Anda di halaman 1dari 34

PENDEKATAN PEMBELAJARAN DEWASA PADA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

From Many of Sources

KONSEP PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran interaksi antara dosen dan mahasiswa yang mengandung salah satu kombinasi aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dgn tujuan yg telah ditetapkan terlebih dahulu. Belajar merupakan proses atau kegiatan ataupun aktivitas. Aktivitas belajar ditandai dgn keterlibatan mental,pikiran,dan emosional mahasiswa itu sendiri.

Teacher Centered Student Centered


Pembelajaran berfokus pada student Student lebih aktif Fasilitas belajar yang mencukupi Pengajar hanya sebagai fasilitator

Principles of Effective Facilitation/Teaching


Interest and explanation Concern and respect for students Appropriate assessment and feedback Clear goals and intellectual challenge Independence, control, and active engagement Learning from students

Facilitation Techniques
Questioning Explanation Group work

STRATEGIES
Lectures Tutorials Practical Laboratories Workshop Clinical experience

Strategies for Effective Learning


To improve the practice of teaching, Ramsden (1992) outlined five things: 1. Defining goals and structure 2. Appropriate teaching strategies 3. Assessing students 4. Evaluating teaching 5. Educational development 6. Accountability

METODE PENGAJARAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. Metode ceramah Metode tanya jawab Metode diskusi Metode kerja kelompok Metode simulasi Metode demonstrasi

CERAMAH
Penyampaian dengan komunikasi verbal Untuk menjelaskan teori/konsep Keuntungan: Ekonomis, jumlah pendengar banyak, penyampaian informasi lebik komprehensif, dapat meningkatkan motivasi dalam belajar, pengantar untuk masuk ke metode lain Kerugian : informasi tidak mengendap lama, mahasiswa pasif, tidak sesuai untuk atitute/psikomotor Langkah-langkah : buat tujuan, susun bahan ceramah, sampaikan, evaluasi

Lanjutan ceramah

Penggabungan metode ceramah dengan metode lainnya: Ceramah dan diskusi ( menciptakan komunikasi 2 arah), D-M, M-M, dapat diamati pemikiran mahasiswa, kesiapan.

Lanjutan ceramah .

Ceramah dan Demontrasi ( informasi menjadi lebih bermakna, cepat dimengerti dan mengurangi kesalahpahamanterhadap konsep yang diajukan Lebih tepat digunakan untuk mengajarkan keterampilan

Lanjutan ceramah ..

Brainstorming dan ceramah ( Mahasiswa dapat lebih aktif)

Lanjutan ceramah .

Ceramah dan simulasi (bermain peran) Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dari tingkat pemahaman ke tingkat analisis bahkan sampai tingkat evaluasi. Belajar tidak hanya bersifat teoritis tetapi bersifat praktis. Aplikasi pemecahan masalah Ex : Materi posyandu

TANYA JAWAB
Bertujuan untuk mengembangkan analitic thinking Jenis pertanyaan compliance question, rhetorical question, prompting question, dan probing question Jenis pertanyaan : recall, comprehension, aplication, analisis, syntesis, evaluation

Lanjutan tanya jawab.

Compliance question : Pertanyaan yang brsifat pemenuhan/ pemohonan atau kerelaan Siapa yang ingin memberikan contoh tentang..?) Rhetorical question : Pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban ( Bukankah itu penting ?................)

Lanjutan tanya jawab

Prompting question : Pertanyaan yang bersifat mendorong, menganjurkan/ membutuhkan jawaban segera (Apakah saudara setuju ?... Bagian mana yang anda setujui ?.......) Probing question : Pertanyaan yang bersifat menyelidik, menggali ( Mengapa anda begitu setuju dengan pendapat itu ?.... Adakah alasan lain ?...........)

DISKUSI
Pertukaran informasi untuk mencari kebenaran yang hakiki yang dilakukan minimal 2 orang Jenis : buzz group, panel, syndicate group, brains storming, simposium, debat Kelemahan : menggunakan waktu cukup lama, dapat tidak tuntas pembahasannya, berdampak pada respon antar peserta, tujuan, usaha dan motivasi mahasiswa tidak sama. Keuntungan: Melatih kemandirian mahasiswa dapat memahami materi lebih mendalam, memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengeksplorasi kemampuan diri

KERJA KELOMPOK
Peserta didik harus aktif, bertujuan, ada pemimpin dan fasilitator

SIMULASI
Menirukan sesuatu seperti aslinya Tujuan : melatih keterampilan, memperoleh pemahaman, dan menyelesaikan masalah Menggambarkan situasi secara utuh dan menyatukan beberapa ilmu Ex. Pembelajaran lab

Lanjutan simulasi

Bentuk-bentuk Simulasi : Peer Teaching ( sesama teman) Role Playing ( Menyederhanakan peristiwa sesungguhnya kedalam kelas, bermanfaat untuk mengalami dan menelusuri berbagai perasaan , keterampilan, sampai pada tahap penyelesaian masalah) Game ( berfungsi meningkatkan pengetahuan kognitif, afektif dan kemampuan psikomotorik, ex: Kelompencapir)

DEMONSTRASI
Memperlihatkan sesuatu Membutuhkan konsentrasi peserta didik untuk dapat mengikuti Tujuan : optimalisasi psikomotor Tidak sesuai dengan keadaan sesuangguhnya

Metode Pengajaran di Klinik


1. Eksperiental : Memberikan pengalaman langsung dari kejadian, baik melalui praktik klinik yang nyata dan orang lain dilapangan atau melalui pengalaman seperti kenyataan (terdiri dari : penugasan klinis, tugas tertulis, simulasi dan permainan)

2. Pemecahan Masalah Menganalisis situasi klien yang bertujuan untuk menjelaskan masalah yang akan di selesaikan, memutuskan tindaakn apa yang akan diambil, menerapkan pengetahuan dan menjelaskan keyakinan dan nilai seseorang. Metode ini meliputi : situasi pemecahan masalah, situasi pembuatan keputusan, insiden kritis

3. Konferensi Preconference, post confernce, pertemuan keperawatan dan multidisiplin

4. Observasi Melakukan observasi terhadap pengalaman aktual dilapanagan atau terhadap suatu peragaan yang diperlukan untuk belajar yang dapat dilalui melalui modeling. Metode pembelajarannya meliputi : Observasi di lingkungan klinis, kunjungan lapangan, peragaan

5. Multimedia
Meliputi :

Cetakan: Leaflet, Pamplet, Booklet, Lembar balik, Brosur, Stiker, Poster, dan Buku Bukan cetakan : kaset, komputer, film, model, OHP, Slide, TV

6. Self - Directed
Berdasarkan konsep fenomenologik , pembelajaran memerlukan keterlibatan aktif peserta didik Tiga metode : Kontrak pembelajaran, belajar mandiri, modul penuntun belajar individu, jurnal praktik.

7. Peer Review
Meninjau dan menilai kembali praktik-praktik yang sudah dilakukan.

8. Preceptorship
Peserta didik memperoleh atau memodifikasi perilaku yang dibutuhkan dan mereka juga memiliki kesempatan untuk mempraktikkan perilaku tersebut.

9. Visite juga dikenal sebagai clinical round kegiatan pembelajaran dengan cara observasi. 10. Kunjungan lapangan (Field Trip)

APAKAH KOMPETENSI ?
Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu

Kepmendiknas 045/U/2002

Competency Based EDUCATION


Standar kompetensi
Penget.&ketramp yg dibutuhkan u/mlakukan suatu pekerjaan

Pengujian

CBE
Strategi dan materi belajar

Proses u/mnilai apakah Seseorg mmiliki ketrampilan & penget yg dibutuhkan

Bgmn sesorg mdapatkan Ketrampilan & pengetahuan

Kerangka kualifikasi

Sistem u/ pengakuan ketrampilan dan pengetahuan

5 Aspek Dimensi Kompetensi


Task skills : mampu melakukan tugas per tugas. Task management skills : mampu mengelola beberapa tugas yg berbeda dalam pekerjaan. Contingency management skills : tanggap terhadap adanya kelainan dan kerusakan pd rutinitas kerja. Envronment skills : mampu menghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja Transfer skills : mampu mentransfer kompetensi yg dimiliki dalam setiap situasi yg berbeda ( situasi baru/tempat kerja baru )

Standar Kompetensi
Sejumlah pernyataan unit-unit kompetensi yg diperlukan untuk melaksanakan bidang pekerjaan tertentu.

UNIT KOMPETENSI Merupakan uraian tugas yg mendukung pelaksanaan pekerjaan bidang tertentu berdasarkan standar yg telah ditetapkan Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah sub kompetensi a/ langkah-langkah kerja

Sub Kompetensi
Merupakan elemen-elemen yg dibutuhkan u/ pelaksanaan unit kompetensi tertentu. Sub kompetensi merupakan dasar pembentukan unit kompetensi Sub kompetensi terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

Anda mungkin juga menyukai