Anda di halaman 1dari 2

Karya:Luh Made Kecil dan hijau itulah yang orang katakan tentangku.

Sebuah rumput yang berada ditengah keramaian kota.Terasingkan itulah yang kurasakan sebagai sebuah rumput yang terbengkalai tanpa kepedulian makhluk-makhluk keji itu.Tak ada rasa untuk menghargaiku bahkan sedetik pun tak ada rasa itu dihati mereka.Mencabut,menginjak, dan menyiram bahkan mengencingiku itulah yang mereka lakukan padaku setiap hari setiap saat dan setiap detik.Menyiramku dengan air yang membuat ku layu bahkan hampir terbunuh karenanya.Bagi kaum muda yang bodoh itu aku adalah tempat untuk mereka bercinta dan bercumbu.Tersiksa bagai dineraka bukan maksud ku lebih dari siksaan ditempat jahanam itu, penyiksaan yang tiada berujung.Ketidakadilan itulah yang kurasakan dan membuatku benci pada orang yang menciptakan ku tanpa berpikir tentang penyiksaan yang kurasakan.Terawat dan dicintai bahkan digilai oleh sebagian orang itulah yang ingin kurasakan sebagai sebuah rumput layaknya tanaman lain yang dijual dengan harga fantastis dan berada ditempat beralaskan tanah yang bersih dan membuat mereka terlihat menggoda.Tercipta sebagai sebuah rumput jika kau pikir aku akan senang berarti kau sungguh bodoh.Menjadi sebuah rumput adalah hal yang patut untuk kusesali dan membuat gila.Syukurilah dirimu itu lah kata yang sering dikatakan makhluk-makhluk aneh itu, omong kosong yang hanya mereka katakan tanpa melakukannya.Ya tidak heran mereka adalah makhluk yang diciptakan dengan kemunafikan dan kenaifan.Bayang-bayang yang kelam tiada henti menghantui ku, kurasa mereka mengikatku dengan tali-tali kesialan.Menggerutu itu yang kulakukan setiap saat yang membuat ku semakin muak dengan hidup ini. Sampai pada akhirnya hidupku berubah dan lebih menggairahkan.Dari ribuan makhluk aneh itu,hanya satu orang dapat kupercaya dan membuat ku tenang.Anna itulah nama dari gadis yang selalu mengunjungiku disetiap akhir pekan. Dia selalu membawa air didalam genggamannya, menyiramku dengan air yang menyegarkan setiap bagian tubuhku.Tidak hanya itu terkadang dia mengajakku berbicara dan menceritakan masalah kehidupannya.Teman itulah yang kurasakan saat bersamanya , dihargai layaknya seorang manusia.Walau dia tidak bisa mendengar keluh kesalku serta omelan-omelan dari mulut kecilku,aku tetap bahagia karena dia bisa menghargaiku.Kuharap masih banyak orang seperti Anna didunia fana ini, yang tidak hanya memedulikan kenikmatan untuk dirinya tapi juga peduli pada alam yang telah membesarkannya.Ya setidaknya satu keinginan kecilku dapat terwujud, ada orang yang menyayangiku,merawat serta melindungiku.Hal itu tidak berlangsung lama,setelah sebulan lamanya berlalu Anna tak kunjung datang.Terkadang hal-hal buruk terlintas dipikiranku tentang Anna, apakah sesuatu terjadi padanya ataukah dia sudah lupa padaku.Ya memang aku tidak begitu penting untuk diingat, aku hanya tanaman kecil dan dekil yang tidak berguna.Sampai pada akhirnya setelah 3 bulan menunggu orang yang kutunggu-tunggu datang juga.Tetapi Anna tidak membawa air digenggamannya seperti biasanya.Anna datang bersama seorang lelaki tinggi

berambut coklat.Anna dan lelaki saling berbicara satu sama lain, aku tidak dapat mengerti apa yang sedang mereka bicarakan ya sulit untuk mengartikan tentang apa yang sedang mereka perbincangkan.Setelah lama mereka berbincang, mereka berdua beranjak untuk pergi tanpa menghiraukanku.2 hari kemudian Anna datang sendiri.Kali ini dia membawa semacam alat berkebun dan sebuah tempat seperti peti mati kurasa.Dia membuat garis disekitarku layaknya garis yang digunakan untuk pemujaan-pemujaan oleh orang-orang berbaju putih.Tak lama setelah itu Anna memasukkan ku kedalam peti mati itu bersama tanah yang telah ia beri garis.Apa yang akan ia lakukan padaku,itu lah yang kupukirkan saat ini,sampai akhirnya kami tiba disebuah gedung tua berwarna putih.Anna memindahkan ku kesebuah halaman dibelakang rumah itu.Tempat itu begitu bersih dan penuh dengan terpaan sinar matahari. Senang,bahagia dan tidak percaya, perasaan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya akhirnya aku bisa merasakan sensasi dari perasaan itu.Anna menggunakan ku untuk experimenya itulah yang kudengar dari percakapannya dengan teman lelakinya itu.Ya walaupun sebagai bahan percobaan aku tetap senang,karena aku dapat mencicipi rasanya terawat,dihargai dan disayangi.Setiap pagi aku dapat meresakan kesegaran yang selalu kuidam-idamkan serta terpaan sinar matahari yang menghangatkan sekujur tubuhku.Setelah lima hari berlalu ternyata Anna telah mengembangkanku menjadi lebih banyak,ya bisa dibilang seperti kloning.Tinggi tubuhku selalu bertambah setiap harinya,mungkin bertambah 8 cm dari sebelumnya.Semakin hari semakin tua ya itulah kodrat dari makhluk hidup yang ada didunia ini.Tubuhku sudah tidak dapat bertambah tinggi,warna tubuhku sudah tak sehijau dulu.Semakin hari semakin memudar, ya aku sadar bahwa suatu saat aku pasti akan mati.Dulu aku berpikir aku akan mati dengan kesedihan dan kesia-sian, tapi sekarang semua telah berubah aku sangat senang dengan kehidupanku.Mereka merawat ku,menyayangiku dan melindungiku, pasti aku akan mati dengan bahagia setidaknya. Keesokkan paginya seperti biasa mereka selalu menyiramku dan memeriksa setiap tanaman.Salah satu teman Anna menemukanku dia berkata pada Anna Anna rumput ini sudah tua sebaiknya kita cabut saja Anna hanya menganggukan kepala tanpa peduli.Dia mencabutku dari tanah.Ya setidaknya aku ingin berterima kasih kepada mereka karena telah merawatku dan menyayangiku,jadi kawan cintailah alam disekitarmu baik dari terkecil hingga terbesar maka alam akan sangat berterima kasih padamu.Aku tidak bisa bernafas terasa sangat sesak,kicauan burung tak terdengar lagi dan aku tidak dapat melihat apapun lagi semua terlihat hitam tanpa ada cahaya sedikitpun.

Anda mungkin juga menyukai