Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. Dalam bidang kesehatan dewasa ini terbagi dalam berbagai bidang kesehatan,yang antara lain salah satunya adalah dalam bidang Keperawatan Anak yang menpelajari pemahaman lebih mendalam tentang Anak dengan aneka ragam masalah keperawatannya. selain itu pengetahuan Keperawatan Anak dapat membantu pemahaman tentang kesehatan serta bagaimana mempertahankan kesehatan pada anak.

Dalam ilmu Keperawatan Anak ini, membahas tentang Patent Ductus Arteriosus. Selain itu juga membahas tentang bagaimana asuhan

keperawatannya. Sehingga dalam makalah ini akan membahas secara terperinci dan jelas.

B. Ruang Lingkup Makalah ini disusun berdasarkan literature referensi buku buku Keperawatan Anak yang bahan bahan literature lainnya diperoleh dari kepustakaan Program Studi !lmu Keperawatan Stikes "iyata #usada Samarinda serta dari !nternet. $ang terdiri dari%

&

&. 'aporan pendahuluan PDA (. Asuhan keperawatan PDA

C. Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu % &. Mempelajari Asuhan Keperawatan Anak dengan PDA secara terperinci dan jelas. (. Mengetahui Patofisiologi PDA secara jelas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Patent Ductus Arteriosus )PDA* adalah kegagalan menutupnya arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal )ductus arteriosus* pada minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah.

Patent Ductus Arteriosus )PDA* adalah kelainan jantung kongenital )bawaan* dimana tidak terdapat penutupan )patensi* duktus arteriosus yang

menghubungkan aorta dan pembuluh darah besar pulmonal setelah ( bulan pasca kelahiran bayi. +iasanya duktus arteriosus akan menutup secara normal dalam waktu ( bulan dan meninggalkan suatu jaringan ikat yang dikenal sebagai ligamentum arteriosum. PDA dapat merupakan kelainan yang berdiri sendiri )isolated*, atau disertai kelainan jantung lain.

Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke ,! pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara fungsional &- . &/ jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia ( . 0

minggu. +ila tidak menutup disebut Duktus Arteriosus Persisten )Persistent Ductus Arteriosus % PDA*. )+uku ajar kardiologi 1K2!, (--& 3 ((4*. Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus )arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal* pada minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah. )Suriadi, 5ita $uliani, (--&3 (0/*.

Patent Duktus Arteriosus )PDA* adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta )tekanan lebih tinggi* ke dalam arteri pulmoner )tekanan lebih rendah*. )+et6 7 Sowden, (--( 3 04/*

B. Etiologi Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan % &. 1aktor Prenatal % a. !bu menderita penyakit infeksi % 5ubella. b. !bu alkoholisme c. 2mur ibu lebih dari 8- tahun

d. !bu menderita penyakit Diabetes Mellitus )DM* yang memerlukan insulin e. !bu meminum obat obatan penenang atau jamu.

(. 1aktor 9enetik % a. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan b. Ayah : !bu menderita penyakit jantung bawaan c. Kelainan kromosom seperti Sindrom Down d. 'ahir dengan kelainan bawaan yang lain )+uku Ajar Keperawatan Kardio;askuler, Pusat Kesehatan <antung dan Pembuluh Darah =asional #arapan Kita, (--& 3 &->*

C. Pato i!iologi &. Ductus arteriosus menutup secara spontan dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah lahir. (. ?idak terjadi penutupan berarti adanya abnormal aliran darah dari tekanan aorta yang tinggi ke tekanan rendah arteri pulmonal. Kemudian akan meningkatkan aliran darah pulmonal dan bahkan akan mengalami kongesti pulmonal dan @#1. 0. Post natal% ?ekanan sistemik melebihi tekanan pulmonal. Darah mengalir dari aorta melalui duktus ke arteri pulmonal )terjadi pirau dari kiri ke kanan.*

8. Darah dari paru paru mengalir kembali ke atrium dan ;entrikel kiri. #al ini akan mengakibatkan3 workload jantung kiri meningkat, kongesti ;ena pulmonal meningkat, resistensi ;ena pulmonal meningkat, dan tekanan ;entrikel kanan meningkat, mengakibatkan hipertropi.

D. "ani e!ta!i Klini! &. ?idak menimbulkan gejala bila PDA kecil. ?anda tanda @#1 muncul pada PDA besar. (. Murmur kontinyu )machinery* derajat & sampai 8:A terdengar dengan jelas pada 2'S+ atau daerah infrakla;ikula kiri yang merupakan petanda khas kelainan ini. 5umble apikal terdengar pada PDA besar. 0. Pulsasi nadi perifer yang lemah dan lebar 8. @#1 dan infeksi paru berulang seringkali terjadi pada PDA besar. /. Penutupan spontan PDA tidak akan terjadi pada bayi aterm. A. Akan terjadi hipertensi pulmonal dan P,BD bila PDA dibiarkan tanpa tindakan penutupan. 4. Sianosis yang terjadi pada PDA dengan P,BD dikenal sebagai sianosis diferensial oleh karena hanya ekstremitas bawah yang biru sedangkan ekstremitas atas tetap normal. C. !nfeksi saluran nafas berulang, mudah lelah.

>. Apnea, takipnea, nasal faring, retraksi dada, hipoksemia. &-. 2jung jari hiperemik, tekanan nadi besar.

E. Pe#erik!aan penunjang &. DK9 serupa dengan kelainan ,SD. Pada PDA kecil sedang dapat terjadi ',# atau normal. @,# bila PDA besar. Atau 5,# bila telah terjadi P,BD. (. 1oto ro toraks juga menyerupai kelainan ,SD. Pada PDA kecil bayangan jantung normal. PDA sedang besar terjadi kardiomegali dan peningkatan P,M. Adanya P,BD akan mengakibatkan ukuran jantung normal dengan pembesaran MPA dan peningkatan corakan ;askulerisasi hilus. 0. Melalui pemeriksaan ekho ( D dan Doppler dapat di;isualisasi adanya PDA dan besarnya shunt. Pemeriksaan angiografi biasanya tidak dibutuhkan kecuali bila terdapat kecurigaan P,BD. $. Ko#plika!i

&. Dndokarditis (. Bbstruksi pembuluh darah pulmonal 0. @#1 8. #epatomegali )jarang terjadi pada bayi prematur* /. Dnterokolitis A. =ekrosis 4. 9angguan paru yang terjadi bersamaan )misalnya sindrom gawat nafas atau displasia bronkkopulmoner* C. Perdarahan gastrointestinal )9!* >. penurunan jumlah trombosit &-. #iperkalemia )penurunan keluaran urin* &&. Aritmia &(. 9agal tumbuh )+et6 7 Sowden, (--( 3 04A 044, Suriadi, 5ita $uliani, (--& 3 (0A* %. Penatalak!anaan terapeutik &. Medikamentosa a. ?idak diperlukan pembatasan akti;itas tanpa adanya hipertensi pulmonal. b. !ndometasin tidak efektif untuk menutup PDA pada bayi aterm. c. Dipertimbangkan pemberian profilaksis S+D pada PDA besar.

d. Pemberian indomethacin )inhibitor prostaglandin*. (. !n;asif Penutupan PDA melalui kateterisasi jantung dapat dipertimbangkan. Penggunaan stainless coil untuk menutup PDA diindikasikan untuk diameter E (,/ mm dengan residual shunt rate / &-F. Komplikasi

tindakan ini adalah leakage, emboli coil ke perifer, hemolisis, stenosis 'PA, oklusi femoralis

0. +edah a. ?indakan bedah adalah ligasi atau di;isi PDA melalui torakotomi kiri. b. Angka mortalitas E & F c. Kontraindikasi bedah adalah sudah terjadi P,BD d. Pemotongan atau pengikatan duktus.

>

A!u&an Kepera'atan
A. Pengkajian &. 5iwayat keperawatan% respon fisiologis terhadap defek )sianosis, akti;itas terbatas* (. Kaji adanya tanda tanda gagal jantung% nafas cepat, sesak nafas retraksi, bunyi jantung tambahan )machinery murmur*, edema tungkai hetomegali. 0. Kaji adanya tanda hipoksia kronis%% clubbing finger. 8. Kaji adanya hiperemia pada ujung jari. /. Kaji pola makan, pola pertambahan berat badan. A. Pengkajian psikososial 2sia anak, tugas perkembangan anak, koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga, dan penyesuaian keluarga terhadap stress.

B. Diagno!a Kepera'atan &. Penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung.

&-

(. 9angguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal. 0. ?idak toleransi terhadap akti;itas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel sel. 8. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan 6at nutrisi ke jaringan. /. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori. A. 5esiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan. 4. Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap penyakit anak. C. Inter(en!i &. Mempertahankan curah jantung yang adekuat a. Bbser;asi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit. b. ?egakkan derajat sianosis )sirkumoral, membran mukosa, clubbing* c. Monitor tanda tanda @#1 )gelisah, takikardi, takipnea, sesak setelah atau saat minum susu, periorbital edema, oliguria dan hepatomegali*

&&

d. +erkolaborasi dalam pemberian digoGin sesuai order, dengan penggunaan teknik pencegahan bahaya toksisitas. e. +erikan pengobatan untuk menurunkan afterload. f. +erikan oksigen jika ada indikasi. (. Mengurangi adanya peningkatan resistensi pembuluh darah paru a. Monitor kualitas dan irama pernafasan b. Atur posisi anak dengan posisi fowler c. #indari anak dari orang yang terinfeksi d. +erikan istirahat yang cukup e. +erikan nutrisi yang optimal f. +erikan oksigen jika ada indikasi 0. Mempertahankan tingkat aktifitas yang adekuat. a. !jinkan anak untuk sering beristirahat, dan hindari gangguan pada saat tidur. b. Anjurkan untuk melakukan permainan dan akti;itas ringan. c. +antu anak untuk memilih akti;itas yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan anak. d. #indari suhu lingkungan yang terlalu panas atau dingin.

&(

e. #indarkan hal hal yang menyebabkan ketakutan: kecemasan pada anak. 8. +erikan support untuk tumbuh kembang. a. Kaji tingkat tumbuh kembang anak. b. +erikan simulasi tumbuh kembang3 akti;itas bermain3 game, nonton ?,, teka teki, menggambar dan lain lain sesuai kondisi dan usia anak. c. 'ibatkan keluarga agar tetap memberikan stimulasi selama dirawat. /. Mempertahankan pertumbuhan berat dan tinggi badan anak yang sesuai. a. Sediakan diit yang seimbang, tinggi 6at 6at nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang adekuat. b. Monitor tinggi dan berat badan anak, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk mengetahui kecenderungan pertumbuhan anak. c. ?imbang berat badan setiap hari dengan timbangan yang sama dan waktu yang sama. d. @atat intake dan output secara benar.

&0

e. +erikan makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk menghindari kelelahan pada saat makan. f. Anak anak yang mendapatkan diuretik biasanya sangat haus, oleh karena itu cairan tidak dibatasi. A. Anak tidak akan menunjukan tanda tanda infeksi. a. Ajarkan keluarga:orang tua untuk mengekspresikan perasaannya karena memiliki anak dengan kelainan jantung, mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki keyakinan bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan. b. Dksplorasi perasaan orang tua mengenai perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka dan perasaan tidak mampu. c. Mengurangi ketakutan dan kecemasan orang tua dengan

memberikan informasi yang jelas. d. 'ibatkan orang tua dalam perawatan anak selama di 5umah Sakit. e. Memberikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalam perawatan anak. D. Ha!il )ang Di&arapkan &. Anak akan menunjukkan tanda tanda membaiknya curah jantung

&8

(. Anak akan menunjukkan tanda tanda tidak adanya peningkatan resistensi pembuluh paru 0. Anak akan mempertahankan tingkat akti;itas yang adekuat 8. Anak akan tumbuh sesuai dengan kur;a pertumbuhan berat dan tinggi badan /. Anaka akan mempertahankan intake makanan dan minuman untuk mempertahankan berat badan dan menopang pertumbuhan A. Anak tidak akan menunjukkan tanda tanda infeksi 4. Brang tua akan mengekspresikan perasaannya akibat memiliki anak dengan kelainan jantung, mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki keyakinan bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan.

E. Peren*anaan pe#ulangan &. Kontrol sesuai dengan waktu yang ditentukan. (. <elaskan kebutuhan akti;itas yang dapat dilakukan anak sesuai dengan usia dan kondisi penyakit. 0. Mengajarkan keterampilan yang diperlukan dirumah, yaitu% 8. ?eknik pemberian obat

&/

/. ?eknik pemberian makanan A. ?indakan untuk mengatasi jika terjadi hal hal mencemaskan, tanda tanda komplikasi, siapa yang dihubungi jika membutuhkan

pertolongan.

BAB III PENUTUP

A. Ke!i#pulan Adapun kesimulan dari makalah kami ini adalah%

&A

&. Cacat jantung bawaan merupakan cacat jantung bawaan yang dapat terjadi
mulai dari konsepsi sampai delapan minggu kehamilan 2. Etiologi kelainan jantung bawaan masih belum pasti, terdapat penyebab yang berasal dari genetik ataupun prenatal 3. Pemeriksaan radiologi banyak membantu diagnosis pada cacat jantung bawaan terutama foto toraks walaupun bukan merupakan diagnosis pasti karena gambaran foto toraks

8. Kadang kadang memberikan gambaran yang sama.pada beberapa kelainan


terutam lesi yang multiple

/. Pada PDA tahap lanjut bisa menimbulkan @#1 A. ?indakan yang bisa diberikan adalah secara medik, pembedahan dan in;asif

B. Saran Selaku mahasiswa !lmu Keperawatan, dan sebagai calon perawat masa depan, sebaiknya kita mulai sejak saat ini untuk mengenal mengenai penyakit penyakit bawaan yang mungkin diderita pasien anak anak. Serta mengenai perawatan yang layak diberikan, agar menghindari dampak trauma bagi anak anak.

&4

DARTAR PUSTAKA

+ehram, Kliegman, Ar;in. (---. Ilmu Keperawatan Anak. <akarta% D9@ @arpenito, 'ynda <uall. &>>>. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2 (Terjemahan). ener!it "uku Kedokteran. <akarta% D9@ =gastiyah. &>>4. erawatan Anak #akit. Penerbit +uku Kedokteran. <akarta% D9@

&C

Suriadi, Skp, MS= dan 5ita $uliani, Skp, M.Psi. Asuhan Keperawatan ada Anak. Edisi 2. (--A. <akarta% sagung Seto http%::dilichildCA.blogspot.com:(--C:-8:asuh keperawatan.html

&>

Anda mungkin juga menyukai