Anda di halaman 1dari 17

Tindakan obstetri pada pertolongan persalinan

EKSTRAKSI VAKUM
Nama lain ventous yaitu ekstraktor alat

malmstron untuk mempercepat persalina makin populer dalam beberapa tahun terakhir. Ekstraksi vakum mempunyai keunggulan dalam menolong distosia pada oksiput posterior dan melintang (transverse arrest). Tarika pada kulit bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif.

Mangkok logam/ silastik akan memegang kulit

kepala sebagai akibat tekanan negatif kaput artifisial Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik yang dipegang oleh penolong melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur tekanan intrauterin (oleh kontraksi), tekanan ekspresi eksternal ( tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraktor vakum).

Tujuan umum
Setelah menyelesaikan, peserta akan mampu untuk melakukan tindakan ekstraksi vakum.

Tujuan khusus
1. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi untuk ekstraksi vakum 2. Mengetahui syarat untuk ekstraksi vakum 3. Menentukan dan melakukan tindakan penatalaksanaan Ekstraksi vakum dengan benar

Indikasi
Kala II dengan presentasi belakang kepala/ verteks (pemantauan partograf). Biasanya kepala tidak lahir karena adanya lilitan tali pusat, inertia uteri dan malposisi.

Kontraindikasi
malpresentasi (dahi, puncak kepala, muka, bokong) Panggul sempit (distrosi kepala panggul)

Kegagalan ekstraksi vakum kepala tidak turun setelah 3 kali penarikan atau tidak lahir setelah 25 menit Tekanan vakum bocor alat tak berfungsi
Penyebab kepala tidak turun CPD dan lilitan

talu pusat yang erat.

Ekstraksi vakum dihentikan bila kepala tidak

turun, bradikardi berat (gawat janin) seksio sesaria. Sementara bayi belum dilahirkan dilakukan resusitasi intra buterin dengan tokolisis.

Distosia bahu
Adalah kegawat daruratan obstetrik. Kegagalan melahirkan

bahu secara spontan menempatkan ibu dan bayi berisiko untuk terjadi trauma. Isidens keseluruhan berkisar 0,3-1 % sedangkan pada berat badan bayi > 4000 g, insiden meningkat menjadi 5-7 % dan pada berat badan bayi lebih dari 4500 g insidennya menjadi antara 8-10 %.
Distosia

bahu disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk untuk melipat kedalam panggul fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara penurunan kepala yang terlalu cepat akan menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir / kepala melalui pintu tengan setelah menngalami kala II sebelum bahu berhasil melipat masuk kedalam

Tujuan umum
Setelah menyelesaikan, peserta akan mampu untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan distosia bahu

Tujuan khusus
Mengenali faktor resiko dan tanda dari distosia bahu Melakukan penatalaksaan distosia bahu.

Faktor Risiko
Makrosomia (>4000 g)

- Taksiran berat janin pada kehamilan ini - Riwayat persalinan dengan bayi makrosomia - Riwayat keluarga dengan makrosomia Diabetes gestasional Multiparitas Persalinan lewat bulan

Tanda
Kala ii persalinan yang memanjang

Kepala bayi melekat pada perineum (recoil of head

on perineum turtles sign)

Prognosis
1. Distosia bahu kompresi pada tali pusat Penurunan pH arterial 0.04 setiap menit Penurunan pH arterial 0,28 setelah tujuh jam pH arterial dibawah 7,0 tindakan resusitasi sulit.

Komplikasi
Kerusakan pleksus brachialis karena rudapaksa dalam

persalinan. Erb-Duchenne Palsy kerusakan terjadi pd n. Servikal setinngi tulang belakang servikal V dan VI Paralisis Klumpkes Paralisis yg terjadi pada n. Kolumna vertebralis setinggi tulang belakang servikal VIII dan Thorakal I. Patah tulang (faktur clavicula & Humerus) Asfiksia janin Kematian bayi

Masalah
Kepala bayi telah lahir tetapi bahu terhambat dan tidak dapat dilahirkan

Pengolaan Umum
Selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya distosia bahu pada setiap persalinan, terutama sebagai antisipasi terhadap taksiran berat janin yang besar dan loersalinan pada ibu dengan diabetes melitus. Harus selalu diupayakan untuk melakukan deteksi dini bayi makrosomia. Dianjurkan agar proaktif melakukan seksio sesarea bila terdapat makrosomia.

Indikasi
Distosia bahu

Syarat
Kondisi vital ibu cukup memadai, sehingga dapat bekerja sama untuk menyelasaikan persalinan Masih memiliki kemampuan untuk mengedan Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai untuk akomodasi tubuh bayi Bayi masih hidup atau diharapkan dapat bertahan hidup Bukan monstrum/ kelainan kongenital yang menghalangi keluarnyan bayi.

Ringkasan
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas

panggul, kegagalan bahu untuk melipat kedalam panggul (makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kal II yang pendek pada multipara, sehingga penurunan kepala yang telalu epat akan menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepla telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil melipat masuk kedalam panggul.

Selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya

distosia bahu pada setiap persalinan, terutama sebagai antisipasi terhadap taksiran berat janin yang besar dan persalinan dengan diabetes melitus. Harus selalu diupayakan untuk melakukan deteksi dini bayi makrosomia. Dianjurkan agar proaktif melaukan seksio sesarea bila terdapat makrosemia. Tidak ada perbedaan mortalitas maupun morbiditas ibu dan bayi antara kelompok forceps di bandingkan dengan kelompok vakum.

Syarat khusus untuk tindakan ekstraksi vakum adalah :


1. Pembukaan serviks lengkap 2. presentasi kepala 3. Cukup bulan (aterm) 4. Tidak Ada Kesimpitan Panggul 5. Anak Hidup 6. Penurunan Kepala stasion 0 / tidak lebih dari

2/5

diatas simfisis 7. Kontraksi baik 8. Ketuban sudah pecah 9. Alat berfungsi baik

Anda mungkin juga menyukai