Anda di halaman 1dari 14

ANCAMAN PROBLEMATIKA EKONOMI TERHADAP PERSATUAN INDONESIA

Kelompok 6
Alfian Priyo Jatmiko Ayu Krismiyati Hari Muttahari Irma Gestari Surya Handika P. Yosephine Bertha H. 11/312527/EK/18389 11/315682/EK/18484 11/315719/EK/18516 11/315702/EK/18500 11/315706/EK/18503 11/315709/EK/18506

Free Powerpoint Templates

Page 1

Free Powerpoint Templates

Page 2

SEJARAH PERSATUAN INDONESIA


Ketika pengangkatannya sebagai patih Amangkubhumi pada tahun 1258 Saka (1336 M) Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi bahwa ia akan menikmati Palapa atau rempah-rempah (yang diartikan kenikmatan duniawi) bila telah berhasil menaklukkan nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton adalah sebagai berikut : Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa. Terjemahannya adalah :

Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin


melepaskan puasa (nya). Beliau Gajah Mada, Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru) melepaskan puasa, jika (berhasil) mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru) melepaskan puasa (saya).

Free Powerpoint Templates

Page 3

Dari sisi ideologi, Sumpah Palapa yang juga dikenal sebagai Sumpah Gajah Mada atau Sumpah Nusantara , memiliki ideologi kebineka tunggal ikaan, artinya menuju pada ketunggalan keyakinan, ketunggalan ide, ketunggalan senasib dan sepenanggungan, dan ketunggalan ideologi akan tetapi tetap diberi ruang gerak kemerdekaan budaya bagi wilayah-wilayah negeri se-Nusantara dalam mengembangkan kebahagiaan dan kesejahteraannya masing-masing.

Kegagalan Sumpah Palapa Dalam Kidung Sunda diceritakan bahwa Perang Bubat (1357) bermula saat Prabu Hayam Wuruk mulai melakukan langkah-langkah diplomasi dengan hendak menikahi Dyah Pitaloka putri Sunda sebagai permaisuri. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda, dan rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan agung itu. Gajah Mada yang menginginkan Sunda takluk, memaksa menginginkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit. Akibat penolakan pihak Sunda mengenai hal ini, terjadilah pertempuran tidak seimbang antara pasukan Majapahit dan rombongan Sunda di Bubat yang saat itu menjadi tempat penginapan rombongan Sunda. Dyah Pitaloka bunuh diri setelah ayah dan seluruh rombongannya gugur dalam pertempuran. Akibat peristiwa itu langkah-langkah diplomasi Hayam Wuruk gagal dan Gajah Mada dinonaktifkan dari jabatannya karena dipandang lebih menginginkan pencapaiannya dengan jalan melakukan invasi militer.

Free Powerpoint Templates

Page 4

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928

Bangsa Indonesia dilahirkan. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan


buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi

mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang
menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945. Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe,

tanah Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean,

bahasa Indonesia.

Free Powerpoint Templates

Page 5

TEORI PERSATUAN INDONESIA


Persatuan Konvensional
Teori persatuan yang mengacu masa penjajahan dan juga masa era Majapahit atau dalam istilahnya yang lebih spesifik adalah teori persatuan yang berorientasi ke belakang. Konsep ini mencontohkan praktik dari persatuan di era Majapahit dan penjajahan Belanda Ciri dari teori persatuan ini adalah terpusat, kekuasaan pusat sangat dominan, sedang kekuasaan daerah hanya subordinari yang siap untuk dikuras.

Free Powerpoint Templates

Page 6

Persatuan Berwawasan Masa Depan


Cita-cita atau harapan atas kemakmuran, harga diri bangsa, dan kemajuan. Para pemikir konsep ini menawarkan konsep federalisme sebagai suatu pemecahan terhadap suatu teori persatuan yang

mengekang.

Free Powerpoint Templates

Page 7

KETIDAKMERATAAN PEMBANGUNAN
Waspada.co.id Friday, 04 November 2011 00:30

Banyak faktor pemicu rakyat Papua marah


Opini SOFYAN HARAHAP Bergabungnya Papua yang dulu bernama Irian Barat, kemudian diganti menjadi Irian Jaya, memang penuh liku-liku dan kontroversi bagi sementara tokoh Papua. Konon di masa lalu Papua menjadi bagian atau jajahan Belanda sehingga pemerintah Negeri Kincir Angin tidak mengakui kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Belanda juga tidak melakukan apa-apa untuk Papua. Sehingga dari dulu hingga sekarang pun masih ada saja pihak yang menggugat sejarah bergabungnya Papua ke dalam NKRI. Mereka menentang jajak pendapat atau penentuan pendapat rakyat Papua tanggal 29 Juli 1969 yang diadakan oleh pemerintah Indonesia dengan disaksikan oleh PBB, hasilnya rakyat Papua memilih bergabung dengan RI. Sampai di sini secara legalitas (de facto dan de jure) bergabungnya Papua masuk KNRI kuat. Munculnya gerakan dari sejumlah tokoh Papua dan OPM yang ingin memerdekakan Papua bukan baru sekarang ini saja, tapi sejak masa Orde Baru, dan mencuat pada masa Orde Baru karena merasa tidak puas dan kurang diperhatikan, apalagi dengan tindakan represif aparat keamanan di masa lalu. Pada era reformasi pemerintah RI khususnya di masa Presiden Gus Dur lebih berempati pada rakyat Papua sehingga permintaan tokoh-tokoh adat di sana mengganti nama menjadi Papua disetujui. Kemudian berlanjut dengan pemberian otonomi khusus yang tujuannya mempercepat pembangunan dan kesejahteraan rakyat di sana. Kalau sekarang ini muncul lagi perdebatan bahwa secara historis Papua bukan merupakan bagian dari NKRI hal itu jelas lagu lama, dan diyakini akan terus berulang di masa mendatang, selama pemerintah pusat gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat dan terus melakukan pendekatan hukum secara represif di Papua.

Free Powerpoint Templates

Page 8

Kita menilai wajar saja kalau semua itu menimbulkan kemarahan para tokoh dan masyarakat di wilayah itu karena upaya membangun Papua dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di sana baru sebatas lips service. Lihat saja data alokasi anggaran untuk Papua dan Papua Barat pada tahun 2008 yang sudah mencapai total Rp26 triliun. Dengan jumlah penduduk kedua provinsi yang mencapai 3,2 juta jiwa, maka sebenarnya rata-rata penduduk Papua dan Papua Barat mendapatkan jatah Rp8,12 juta per orang. Nah, ke mana larinya semua dana tersebut? Faktanya, kehidupan rakyat Papua sangat menyedihkan, sangat terbelakang dari segi peradaban, sementara para elite politik dan birokratnya kebanyakan bermewah-mewah di atas penderitaan rakyat kecil yang sebagian masih primitif (berkoteka). Kondisi kesenjangan itu pula yang membuat rakyat Papua marah dan kemarahan itu semakin membesar, membara, membakar emosi berupa tuntutan merdeka, ingin lepas dari NKRI. Munculnya aksi-aksi demonstrasi dan berkumpulnya para tokoh adat mengadakan kongres rakyat Papua dicurigai pusat ingin memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Petugas berupaya membubarkan, namun ditentang oleh massa sehingga tindakan represif tak terelakkan. Sejumlah orang tewas dan luka-luka. Sejumlah tokoh penggerak kongres ditangkap aparat. Namun korban di pihak petugas keamanan dan karyawan Freeport pun cukup banyak setelah muncul gerakan yang mengatasnamakan OPM (Organisasi Papua Merdeka) menggunakan senjata organik. Gerakan perlawanan yang dilakukan jaringan kelompok OPM saat ini identik dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Aceh. Mereka angkat senjata dan berupaya mendapat perhatian dunia internasional.

Free Powerpoint Templates

Page 9

KESENJANGAN PENDAPATAN DI DALAM MASYARAKAT


Pendapatan 60 Persen Penduduk di Bawah Rata-rata
10 Feb 2011 Koran Tempo

JAKARTA - Survei sosial-ekonomi nasional yang diselenggarakan tahun lalu menunjukkan bahwa 60 persen penduduk Indonesia memiliki penghasilan di bawah pendapatan per kapita rata-rata Rp 27 juta per tahun (Rp 2,25 juta per bulan)."Meski begitu, secara umum kualitas ekonomi masyarakat tetap membaik," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan kepada Tempo kemarin.Dua hari lalu, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi 2010 sebesar 6,1 persen, lebih tinggi dari 2009 sebesar 4,5 persen. Pertumbuhan itu mendorong peningkatan pendapatan per kapita dari Rp 23,9 juta menjadi Rp 27 juta.Adapun pendapatan nasional bruto, yang dihitung dengan mengeluarkan pendapatan warga negara asing di Indonesia, mencapai Rp 26,3 juta, tumbuh 13,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 23,1 juta.Rusman membandingkan, selama 2005, 60 persen masyarakat masuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Pada 2010, jumlahnya berkurang menjadi 55 persen."Sedangkan jumlah golongan menengah dan atasmeningkat," ujarnya.BPS juga mencatat, indeks Gini, yang menunjukkan tingkat kesenjangan perekonomian suatu negara, semakin kecil dalam tiga tahun terakhir. Indeks ini dihitung berdasarkan pengeluaran masyarakat."Semakin kecil angkanya, kesenjangan semakin menyempit," katanya.Rusman membenarkan, di negara maju indeks Gini dihitung berdasarkan pendapatan masyarakat. Tapi metode tersebut tidak dapat diterapkan di Indonesia karena sistem pencatatan pajaknya belum baik.Namun, menurut sumber Tempo, BPS sebenarnya juga memiliki penghitungan kesenjangan berdasarkan penghasilan masyarakat, yang disebut coefficient of variation income."Dan hasilnya, kesenjangan tersebut semakin lebar dari tahun ke tahun," tuturnya.Indeks kesenjangan penghasilan itu pada 2000 besarnya masih 0,479 poin. Pada penghitungan yang dilakukan pada 2008, nilainya membesar menjadi 0,574 poin.Peningkatan penghasilan secara luar biasa hanya dinikmati oleh 15-20 persen masyarakat, yaitu para pemilik modal, baik di kota maupun di desa.Dihubungi terpisah, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kesenjangan perekonomianpada dasarnya hanya dihitung berdasarkan indeks Gini."Semua negara juga memakai indeks itu," tuturnya.Purbaya yakin pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi mampu mempersempit kesenjangan perekono- mian masyarakat. Tidak ha-nya masyarakat atas, masyarakat bawah juga turut menikmati pertumbuhan ekonomi.indeks Gini, yang berada di posisi 0,33, ia pandang cukup bagus, meskipun bu-kan terbaik karena ada beberapa negara yang memiliki indeks sebesar 0,2. Tapi masih banyak pula negara yang memiliki indeks lebih besar, bahkan hingga 0,7.

Free Powerpoint Templates

Page 10

Berdasarkan data dari BPS, 60% masyarakat Indonesia berpendapatan kurang dari ratarata, yaitu Rp27 juta/tahun atau Rp2,5 juta/bulan. Perhitungan coefficient of variation income dari BPS juga menunjukkan bahwa kesenjangan pendapatan semakin besar dari tahun ke tahun. Hal ini tentu menjadi realita ekonomi yang berpotensi menimbulkan konflik akibat kesenjangan ekonomi.

Free Powerpoint Templates

Page 11

LEMAHNYA KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH


Kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah antara lain, otonomi daerah, program transmigrasi, dan pemberian subsidi pada masyarakat yang tidak mampu. dinilai membuat masyarakat lokal terpinggirkan, sehingga bisa menjadi pemicu terjadinya konflik antaretnis. Konflik di Tarakan, Kalimantan Timur, bukan disebabkan oleh masalah etnis atau suku, tapi karena kecemburuan ekonomi sebagai akibat dari ketidakadilan pemerintah dalam segi kebijakan ekonomi dan politik. Kebijakan ekonomi dan politik yang tidak mendukung masyarakat lokal membuat mereka merasa tidak puas dengan apa yang diberikan oleh pemerintah, sehingga mereka membuat permusuhan. Bila tidak sama dengan identitas mereka (suku/agama), maka akan diangap musuh. Hal ini diperparah dengan maraknya perusahaan-perusahaan besar yang berbondong-bondong datang mengeruk sumber daya alam, yang dengan susah payah dijaga oleh masyarakat asli sesuai nilai kultural mereka. Saat para warga asli daerah secara sistematis dimarginalkan, pada saat bersamaan mereka mengalami represi saat berusaha menyuarakan keprihatinan mereka kepada pihak penguasa, baik nasional maupun lokal. Akibatnya, warga pendatang yang dianggap turut serta menikmati hasil eksploitasi sumber daya itu akhirnya dianggap musuh yang jelas terlihat.

Free Powerpoint Templates

Page 12

Pemerintah perlu merevisi/menyempurnakan program transmigrasi agar masyarakat daerah tujuan transmigrasi siap menerima transmigran dan merasakan manfaat dari program transmigrasi.

Free Powerpoint Templates

Page 13

KESIMPULAN
Sistem perekonomian Indonesia bisa dikatakan tidak mengacu kepada dua kekuatan besar yang saling berlomba saat ini yakni sistem ekonomi kapitalis yang berlandaskan liberalisme dan sistem ekonomi sosialis yang berlandaskan komunisme, kedua sistem ekonomi tersebut bisa dikatakan tidak mewakili sistem hidup masyarakat Indonesia, oleh karena itu Indonesia merancang sistem perekonomian yang sesuai dengan budaya bangsa sendiri. Para founding father Indonesia merancang sebuah sistem kehidupan bangsa yang bisa mempersatukan suku bangsa yang beragam ini. Pancasila menjadi jawaban untuk permasalahan tersebut. Pancasila dirancang agar bisa menampung semua aspirasi komponen bangsa. Dalam perekonomian Indonesia, kegiatan ekonomi yang dijalankan semata-mata untuk membentuk persatuan bangsa yang semakin kuat. Kegiatan2 ekonomi yang tidak strategis sebaiknya dihindari karena berpotensi menggoyahkan persatuan di masa mendatang.

Free Powerpoint Templates

Page 14

Anda mungkin juga menyukai