Anda di halaman 1dari 5

BAB I

Perkembangan Ilmu Geologi


Akhir abad ke 18 merupakan awal dari lahirnya ihim geologi modem. James Hutton seorang dokter dan petani dari Skotlandia merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan ilmu geologi modem. la mempublikasikan teorinya tentang bumi dalam bukunya "Theory of the Earth". Dalam buku tersebut James Hutton memperkenalkan prinsip "Uniformitarianism" atau prinsip keragaman. Prinsip inilah yang kemudian merupakan konsep dasar dalam mempelajari ilmu geologi modem. Secara ringkas pada prinsip ini dikatakan bahwa hukumhukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung sekarang ini juga terjadi pada waktu lampau. Jadi tenaga dan prosesproses yang terjadi pada bumi pada masa sekarang ini telah terjadi sejak lama sekali, yaitu sejak terbentuknya bumi ini. Jadi untuk mempelajari batuan yang terbentuk di masa lampau, kita harus memahami tentang proses proses yang terjadi di masa sekarang termasuk juga hasil atau akibat dari proses tersebut. Berdasarkan prinsip uniformitarism ini kemudian muncul prinsip yang berbunyi masa kini merupakan kunci masa lalu (The present is the key to the past). Sebelum muncul teori tentang bumi yang dikemukakan oleh James Hutton, belum ada yang dapat membuktikan bahwa geologi berhubungan dengan periode waktu yang sangat panjang. Sebaliknya Hutton dapat menjelaskan dengan bukti nyata bahwa prosesproses yang terjadi bagaimanapun lemah dan lambatnya. Apabila terjadi pada waktu. yang lama dapat menghasilkan suatu perubahan yang sama seperti yang dihasilkan oleh suatu proses yang dahsyat dan tibatiba. Meskipun James Hutton dapat dikatakan sebagai orang pertama yang mengemukaan prinsip dasar dalam ihnu geologi modern, tetapi karena teori ditulis dalam bahasa yang sulit dimengerti dan tidak dipublikasikan dengan luas, maka idenya tidak banyak diketahui oleh masyarakat pada waktu itu. Adalah seorang geologiawan Inggris, Charles Lyel, yang berjasa memperkenalkan dan menyebarluaskan prinsip dasar dalam ihnu geologi modem tersebut. Antara tahun 1830 sampai 1872, Lyel menghasilkan sebelas edisi buku Principles of Geology. Dalam buku tersebut, Lyel mengilustrasikan dengan baik konsepkonsep kesamaan dari alam dengan waktu. Lyel juga memperlihatkan secara lebih meyakinkan bahwa prosesproses geologi yang dapat diamati sekarang dapat berlaku dan terjadi juga di masa yang lalu.

Walaupun doktrin uniformitarianism pertama kali tidak dikemukakan oleh Lyel tetapi beliaulah yang berhasil memasyarakatkannya dengan luas. Penerimaan dari konsep dasar ini berarti penerimaan tentang sejarah yang panjang dari bumi kita ini. Walaupun proseproses yang terjadi pada bumi mempunyai intensitas yang sangat bervariasi, tetapi memerlukan waktu yang lama untuk membentuk atau merusakkan kenampakan utama dari bentang alampermukaan bumi. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil atau sisa organisme yang hidup lebih dari 15 juta tahun lalu, dijumpai pada puncak pegunungan yang tingginya 3000 meter di atas permukaan laut sekarang ini. Ini berarti bahwa pegunungan itu telah terangkat sekitar 3000 meter dalam waktu 15 juta tahun. Jadi ratarata peningkatan permukaan bumi tersebut hanya sekitar 0.2 milimeter setiap tahun. Sedangkan ratarata proses, erosi yang terjadi juga sangat kecil. Jadi memerlukan puluhan sampai jutaan tahun oleh alam untuk membentuk pegunungan dan meratakannya kembali. Tetapi biarpun waktu yang terus berjalan ini relatif pendek dalam sekala waktu geologi (sejarah bumi), dari rekaman yang terdapat dalam batuan yang menyusun bumi dapat terlihat bahwa bumi telah mengalami banyak siklus pembentukan pegunungan dan erosi. Sangat penting untuk diingat bahwa walaupun banyak kenampakan bantang alam fisik yang kelihatan seperti tidak mengalami perubahan dalam kurun waktu puluhan tahun, kita tetap mengamatinya, sebab bagaimanapun juga kesemuanya mengalami perubahan dalam sekala. waktu yang berbedabeda, ratusan, ribuan atau bahkan jutaan tahun.

Urgensi ilmu geologi di masa yang akan datang


Pada awalnya, orang tertarik untuk mempelajari geologi hanya karena didorong oleh rasa keingin tahuan terhadap apa yang dilihat dan dirasakan disekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan dengan tersiratnya konsep-konsep terjadinya bumi di hampir semua budaya kuno dan dalam ajaran-ajaran agamanya. Proses-proses alam yang menakjubkan, seperti meletusnya gunung-api yang mengeluarkan bahan-bahan pijar dari dalam perut bumi, goncangan bumi yang menghancurkan segala yang ada dimuka bumi dsb, telah mendorong orang-orang untuk mencari jawabannya.

Ilmu Geologi itu sendiri sebenarnya dapat dikatakan baru dimulai pada sekitar tahun 500 hingga 300 tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada fakta-fakta yang disusul dengan pemikiran-pemikiran dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh pakar-pakar filsafat Yunani dan geologi sejak itu berkembang menjadi Ilmu Pengetahuan tentang Bumi. Dengan semakin majunya peradaban dimana banyak benda-benda kebutuhan manusia dibuat yang memerlukan bahan-bahan tambang seperti besi, tembaga, emas dan perak, kemudian juga batubara dan minyak bumi sebagai sumber energi, dan karena mereka ini harus diambil dari dalam bumi, maka Ilmu Geologi kemudian berkembang sebagai ilmu terapan, yang dalam hal ini berfungsi sebagai penuntun penting didalam eksplorasi. Disamping itu geologi di jaman modern juga ternyata berkembang sebagai ilmu terapan didalam pembangunan teknik sipil dan pengembangan wilayah. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan terhadap bangunan-bangunan teknik sipil seperti waduk, bendung, terowongan, jembatan, jalan dan sebagainya, memerlukan data geologi, karena mereka ini harus dibangun diatas permukaan bumi. Dengan semakin meningkatnya penghunian bumi yang diikuti dengan penyediaan sarananya, maka lokasi hunian yang semula terletak didaerah-daerah yang mudah dijangkau dan sederhana tatanan geologinya, sekarang sudah meluas kewilayah-wilayah yang rumit dan memerlukan pengetahuan geologi yang lebih lengkap dan teliti didalam pembangunannya. Air yang merupakan salah satu unsur daripada bumi, menjadi kebutuhan kehidupan yang sangat vital baik untuk rumah tangga, pertanian maupun sebagai energi pembangkit listrik yang harus disediakan. Akhir-akhir ini masalah bencana akibat lingkungan mulai semakin mencuat ke permukaan, baik yang disebabkan oleh proses alam itu sendiri maupun yang disebabkan karena ulah manusia didalam membangun sarana dan memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti penggalian-penggalian bahan tambang dan bangunan, pengambilan air tanah, sumberdaya energi seperti batubara dan minyak-bumi dsb. yang dilakukan tanpa dilandasi oleh perhitungan keadaan geologi setempat. Pengetahuan geologi dalam hal ini menjadi penting didalam upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya bencana lingkungan. Karena luasnya cakupan ilmu geologi, maka dalam buku ini akan dibahas tentang pengetahuan dasar ilmu geologi, termasuk didalamnya adalah uraian tentang pengertian ilmu geologi, arti waktu dalam geologi serta konsep-konsep dan hukum-hukum dalam ilmu geologi. Disamping itu dalam buku ini dibahas juga tentang sejarah ilmu geologi dan kedudukannya didalam Alam Semesta dan Tata Surya, bahan-bahan yang membentuk bumi

serta proses-proses yang bekerja diatas permukaan yang bertanggungjawab terhadap perubahan-perubahan pada rupa (wajah) permukaan Bumi, pengenalan mengenai mineral dan batuan sebagai bagian yang menyusun kerak bumi, pengetahuan tentang pengindraan jauh dalam ilmu geologi, geologi struktur, stratigrafi, sejarah geologi, fosil, paleogeografi bumi, dan peta geologi.

BAB II : KESIMPULAN
Kegiatan industri dan pertambangan yang semakin besar, berdampak langsung terhadap kelestarian alam serta menurunkan kwalitas tanah, air, dan udara akibat limbah dan polusi. Dampak lanjutannya terjadi tanah longsor, banjir, dan semakin panasnya iklim bumi secara global akibat efek rumah kaca. Konon katanya bila hal ini dibiarkan terus, gununggunung es di kutub Utara dan Selatan akan meleleh sehingga muka air laut akan naik sampai 60 meter. Ilmu Pengetahuan Bumi (Earth Sciences) sangat menaruh perhatian (concern) terhadap semua masalah seperti itu, baik yang berkaitan dengan seluruh aspek fisik maupun biologi atau kehidupan. Sebagian besar para ahli geologi (geologist) bekerja dengan melakukan pencarian (eksplorasi) dan mengembangkan sumber daya alam dan energi. Sebagian lainnya berusaha untuk lebih memahami mengenai material bumi beserta prosesprosesnya sehingga pengetahuannya dapat disumbangan pada bidang-bidang yang

berhubungan dengan kemasyarakatan (society) seperti teknik sipil, penyediaan air, perencanaan tata ruang regional, perencanaan dan pengembangan tata kota dan daerah, serta segala permasalahan tata guna lahan lainnya sebagai akibat langsung dari pertumbuhan penduduk.

DAFTAR PUSTAKA
Hamalik,Oemar.2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan pendekatan sistim.Jakarta Bumi Aksara Kemp.J.E. 1980. Designing Effective Instruction. New York. MacMilan College

Manan,Imran,1989.Antropologi Pendidikan Dan Kebudayaan.

Pendidikan:Suatu

Pengantar.Jakarta.

Departemen

Gagoeng. http://blogs.unpad.ac.id/patala/2011/04/21/hello-world/. Diakses pada 17 November 2013 Anonym. http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/24/perkembangan-ilmu-geologi/.

Diakses pada 17 November 2013

Anda mungkin juga menyukai