Anda di halaman 1dari 18

BAB I LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin Umur Alamat Status Agama &endidikan &eker*aan Tanggal

masuk S ANAMNESIS Keluhan Utama +A+ disertai darah dan lendir : Tn. Abdurohman : Laki-laki : 45 tahun : Ds. Singkup T !4"!# $e%. &urbaratu Tasikmala'a : (enikah : )slam : SD : +uruh : ,- April .!,#

Riwayat penyakit sekaran &asien datang dengan keluhan +A+ disertai darah dan lendir se*ak . tahun sebelum masuk umah Sakit. Tin*a 'ang keluar ber%ampur darah 'ang ber/arna merah segar. Terkadang darah menetes saat mengedan sebelum tin*a keluar0 darah 'ang keluar ber*umlah 1 ,". gelas beliming setiap kali +A+. Lendir 'ang keluar bersama tin*a lebih ban'ak daripada saat +A+ biasan'a. &asien merasakan panas di bagian anusn'a saat +A+ dan mulas pada perutn'a. &asien harus mengedan dan membutuhkan /aktu 'ang lama untuk mengeluarkan tin*a0 tetapi tin*a 'ang keluar sedikit dan bentukn'a tipis seperti pita dan *uga sering merasa tidak puas saat +A+. Selain itu0 pasien *uga mengaku masih bisa kentut. +erat badan pasien terus berkurang dalam , tahun terakhir0 'ang terlihat dari ukuran %elanan'a 'ang semakin membesar.

Riwayat penyakit !ahulu &asien tidak pernah mengalami pen'akit 'ang sama seperti ini sebelumn'a. &asien tidak mempun'ai ri/a'at pen'akit darah tinggi dan ken%ing manis. Riwayat penyakit keluar a Tidak ada anggota keluargan'a 'ang pernah mengalami pen'akit 'ang sama seperti 'ang ia alami atau pen'akit kanker lainn'a. Riwayat ha"ituasi &asien *arang makan sa'ur dan buah. &asien tidak pernah berolahraga. &asien *uga memiliki kebiasaan merokok0 dalam , hari pasien bisa menghabiskan ,,". bungkus rokok. $ebiasaan minum alkohol disangkal oleh pasien. Riwayat pen #"atan &asien memeriksakan dirin'a ke &uskesmas dan pihak &uskesmas meru*uk pasien untuk berobat ke poliklinik bedah di SUD Tasikmala'a. Di poliklinik bedah pasien disarankan untuk dira/at dan dilakukan operasi. Riwayat aler i Tidak mempun'ai ri/a'at alergi terhadap obat dan makanan. Riwayat Operasi Tidak mempun'ai ri/a'at operasi sebelumn'a.

PEMERIKSAAN $ISIK $eadaan umum $esadaran Tanda 3ital Tekanan darah: ,,!"4! mm5g Nadi Suhu &ernapasan ++ Status generalis $epala (ata Telinga 5idung (ulut Leher Thora7 &aru )nspeksi &alpasi &erkusi Auskultasi Jantung )nspeksi &alpasi &erkusi : )%tus %ordis tidak terlihat : )%tus %ordis tidak teraba : batas kanan : )2S > linea parasternal de7tra batas kiri batas atas Auskultasi : )2S > linea mid%la3ikularis sinistra : )2S )) linea parasternal sinistra : =erak dinding thora7 simetris : >o%al 9remitus simetris : Sonor pada seluruh lapang paru : Suara na9as 3esikuler0 ron%hi :-"-<0 /hee?ing :-"-< : &upil isokor0 re9lek %aha'a :;";<0 kon*ungti3a anemis :;";<0 sklera ikterik :-"-< : Dalam +atas Normal : Dalam +atas Normal : Dalam +atas Normal : $=+ dan Tiroid tidak teraba membesar : 6!7"menit : #80,o 2 : .!7"menit : $g : Tampak sakit sedang : 2ompos mentis

: S,S. reguler0 murmur :-<0 gallop :-<

Abdomen )nspeksi Auskultasi &alpasi &erkusi )nspeksi &alpasi e%tal Tou%her Tonus s9ingter ani (ukosa re%tum : Normotoni : Li%in0 teraba massa ukuran 474%m arah *am - pada posisi LLD0 konsistensi keras0 permukaan berben*ol0 tidak dapat digerakkan0 n'eri tekan :-< &rostat : Teraba prostat arah *am # pada posisi LLD0 konsistensi lunak0 pool atas @ pool ba/ah teraba Sarung tangan : Aeses :;<0 lendir :;<0 darah :-< : Datar : +ising usus :;< : Soepel0 n'eri tekan :-<0 hepar dan lien tidak teraba : T'mpani : Tidak tampak kelainan : Tidak tampak kelainan

Status Lokalis egio Anal

PEMERIKSAAN PENUN%AN& Laboratorium:tanggal ,-"!4".!,#< Pemeriksaan 'emat#l# y 5emoglobin 5ematrokit Leukosit Trombosit &#l#n an Darah + dengan rh :;< $aal &in(al Ureum $reatinin $aal 'ati)%antun S=CT :ASAT< S=&T :ALAT< Elektr#lit Natrium $alium 2alsium 'asil 505 ,4 5.!! ..6.!!! Satuan g"dl B "mm# "mm# Nilai n#rmal ,#-,6 4!-5! 4!!!-,!!!! ,5!!!!-#5!!!!

#6 !0-! 5# 4,4. 40. ,0#,

mg"dl mg"dl u"L"#4D u"L"#4D mmol"L mmol"L mmol"L

,5-45 !04-,0. ,!-#6 --4! ,#4-,44 #08-504 ,0,5-,0.4

Aoto thora7 &A Jantung tidak membesar 2orakan bronko3askuler paru kanan dan kiri baik

$esan: normal Aoto +NC %olon in loop $ontras dimasukkan melalui anus Tampak kontras mengisi re%tum0 kolon sigmoid0 dan kolon des%enden S)N=LE 2CNT AST: TampakFG9illing de9e%tGG dengan gambaran Happle %ore appearan%eGG $ESAN: men'okong malignan%' di ,"# distal re%tum

DIA&NOSIS BANDIN& $arsinoma re%tum ,"# distal &olip ekti 5emoroid

DIA&NOSIS KER%A $arsinoma rektum ,"# distal

REN*ANA PEN&OBATAN (oti3asi untuk dilakukan operasi :%olostom'< )n9us Na2l !0-B .! tpm Trans9usi /hole blood

PRO&NOSIS Ad 3itam: dubia ad bonam Ad 9ungsionam: dubia ad malam Ad sana%tionam: dubia ad malam
5

BAB II TIN%AUAN PUSTAKA

De+inisi $arsinoma rektum adalah kanker 'ang ter*adi pada rektum. ektum

terletak di anterior sakrum and %o%%'7 pan*angn'a kira kira ,5 %m. Rectosigmoid junction terletak pada bagian akhir meso%olon sigmoid. +agian sepertiga atasn'a hampir seluruhn'a dibungkus oleh peritoneum. Di setengah bagian ba/ah rektum keseluruhann'a adalah ektraperitoneral. >askularisasi rektum berasal dari %abang arteri mesenterika in9erior dan %abang dari arteri iliaka interna. >ena hemoroidalis superior berasal dari pleksus hemorriodalis internus dan ber*alan ke kranial ke 3ena mesenterika in9erior dan seterusn'a melalui 3ena lienalis ke 3ena porta. 2a e%ti dapat men'ebar sebagai embulus 3ena kedalam hati. &embuluh lim9e dari rektum diatas garis anorektum ber*alan seiring 3ena hemorriodalos superior dan melan*ut ke kelen*ar lim9a mesenterika in9erior dan aorta. Cperasi radikal untuk eradikasi karsinoma rektum dan anus didasarkan pada anatomi saluran lim9a ini. Dinding rektum terdiri dari 5 lapisan0 'aitu mukosa 'ang tersusun oleh epitel kolumner0 mukosa muskularis0 submukosa0 mus%ularis propria dan serosa.

Epi!emi#l# i Di USA 2a kolorektal merupakan kanker gastrointestinal 'ang paling sering ter*adi dan nomor dua sebagai pen'ebab kematian di negara berkembang. Tahun .!!50 diperkirakan ada ,450.-! kasus baru kanker kolorektal di USA0 ,!40-5! kasus ter*adi di kolon dan 4!0#4! kasus di rektal. &ada 580#!! kasus dilaporkan berhubungan dengan kematian0 44.4!! kasus 2a kolon dan 608!! kasus 2a re%tal. 2a kolorektal merupakan ,, B dari ke*adian kematian dari semua *enis kanker.
6

Diseluruh dunia dilaporkan lebih dari -4!0!!! kasus baru dan ter*adi kematian pada hampir 5!!0!!! kasus tiap tahunn'a. :Iorld 5ealth Crgani?ation0 .!!#<. (enurut data di S $anker Dharmais pada tahun ,--5-.!!.0 kanker rektal menempati urutan keenam dari ,! *enis kanker dari pasien 'ang dira/at di sana. $anker rektal ter%atat sebagai pen'akit 'ang paling mematikan di dunia selain *enis kanker lainn'a. Namun0 perkembangan teknologi dan *uga adan'a pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar 5! persen0 bahkan bisa di%egah. Dari selutruh pasien kanker rektal0 -!B berumur lebih dari 5! tahun. 5an'a 5B pasien berusia kurang dari 4! tahun. Di negara barat0 laki J laki memiliki insidensi terban'ak mengidap kanker rektal dibanding /anita dengan rasio ber3ariasi dari 6:4 - -:5. )nsiden karsinoma kolon dan rektum di )ndonesia %ukup tinggi demikian *uga angka kematiann'a. )nsiden pada pria sebanding dengan /anita0 dan lebih ban'ak pada orang muda. Sekitar 45 B ditemukan di rektosigmoid. Eti#l# i !an +akt#r pres!ip#sisi &ri%e dan Iilson :,--4< mengemukakan bah/a etiologi karsinoma rektum sama seperti kanker lainn'a 'ang masih belum diketahui pen'ebabn'a. Akan tetapi0 terdapat beberapa 9a%tor presdiposisi 'ang ditengarai mengakibatkan mun%uln'a karsinoma rekti0 antara lain: ,. Diet tinggi lemak0 rendah serat .. Usia lebih dari 5! tahun #. 4. i/a'at pribadi mengidap adenoma atau adenokarsinoma kolorektal mempun'ai resiko lebih besar # kali lipat. i/a'at keluarga satu tingkat generasi dengan ri/a'at kanker kolorektal mempun'ai resiko lebih besar # kali lipat. 5. Familial polyposis coli, Gardner syndrome, dan Turcot syndrome0 pada semua pasien ini tanpa dilakukan kolektomi dapat berkembang men*adi kanker rektal 8. esiko sedikit meningkat pada pasien Juvenile polyposis syndrome, Peutz-Jeghers syndrome, dan Muir syndrome.
7

4. Ter*adi pada 5! B pasien $anker kolorektal 5erediter nonpol'posis . !n"lammatory #o$el disease -. $olitis Ulserati9 :resiko #! B setelah berumur .5 tahun< ,!. 2rohn disease0 berisiko 4 sampai ,! kali lipat. Pat# enesis &olip *inak pada kolon atau rektum K men*adi ganas K men'usup serta merusak *aringan normal kolon K meluas ke dalam struktur sekitarn'a K bermetastatis dan dapat terlepas dari tumor primer men'ebar ke bagian tubuh 'ang lain dengan %ara : ,. Lim9ogen ke kelen*ar parailiaka0 mesenterium dan paraaorta .. 5ematogen terutama ke hati #. &erkontinuitatum :menembus ke *aringan sekitar atau organ sekitarn'a< misaln'a : ureter0 buli-buli0 uterus0 3agina0 atau prostat dan dapat mengakibatkan peritonitis karsinomatosa.

Pat#l# i Se%ara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma rektum: pertama0 tipe polipoid atau 3egetati9 'ang tumbuh menon*ol ke dalam lumen usus dan berbentuk bunga kol0 kedua tipe skirus :keras< 'ang dapat mengakibatkan pen'empitan sehingga ter*adi stenosis dan ge*ala obstruksi0 ketiga adalah bentuk ulserati9 'ang ter*adi karena nekrosis di bagian sentral.

Mani+estasi klinis Tanda dan ge*ala 'ang mungkin mun%ul pada kanker rektal antara lain ialah : ,. &erubahan pada kebiasaan +A+ atau adan'a darah pada 9eses. Darah ber/arna merah segar .. Diare0 konstipasi atau merasa bah/a isi perut tidak benar benar kosong saat +A+ #. Aeses 'ang lebih ke%il dari biasan'a 4. $eluhan tidak n'aman pada perut seperti sering 9latus0 kembung0 rasa penuh pada perut atau n'eri 5. &enurunan berat badan 'ang tidak diketahui sebabn'a 8. (ual dan muntah0 4. =e*ala anemia seperti rasa letih dan lesu 6. &ada tahap lan*ut dapat mun%ul ge*ala pada traktus urinarius dan n'eri pada daerah gluteus. Metastasis (etastase ke kelen*ar lim9a regional ditemukan pada 4!-4!B kasus pada saat direseksi. )n3asi ke pembuluh darah 3ena ditemukan pada lebih 8!B kasus. (etastase sering ke hepar0 %a3um peritoneum0 paru-paru0 diikuti kelen*ar adrenal0 o3arium dan tulang. (etastase ke otak sangat *arang0 dikarenakan *alur lim9atik dan 3ena dari rektum menu*u 3ena %a3a in9erior0 maka metastase kanker rektum lebih sering mun%ul pertama kali di paru-paru Dia n#sis Diagnosis ditegakkan dari anamnesis0 pemeriksaan 9isik dan dibantu dengan pemeriksaan penun*ang. ,. Anamnesis +A+ berdarah0 merah segar0 berlendir dan berbau disertai gangguan kebiasaan +A+ :diare selama beberapa hari 'ang disusul konstipasi

selama beberapa hari<. N'eri pada saat +A+0 tenesmus0 dan pada kasus 'ang lebih lan*ut ileus obstruksi. .. &emeriksaan Aisik a. Dipastikan dengan pemeriksaan %olok dubur. Teraba tumor berben*ol0 rapuh0 tukak0 mudah berdarah. +ila letakn'a rendah :."# ba/ah< dapat di%apai dengan baik0 bila letakn'a tinggi :,"# atas< biasan'a tidak dapat diraba. Dari pemeriksaan %olok dubur ditetapkan mobilitasn'a untuk mengetahi prospek pembedahan. bila dapat digerakkan u berarti masih terbatas pada mukosa rektum sa*a. +ila sudah ter9iksasi0 biasan'a sudah ter*adi penetrasi hingga ke struktur ekstrarektal seperti kelen*ar prostat0 buli-buli0 dinding posterior 3agina atau dinding anterior uterus. #. &emeriksaan penun*ang &roktosigmoidoskopi Dilakukan pada setiap pasien 'ang di%urigai menderita karsinoma usus besar. Jika tumor terletak di ba/ah0 bisa terlihat langsung. $arsinoma kolon di bagian proksimal sering berhubungan dengan adan'a polip pada daerah rektosigmoid. $oloskopi Diperiksa dengan alat 'ang sekaligus dapat digunakan untuk biopsi tumor. Sistoskopi )ndikasi sistoskopi adalah adan'a ge*ala atau pemeriksaan 'ang men%urigai in3asi keganasan ke kandung ken%ing. +arium %olon in loop Dengan menggunakan kontras akan tampak gambaran apple %ore appearan%e +iopsi Jika ditemukan tumor dari salah satu pemeriksaan diatas0 biopsi harus dilakukan. Se%ara patologi anatomi0 adeno%ar%inoma merupakan *enis 'ang paling sering 'aitu sekitar -! sampai -5B dari kanker usus besar.
10

Jenis lainn'a ialah karsinoma sel skuamosa0 %ar%inoid tumors0 adenos%uamous carcinomas, dan undi""erentiated tumors. $lasi9ikasi modi9ikasi Dukes TNM Sta!ium T, N! (! T. N! (! T# N! (! T. N, (! T# N, (! T4 An' T0 (, Sta!ium A +, +. 2, 2. 2. D Deskripsi Tumor terbatas pada submu%osa Tumor terbatas pada mus%ularis propria &en'ebaran transmural T.0 pembesaran kelen*ar mesenteri% T#0 pembesaran kelen*ar mesenteri% &en'ebaran ke organ 'ang berdekatan (etastasis *auh

Dia n#sis "an!in Diagnosis banding untuk karsinoma re%tum antara lain: polip0 proktitis0 9isura anus0 hemmoroid0 dan karsinoma anus. Terapi &rinsip prosedur untuk karsinoma rektum antara lain ,. Lo/ anterior rese%tion " anterior rese%tion. )nsisi le/at abdomen0 kolon kiri atau sigmoid dibuat anastomosis dengan re%tum ,. +ila letakn'a ,. %m diatas anus dilakukan reseksi anterior .. +ila letakn'a krang dari ,. %m dari anus0 T,0 di9erensiasi baik0 dilakkan eksisi lo%al #. +ila 8-,. %m diatas anus: o Stage )) : reseksi anterior rendah o Stage ))"))) : terapi kombinasi multiple ; reseksi anterior rendah 4. +ila L dari 8 %m dari anus o Stage ) di9erensiasi baik : reseksi abdomino perineal o Stage ))"))) .. &rosedur paliati90 dibuat stoma sa*a #. eseksi abdomino perineal " amputasi rekti :(illes &ro%edure<. +agian Distal sigmoid0 rektosigmoid0 dan rektum direseksi0 kemudian dibuat end : terapi kombinasi ; A&

11

kolostomi 4. &ull through operation. Teknik ini sulit0 bila tidak %ermat dapat men'ebabkan komplikasi antara lain inkontinensia al3ie. 5. Aulgurasi :elektrokogulasi< untuk tumor 'ang keluar dari anus dan unresektabel. &engobatan medis untuk karsinoma kolorektal paling sering dalam bentuk pendukung"terapi a*u3an 'ang men%akup kemoterapi0 radiasi dan atau imunoterapi K#mplikasi $omplikasi 'ang mungkin ter*adi 'aitu obstruksi usus parsial atau lengkap0 per9orasi0 perdarahan0 dan pen'ebaran keorgan lain. Pr# n#sis Se%ara keseluruhan &-year survival rates untuk kanker rektal adalah sebagai berikut : Stadium ) - 4.B Stadium )) - 54B Stadium ))) - #-B Stadium )> - 4B

5!B dari seluruh pasien mengalami kekambuhan 'ang dapat berupa kekambuhan lokal0 *auh maupun keduan'a. $ekambuhan lokal lebih sering ter*adi. &en'akit kambuh pada 5-#!B pasien0 biasan'a pada . tahun pertama setelah operasi. Aaktor J 9aktor 'ang mempengaruhi terbentukn'a rekurensi termasuk kemampuan ahli bedah0 stadium tumor0 lokasi0 dan kemapuan untuk memperoleh batas - batas negati9 tumor. Tumor poorl' di99erentiated mempun'ai prognosis lebih buruk dibandingkan dengan /ell di99erentiated. +ila di*umpai gambaran agresi9 berupa Msignet ring %ellM dan karsinoma musinus prognosis *uga buruk. ekurensi lokal setelah operasi reseksi dilaporkan men%apai #-#.B penderita. +eberapa 9aktor seperti letak tumor0 penetrasi dinding usus0 keterlibatan kelen*ar

12

lim9a0 per9orasi rektum pada saat diseksi dan di9erensiasi tumor diduga sebagai 9aktor 'ang mempengaruhi rekurensi lo%al. K#l#st#mi $olostomi :%olostom'< berasal dari kata H%olonM dan Hstom'M. 2olon :kolon< merupakan bagian dari usus besar 'ang meman*ang dari sekum sampai rektum dan Hstom'M :dalam bahasa Nunani HstomaM berarti mulut<. $olostomi dapat diartikan sebagai suatu pembedahan dimana suatu pembukaan dilakukan dari kolon :atau usus besar< ke luar dari abdomen. Aeses keluar melalui saluran usus 'ang akan keluar di sebuah kantung 'ang diletakkan pada abdomen. &embedahan kolostomi biasan'a memakan /aktu dua hingga empat *am0 tergantung dari tingkat kesulitan0 adan'a in9eksi0 atau beratn'a trauma misaln'a apabila pen'ebabn'a adalah trauma kolon. $olostomi dapat dibuat sementara ataupun permanen. $olostomi sementara dapat digunakan ketika bagian kolon perlu diperbaiki"disembuhkan0 misaln'a setelah trauma atau pembedahan. Setelah kolon membaik"sembuh0 kolostomi dapat ditutup0 dan 9ungsi usus dapat kembali normal. $olostomi permanen :disebut *uga end %olostom'< biasan'a diperlukan pada beberapa kondisi tertentu0 termasuk sekitar ,5B kasus kanker kolon. Jenis kolostomi ini biasan'a digunakan saat rektum perlu diangkat akibat suatu pen'akit ataupun kanker. Sebagian besar 9eses akan lebih lunak dan lebih en%er dibandingkan 9eses 'ang keluar se%ara normal le/at anus. $onsistensi 9eses tergantung dari letak segmen usus 'ang dipakai pada tindakan kolostomi. Letak kolostomi pada abdomen bisa dimana sa*a sepan*ang letak kolon0 namun biasan'a dilakukan pada bagian kiri ba/ah0 di daerah kolon sigmoid. Namun dapat pula dibuat dilokasi kolon asendens0 trans3ersum0 dan desendens. Letak kolostomi sebaikn'a dipilih dengan hati-hati sebelum tindakan operasi. Sebaikn'a hindari lokasi 'ang memiliki *aringan lemak 'ang tebal dan terdapat skar. Tu*uan $olostomi Umumn'a kolostomi dilakukan pada pembedahan kanker0 namun kadangkadang diperlukan pada pen'akit in9eksi usus dan pen'akit di3ertikulum0 dan
13

pada pembedahan 'ang darurat untuk per9orasi atau obstruksi pada usus. )ndikasi kolostomi ialah dekompresi usus pada obstruksi0 stoma sementara untuk bedah reseksi usus pada radang0 atau per9orasi0 dan sebagai anus setelah reseksi usus distal untuk melindungi anastomosis distal. Pem"a ian K#l#st#mi A. +erdasarkan &enggunaann'a ,. $olostomi &ermanen $olostomi permanen diperlukan ketika tidak terdapat lagi segmen usus bagian distal setelah dilakukan reseksi atau untuk alasan tertentu usus tidak dapat disambung lagi. $olostomi dibuat untuk menggantikan 9ungsi anus bila anus dan re%tum harus diangkat. $olostomi permanen harus hati-hati ditempatkan untuk memudahkan dalam penganganan *angka pan*ang. $olostomi permanen biasan'a dibuat pada kolon kiri pada 9ossa iliaka kiri. $olostomi permanen dilakukan pada beberapa kondisi tertentu0 termasuk sekitar ,5B oleh karena kasus kanker kolon. $olostomi ini biasan'a digunakan saat rektum perlu diangkat akibat suatu pen'akit ataupun kanker. .. $olostomi Sementara $olostomi sementara sering dilakukan untuk mengalihkan aliran 9eses dari daerah distal usus. Setelah masalah pada usus bagian distal telah teratasi0 maka kolostomi dapat ditutup kembali. $olostomi sementara berguna untuk: a. (engatasi obstruksi pada operasi elekti9 maupun tindakan darurat. $olostomi dilakukan untuk men%egah obstruksi komplit usus besar bagian distal 'ang men'ebabkan dilatasi bagian proksimal. b. (elakukan proteksi terhadap anastomosis kolon setelah reseksi. $olostomi sementara dibuat0 misaln'a pada penderita ga/at abdomen dengan peritonitis 'ang telah dilakukan reseksi sebagian kolon. &ada keadaan demikian0 membebani anastomosis baru dengan pasase 9eses
14

merupakan tindakan 'ang tidak dapat dipertanggung*a/abkan. Cleh karena itu0 untuk pengamanan anastomosis0 aliran 9eses dialihkan sementara melalui kolostomi dua stoma 'ang disebut stoma double barrel. Dengan %ara 5artman0 pembuatan anastomosis ditunda sampai radang di perut telah reda. %. $olostomi sementara dapat berguna untuk mengistirahatkan segmen usus bagian distal 'ang terlibat pada proses in9lamasi misaln'a abses perikolik0 9istula anorektal. +. Tipe $olostomi ,. $olostomi loop Jenis kolostomi ini didesain sehingga baik segmen distal maupun proksimal usus terdapat pada permukaan kulit. .. $olostomi double barrel &ada kolostomi double barrel0 dibuat dua stoma 'ang terpisah pada dinding abdomen. Stoma bagian proksimal berhubungan dengan traktus gastrointestinal 'ang lebih atas dan akan men*adi saluran pengeluaran 9eses. Stoma bagian distal berhubungan dengan re%tum. $olostomi double barrel termasuk *enis kolostomi sementara. $olostomi double barrel mudah dan aman digunakan pada neonatus dan ba'i. #. $olostomi de3ided $olostomi ini sering dibuat pada sigmoid pada karsinoma rektum 'ang tak dapat diangkat0 sehingga karsinoma tersebut tidak teriritasi oleh tin*a. 4. $olostomi terminal Tipe ini dilakukan bila diperlukan untuk membuang kolon karena terlalu membaha'akan bila dilakukan anastomosis 'ang memudahkan timbuln'a sepsis. $ontinuitas dapat diperbaiki kemudian hari bila sepsis telah dapat diatasi dan kondisi penderita lebih baik. 5. Sekostomi dengan pipa :tube< Sekostomi merupakan kolostomi sementara. +erguna untuk dekompresi gas dalam usus. Sekostomi tidak %o%ok untuk di3ersi aliran 9eses. Saat ini sekostomi *arang digunakan karena stoma sering tersumbat oleh 9eses dan seringkali diperlukan irigasi untuk kembali melan%arkan.
15

$omplikasi ,. Nekrosis kolostomi. 5al ini diakibatkan tidak adekuatn'a suplai darah. $omplikasi ini biasan'a terlihat ,.-.4 *am setelah pembedahan dan biasa diperlukan pembedahan tambahan untuk menanganin'a. .. $olostomi retraksi. Disebabkan karena tidak %ukupn'a pan*ang stoma. $omplikasi ini dapat ditangani dengan men'ediakan kantong khusus. (emperbaiki stoma dapat pula men*adi pilihan penanganan. #. &arastomal hernia. $eadaan ini dapat timbul akibat letak stoma pada dinding abdomen 'ang lemah atau dibuat terbuka terlalu besar pada dinding abdomen. 4. &rolaps $eadaan ini sering diakibatkan pembukaan 'ang terlalu besar pada dinding abdomen atau 9iksasi usus 'ang tidak %ukup kuat pada dinding abdomen. &embedahan ulang untuk mengatasi prolaps dengan mengambil 3askularisasi 'ang melampaui segmen usus 'ang disuplai. 5. Cbstruksi Cbstruksi dapat ter*adi akibat udem ataupun timbunan 9eses. Teknik )rigasi Dalam &enanganan $olostomi +eberapa pasien 'ang menggunakan kolostomi memilih untuk mengeluarkan 9eses ke kantong stoma dengan menggunakan teknik irigasi kolon. +eberapa hari sekali0 pasien mengalirkan sekitar satu liter air mele/ati kolostomi dengan saluran"pipa khusus0 dan air akan le/at keluar dengan tu*uan untuk mengosongkan dan membersihkan kolon. &ada kolostomi sigmoid biasan'a pola de9ekasi sama dengan semula. +an'ak penderita mengadakan pembilasan sekali sehari sehingga mereka tidak terganggu oleh pengeluaran 9eses dari stoman'a. $olostoma pada kolon
16

tran3ersum mengeluarkan isi usus beberapa kali sehari karena isi kolon trans3ersum tidak padat0 sehingga lebih sulit diatur.

17

DA$TAR PUSTAKA

,.

S*amsuhida*at0 Iim de Jong. .!!#. 'sus halus, appendi(s, (olon, dan anore(tum. Dalam +uku a*ar ilmu bedeah. Edisi .. Jakarta: E=2. 5al 8485#.

..

Oinner0 S%h/art?0 Ellis. .!!,. Rectal )ancer. )n (aingotsGs Abdominal operation. ,!th edition. .!!,. Singapore: (%=ra/-5ill. &,455---

#. 4.

Iikipedia. .!!4. )ancer colorectal. http:""///./ikipedia.org. 5assan0 )saa%.0 .!!8. e%tal %ar%inoma. A3ailable 9rom ///.emedi%ine.%om.

5.

)olon cancer. .!,,. A3ailable : http:""health.'ahoo.%om"topi%"other"other"arti%le"ma'o%lini%"

18

Anda mungkin juga menyukai