Anda di halaman 1dari 2

Tugas Interna SIROSIS HEPATITIS 1. Bagaimana mekanisme terjadinya Trombositopenia pada sirosis hati ?

Mekanisme terjadinya trombositopenia ini secara klasik diduga akibat adanya percepatan penghancuran trombosit akibat pembesaran dan kongesti limpa yang patologis yang disebut hipersplenisme. Namun dari pengalaman klinis, banyak pasien sirosis hati dengan splenomegali memiliki jumlah trombosit normal, sebaliknya banyak di antara mereka mengalami trombositopenia tanpa adanya pembesaran limpa. Sehingga muncul dugaan bahwa ada mekanisme lain dalam patogenesis terjadinya trombositopenia pada Trombopoeisis merupakan proses yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sitokin dan trombopoeitin. Trombopoeitin merupakan hormon glikoprotein yang dihasilkan oleh hepatosit, sedikit pada ginjal, limpa, paru, sum-sum tulang dan otak. Trombopoetin adalah pengatur utama produksi trombosit. Trombopoetin bekerja dengan cara menstimulasi megakariopoesis dan maturasi trombosit. Kerusakan hati. akan mempengaruhi pembentukan trombopoeitin sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan antara destruksi dan produksi trombosit dengan akibat trombositopenia. Hal ini dibuktikan oleh Goulis dkk yang melakukan penelitian pada 23 pasien dewasa dengan sirosis hati yang menjalani transplantasi hati dibandingkan dengan 21 pasien normal. Setelah dilakukan transplantasi hati didapatkan peningkatan jumlah trombopoeitin dan jumlah trombosit yang bermakna dibandingkan saat sebelum transplantasi.

Gambar Mekanisme Trombositopenia (Olariu M, Olariu C, Olteanu D. Thrombocytopenia in chronic hepatitis C.J.Gastrointestin Liver Dis 2010;19:381-385) 2. Bagaimana cara menghitung tekanan pada vena porta ? Hipertensi portal dapat menyebabkan ancaman kematian akibat perdarahan varises, atau munculnya ascites berulang dan ensefalopati hepatikum. Pada tahap akhir dari hipertensi portal yang disebabkan oleh sirosis, berkembangnya sindrom hepatorenal yang melibatkan hati dan ginjal membawa angka mortalitas yang tinggi. Pengukuran

hepatic venous pressure gradient (HVPG) adalah metode standar untuk menilai tekanan pada portal dan korelasinya terhadap munculnya komplikasi pada liver, karena metode ini invasif, saat ini beberapa metode non invasif telah diteliti untuk pengukuran hipertensi portal seperti Liver stiffness measurement (LSM) menggunakan transient elastography atau endoskopi dan Spleen size menggunakan ultrasonografi (angiografi). 3. Apa efek SNMC ? SNMC adalah Stronger Neo-Minophagen C yang berfungsi secara umum dalam menurunkan kadar ALT pada pasien dengan ineksi virus hepatitis kronik. Obat ini mengandung Glycyrrhizine (GL) 0,2% , Cycteine0,1%, dan Glycine, Glycyrrhizine merupakan sebuah ektrak dari akar licorine ( Glycirrhidzae radix) yang memiliki efek detoksiikasi dan anti inlamasi. Cysteine, terbukti mempunyai efek detoksifikasi dan anti alergi melalui proses konjugasi dari cysteine di dalam hati. Glycine, mempunyai peran mencegah efek yang ditimbulkan Glycyrrhizine yaitu efek seperti aldosteron (aldosteron like effect). Dimana aldosteron berefek untuk retensi natrium dan peningkatan tekanan darah. Obat ini pertama kali digunakan di Jepang oleh Yamamoto pada tahun 1958, dan sekarang sudah secara luas digunakan di Jepang. Secara keseluruhan fungsi dari SNMC berdasarkan penelitian Kiyoshi Fujisawa dan B.N Tandon tahun 1994, obat ini berungsi sebagai Anti Inflammatory Action, Modulation Of Immune Respons, Anti Hepatotoxic, dan Inhibition of Viral Replication and Direct Inactivation of Viruses. Pengunaan obat ini dalam jangka panjang menurut beberapa penelitian dapat mencegah terjadinya kanker hati.

Anda mungkin juga menyukai