Anda di halaman 1dari 11

1 a. Apa itu Puskesmas ?

(pengertian,tujuan,fungsi,jenis,program) Jelly,siti,dina Jawab :

Menurut Azwar, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 1996). Menurut Depkes RI (1991) Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Effendi, 1998).

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.

JENIS 1. Puskesmas : Umumnya ada satu buah di setiap Kecamatan, Jenis Puskesmas menurut pelayanan kesehatan medis, dibagi dua kelompok yakni : Puskesmas Perawatan, pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap Puskesmas Non Perawatan, hanya pelayanan kesehatan rawat jalan Menurut wilayah kerjanya, dikelompokkan menjadi : Puskesmas Induk / Puskesmas Kecamatan

Puskesmas Satelit / Puskesmas Kelurahan

2. Puskesmas Pembantu (Pustu): Biasanya ada satu buah di setiap desa/kelurahan Pelayanan medis sederhana oleh perawat atau bidan, disertai jadwal kunjungan dokter 3. Puskesmas Keliling (Puskel) : Kegiatan pelayanan khusus ke luar gedung, di wilayah kerja puskesmas Pelayanan medis terpadu oleh dokter, perawat, bidan, gizi, pengobatan dan penyuluhan. 4. Pondok Bersalin Desa (Polindes) : Pos pelayanan kesehatan ini sebaiknya ada disetiap desa/kelurahan, sebagai penunjang pelaksanaan desa/kelurahan SIAGA, Beberapa pos yang fungsinya sejenis (cuma namanya saja yang berbeda) antara lain : Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) Balai Kesehatan Masyarakat (Bakesra)

5. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) : Lumrahnya selalu ada satu atau lebih di setiap RW/Desa/Kelurahan, Hal ini sangat tergantung kepada peran serta aktif para RT, RW, Lurah, tokoh masyarakat setempat, bersama para kader kesehatan yang telah dibentuk dan ditunjuk. Dari segi sasaran pelayanan Jenis posyandu, dibagi menjadi : Posyandu Bayi-Balita Posyandu Lansia /Manula

Dari aspek pencapaian jenis pelayanan, dikelompokkan : Posyandu Pratama Posyandu Madya Posyandu Purnama Posyandu Mandiri

TUJUAN

Tujuan puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.

FUNGSI Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi sebagai berikut : a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Memiliki makna bahwa Puskesmas harus mampu membantu menggerakkan (motivator, fasilitator) dan turut serta memantau pembangunan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan agar dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. Diharapkan setiap pembangunan yang dilaksanakan seyogyanya yang mendatangkan dampak positif terhadap kesehatan. Keberhasilan dapat diukur dari Indeks Potensi Tatanan Sehat ( IPTS )
Indikatornya adalah :

Berapa % sekolah yang dinyatakan berpotensi sehat Berapa % tempat kerja yang dinyatakan berpotensi sehat Berapa tempat-tempat umum yang dinyatakan berpotensi sehat

Indikator Potensi Tatanan Sehat untuk sekolah :

Tersedianya air bersih Tersedianya jamban yang saniter Adanya larangan merokok Adanya dokter kecil untuk SD atau Palang Merah Remaja ( PMR ) untuk SLTP

b. Memberdayakan masyarakat dan keluarga


Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan tokoh masyarakat. Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga agar

mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan pemecahannya dengan benar tanpa atau dengan bantuan pihak lain. Indikator fungsi pemberdayaan masyarakat, yaitu:

Tumbuh-kembang UKBM (UpayaKesehatan Berbasis Masyarakat) Tumbuh dan berkembangnya LSM dibidang kesehatan. Tumbuh dan berfungsinya BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) atau BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

c.

Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama


Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif / rnenyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok (basic health service), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta. mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan medik. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory / out patient service). Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :

Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan bersama masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di wilayah kerja Puskesmas.

Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan, kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan. Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat dipertimbangkan Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap sebagai rujukan antara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.

Effendy (1998), ada 3 fungsi pokok puskesmas yaitu:

1. Sebagian pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya. 2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. 3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

PROGRAM Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan

perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni : 1. Upaya Kesehatan Wajib Upaya Kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan Wajib tersebut adalah : a. Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Tujuan umum : 1) Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) dikalangan Ibu. 2) Kegiatan pokok ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan, pada saat bersalin dan saat ibu menyusui. 3) Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan pencagahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sasarannya yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak sampai dengan umur 5 tahun. Kelompok-kelompok masyarakat ini adalah sasaran primer program. Sasaran sekunder adalah dukun bersalin dan kader kesehatan (Dainur, 1995). b. Keluarga Berencana (KB)

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat terhadap pendewasaan usia perkawinan, penurunan angka kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan kegiatan-kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), pelayanan keluarga berencana, pembangunan keluarga sejahtera,

pemantapan pelembagaan program, pendidikan dan pelatihan, pelaporan dan penelitian. Upaya-upaya tersebut telah meningkatkan jumlah peserta KB, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan mengajak masyarakat melaksanakan KB secara mandiri (www.bappenas.go.id). c. Usaha Kesehatan Gizi Program perbaikan gizi ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan sehingga berdampak pada perbaikan keadaan gizi masyarakat. Kegiatan utama program ini meliputi penyuluhan gizi masyarakat, usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK), upaya perbaikan gizi institusi, fortifikasi pangan, dan peningkatan penerapan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG). Pelayanan gizi di posyandu, terutama ditujukan kepada kelompok masyarakat yang rawan gizi yaitu wanita pranikah, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita. Posyandu merupakan ujung tombak dalam penanggulangan masalah gizi kurang seperti kurang vitamin A (KVA), gangguan akibat kurang iodium (GAKI), anemia gizi besi (AGB) dan kurang energi protein (KEP). Kegiatan pemantauan pelayanan gizi di posyandu antara lain meliputi pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan anak, pemberian paket pelayanan gizi, pemberian makanan tambahan dan pemantauan dini terhadap perkembangan kehamilan (www.bapennas.go.id). b. Kesehatan Lingkungan Sanitasi lingkungan adalah wawasan lingkungan fisik, biologis, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Pentingnya lingkungan sehat ini telah dibuktikan oleh WHO, dimana dari penyelidikan-penyelidikan di seluruh dunia didapatkan hasil bahwa angka kematian (mortalitas), angka perbandingan orang sakit (morbidity) yang tinggi serta seringnya terjadi

epidemi

terdapat

di

tempat-tempat

yang

higiene

dan

sanitasi

lingkungannya buruk, yaitu di tempat-tempat dimana terdapat banyak lalat dan nyamuk, seperti pembuangan kotoran dan sampah yang tidak teratur, air rumah tangga yang buruk, perumahan yang terlalu sesak dan keadaan sosial ekonomi yang buruk. Terbukti bahwa di tempat-tempat dimana higiene dan sanitasi lingkungan diperbaiki, mortality dan morbidity menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya (Entjang, 2000). Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas adalah:
1) Penyehatan air bersih 2) Penyehatan pembuangan kotoran 3) Penyehatan lingkungan perumahan 4) Penyehatan air buangan/limbah 5) Pengawasan sanitasi tempat umum 6) Penyehatan makanan dan minuman 7) Pelaksanaan peraturan perundangan

c. Pencegahan Penyakit Menular ( P2M )


Bertujuan menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan mengurangi berbagai faktor resiko lingkungan masyarakat untuk memudahkan terjadinya penyebaran suatu penyakit menular. Dengan sasaran ibu hamil, balita dan anakanak sekolah untuk kegiatan imunisasi. Sasaran sekunder adalah lingkungan pemukiman masyarakat. Untuk pemberantasan penyakit menular tertentu (misal, penyakit kelamin), kelompok-kelompok tertentu masyarakat yang berperilaku resiko tinggi juga perlu dijadikan sasaran kegiatan P2M. Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dan reservoir ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya kepada manusia-manusia sehat (Efendi, 1998). Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakaan terlebih dahulu sebelum kejadian. Dalam mengambil langkah-langkah untuk

pencegahan, haruslah didasarkan pada data / keterangan yang bersumber pada hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan / penelitian epidemiologi (Entjang, 2000).

d. Pengobatan

Bertujuan memberi pengobatan dan perawatan di puskesmas (khusus untuk puskesmas perawatan). Dengan sasaran masyarakat yang

mengunjungi puskesmas yang mencari pengobatan. Upaya yang dapat dilakukan: 1) Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui: a) mendapatkan riwayat penyakit b) mengadaan pemeriksaan fisik c) mengadaan pemeriksaaan laboratorium 2) Membuat diagnosa 3) Melaksanakan tindakan pengobatan. 4) Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa : a) rujukan diagnostik b) rujukan pengobatan/rehabilitasi c) rujukan lain 2. Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya Kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan Kesehatan yang ditemukan di masyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakni :
a. Upaya Kesehatan sekolah b. Upaya Kesehatan Olahraga c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat d. Upaya Kesehatan Kerja e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut f. Upaya Kesehatan Jiwa g. Upaya Kesehatan Mata h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (KEPMENKES RI, 2004).

STRUKTUR PENGELOLA
struktur organisasi puskesmas, sebagai berikut:

1. Susunan Organisasi Puskesmas a. Unsur Pimpinan b. Unsur Pembantu Pimpinan c. Unsur Pelaksana : Kepala Puskesmas\ : Urusan Tata Usaha : Unit I s/d Unit VII

2. Tugas Pokok a. Kepala Puskesmas Mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional. b. Kepala Urusan Tata Usaha Mempunyai tugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan surat menyurat serta pencatatan dan laporan. c. Unit I Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi. d. Unit II Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan

pemberantasan penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan, dan laboratorium sederhana. e. Unit III Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.

f. Unit IV
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekoalah dan olahraga, kesehatan jiwa,kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.

g. Unit V Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan

pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.

h. Unit VI Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap. i. Unit VII Melaksanakan tugas kefarmasian.

Bagan 1. Struktur Organisasi Puskesmas


Kepala Puskesmas Tata Usaha

II

III

IV

VI

VII

Puskesmas Pembantu

b. Apa itu KLB ? (pengertian,criteria) yenti,aan,arnida c. Apa penyebab dari KLB ? haryadi,nevi,jelly

d. Bagaimana upaya menanggulangi KLB ? (pada kasus) adri,dina,yenti e. Apa itu DBD ? vini,arnida,haryadi f. Bagaimana epidemiologi DBD ? siti,jelly,adri g. Bagaimana rantai penularan DBD ? aan,yenti,vini h. Apa kriteria dari lingkungan bersih, rumah bersih, dan rumah sehat ? nevi,haryadi,siti 2 a. Apa itu Surveilens ? (pengertian,tujuan,prinsip,atribut,ruang lingkup,sumber data) dina,adri,aan b. Bagaimana langkah-langkah surveilens ? arnida,vini,nevi c. Apa dampak tidak melakukan surveilens epidemiologi ? jelly,siti,dina d. Apa makna masih rendahnya Angka Bebas Jentik (ABJ) sekitar 40% di akhir bulan ini (desember) ? yenti,aan,arnida e. Apa penyebab masih rendahnya Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Sukses ? haryadi,nevi,jelly f. Bagaimana kriteria bak penampungan air yang baik ? adri,dina,yenti g. Apa penyebab penduduk / masyarakat masih banyak menggunakan bak-bak penampungan air terbuka ? vini,arnida,haryadi h. Bagaimana cara menanggulangi masalah masih banyak menggunakan bak-bak penampungan air terbuka ? siti,jelly,adri

i. Apa hubungan Angka Bebas Jentik (ABJ) 40% dengan penggunaan bak-bak penampungan air terbuka dengan KLB DBD ? aan,yenti,vini 3 a. Bagaimana kriteria jumlah petugas kesehatan Puskesmas yang sesuai dengan standar? Nevi,haryadi,siti b. Apa makna petugas Puskesmas di Puskesmas Sukses ? dina,adri,aan c. Apa fungsi masing-masing petugas Puskesmas ? arnida,vini,nevi d. Apa itu Poskesdes ? (pengertian,tujuan,fungsi,struktur pengurus,program) jelly,siti,dina e. Bagaimana cara mendirikan Poskesdes ? yenti,aan,arnida f. Bagaimana cara pembagian wilayah kerja ? haryadi,nevi,jelly 4 a. Bagaimana kriteria sekolah sehat ? adri,dina,yenti b. Apa saja program puskesmas disekolah-sekolah yang melaksanakan UKS ? vini,arnida.haryadi c. Apa itu UKS ? (pengertian,tujuan,fungsi) siti,jelly,adri d. Siapa yang berwenang member pelayanan di UKS ? aan,yenti,vini e. Apa peran UKS dalam menanggulangi DBD ? nevi,haryadi,siti 5 a. Apa itu Lokakarya Mini ? (pengertia,tujua,fungsi,program) dina,adri,aan b. Bagaimana langkah-langkah Lokakarya Mini ? arnida,vini,dina c. Apa itu Administrasi Kesehatan ? (pengertian,tujuan,fungsi) jelly,siti,arnida d. Bagaimana cara perencanan program untuk mencegah dan menanggulangi DBD dengan pendekatan administrasi kesehatan ? yenti,aan,jelly e. Bagaimana cara menggerakkan pelaksanaan untuk menanggulangi DBD ? haryadi,nevi,yenti f. Bagaimana cara monitoring pelaksanaan untuk menanggulangi DBD ?adri,dina,haryadi 6. Bagaimana Pandangan Islam tentang Kebersihan dan Pencegahan Penyakit ? vini,arnida,adri

Anda mungkin juga menyukai