Anda di halaman 1dari 70

MEDIA UNTUK INDUSTRI FERMENTASI

Anggota Kelompok :

Freshsya Zatalini Wahdah Mudrikah Lilis Triyowati Andriani

(115061100111003) (115061101111018) (115061101111009)

INTRODUCTION TO THE MEDIA OF FERMENTATION


Semua mikroorganisme membutuhkan : air sumber energi , karbon, nitrogen unsur mineral vitamin oksigen

Dalam medium pertumbuhan

SMALL SCALE

Mudah untuk menggunakan media yang mengandung senyawa murni yang dapat memenuhi kebutuhan mikroba Mungkin tidak cocok digunakan pada skala besar
LARGE SCALE

Harus menggunakan sumber nutrisi yang murah untuk membuat media yang akan memenuhi kriteria sbb:

Kriteria media skala besar


Akan menghasilkan hasil maksimum produk di biomassa per gram substrat yang digunakan . Akan menghasilkan konsentrasi maksimum produk atau biomassa . Akan memungkinkan tingkat maksimum pembentukan produk . Akan menjadi hasil minimal produk yang tidak diinginkan . Akan menjadi murah dan kualitas yang konsisten dan tersedia sepanjang tahun . Akan menimbulkan masalah minimal dalam aspek lain dari produksi dan agitasi, ekstraksi , pemurnian dan pengolahan limbah .

TYPICAL MEDIA

FORMULASI MEDIA
Formulasi media merupakan tahap penting dalam desain Percobaan laboratorium Pengembangan skala pilot Proses manufaktur

FORMULASI MEDIA
Unsur pokok/konstituen media harus memenuhi :
Persyaratan unsur untuk biomassa sel dan produksi metabolit Harus cukup pasokan energi untuk biosintesis dan pemeliharaan sel

Langkah pertama yang harus dipertimbangkan persamaan reaksi pertumbuhan sel dan pembentukan produk
Carbon and energy source + nitrogen source+ O2 + other requirements cell biomass + products + CO2 + H2O + heat

Dinyatakan secara kuantitatif

KOMPOSISI SEL
Pengetahuan komposisi dasar seharusnya mencakup kandungan C, H, O, N, S, P, Mg dan K, dibutuhkan dalam elemantal balance equation Komposisi dasar mikroorganisme dalam media

KEBUTUHAN BIOKIMIA SPESIFIK


Beberapa mikroorganisme tidak dapat mesintesis nutrisi spesifik seperti asam amino, vitamin, dan nukleotida sehingga membutuhkan zat-zat biokimia spesifik. Contoh : Khamir memerlukan biotin

KEBUTUHAN ENERGI
Mikroba dapat mengkonversi zat kimia dasar menjadi molkul kompleks perlu energi berasal dari oksidasi zat organik tereduksi yang terkendali Karbon digunakan untuk menghasilkan energi (biosintesis) dan untuk memenuhi keperluan karbon dalam sel Persamaan reaksi biosintesis sel :

Rasio massa sel per unit substrat (M/A) tergantung pada proporsi substrat untuk energi dan massa sel

Contoh : Harga Y untuk glukosa = 0.5 untuk memproduksi 30 g sel/L disediakan 30/0.5 g glukosa = 60 g glukosa /L

Penyediaan sumber karbon yang cukup perlu sekali untuk pembentukan-produk proses fermantesi In critical study, analisa penentuan bagaimana konversi sumber karbon pada pengamatan sama dengan yield maksimum secara teoritis Hal ini sulit dilakukan karena keterbatasan pengetahuan ttg biosintesis

CONTOH
Biosintesa penisilin G oleh Penicillum sp yang dilakukan Cooney (1979). Persamaan neraca :

Secara teoritis 1.1 g penisilin G diperoleh dari 1 g glukosa, tetapi dari pengamatan dianalisa bahwa 26% glukosa digunakan untuk pertumbuhan, 70% untuk oemeliharaan dan 6 % untuk pembentukan penisislin, dan konversi yield maksimum pembentukan penisilin adalah 0.053 g/g glukosa. Jadi, nilai ini lebih kecil dari nilai teoritisnya.

Air

Nutrien Recycle KOMPONEN PENYUSUN MEDIA FERMENTASI


Buffer Sumber Energi

Mineral

Sumber Karbon

AIR
1. Sebagai komponen terbesar penyusun media fermentasi (80%). 2.Peralatan pendukung dan pembersihan (sterilisasi).
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN FUNGSI

- pH - bahan pelarut - kandungan mineral - aliran kontaminasi NB : Perlu perlakuan pendahuluan (deionisasi, pengaturan pH)

Kandungan mineral dalam air penting karena mempengaruhi produk fermentasi

SUMBER ENERGI
SUMBER
2. Oksidasi substrat

CONTOH

1. Sinar

Kebanyakan mikroba fermentasi bersifat kemoorganotrof

- Karbohidrat
- Lemak - Protein - Metanol

SUMBER KARBON
HAL YANG MEMPENGARUHI PEMLIHAN SUMBER KARBON : Laju metabolisme sumber karbon mempengaruhi jenis produk metabolit yang dihasilkan.

continue
Jenis produk yang akan dihasilkan.
Produksi etanol dari protein sel tunggal biaya produksi 60-77% dari sumber karbon perlu sumber karbon yang murah.

Kemurnian Sumber Karbon. Metode untuk persiapan media. Peraturan Pemerintah

CONTOH SUMBER KARBON YANG DAPAT DIGUNAKAN :


1. Karbohidrat 2. Minyak dan Lemak 3. Senyawa Hidrokarbon dan Turunannya

KARBOHIDRAT
A. Sukrosa Molases Merupakan byproduct dari produk cane sugar atau sugar beet. Kandungan : 50% CHO (sucrose) dengan 2% nitrogen, vitamins and minerals

Sukrosa Barley Malt Digunakan untuk kultivasi jamur dan ragi. Kandungan : 90% CHO, 5% nitrogen dan protein, peptida dan asam amino.

B. Lactosa Whey Milk Powder Merupakan cairan byproduct dari industri susu. Kandungan : laktosa dan protein susu Jarang digunakan sulit untuk menyimpan (mendinginkan) jadi beku kering. Kebanyakan MO tidak akan memetabolisme laktosa, tapi whey digunakan dalam produksi penecilluin, etanol, SCP, xanthan gum dll

MINYAK DAN LEMAK


KELEBIHAN

CONTOH

1. Harga lebih murah dibanding sumber karbohidrat.


2. Energi yang dihasilkan lebih besar dibanding glukosa. 3. Volume yang digunakan lebih sedikit daripada sumber karbohidrat.

- Zaitun
- Jagung - Biji kapas - Biji rami - Kedelai

HIDROKARBON DAN TURUNANNYA

SUMBER NITROGEN
Fungsi : mempercepat pertumbuhan sel dalam fermentasi. Kebutuhan : 10 15 % dari berat kering sel bakteri. Diberikan dalam bentuk : - senyawa organik seperti protein, urea dan asam amino. - senyawa anorganik seperti gas amonia, garam amonium dan garam nitrat. Sumber Organik : corn steep liquor, yeast extract, pepton, soya bean meal

Corn Steep Liquor


Definisi : Produk samping dari ekstraksi pati dari jagung. Fungsi : untuk produksi antibiotik penisilin. Komposisi : 4% Nitrogen, dan 9-20% asam laktat.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SUMBER NITROGEN

Produk yang dihasilkan tergantung tipe dan konsentrasi sumber nitrogen yang digunakan. Contoh : produksi antibiotik poliene dipilih bungkil kedele sebagai sumber nitrogen mengandung protein dengan fosfor yang rendah dan hidrolisanya lambat.

MINERAL
Fungsi Mineral utama : Petumbuhan dan metabolisme. : Mg, K, S, Ca dan Cl harus ditambahkan secara khusus. Mineral lain (minor) : Co, Cu, Fe, Mn, Mo dan Zn untuk aktivitas mikroba.

KISARAN KADAR MINERAL DALAM MEDIA FERMENTASI

CHELATORS
Fungsi : menghilangkan endapan ion logam pada media setelah disterilisasi dalam autoclave. Contoh : EDTA (ethylene diamine tetraacetic acid) Cara kerja : membentuk komplek dengan ion logam dalam medium.

FAKTOR PERTUMBUHAN
Definisi : persenyawaan organik yang harus terdapat dalam sel mikroorganisme agar dapat tumbuh dan menjalankan fungsinya selama proses fermentasi, tetapi yang tidak dapat dibuat sendiri oleh sel itu. Perlakuan : ditambahkan faktor pertumbuhan pada sumber karbon dan nitrogen pada media formulasi. Contoh : asam amino, nukleotida, asam lemak dan sterol.

NUTRIENT RECYCLE
Tujuan : untuk menghemat biaya proses. (komponen media, persiapan media, fasilitas penyimpanan). Biasanya untuk proses fementasi sistem continues. (86% recycled supernatant)

BUFFER
Fungsi Jenis : untuk mempertahankan pH media : buffer yang umum ditambahkan kalsium karbonat, protein, peptida, asam amino, amonia, NaOH dan H2SO4

PENAMBAHAN PRECUSORS DAN PENGENDALI METABOLISME UNTUK MEDIA


Membantu untuk mengatur pembuatan produk Bukan untuk membantu pertumbuhan mikroba Untuk memanipulasi progress of the fermentation Penambahannya berupa :

PRECURSORS

INHIBITORS

INDUCERS

PRECURSORS
Merupakan senyawa kimia yg ditambahkan ke medium fermentasi dan dapat berikatan dengan molekul produk. Contohnya yaitu penggunaan phenylacetic acid pd fermentasi penisilin oleh Penicillium chrysogenum, terikat pd rantai samping molekul penisilin, membentuk penisilin G

Some important examples of percusors

INHIBITORS
Merupakan senyawa kimia yg bersifat mengalihkan reaksi metabolisme intermediet menuju produk target, sehingga bisa dihasilkan satu atau lebih produk spesifik. Contohnya : penggunaan sodium bisulfit dlm produksi gliserol dengan modifikasi fermentasi etanol oleh Saccharomyces cerevisieae dg menghentika produksi asetaldehid

INHIBITOR
Efektif dalam meningkatkan yield dari produk yang diinginkan dan mengurangi yield yang tak diinginkan pada produk Contohnya : penggunaan inhibitor klorinasi bromida dalam produksi tetracycline oleh Streptomyces aureofaciens , untuk meminimalkan/meekan produksi klortetrasiklis selama fermentasi tetracycline

INHIBITOR
Digunakan untuk mempengaruhi struktur dinding sel sehingga meningkatkan permeabilitasnya untuk melepaskan metabolit Contohnya : penggunaan penisilin dan surfaktan dalam produksi asam glutamate oleh Micrococcus glutamicus

Inhibitor spesifik dan umum digunakan pada fermentasi

INDUCERS
Merupakan senyawa yg bersifat menginduksi dalam metabolisme mikroba untuk menghasilkan enzim yang spesifik. Inducer dapat berupa analog substrat yang tidak diserang oleh enzim. Kondisi pertumbuhan optimum dapat dicapai dengan menambahkan inducer setelah host culture telah tumbuh dalam fermentor.

SOME EXAMPLE OF INDUSTRIALLY IMPORTANT ENZYME INDUCERS

OXYGEN REQUIREMENTS
Kondisi media dapat mempengaruhi ketersediaan oksigen yang terkandung didalamnya, beberapa keadaan yang mempengaruhi ketersediaan oksigen :

FAST METABOLISM RHEOLOGY ANTIFOAM

FAST METABOLISM
Faktor nutrisi mempengaruhi kebutuhan oksigen suatu kultur Tergantung pd sumber karbon yg digunakan sumber karbon yang fast metabolism terdapat dalam konsentrasi tinggi (ex: glukosa) dapat mengurangi oksigen yang tersedia. Bisa diatasi dengan :
Pengurangan initial concentration dari key substrat dalam media dan menambahkan penambahan komposisi substrat sebagai umpan kontinyu atan semi-kontinyu selam fermentasi. Mengubah komposisi dari media dengan menggabungkan higher carbohydrates (ex: laktosa, starch, dll) dan protein.

RHEOLOGY
Kekentalan suatu media dapat mempengaruhi oksigen transfer. Misal pada pembentukan Polisakarida dapat mempengaruhi ketersediaan oksigen

ANTIFOAMS
Sebagian proses mikroorganisme, foaming merupakan masalah Foam berasal dari adanya protein yang terdenaturasi pada interface medium dan udara Adanya buih dalam proses fermentasi menyebabkan kadar sel berkurang dan terjadi autolisis perlu penambahan zat anti foaming dapat mengakibatkan penurunan kecepatan transfer oksigen.

Akibat adanya foam


Jika tidak dikontrol foam dapat menyebabkan masalah fisik dan biologis.

FISIK

pengurangan volume kerja fermentor massa lebih rendah dan tingkat perpindahan panas proses data yang tidak valid karena gangguan pada elektroda sensing dan pemantauan yang salah

BIOLOGIS

pengendapan sel di bagian atas fermentor Mengurangi filter udara, sehinnga media tidak steril yang menyebabkan kontaminan

Antifoam surface-active agent yang mengurangi tegangan dengan mengikat foam, sehingga mengurangi pembentukan foam Antifoam yang ideal : Menyebar dg mudah dan cepat sert reaktif Tetap aktif pada konsentrasi rendah Memiliki aksi lama dalam mencegah pembentukan busa baru. Tidak dimetabolisme oleh mikroorganisme Non - toksik terhadap mikroorganisme, manusia dan hewan Tidak menimbulkan masalah dalam ekstraksi dan pemurnian produk Tidak menimbulkan bahaya penanganan Murah Tidak berpengaruh pada oksigen transfer Harus disterilisasi panas

CONTOH SENYAWA ANTIFOAM


Alkohol , dekanol stearil dan oktil Ester Asam lemak dan turunannya , terutama gliserida , yang meliputi minyak biji kapas , minyak biji rami , minyak siy - kacang , minyak zaitun , minyak jarak , minyak bunga matahari , minyak rapeseed dan minyak ikan cod Silikon Sulfonat Miscellaneous , Alkaterge C , oxuzalinc , polyproylene glikol

Unfortunately, kebanyakan antifoam yang diperlukan untuk mengontrol fermentasi bisa mengurangi tingkat oksigen transfer sebanyak 50 % Maka penambahan antifoam harus dijaga seminimal mungkin Desain dan operasi parameter fermentor dapat mempengaruhi sifat dan kuantitas foam terbentuk

OPTIMASI MEDIUM

PENGERTIAN
Suatu usaha dalam menentukan kondisi pertumbuhan yang mengasilkan biomasa dengan keadaan fisiologis terbaik yang merupakan bagian dalam pembentukan produk. Diharapkan dengan mengoptimasi medium akan memberi dampak yaitu hasil produktivitas yang maksimum dan sesuai dengan yang diharapkan.

Optimasi Medium

Menentukan variabel penting

Menentukan Level Optimum

Metode Klasik

Teknik Respon Surface

Metode PlackettBurman

Teknik Hendrix

Teknik Simplex Optimization

Menentukan Variabel/Faktor Penting


1. Metode Klasik
Optimasi media berdasarkan metode klasik : mengubah varibel yang mempengaruhi medium (nutrien, antifoam, pH, temperatur dan lainnya) Kekurangan : memakan waktu yang ekstrem dan mahal untuk jumlah variabel yang banyak.
Untuk membuat keseluruhan faktorial yang dicari akan diperiksa pada setiap kemungkinan kombinasi dari variabel yang berkaitan pada level yang tepat harus membutuhkan jumlah besar dari percobaan, keterangan : x = jumlah level n = jumlah variabel Misalnya : untuk 3 nutrien pada 2 konsentrasi percobaan : 23 = 8 untuk 6 nutrien pada 3 konsentrasi percobaan: 36=729

xn

2. Metode Plackett-Burman
Ketika penelitian itu meneliti lebih dari 5 variabel yang mempengaruhi medium desain Plackett-Burman

rangkaian design untuk percobaan hingga 100 yang menggunakan percobaan dasar pemikiran yang mengetahui keseimbangan incomplete blocks. Penentuan jumlah variabel :

Variabel = X-1
ket : X = jumlah percobaan (trial) kelipatan 4 yaitu 8, 12, 16, 20 dll Beberapa faktor tidak dipilih sebagai variabel yang dapat mempengaruhi medium (dummy variable).

Langkah ini akan mengidentifikasi variabel penting dan variabel tersebut akan digolongkan berdasarkan kepentingannya untuk menentukan penyelidikan yang lebih detail untuk menentukan nilai optimum yang dibutuhkan Langkah-langkah Analisa Data : 1. Menentukan respon selisih antara jumlah H (High) dan L (Low)

2. Estimasi mean square dari tiap variabel


3. Menghitung Kegagalan Percobaan 4. Mengindentifikasi faktor yang menunjukkan pengaruh yang besar terhadap medium

1. Menentukan respon selisih antara jumlah H (High) dan L (Low)

Misal : Respon efek variabel yang berpengaruh pada medium antara rata-rata respon untuk 4 percobaan pada level H dan nilai rata-rata untuk 4 percobaan pada level L. Efeknya sebagai berikut :

untuk dummy variabel nilainya harus 0

2. Estimasi mean square dari tiap variabel Misal : mean square variabel A = 3. Menghitung Kegagalan Percobaan Kegagalan percobaan dihitung dengan nilai rata-rata mean square pada dummy variable yaitu E dan G.

error mean square =


4. Mengindentifikasi faktor yang menunjukkan pengaruh yang besar terhadap medium F-test = Contoh :

Menentukan Level Optimum


1. Teknik Respon surface
pada masing-masing variabel utama yang mempengaruhi medium desain Plackett-Burman : menggunakan teknik optimasi respon permukaan (response surface) Response surface = garis bidang/peta topografik, nilai garis tinggi dan garis bidang konstan Response = hasil dari eksperimen yang dilakukan pada hasil nilai yang khusus pada variabel yang diteliti

1. Teknik Hendrix
Hendrix mengaplikasi teknik response surface memprediksi kombinasi optimum dari 2 variabel. Nilai varibel untul awal percobaan dipilih secara acak/ ditentukan dari proses percobaan sebelumnya dengan jumlah percobaan sebanyak lebih dari 15-20 percobaan. Hasil : garis peta yang memperlihatkan garis tinggi permukaan yang mengindikasikan luas di dalam kombinasi optimum dari variabel. Strategi mencapai optimum di dalam peningkatan mode : 1. Membuat ruang di dalam garis yang ditinjau 2. Letakkan 5 percobaan secara acak di dalam ruang tersebut 3. Membuat ruang baru yang berpusat pada ititik optimum dari 5 percobaan yang dilakukan dan buat ruang baru yang sama dengan sebelumnya tetapi lebih kecil, biasanya ukurannya dari seebelumnya. 4. Letakkan 5 percobaan secara acak di dalam ruang baru 5. Langkah 3 dan 4 dilakukan terus- menerus hingga mencapai titik optimum

1. Teknik Simplex Optimization


variabel = n, dengan jumlah trial sebanyak = n+1

Anda mungkin juga menyukai