Anda di halaman 1dari 9

Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun

pemboran produksi. Dalam industri pertambangan, pemboran adalah kegiatan paling penting pada tahap eksplorasi. Tujuan utama dari pemboran eksplorasi adalah mengambil dan merekam data geologi yang ditembus alat bor. Data ini berupa rekaman catatan hasil pengamatan pada pemboran eksplorasi dan didapatkan contoh batuan (core) untuk diambil, khususnya sifat atau ciri batuan (litologi) serta gejala geologi lainnya. Core inilah yang dikirim ke laboratorium untuk diuji apakah kemungkinan terdapat bahan galian . Kegiatan pemboran ini memungkinkan kita untuk mengetahui apa yang ada di bawah permukaan tanah dan apakah ada kandungan bahan galian atau batubara di bawah tanah lokasi proyek. Pemboran ini dapat dilakukan pada kegiatan :

Eksplorasi mineral dan batubara Ekplorasi dan produksi air tanah Eksplorasi dan produksi gas Eksplorasi dan produksi minyak Peledakan Geoteknik Ventilasi tambang Penirisan tambang Keperluan perhitungan cadangan Perolehan data geologi Pengontrolan tambang dan Serta pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dll

Maksud Dan Tujuan Pemboran

Dilakukanya pemboran adalah agar dapat mengetahui bagai mana kegiatan pengeboran itu berlangsung, dapat mengetahui tahap tahap dari pada kegiatan pemboran, juga dapat mengetahui peralatan peralatan yang digunakan dalam pengeboran. Sehinga apa bila terjun kelapangan nantinya sudah dapat mengetahui apa apa yang harus dikerjakan juga yang harus dipersiapkan. Dalam pencapaian target dari tujuan tersebut maka dibutuhkan

perlengkapan ,tipe serta kapasitas mesin yang berbeda pula , baik dari pemboran yang vertical keatas, kebawah maupun yang horizontal atau miring dengan sudut tertentu.

Tujuan dari kegiatan pemboran ini sebenarnya ada bermacam-macam , pemboran tidak saja dilakukan dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara keseluruhan . Kegiatan drilling dilakukan pada perusahaan untuk mendapatkan data yang lebih detail dan dapat diperkirakan cadangan dengan akurat, selain itu data tesebut dapat juga digunakan untuk memperoleh kualitas batubara, data geologi teknik, serta untuk pemboran hidrogeologi dapat diketahui muka air tanah dan jenisnya.

Bebagai jenis pemboran pada explorasi batubara yang akan kita bahas yaitu pemboran terbuka (open hole drilling) dan pemboran inti (core drilling).
PERALATAN PEMBORAN

Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan pemboran diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mesin Bor

Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut 1. Mesin Bor Tumbuk :dioperasikaan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke dalam lubang bor. 2. Mesin Bor Putar : jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling

sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor.

3. Mesin Bor Putar Hidrolik : Pada mesin bor putar hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang berasal dari berat stang bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan hidrolik, stang bo dan putaran mata bor di atas formasi batuan.

2.

Pompa atau Kompresor Pada tahap pemboran, pompa atau kompresor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah lumpur, maka sebagai sumber tenaga adalah pompa lumpur, dan jika fluida bor yang digunakan adalah udara maka sumber tenaganya adalah kompresor. Adapun pompa/ kompresoe yang digunakan adalah: Merk Model Kapasitas Dimensi Diameter piston Berat Power Volume/ pressure Working pressure

3.

Stang Bor Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor.Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai: 1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin bor menuju mata bor. 2. jalan keluar masuknya fluida bor

4.

Pipa Casing Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps (keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan gangguan. Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:

1.

Tipe Flash Joint.Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa

lainya dilakukan secaraLangsung. 2. Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa menggunakan

sebuah coupling.

5.

Mata Bor

Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan khususnya sebagai alat pembuat lubang (hole making tool). Gaya yang bekerja pada bit agar bit dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan secara garis besar terbagi atas dua macam, yaitu gaya dorong dan gaya putar. Keekfetifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung pada kedua gaya jenis ini. Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran tumbuk,pemuatan bit, tekanan dibawah permukaan. Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme pemboran putar dengan bantuan mesin putar mekanik yang dapat memutar bit (setelah ditransmisikan oleh stang bor) dan dengan bantuan gaya dorong static mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang secara tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari stang bor dan berat rig.

Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu: 1. Ukuran dan bentuk mata bor 2. Ukuran gigi mata bor 3. Berat mata bor 4. Kekerasan matriks.

Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya 1. Mata Bor Rotasi


Mata Bor Pisau Air Coring Bits Roller Bits

2. Mata Bor Tumbuk


Cross Bit Button Bit Chisel Bit

3. Mata Bor Auger


Tipe Kelly Tipe Auger

4. Mata Bor pada Pengeboran Kabel


Mata Bor Tabung Mata Bor Chisel

5. Mata Bor Intan


Mata Bor Formasi Lunak Surface Set Bits Impregnated Bits

6. Dan Perlengkapan lainya

a. Water Swivel, Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari pompa menuju ke dalam stang bor. b. Hoisting Water Swivel Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar selama proses pengangkatan dan penurunan. c. Hoisting Plug Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses pengangkatan dan penurunan stang bor. d. Hoisting Rope Socket Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas menggunakan babbit metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug. e. Pipe Wrench Alat ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan lain lain.

TAHAPAN PEMBORAN

1. tentukan dahulu titik bornya dengan melakukan stake out titik dengan menggunakan gps. 2. Lakukan pembuatan drill pad (luas dan kondisinya disesuaikan dengan kebutuhan) menggunakan dozer (biasanya untuk rig non portable) sedangkan untuk rig portable pembuatan drill pad biasanya dilakukan manual dengan menggunakan tenaga manusia. 3.Setelah drillpad siap, maka rig siap dipindahkan untuk melakukan tugasnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah tata letak peralatan rig, harus sesuai dengan safety pada site perusahaan masing masing. Biasanya dipasang safety line pada daerah dengan potensi bahaya besar dan crew harus menggunakan APD (alat pelindung diri). 4. Setelah rig terpasang , maka lakukan pemboran pada lokasi tersebut sampai akhirnya di dapatkan hasil pemboran. 5.Hasil pemboran yang didapat bisa berupa cutting atau core drilling 6.Hasil pemboran tersebut di bawa ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut 7. Setelah pengeboran mencapai target maka sebelum pipa diangkat dilakukan kegiatan Geophysical Logging, yang ditujukan untuk mengetahui kedalaman akurat batubara yang nantinya akan dilakukan rekonsiliasi terhadap data kedalaman sample. Parameter pada Geophysical Logging dibuat sesuai kebutuhan, dalam kegiatan ini hanya menggunakan densitas dan Gamma. 8. Setelah proses Geophysical Logging selesai saatnya Moving ke Lokasi baru.
HASIL PEMBORAN

Untuk kegiatan open hole drilling produk yang keluar adalah cutting, yaitu material batuan yang tertransportasi oleh fluida yang disemprotkan dari alat bor. Cutting yang keluar biasanya dikumpulkan per meter pipa masuk oleh FA (Field Assistant) yang nantinya akan kita deskripsi pada form deskripsi.

Berbeda dengan core drilling, produknya yang keluar adalah core dari batuan tersebut seperti pada gambar dibawah:

Kemudian core tersebut di deskripsi dan di ambil sample sesuai dengan kebutuhan. Untuk sample quality, core batubara dipisahkan antara sediment roof, coal roof, coal body, parting, coal floor, sediment floor sample tersebut dilapisi plastic wrap agar kedap udara dan dimasukan plastik dengan terdapat nomor sample dan kedalamannya. Tujuannya untuk mengetahui analisis proksimat dan utlimat serta hubungannya pada batubara. Inti bor (drill core) Pada eksplorasi cebakan mineral termasuk batubara data geologi biasanya didasarkan atas pengamatan dan pendeskripsian conto inti bor. Pengintian Penuh (Full Coring). Pengambilan inti dilakukan secara penuh dari permukaan sampai kedalaman akhir pemboran. Ini yang biasa dilakukan dalam eksplorasi untuk cebakan mineral. Pengintian Setempat (Spot Coring). Pemboran dilakukan sebagai lubang terbuka (open hole) yang kemudian diikuti dengan pengintian hanya dilakukan pada selang kedalaman tertentu yang diinginkan, misalnya beberapa meter di atas zone cebakan dan beberapa meter dibawahnya. Untuk ini sering diperlukan lapisan petunjuk stratigrafi berdasarkan log geofisika dari sumur terdekat yang sengaja dibor sebagai pilot drill hole, untuk operasi ini sering dilakukan pilot and part-coring.

Pengintian Sentuh (Touch Coring). Pengintian dimulai segera setelah matabor mencapai beberapa meter di atas target pengintian (bentuk pengintian setempat yang kurang dapat dipercayai). Pengintian Inti Terorientasi (Oriented Core Sample). Dengan menggunakan alat tertentu, dimungkinkan dimana orientasi kedudukan asli dari conto didalam tanah dapat ditentukan. Hal ini sering dilakukan untuk mempelajari kedudukan struktur geologi dari lapisan maupun dari rekahan atau jalur-jalur mineralisasi. Perolehan Inti (Core Recovery). Dalam operasi pengambilan inti pemboran tidak selalu seluruh selang kedalaman dapat diwakili oleh panjang inti yang diperoleh. Hal ini disebabkan kemungkinan gugurnya bahagian bawah dari inti sewaktu diangkat dalam bumbung inti (core barrel). Besarnya perolehan inti (core recovery) dinyatakan dalam persen (% core recovery), dengan mengukur panjang conto inti yang diperoleh dan membandingkannya dengan panjang bumbung. Perolehan inti yang buruk dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak atau keadaan batuan yang rapuh dan dapat dipakai sebagai indikator untuk keadaan struktur dari batuan, dan menggunakan bumbung inti yang diperbaiki seperti triple tube core-barrel.

Keunggulan dari conto inti pemboran adalah : 1. Pengamatan litologi lebih lengkap dan terperinci sehingga perselingan berbagai jenis

litologi, dapat dideskripsi secara rinci, centimeter demi centimeter. 2. Pengamatan rinci dapat dilakukan terhadap struktur maupun tekstur batuan dalam 3-

Dimensi, terutama jika menggunakan conto yang terorientasikan, misalnya adanya rekahan, urat-urat kecil, penjaluran mineral (mineral zoning), dsb. 3. Penentuan kedalaman serta selang-selang kedalaman dari berbagai batas perubahan

litologi lebih baik daripada serbuk pemboran. Namun masih tetap kurang akurat jika dibandingkan dengan hasil penlogan talikawat, disebabkan kemungkinan perolehan inti yang buruk selain juga terjadinya dekompaksi seperti halnya dalam batubara. 4. Keuntungan conto inti bor ini adalah selain mendapatkan kedalam conto yang lebih

teliti, juga dimungkinkan untuk dilakukan uji kualitas yang berkisar luas (wide range of

quality test), untuk menentukan sifat-sifat keteknikan batuan, misalnya kekuatan lantai dan atap dari cebakan (batubara) dan batuan penutup (overburden rocks).

Keburukan dari pengambilan conto inti adalah : 1. Operasi pengambilan inti bor sangat memperlambat operasi pemboran, terutama

jika tidak menggunakan wireli corebarrel. 2. Harus menggunakan matabor dari intan atau baja tungsten yang lebih mahal

daripada matabor jenis lainnya. Secara keseluruhan pemboran inti jauh lebih mahal dan lebih lambat dari operasi pemboran lainnya, sehingga harus benar-benar diperhitungkan dalam menentukan taktik eksplorasi. Keunggulan jenis data yang diperoleh harus diperhitungkan terhadap biaya yang harus dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Eksmet
    Cover Eksmet
    Dokumen1 halaman
    Cover Eksmet
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Bab II Eksmet
    Bab II Eksmet
    Dokumen6 halaman
    Bab II Eksmet
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Pikirkan Ini
    Pikirkan Ini
    Dokumen2 halaman
    Pikirkan Ini
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Eji
    Tugas Eji
    Dokumen14 halaman
    Tugas Eji
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Kategori Kualitas Batubara
    Kategori Kualitas Batubara
    Dokumen1 halaman
    Kategori Kualitas Batubara
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas GS
    Tugas GS
    Dokumen5 halaman
    Tugas GS
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Eji
    Tugas Eji
    Dokumen14 halaman
    Tugas Eji
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pengen
    Tugas Pengen
    Dokumen14 halaman
    Tugas Pengen
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • Isu Lingkungan
    Isu Lingkungan
    Dokumen8 halaman
    Isu Lingkungan
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • IKD-Batuan
    IKD-Batuan
    Dokumen2 halaman
    IKD-Batuan
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat
  • KWN
    KWN
    Dokumen6 halaman
    KWN
    Riska Febriani
    Belum ada peringkat