Skenario
Seorang anak laki-laki umur 13 bulan dibawa ke puskesmas oleh ibunya dengan badan kurus dan lema. Dari anamnesa diketahui anak tersebut tidk minum asi sejak umur 5 bulan karena tidak keluar, sebagai penggantinya diberikan air tajin air didij. Pernah mendapatkan sumbangan susu formula tetapi malah diare. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 6000 gram, berat ahir tidak diketahui, badan kurus, tulang tampak menonjol, wajah seperti orang tua, rambut hitam tipis mudah rontok, nampak cengeng. Dokter menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit.
Problem Tree
Definisi
Pencegahan
Klasifikasi
Pengobatan
MK
Komplikasi Epidemiologi
Etiologi
Sasaran Belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menjelaskan defenisi Malnutrisi Menyebutkan Klasifikisasi Mlanutrisi Menjelaskan MK marasmus dan Kwashiorkor Menjelaskan etiologi malnutrisi Menjelaskan epidemiologi malnutrisi Menjelaskan komplikasi dari malnutrisi Menjelaskan pengobatan dan pencegahan malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi adalah kekurangan gizi akibat jumlah kandungan mikro/ maronutriens yang tidk mencukupi. Kondisi ini dapat diakibatkan malabsorbsi atau ketidakmampuan untuk mengkonsumsi nutriens (Brooker, 2009)
Klasifikasi Malnutrisi
Menurut KEP (Emiralda, 2007) : KEP Ringan KEP Sedang KEP Berat
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmikkwashiorkor
Klasifikasi Malnutrisi
(Krisna,2012)
Marasmus
Marasmus adalah suatu adaptasi fisiologis terhadap kterbatasan energi dari makanan dengan tanda fisik diantaranya berkurangnya jumlah jaringan lemak dan subkutan. (Gibney, 2009)
Manifestasi Klinis
BB < 60 % BB normal Tulang terbungkus kulit Jaringan lemak (sub kutan) sedikit Keriput (terlihat tua) Perut cekung rewel, Cengeng Diare dan infeksi (Emiralda, 2007).
Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah kumpulan klinis gejala edema dan gizi kurang yang biasanya terjadi pada balita disertai dengan anoreksia, serta ulserasi pada kulit dan iritabilits (emiralda, 2007).
Perilaku
Pelayanan kesehatan
Cacat bawaan
Faktor Lain
(Behraman, 1999)
Kesehatan
kemiskinan
Pendidikan
Kesempatan kerja
Epidemilogi Malnutrisi
Negara berkembang >> negara maju Semua umur, 0-2 tahun >> (Rubenstein et al, 2007)
1998 10,1 %
1999 8,1 % 2001 6,3 %
2003 8,3 %
2002 8,0 %
2006 50.106
2007 39.080
KOMPLIKASI
Kerusakan organ diare
Anemia
TBC
Def. vit. A
kematian
Pengobatan Malnutrisi
(Krisnasari, 2010)
Mencegah Hipoglikemi MK: Suhu tubuh rendah, kesadaran menurun, lemah, kejang. Terapi : beri cairan gula: 50 ml dekstrosa 10% atau gula 1 sendok the dicampur ke air 3,5 sendok makan. Diberi makan tiap 2 jam. (evaluasi tiap 30 menit)
Mencegah Hipotermi (suhu < 35 C) ruang hangat, tidak ada lubang angin dan bersih, sering diberi makam, anak diberi pakaian, tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki, dihangatkan dalam dekapan ibu.
Mencegah dan mengatasi dehidrasi memberikan cairan resomal (rehidration solution malnutrition 70-100 ml/ kg BB dalam 12 jam atau mulai dengan 5ml/ kg BB tiap 30 menit secara oral dalam 2 jam pertama selanjutnya 5-10ml kg BB untuk 4-10 jam berikutnya
Koreksi gangguan elektrolit Ekstra mg 0,4-0,6 mmol/ Kg BB/ hari Ekstra kalium 150-300 ml/ Kg BB/ hari Mencegah infeksi berikan antibiotik bila ada komplikasi berikan amoxicilin 15 mg/ kg BB tiap 8 jam selama 5 hari. Bila tidk ada komplikasi berikan kortimoksazol selama 5 hari
Koreksi kekurangan zat mikro berikan suplemen multivitamin, asam folat, zinc, besi setiap hari minimal selama 2 mgu. Stimulasi untuk tumbuh kembang. mainan yang menstimulasi psikologis, mental, motorik dan kognitif Pemberian makanan (terapi diet) Tindak lanjut dirumah imunisasi booster dan vitamin A tiap 6 bulan.
Terapi Diet
(Krisnasari, 2010)
References
Behrman et al. 1999. Ilmu Kesehatan Anak edisi 15. Jakarta: EGC Brooker, Chris. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC. Pg: 358 David, Rubenstein et al. 2007. Leture notes, Kedokteran Klinis edisi 6. Jakarta: Eirlangga. Emiralda. 2007. Pengaruh Pola Asuh Terhadp Terjadinya Malnutrisi Pada Balita. Medan: USU
Krisnasari, Diah. Nutrisi dan Gizi Buruk. Mandala of Health 4 (1). Januari 2010. pg: 6068 Krisna, Agus, Regina Septiningsij. 2012. Menu Buah Apel Untuk Mencegah Malnutrisi. Malang: FKIP UNMUH Michel, J. Gibney et al. 2009. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC.