. b. Pecah, lalu menyebabkan luka kering mengerak lalu hilang. c. Terulang lagi sampai seumur hidup. d. Pada perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarab, tetapi pengobatan anti virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamannya penyakit. 3. Sifilis (Raja Singa) Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang- kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak

menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental. 4. Klamidia Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa tanpa gejala ber-langsung 7 - 21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, gejalanya bisa berupa : a. Keluarnya cairan dari alat kelamin atau sering disebut keputihan encer berwarna kuning kecoklatan. b. Rasa nyeri di rongga pinggul. c. Pendarahan setelah hubungan seksual.

Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa : a. Keluar cairan bening dari saluran kencing. b. Rasa nyeri saat kencing. c. Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan keluar dan bercampur nanah. Tidak jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal proses infeksi sedang berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedang menjadi pembawa PMS dan menularkannya kepada pasangannya melalui hubungan seksual. Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran kencing. Pada bayi, 60% - 70% terkena penyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia). 5. Trikomoniasis Vaginalis Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasitTricho monas vaginalis.

Gejala dan tanda-tandanya adalah: a. Keluar cairan vagina berwarna encer dan baunya busuk. b. Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman. c. Nyeri saat kencing. 6. Kandidadis Vagina Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candidas albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas dan berreplikasi secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga mengakibatkan infeksi dan terjadi keputihan. Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya. Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dari perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintikbintik kemerahan di kulit kelamin. 7. Kutil Kelamin Penyebabnya adalah human papilloma virus (HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin. Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya. Sampai menyembuhkan sekarang kutil belum ada obat yang hanya dapat sampai secara pada tuntas tahap

kelamin.

Pengobatan

menghilangkan kutilnya saja. 8. HIV/AIDS AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

Penderita sering kali merasa sehat dan memang dari luar memang tampak sehat. Sering kali 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Kekebalan tubuh semakin lemah dan akhirnya penderita mudah terjangkit berbagai macam penyakit. Sampai nanti penderita meninggal perlahan. Belum ditemukan obat bagi penderitannya sampai saat ini. Obat yang tersedia hanya dapat menolong penderita untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya. Cara penularan: a. Melalui darah b. Ibu hamil kepada bayinya c. Jarum suntik

Gejala: a. Kehilangan BB secara drastic b. Rasa lelah yang berkepanjangan c. Sesak napas dan batukberkepanjangan d. Pembengkakan di leher dan ketiak e. Bercak merah kebiruan pada kulit f. Diare yang berkelanjutan

g. Sering demam (lebih dari 380C) disertai keringat dingin malam hari tanpa sesak yang jelas.

IV.

PENCEGAHAN PMS 1. Gunakan perilaku seksual sehat 2. Hindari hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan. 3. Gunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual. 4. Periksakan segera bila ada gejala PMS yang dicurigai 5. Setiap perbuatan yang kita lakukan tentu mengandung resiko dalam tingkatan tertentu. Perilaku seksual tidak terkecuali. Salah satu resiko dari melakukan hubungan seksual adalah kemungkinan terjangkit PMS atau Penyakit Menular Seksual.

Berikut ini akan dipaparkan sepuluh faktor resiko teratas yang berpengaruh pada peluang Anda terkena PMS: 1. Seks tanpa pelindung Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom. 2. Berganti-ganti pasangan Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung memilih pasangan yang suka berganti

pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda. 3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan. 4. Pengggunaan alcohol Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan

seksual. Orang yang biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom. 5. Penyalahgunaan obat Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak akan

dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti Hepatitis dan HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks. 6. Seks untuk uang/obat Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan. 7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS. 8. Monogami serial Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan kawincerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang

mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual. Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada monogami jangka panjang yang kedua pasangan sudah dites kesehatan reproduksi. 9. Sudah terkena suatu PMS Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko. 10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi

Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaikmeski tidak semua orang melakukannya. V. BAHAYA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Jika dibiarkan saja tanpa ditangani, PMS dapat menghancurkan orang yang terinfeksi, seperti: a. Kemandulan baik pria atau wanita. b. Kanker leher rahim pada wanita. c. Kehamilan di luar rahim. d. Infeksi yang menyebar. e. Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya, seperti lahir sebelum cukup umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS. f. Infeksi HIV

DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Lany. Kanisius, 2001 Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta (http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/50-artikel-kesehatan/147penyakit-menular-seksual.html) PMS : Penyakit Menular Seksual, Yogyakarta, Penerbit

Anda mungkin juga menyukai