Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, keadaan cuaca yang panas dan kering atau lembab akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ternak. Kesehatan ternak dapat dilakukan dengan mengamati tingkah laku ternak, keadaan fisik luar ternak maupun pemeriksaan kondisi fisiologis. Ternak sehat selalu bergerak aktif, sikapnya sigap, selalu sadar dan tanggap terhadap perubahan situasi sekitar yang mencurigakan, frekuensi makan, nafas dan nadi normal. Suhu dan kelembaban udara yang tinggi dapat menyebabkan penyebab penyakit berkembang pesat sehingga mengganggu kesehatan dari seekor ternak. Salah satu penyebab penyakit adalah parasit. Penyakit yang disebabkan oleh parasit merupakan hambatan pada pengembangan peternakan. Tujuan praktikum Ilmu Kesehatan Ternak adalah untuk mengetahui ciriciri ternak yang sehat serta dapat membedakan ternak yang sehat dengan melihat eksterior dari dekat dan dengan palpasi pada ternak tersebut, dapat mengenal bentuk-bentuk parasit. Manfaat yang diperoleh adalah mahasis a dapat melakukan pengamatan tentang ternak yang sehat dari jarak dekat maupun jarak jauh dan mengetahui metode palpasi dan pemeriksaan yang tepat dalam menentukan ternak yang sehat, dapat mengidentifikasi penyakit yang disebabkan oleh parasit dan melakukan pemeriksaan feses ternak untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh ternak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teknik Anamnesa dan Analisis Kondisi Peternakan !namnesa merupakan suatu metode untuk mengetahui ri ayat suatu penyakit dengan cara menanyakan secara langsung kepada orang yang memelihara ternak "!koso, #$$%&. Suatu ri ayat penyakit yang baik hanya dapat diperoleh dari seorang pengamat yang baik pula. Pertanyaan-pertanyaan harus ditujukan kepada fakta-fakta penting yang telah dicertakan atau terhadap gejalagejala klinis yang telah diamati pemiliknya "Subronto, #$'(&. )aya adaptasi kerbau sangat tinggi, kerbau mampu mempertahankan hidupnya dengan kondisi baik sedangkan sapi akan memburuk kondisinya dengan cepat apabila berada pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai dengan kondisi tubuhnya "*illiamson, #$$+&. ,umlah ternak kerbau di Indonesia sekarang, sebanyak -./ diantaranya terdapat di pulau ,a a. Ternak kerbau perah bangsa Murrah diharapkan bisa berkembang dengan baik di Indonesia, terutama di daerah yang beriklim hampir sama dengan habitat aslinya di India "Murti, 0..0&. Kandang kerbau di daerah pertanian ditempatkan di luar atau di dalam rumah peternak. Kandang di luar rumah dibuat sangat sederhana dan dari bahanbahan bangunan yang amat sederhana. Kandang kerbau di dalam ruangan rumah umumnya ditempatkan di sebagai bagian dari ruangan depan atau dari ruangan dapur, selain itu di daerah peternakan kerbau cukup dilepas di padangan tanpa dia asi, orang membuat kandang terbuka yang hanya berfungsi untuk menjaga agar kerbau-kerbau jangan sampai berkeliaran pada malam hari yang dapat merusak tanaman atau dicuri orang. 1uas kandang untuk kerbau betina lebih kurang - m0 dan untuk kerbau jantan lebih kurang #0 m0 per ekor. )i daerah hulu sungai Kalimantan Selatan dimana kerbau dipelihara di daerah ra a-ra a, kandang dibuat di tengah ra a-ra a yang disebut kalang "Sosroamidjojo, #$'#&. Kesehatan he an adalah suatu status kondisi tubuh he an dengan seluruh sel yang menyusun dan cairan tubuh yang dikandungnya secara fisiologis berfungsi normal. 2aktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan he an antara lain

faktor mekanis, termis "suhu&, nutrisi "pakan&, pengaruh 3at kimia, keturunan dan sebagainya "!koso, #$$%&. Ternak yang sakit berbeda dengan ternak yang sehat biasanya dapat dilihat dari akti4itas dan nafsu makannya "Subronto, #$'(&. Kerbau lebih mudah diserang beberapa penyakit menular daripada sapi. Kerbau lebih tahan terhadap beberapa parasit sehingga merupakan pemba a penyakit untuk ternak-ternak lain terutama sapi, sedangkan kerbau itu sendiri tidak menunjukkan tanda-tanda sakit "Sosroamidjojo, #$'#&. Kerbau lebih sulit terkena penyakit mulut kuku dari pada sapi. Penyakit anthra5 pada kerbau ber4ariasi dari satu negara ke negara lainnya. Kerbau secara relatif adalah resisten terhadap tuberculosis. Mastitis adalah salah satu penyakit serius dari kerbau, terutama di negara-negara dimana kerbau dipelihara untuk diambil susunya. 6rucellosis dinyatakan bersifat sporadik pada kerbau, alaupun dia bersifat endemik pada sapi "*illiamson, #$$+&. 2.2. Penilaian Kesehatan Ternak Kesehatan ternak merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha peternakan. Maka usaha menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu prioritas utama disamping kualitas makanan ternak dan tata laksana yang memadai "Murtidjo, #$$+&. Ternak sakit merupakan kondisi terjadinya penyimpangan dari kondisi normalnya atau suatu kondisi yang ditimbulkan oleh suatu indi4idu hidup atau oleh penyebab lain baik yang diketahui maupun tidak yang dapat merugikan kesehatan he an tersebut "Sugeng, 0..'&. 2aktor yang dapat mempengaruhi kesehatan he an antara lain faktor mekanis, termis, nutrisi, pengaruh 3at kimia, dan genetis "!koso, #$$%&. Pemeriksaan umum ternak dimulai dari suatu jarak yang tidak mengganggu ketenangan ternak. Keadaan umum dan kelakuan he an perlu diperhatikan, he an dalam keadaan berdiri atau tidur, tingkat kelesuan, kesadaran dan kegelisahan sehingga dapat diketahui ternak tersebut sakit atau tidak, pemeriksaan he an yang sakit diantaranya memeriksa pakan, minum serta penelitian meliputi adanya tinja dan kemih "Siregar, 0..'&.

2.2.1. Tin kah lak! ternak sakit dan sehat Tingkah laku sapi memberikan gambaran tentang status kesehatan sapi tersebut. Sapi yang sehat akan menampakkan gerakan yang aktif, sikapnya sigap, selalu sadar dan tanggap terhadap perubahan situasi sekitar yang mencurigakan. Kondisi tubuh sapi yang seimbang adalah tidak terlalu gemuk atau kurus, langkah kakinya mantap dan teratur "Sugeng, 0..'&. Sudut mata pada sapi sehat terlihat bersih tanpa adanya kotoran atau getah radang, dan tidak terlihat perubahan arna diselaput lendir dan kornea matanya. 7kornya selalu aktif mengibas untuk mengusir lalat, kulit dan bulu tampak halus dan mengkilat "!koso, #$$%&. Karakteristik sapi Peranakan 8ngole antara lain berpunuk besar, kulit longgar, mempunyai gumba, telinga panjang dan arna bulunya putih kusam "Murtidjo, #$$.&. Pertumbuhan bulu merata dipermukaan tubuhnya. 9al ini nampak jelas pada sapi bertipe rambut pendek seperti sapi 6ali dan 8ngole. )aerah tertentu pada sapi terlihat bulu tumbuh panjang dan kasar terutama didaerah iklim sejuk, namun akan terlihat bah a dalam keadaan normal penampilan bulu tidak kusam "6lakely and 6ade, #$$'&. Kondisi fisik tubuh ternak dapat diamati secara langsung seperti lubang tubuh. Sapi yang sehat dapat terlihat dari lubang tubuhnya seperti hidung, telingga, anus tidak berlendir atau tidak terdapat kotoran " Sugeng, 0..'&. 2.2.2. Pemeriksaan "isik t!#!h ternak Pemeriksaan fisik tubuh ternak dilakukan dengan pengamatan keserasian tubuh dan kesimetrisan pada kedua sisi tubuh ternak. Pemeriksaan simetri yang terbaik dilakukan dari sisi depan dan belakang, sedang keselarasan dlihat dari samping kanan dan kiri "Subronto, #$'(&. Sapi sehat bernafas dengan tenang dan teratur. Sapi yang ketakutan, lelah akibat kerja berat, kondisi udara terlalu panas pernafasannya menjadi lebih cepat. Sapi sedang tiduran, pernafasannya lebih cepat dari pada sapi yang berdiri. 2rekuensi pernafasan ber4ariasi, tergantung pada jenis sapid an umurnya. 2rekuensi nafas rata-rata 0.-+. kali permenit. !ngka rata-rata dapat naik bila tejadi kejutan atau latihan "!koso, #$$%&. Suhu

tubuh biasanya diukur melalui rektum. Suhu tubuh yang normal untuk sapi de asa berkisar antara +.:;- +$,(:;. 2rekuensi denyut nadi pada sapi normal berkisar antara +%-'. kali per menit " Sugeng, 0..'&. 2.2.$. Kondisi lin k!n an %an mem&en ar!hi kesehatan Sanitasi kandang adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membebaskan kandang dari bibit penyakit maupun parasit lainnya dengan menggunakan obat pengendali seperti desinfektan pada dosis yang dianjurkan "Murtidjo, #$$.&. Kebersihan kandang harus terjaga dan dihindari adanya pakan yang masih tersisa dimalam hari "!koso, #$$%&. Kebersihan kandang harus tetap dijaga, kotoran sapi harus selalu dibuang pada tempat yang telah disediakan. ,arak antara kandang dengan pembuangan feses harus jauh dengan kandang minimal #. meter dari kandang "Siregar, 0..'&. 2.$. Pemeriksaan Parasit Parasit adalah suatu organisme yang hidup diatas bantuan organisme lain yang la3im dikenal sebagai induk semang "Sugeng, 0..'&. Parasit yang hidup di dalam tubuh inang disebut endoparasit. Parasit tersebut mendapat makanan untuk tumbuh dan berkembang biak dari organ atau jaringan inangnya. Suatu parasit dapat membahayakan jika jumlahnya cukup banyak, tetapi tidak membahayakan jika jumlahnya sedikit "1e4ine, #$$-&.

2.$.1.

endo&arasit

2.$.1.1. Metastrongylus. Metastrongylus merupakan cacing paruyang berada pada babi. Parasit ini adalah parasit pada saluran pernafasan babi sehingga dapat mengakibatkan ternak lama-kelamaan mati karena tidak terdapat penanganan

cepat "1e4ine, #$$-&. Tanda-tandanya adalah ternak seperti sesak nafas, batuk, kurus kering, nafsu makan turun dan hidung berlendir "6roto idjaya, #$'<&. 2.$.1.2. Raillietina sp. Merupakan genus cacing pita pada ayam. Tubuhnya mempunyai banyak proglotida. Terdapat restelum dengan kait berbentuk palu yang tersusun dalam lingkaran ganda. !lat penghisap kadang-kadang dipersenjatai dengan kait yang kecil dan bergenerasi yang tersusun dalam beberapa lingkaran. Terdapat kantung parenkimatosa dalam proglotida bunting, masing-masing dengan satu atau beberapa telur "1e4ine, #$$-&. Railetina sp berbentuk pipih seperti pita beruas-ruas, ber arna putih atau kekuning-kuningan. Salah satu jenis panjang cacing de asa sekitar .,- cm dan hanya mempunyai ruas yang sedikit. ;acing pita tumbuh dengan membentuk ruas baru tepat dibelakang kepala yang disebut skolek untuk mele atkan irinya ke dinding usus. )engan kelangsungan pertumbuhan cacing pita, ruas bagian ekor menjadi de asa dan putus dari rantai ",asin, #$'-&. 2.$.2. eksto&arasit

2.$.2.1. Diptera Hippobosciae. Diptera Hippobosciae adalah lalat sumba yang memiliki ukuran tubuh sekitar #. mm, tubuhnya melebar dan pipih dorso4entral, ber arna cokelat kemerahan dengan bercak kuning pucat pada bagian dorsal toraksnya "1e4ine, #$$-&. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu pendek, memiliki sepasang sayap yang kuat dengan 4ena anterior yang jelas dan antenanya tidak berkembang, apabila ternak terinfeksi oleh Diptera Hippobosciae adalah tubuh ternak akan lemas seperti kekurangan darah atau anemia karena lalat ini menghisap darah "9adi dan sa4iana, 0...&. 2.$.2.2. Gasterophilus intestinalis. Gasterophilus intestinalis termasuk ke dalam kelas Insecta, ordo Diptera, sub ordo Cyclurrhopha, famili Gasterophilidae. 1alat de asa G. Intestinalis tidak ditemukan di Indonesia, tetapi banyak ditemukan di negara empat musim. 1alat de asanya merupakan lalat yang banyak mempunyai bulu dan bagian mulutnya tidak berkembang serta tidak berfungsi. *arnanya coklat menyerupai lebah. Panjang tubuhnya sekitar '# mm, dan sayapnya

mempunyai pita melintang yang gelap tidak teratur "9adi dan Sa4iana, 0...&. Gasterophilus intestinalis ber arna merah dan biasanya terdapat di ujung bagian kardiaka lambung "1e4ine, #$$-&. 2.$.2.$. Hippobosca. Hippobosca termasuk ke dalam kelas Insecta, ordo Diptera, sub ordo Cyclurrhopha, famili Hippoboscidae. Hippobosca adalah lalat sumba. 1alat ini berukuran sekitar #. mm, tubuhnya melebar dan pipih dorso4entral, ber arna coklat merah dengan bercak kuning pucat pada bagian dorsal toraksnya. Seluruh tubuh ditutupi bulu pendek, memiliki sepasang sayap yang kuat dengan 4ena anterior yang jelas. !ntenanya tidak berkembang "9adi dan Sa4iana, 0...&. 2amili Hippoboscidae ini merupakan lalat-lalat yang mempunyai integumen yang seperti kulit mentah dan ruas-ruas perutnya tidak jelas "1e4ine, #$$-&.

BAB III 'ATE(I DAN 'ET)DE Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak dengan materi Teknik !namnesa dan !nalisis Kondisi Peternakan dilaksanakan pada hari Sabtu, tangga # Mei 0.#. di desa Mangunharjo =T .0>.#, Semarang. Materi mengenai Penilaian Kesehatan

Ternak dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 0 Mei 0.#. di Kandang Ilmu Ternak Potong dan Kerja, sedangkan untuk materi Pemeriksaan Parasit dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal ## Mei 0.#. di 1aboratorium Ilmu Kesehatan Ternak, 2akultas Peternakan, ?ni4ersitas )iponegoro, Semarang. $.1. 'ateri

$.1.1. Teknik anamnesa dan analisis &eternakan rak%at 6ahan yang digunakan dalam praktikum Ilmu Kesehatan Ternak dengan materi teknik anamnesa dan analisis peternakan rakyat yaitu kerbau ra a "6ubalus bubalus& dan peralatan yang digunakan yaitu alat tulis untuk mencatat data. $.1.2. Penilaian Kesehatan Ternak 6ahan yang digunakan dalam praktikum Ilmu Kesehatan Ternak dengan materi penilaian kesehatan ternak yaitu sapi peranakan ongole, sedangkan peralatan yang digunakan yaitu stetoskop untuk mengetahui denyut nadi, termometer rektal untuk mengukur suhu rektal, stop aktu pemeriksaan dan alat tulis untuk menulis data. atch untuk menghiung

$.1.$. Pemeriksaan Parasit 6ahan yang digunakan dalam praktikum Ilmu Kesehatan Ternak dengan materi pemeriksaan parasit yaitu feses kerbau, preparat parasit dan larutan gula jenuh. Peralatan yang digunakan meliputi mikroskop untuk mengamati preparat, pipet untuk memipet larutan, setrifuge untuk pemeriksaan parasit dengan metode sentrifuse, mortir, objek glass sebagai tempat preparat yang akan di analisis, tabung reaksi, timbangan untuk menimbang sampe, kaca penutup digunakan untuk menutup preparat.

$.2.

'etode

$.2.1. Teknik anamnesa dan analisis kondisi &eternakan rak%at Melakukan a ancara kepada pera at ternak>pekerja kandang tentang

ri ayat penyakit yang menyerang ternaknya. Mengamati dan menilai kondisi peternakannya, terutama kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan ternak. Mencatat hasil a ancara dan hasil pengamatan.

$.2.2. Penilaian kesehatan ternak Penilaian kesehatan ternak meliputi pengamatan tingkah laku ternak dan pemeriksaan fisik. Pengamatan tingkah laku ternak dilakukan dengan cara pengamatan dari kejauhan yang meliputi mengamati akti4itas ternak, akti4itas makan, minum, dan ruminansi. Mengamati kondisi kesehatan pergerakan dari anggota tubuh ternak seperti gerakan daun telinga, kibasan ekor, kepala, kulit dibagian gumba yang aktif mengusir lalat, kemudian mengamati ternak dari dekat. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara mengukur suhu tubuh, frekuensi nafas, denyut nadi dan gerakan rumen, kemudian diperlukan juga pengamatan pada gigi ternak untuk mengetahui umur ternak tersebut dengan membuka mulut ternak tersebut. $.2.$. Pemeriksaan &arasit

$.2.$.1. 'etode &e&arat. Menggambar a etan preparat macam-macam parasit yang telah disediakan pada tabel yang telah tersedia $.2.$.2. 'etode nati". Mengambil sedkit feses "@ #-0 gram&, ditaruh di atas obyek glass. Menteteskan air dan meratakan dengan kaca penutup. Memeriksa diba ah mikroskop dengan perbesaran #. 5 #.. $.2.$.2. 'etode sentri"!se. Mengambil 0 gram feses dimasukkan ke dalam mortir, kemudian menambahkan sedikit air dan mengaduk-aduk sampai larut merata. Menuangkan ke dalam tabung sentrifuse hingga A tabung. Memutar

10

dengan alat centrifuse selam ( menit, kemudian membuang cairan jenuh yang berada di atas endapan. Menuangkan gula jenuh diatas endapan sampai A tabung dan mengaduknya hingga tercampur merata. Memutar kembali dengan alat sentrifuse selama ( menit, kemudian tabung diletakkan di atas rak dalam posisi tegak. Meneteskan gula jenuh diatas cairan dalam tabung sampai penuh meluber atau permukaan cembung, membiarkan selama + menit. Menempelkan obyek glass pada permukaan yang cembung dengan hati-hati, kemudian dengan cepat obyek glass dibalik. Menutup obyek glass yang ditempati cairan dengan kaca penutup. Memeriksa diba ah mikroskop dengan pembesaran #. 5 #.. Mencocokkan telur cacing tersebut dengan gambar standar.

11

BAB I* HASIL DAN PE'BAHASAN +.1. Teknik Anamnesa dan Analisis Kondisi Peternakan Pratikum ilmu kesehatan ternak dengan materi teknik anamnesa dan analisis kondisi peternakan dilakukan dengan melakukan a ancara secara tidak langsung terhadap pemilik ternak. Pemilik ternak bernama ibu Marminah. Ibu Marminah tinggal di di desa Mangunharjo =T .0>.#, Semarang. Ibu Marminah mengenyam pendidikan sampai S) "sekolah dasar& saja. Ibu Marminah mulai berternak mulai tahun #$'. yang dilakukan secara turun menurun. )alam memelihara hanya belajar secara otodidak tidak pernah mendapat tambahan pendidikan baik itu berupa kursus maupun penyuluhan. ,umlah kerbau yang dipelihara $ ekor. =i ayat kejadian penyakit tanda-tandanya yaitu badan kejangkejang, nafsu makan menurun dan badan kaku. Perlakuan yang diberikan pada ternak yang sakit adalah langsung di jual dengan harga yang murah dan tidak ada perlakuan khusus untuk ternak yang sakit.

Ilustrasi #. Bambar Kerbau 1okasi kandang kerbau jauh dari pemukiman masyarakat dan jauh dari keramaian. Kandang menggunakan sistem kandang terbuka, dimana kerbau hanya diikat pada pohon-pohon yang ada di area kandang terbuka. Kapasitas kandang besar karena menggunakan kandang terbuka. Sumber air berasal dari air sungai yang mengalir di dekat kandang kerbau. Sanitasi tidak pernah dilakukan karena

12

tempat pembuangan feses tidak ada. )ijelaskan oleh Subronto "#$'(& bah a suatu ri ayat penyakit yang baik hanya dapat diperoleh dari seorang pengamat yang baik pula. Pertanyaan-pertanyaan harus ditujukan kepada fakta-fakta penting yang telah dicertakan atau terhadap gejala-gejala klinis yang telah diamati pemiliknya. )ijelaskan lebih lanjut oleh Sosroamidjojo "#$'#& menyatakan bah a di daerah pertanian, kandang kerbau ditempatkan di luar atau di dalam rumah peternak. Kandang di luar rumah dibuat sangat sederhana dan dari bahan-bahan bangunan yang amat sederhana, selain itu kerbau dapat dilepas di padangan tanpa dia asi, orang membuat kandang terbuka yang hanya berfungsi untuk menjaga agar kerbau-kerbau jangan sampai berkeliaran pada malam hari yang dapat merusak tanaman atau dicuri orang. +.2. Penilaian Kesehatan Ternak

+.2.1. Pen amatan tin kah lak! ternak Sapi Peranakan 8ngole "P8& yang berumur + tahun dengan jenis kelamin jantan, terlihat bah a akti4itas ternak tersebut tergolong lincah sering bergerak. 6erdiri tegak dengan - kaki, tatapan matanya aktif, kondisi pemukaan sedikit kusam karena tidak rutin dimandikan. Berakan ekor, kepala, gumba, kaki dan daun telinga normal. 1ubang tubuh dalam kondisi normal. Berakan nafas adalah dada dan perut bergantian, nafsu makan dan minum normal dan cukup tinggi. =uminansi normal, kondisi feses yang keluar normal. Kondisi sapi P8 seperti yang disebutkan di atas dinyatakan normal. 9al ini sesuai pendapat !koso "#$$%& yang menyatakan bah a, tingkah laku sapi memberikan gambaran tentang status kesehatan sapi. Sapi yang sehat akan menampakkan gerakan yang aktif, sikapnya sigap, selalu sadar dan tanggap terhadap perubahan situasi sekitar yang mencurigakan. Sugeng "#$$'& menambahkan bah a, kerbau yang sehat nafsu makan dan minumnya cukup besar. Pembuangan kotoran dan air kencing berjalan lancar dan teratur. 6ila terjadi gangguan pencernaan, gerakan perut besar dan proses untuk memamah biak pun terhenti.

13

Ilustrasi 0. Kondisi Ternak Sapi

Ilustrasi +. Tempat Pembuangan 2eses

Ilustrasi -. Keadaan 1ingkungan

+.2.2. Pemerikaan "isik ternak Pemeriksaan fisik ternak dapat dilihat dari pupil mata normal, tidak ada kotoran di mata. Suhu tubuh +',$C;. 2rekuensi nadi "pulsus& %- kali per menit. 2rekuensi nafas 0' kali per menit. )ata di atas menunjukkan bah a kondisi sapi

14

dalam keadaan sehat. 9al ini sesuai dengan pendapat Siregar "0..-& yang menyatakan bah a pulsus ditentukan dari arteri ekor atau muka sapi, kadangkadang frekuensi pulsus lebih mudah ditentukan dengan jalan memeriksa detak jantung. 2rekuensi pulsus permenit bagi ternak sapi %.-'.. Kisaran suhu yang normal pada jenis ternak sapi adalah +<o;-+$o; "*illiamson dan Payne, #$$+&. 2rekuensi nafas sapi normal berkisar antara #0-+< kali>menit "!koso, #$$%&. +.2.$. Kondisi lin k!n an %an mem&en ar!hi kesehatan kernak Kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan ternak antara lain bangunan kandang, sanitasi, pembuangan kotoran, pakan dan minum. 6angunan kandang jauh dari tempat tinggal penduduk. !tap kandang dibuat dari bahan genteng karena memadai untuk kandang pada daerah yang bersuhu relatif tinggi. 1antai tidak licin dan tidak memungkinkan adanya genangan air sehingga sapi tidak mudah terpeleset. 9al ini sesuai dengan pendapat Santosa "#$$(& yang menyatakan bah a segi lokasi kandang harus jauh dari pemukiman penduduk, dekat dengan sumber pakan dan sumber minum serta dekat dengan sarana transportasi dan komunikasi. !bidin "#$$0& menambahkan juga bah a lantai kandang harus dibuat dengan memperhatikan kemudahan dalam melakukan pembersihan, memandikan dan tidak licin, sedangkan untuk atap dibuat dari bahan yang ringan tetapi daya tahannya kuat dan mampu menjaga kehangatan di dalam kandang. !tap seng cukup baik di daerah dingin dan atap genteng baik untuk daerah yang mempunyai suhu yang relatif tinggi. ,arak kandang dengan tempat pembuangan kotoran terlalu dekat kurang dari #. meter, jarak kandang yang terlalu dekat dengan pembuangan kotoran dapat menyebabkan banyaknya lalat dan timbulnya bibit penyakit. 9al ini sesuai dengan pendapat Sugeng "0..'& yang menyatakan bah a pembuangan feses harus jauh dari kandang minimal #. meter dari kandang. Sanitasi kandang juga kurang baik sehingga kandang terlihat masih kotor. 9al ini sesuai dengan pendapat Siregar "0..'&, yang menyatakan bah a kebersihan kandang harus tetap dijaga, kotoran sapi harus selalu dibuang pada tempat yang telah disediakan.

15

+.$.

Pemeriksaan Tel!r ,a-in 6erdasarkan pemeriksaan telur cacing yang telah dilaksanakan, dapat

diketahui bah a pada ternak kerbau yang telah diamati dalam keadaan sehat. 9al ini ditunjukkan dari hasil pengamatan feses kerbau yang bersifat negatif yang berarti pada ternak tersebut tidak terjangkit penyakit karena tidak ditemukan tanda-tanda terdapatnya cacing pada feses tersebut. Pengamatan pada feses kerbau ini menggunakan dua metode yaitu metode natif dan metode sentrifuse, keduanya menunjukkan hasil yang negatif. Kerbau mempunyai daya tahan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan sapi, termasuk juga daya tahan tubuhnya terhadap parasit, kerbau tidak menunjukkan gejala-gejala sakit seperti sapi, biasanya kerbau terserang penyakit tetapi tidak menampakkan gejala jika terserang penyakit. 9al ini sesuai dengan pendapat *illiamson dan Payne "#$$+& yang menyatakan bah a penyakit-penyakit 4irus, bakteri dan parasit yang umum terdapat pada kerbau mirip yang timbul pada sapi, tetapi kepekaan kerbau dan sapi terhadap penyakit-penyakit tersebut adalah berbeda. +.+. Pemeriksaan Parasit

+.+.1. Metastrongylus Metastrongylus merupakan endoparasit yang dapat menyerang saluran pernafasan he an khususnya pada babi. Penyakit bersumber dari cacing yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan pada ternak. Memiliki bentuk yang bulat dan ber arna coklat kehitaman. 9al ini sesuai dengan 6roto idjaya "#$'<& yang menyatakan bah a Metastrongylus merupakan cacing paru yang bersarang pada babi yang berada pada saluran pernafasannya dan dapat mengakibatkan ternak lama-kelamaan mati karena tidak ada penanganan cepat. )ijelaskan lebih lanjut oleh 1e4ine "#$$-& bah a tanda-tanda apabila ternak terinfeksi oleh Metastrongylus adalah ternak akan sesak nafas yang disertai dengan batuk, badan kurus kering, nafsu makan turun dan hidung berlendir.

16

Sumber D )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#..

Sumber D httpD>>

.fsbio-hanno4er.de

Ilustrasi (. Metastrongylus sp +.+.2. Raillietina sp. Railietina sp berbentuk pipih seperti pita dan memiliki tubuh beruas-ruas, selain itu tubuhnya mempunyai banyak proglotida ber arna putih, atau kekuningkuningan, panjang cacing de asa dapat mencapai .,- cm. 9al ini sesuai dengan pendapat ,asin "#$'-&, yang menyatakan Railetina sp berbentuk pipih seperti pita, tubuhnya beruas-ruas, ber arna putih atau kekuning-kuningan. Salah satu jenis panjang cacing de asa sekitar .,- cm dan hanya mempunyai ruas yang sedikit. ;acing ini akan menghisap darah pada tubuh ternak umumnya dapat menyerang pada ayam sehingga dapat mengakibatkan ternak akan kekurangan darah. )ijelaskan lebih lanjut oleh 1e4ine "#$$-& yang menyatakan bah a terdapat restelum dengan kait berbentuk palu yang tersusun dalam lingkaran ganda. !lat penghisap darah kadang-kadang dilengkapi dengan kait yang kecil dan bergenerasi yang tersusun dalam beberapa lingkaran. Terdapat pula kantung parenkimatosa dalam proglotida bunting, masing-masing dengan satu atau beberapa telur.

17

Sumber D )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#..

Sumber D httpD>>

.fsbio- hanno4er.de

Ilustrasi %. Raillietina sp +.+.$. Diptera Hippobosciae Diptera Hippobosciae merupakan jenis ektoparasit yang memiliki karakteristik antara lain mempunyai sepasang sayap pada bagian tubuhnya, ber arna coklat kemerahan, memiliki antenna pada kepalanya yang pendek, memiliki + pasang kaki, perutnya bulat. 9al ini sesuai dengan pendapat 9adi dan sa4iana "0...& yang menyatakan bah a Diptera Hippobosciae adalah lalat sumba yang berukuran sekitar #. mm, tubuhnya melebar dan pipih dorso4entral, ber arna cokelat merah dengan bercak kuning pucat pada bagian dorsal toraksnya. )ijelaskan lebih lanjut oleh 1e4ine "#$$-& bah a seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu-bulu pendek, memiliki sepasang sayap yang kuat pada tubuhnya dengan 4ena anterior yang jelas dan antenanya tidak berkembang. !kibat yang terjadi jika ternak diserang oleh Diptera Hippobosciae adalah ternak akan terlihat lemas seperti kekurangan darah atau anemia karena Diptera Hippobosciae ini menghisap darah pada ternak yang dihinggapinya.

Sumber D )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#..

SumberD

.entomology.ualberta.ca

Ilustrasi <. Diptera Hippobosciae +.+.+. Gasterophilus intestinalis Gasterophilus intestinalis mepunyai karakteristik antara lain tubuh yang berbuku-buku dan mempunyai dua sayap kecil pada bagian kanan dan kiri

18

tubuhnya, badan bagian belakang memanjang, ber arna coklat, antena tidak berkembang, memiliki + pasang kaki. 9al ini sesuai dengan pendapat 9adi dan Sa4iana "0...& yang menyatakan bah a Gasterophilus intestinalis termasuk ke dalam kelas Insecta, ordo Diptera, sub ordo Cyclurrhopha, famili Gasterophilidae. Gasterophilus intestinalis saat de asanya merupakan lalat yang banyak mempunyai bulu pada bagian tubuhnya dan bagian mulutnya tidak berkembang serta tidak berfungsi. *arnanya coklat menyerupai lebah. Panjang tubuhnya sekitar '# mm, dan sayapnya mempunyai pita melintang yang gelap tidak teratur. )ijelaskan lebih lanjut oleh 1e4ine "#$$-& yang menyatakan bah a Gasterophilus intestinalis ber arna merah dan biasanya terdapat di ujung bagian kardiaka lambung.

Sumber D )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#..

SumberD

.entomology.ualberta.ca

Ilustrasi '. Gasterophilus intestinalis +.+.$. Hippobosca Hippobosca memiliki karakteristik tubuh yang berkuku-buku dengan arna kulit coklat muda, mempunyai + pasang kaki dengan 0 pasang kaki menghadap ke depan dan sepasang kaki menghadap ke belakang, tubunya bulat, antenna tidak berkembang. 9al ini sesuai dengan pendapat 9adi dan Sa4iana "0...& yang menyatakan bah a Hippobosca adalah lalat sumba. 1alat ini berukuran sekitar #. mm, tubuhnya melebar dan pipih dorso4entral, ber arna coklat merah dengan bercak kuning pucat pada bagian dorsal toraksnya. Seluruh tubuh ditutupi bulu pendek, memiliki sepasang sayap yang kuat dengan 4ena anterior yang jelas. !ntenanya tidak berkembang. 1e4ine "#$$-& menyatakan

19

bah a famili Hippoboscidae ini merupakan lalat-lalat yang mempunyai integumen yang seperti kulit mentah dan ruas-ruas perutnya tidak jelas. 1ebih lanjut dijelaskan bah a lalat ini menghisap darah dan kadang-kadang mempunyai sayap.

Sumber D )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#..

SumberD

.entomology.ualberta.ca

Ilustrasi $. Hippoboscidae

20

BAB * KESI'PULAN DAN SA(AN ..1. Kesim&!lan Peternak mampu mengidentifikasi kesehatan ternak dan mampu

melakukan pengobatan bagi ternak yang sakit. Kebersihan kandang selalu dijaga sehingga menghasilkan ternak dengan performans yang bagus. Penyakit yang sering dialami oleh kerbau ra a "Bubalus bubalus& antara lain kembung dan penyakit kulit "scabies& namun peternak sudah mampu melakukan pengobatan. 6erdasarkan pengamatan bernagai jenis parasit pada ternak disimpulkan bah a parasit terbagi menjadi dua yaitu 7ndoparasit dan 7ktoparasit. Eang tergolong 7ndoparasit antara lain Raillietina sp dan Metastrongylus. Sedangkan yang tergolong 7ktoparasit antara lain Diptera hippobosciae, Rhipicephalus dan Ctenocepahlides canis. Materi penilaian kesehatan ternak dapat disimpulkan bah a keadaan fisiologis dan tingkah laku ternak yang diamati dalam keadaan sehat. Kondisi lingkungan ternak juga dalam keadaan baik. ..2. Saran 1aboratorium Ilmu Kesehatan Ternak sebaiknya tidak dalam keadaan kotor serta lantai tidak tergenang air dan alat yang disediakan lebih banyak. Penentuan jenis ternak untuk praktikum sebaiknya praktikan memilih undian langsung, tidak ditentukan asisten.

DA/TA( PUSTAKA !koso. #$$%. Kesehatan Ternak. Kanisius, Eogyakarta.

21

6lakely, , and 6ade, 9.). #$$'. Ilmu Peternakan. Badjah Mada ?ni4ersity Press, Eogyakarta ")iterjemahkan oleh 6. Srigandono dan Soedarsono&. 6roto ijaya, M. ). #$'<. Parasit dan Parasitisme. Melton Putra, ,akarta. ,asin, M. #$'-. Sistematika 9e an "In4ertebrate dan Fertebrata&. Sinar ,aya, Surabaya. 1e4ine, ). G. #$$-. Feteriner. Badjah Mada ?ni4ersity Press, Eogyakarta. 9adi, ?. K dan Sa4iana, S. 0.... 7ktoparasitD Pengenalan, )iagnosis, dan Pengendaliannya. Institute Pertanian 6ogor, 6ogor. Murti, T. *. 0..0. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisus, Eogyakarta. Murtidjo. #$$.. 6eternak Sapi Potong. Kanisius, Eogyakarta. Murtidjo. #$$+. Memelihara )omba. Kanisius, Eogyakarta. Siregar, S. 6. 0..'. Penggemukan Sapi. Penebar S adaya, ,akarta. Sosroamidjojo, S. #$'#. Ternak Potong dan Kerja. Easaguna, ,akarta Subronto. #$'(. Ilmu Penyakit Ternak I. Badjah Mada ?ni4ersity Press, Eogyakarta. Sugeng, 6 dan Sudarmono !. 0..'. Sapi Potong. Penebar S adaya, ,akarta. *illiamson, B. #$$+. Pengantar Peternakan di )aerah Tropis. Badjah Mada ?ni4ersity Press, Eogyakarta ")iterjemahkan oleh S.B.G.). )armadja&. .entomology.ualberta.ca. Tanggal !kses D 0. Mei 0.#. jam #%.-< *I6. . fsbio-hanno4er.de. Tanggal !kses D 0. Mei 0.#. jam #%.-$ *I6.

22

Lam&iran 2. Teknik Anamnesa dan Analisis Usaha Peternakan (ak%at Ta#el 1. Identitas Peternak Parameter Gama Pemilik !lamat Pendidikan !khir Pendidikan Peternakan Mulai Memelihara ,umlah Ternak =i ayat penyakit Tanda sakit Penanganan sakit Pencegahan

9asil Marminah Mangunharjo =T .0>.# S) Tidak pernah Tahun #$'. $ ekor Terjadi tiba-tiba Tidak nafsu makan, badan kaku, kejang )ijual Tidak ada pencegahan khusus pada ternak yang sakit. SumberD )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#..

23

Lam&iran $. Penilaian Kesehatan Ternak Ta#el 2. Pengamatan Tingkah 1aku Ternak dari ,auh Parameter 9asil Berakan Ternak 1incah Posisi 6erdiri Gormal "- kaki bertumpu& !nggota Berak Tubuh Kepala, Telinga, 7kor, Kaki, Pandangan Mata D !ktif SumberD )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#.. Ta#el $. Pemeriksaan 2isiologis Ternak Keterangan Sapi# Sapi 0 Temperatur tubuh +':; +':; Kecepatan Pernafasan +0 kali>menit +% kali>menit )etak jantung %. kali>menit <+ kali>menit Berakan usus Gormal Gormal Kontraksi rumen - kali>menit ( kali>menit Suara paru-paru Gormal Gormal Perasaan bila ditekan a. perut Tidak sakit Tidak sakit b. kepala Tidak sakit Tidak sakit Pupil mata ;erah ;erah SumberD )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#.. Ta#el +. Kondisi Ternak Parameter 9asil ,umlah Ternak $ ekor Kepadatan Kandang - ekor>kandang Pemisahan ?mur Tidak ada =ecording Tidak ada Kondisi Kesehatan Ternak 6aik Bejala sakit yang terlihat Tidak nafsu makan, lemas Sumber D )ata Primer Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak, 0.#..

Anda mungkin juga menyukai