Anda di halaman 1dari 147

KODE

11 111 999 1111 111111 111112 111113 111114 111115 111116 11112 111121 111122 111123 111124 1112 11121 11122 11123 11124 11125 11126 11127 11128 11129 111210 111211 1113 11131 11132

1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan


Aspek

1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disu
[1]. Untuk selain SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:

Untuk SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:

[2]. Struktur Kurikulum

[3]. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum:

11133 11134 11135 11136 11137 11138 11139 111310 1114 11141 11142 11143 11144 11145 11146 11147 11148 11149 111410 111411 1115 11151 11152 11153 112 1121 11211 11212 11213 11214 11215 11216

[4]. Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum:

[5]. Alokasi waktu dalam dokumen KTSP memuat:

1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyar
[6]. Kurikulum muatan lokal mempertimbangkan:

11217 11218 113 1131 11311 1132 11321 12 121 1211 12111 12112 12113 12114 12115 12116 122 1221 12211 12212 12213 12214 12215 12216 12217 12218 1222 12221 12222 12223 12224

1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengaya
[7]. Sekolah merencanakan program remedial:

[8]. Sekolah merencanakan program pengayaan:

1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik


[9]. Kegiatan Bimbingan Konseling diorganisasikan ke dalam tahapan:

1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengem

1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
[10]. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler disesuaikan dengan:

[11]. Kegiatan ekstra kurikuler diorganisasikan ke dalam tahapan:

STANDAR ISI

1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan


1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP
Aspek

[1]. Untuk selain SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:
Agama dan akhlak mulia Kewarganegaraan dan kepribadian Ilmu pengetahuan dan teknologi Estetika Jasmani, olah raga, dan kesehatan Muatan lokal

Untuk SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:


Kelompok mata pelajaran normatif Kelompok mata pelajaran adaptif Kelompok mata pelajaran produktif Muatan lokal

[2]. Struktur Kurikulum


8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri untuk SD/MTs/10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri untuk SMP/MTs/16 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri untuk SMA/MA kelas X/13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri untuk SMA/MA kelas XI-XII/10 mata pelajaran wajib, muatan lokal dan pengembangan diri untuk SMK/MAK Penambahan jam pelajaran maksimum 4 jam pelajaran setiap minggu Untuk SMP, SMA, dan SMK, mengakomodasi kegiatan tatap muka, terstruktur, dan tugas mandiri (SKS) Pemanfaatan TIK Pemerkayaan dengan kurikulum dari sekolah maju di dalam negeri Pemerkayaan dengan kurikulum dari negara maju Memuat standar isi dan standar kompetensi lulusan yang diperkaya dengan kurikulum dari negara maju Pembelajaran matematika, sains, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi dasar, dan bahasa Inggris yang mengandung ranah kognitif pengetahuan, penerapan, dan penalaran Pengembangan diri Muatan kompetensi yang dipersyaratkan industri nasional Muatan kompetensi yang dipersyaratkan industri internasional

[3]. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum:


Pendidikan karakter bangsa menyatu dalam seluruh mata pelajaran Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Diperkaya dengan pengembangan kurikulum dari negara maju Proses pengembangan KTSP mengadopsi sistem kurikulum dari negara maju

[4]. Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum:


Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi Dilaksanakan dengan menegakkan pilar belajar Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan Dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah Kemanfaatan kurikulum yang dikembangkan menjadi rujukan bagi pengembangan kurikulum sekolah lain Dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia Mengembangkan program dan budaya kompetitif, kolaboratif dan semangat kewirausahaan yang dilandasi moral dan etika tinggi Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran Mengembangkan pemahaman lintas budaya dan penguasaan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya secara aktif

[5]. Alokasi waktu dalam dokumen KTSP memuat:

Alokasi waktu satu jam pelajaran (1 jam pelajaran adalah 35 menit untuk SD/MI/1 jam pelajaran adalah 40 menit untuk SMP/MTs/1 jam pelajaran 45 menit untuk SMA/MA) Minggu efektif dalam 1 tahun (2 semester) adalah 34-38 minggu Jumlah jam pertahun untuk SD/MI kelas I III: 516-612 jam/th; untuk SD/MI kelas IV-VI: 635709 jam/th; untuk SMP/MTs kelas VIIIX: 725-811 jam/th; untuk SMA/MA kelas X-XII: 969-1111,5 jam/th; untuk SMK/MAK kelas X-XII: 1026 jam/th

1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondis
[6]. Kurikulum muatan lokal mempertimbangkan:
Karakteristik daerah Kebutuhan sosial masyarakat Kondisi budaya Integrasi dengan mata pelajaran lain Usia peserta didik Kebutuhan pembelajaran

Isi yang dapat dijadikan rujukan bagi pengembangan kurikulum sekolah lain Keunggulan lokal yang memiliki daya saing internasional

1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi pese
[7]. Sekolah merencanakan program remedial:
Ya

[8]. Sekolah merencanakan program pengayaan:


Ya

1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik


[9]. Kegiatan Bimbingan Konseling diorganisasikan ke dalam tahapan:
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Fasilitasi pengembangan diri peserta didik untuk pengembangan karir Pertimbangan potensi kasus setiap individu peserta didik Fasilitasi pengembangan diri peserta didik untuk membangun wawasan internasional

1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pri

1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi pese
[10]. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler disesuaikan dengan:
Bakat Minat Gender Potensi setiap individu peserta didik Tingkat perkembangan (usia) Budaya setempat Lingkungan setempat Lingkungan internasional

[11]. Kegiatan ekstra kurikuler diorganisasikan ke dalam tahapan:


Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Tindak lanjut

duan yang disusun BSNP

sosial masyarakat, kondisibudaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran

, dan pengayaan bagi peserta didik

utuhan pengembangan pribadi peserta didik

engembangan pribadi peserta didik

KODE
21 211 999 2111 21111 21112 21113 21114 21115 21116 21117 2112 21121 21122 2113 21131 21132 21133 21134 21135 21136 21137 21138 21139 211310 212 2121 21211 21212

2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar


Aspek

2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) d
[12]. Acuan pengembangan silabus:

[13]. Kelengkapan silabus mata pelajaran

[14]. Muatan komponen dalam silabus sebagai acuan pengembangan RPP

2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok


[15]. Pengembangan silabus dilakukan:

21213 21214 21215 22 221 2211 22111 22112 2212 22121 22122 22123 22124 22125 22126 22127 22128 2213 22131 22132 22133 22134 22135 22136 22137 22138 22139 221310 221311 221312

2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutu
[16]. Review RPP dilakukan:

2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip pere

[17]. Prinsip-prinsip penyusunan RPP:

[18]. Dokumen RPP mencakup komponen-komponen:

221313 221314 221315 222 2221 22211 22212 22213 22214 22215 22216 22217 22218 22219 222110 222111 222112 222113 222114 222115 222116 222117 222118 23 231 2311 23111 23112 23113 23114

2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat
[19]. Penyusunan RPP memperhatikan karakteristik:

2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
[20]. Peserta didik dapat mengakses dengan mudah sumber-sumber belajar:

2.3.1. Peserta didik dapat mengakses buku teks, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber b

23115 23116 23117 232 2321 23211 23212 23213 23214 23215 2322 23221 23222 23223 23224 23225 23226 23227 23228 2323 23231 23232 23233 23234 23235 24 241 2411 24111 24112

2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar
[21]. Prosedur pemilihan bahan ajar/panduan pelajaran melalui:

[22]. Ketersediaan sumber belajar:

[23]. Pemanfaatan sumber belajar:

2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspi


[24]. Tahapan pelaksanaan pembelajaran:

2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang interak

24113 24114 24115 2412 24121 24122 24123 24124 24125 24126 24127 2413 24131 24132 24133 24134 24135 24136 24137 24138 24139 241310 241311 2414 24141 24142 24143 24144 24145 24146

[25]. Kegiatan pendahuluan:

[26]. Kegiatan inti pembelajaran:

[27]. Kegiatan penutup:

242 2421 24211 24212 24213 24214 24215 2422 24221 24222 24223 24224 24225 24226 24227 24228 24229 2423 24231 24232 24233 24234 24235 24236 24237 24238 24239 25 251 2511

2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan e
[28]. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh guru:

[29]. Kegiatan elaborasi yang dilakukan oleh guru:

[30]. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan oleh guru:

2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan b
[31]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran mencakup tahap-tahap:

2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perenc

25111 25112 25113 25114 252 2521 25211 25212 25213 25214 2522 25221 25222 25223 25224 25225 25226

2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan
[32]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara:

[33]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh:

STANDAR PROSES
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
Aspek

2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Panduan
[12]. Acuan pengembangan silabus:
Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Situasi dan kondisi sekolah Tuntutan global Standar Kompetensi Lulusan memiliki daya saing internasional

[13]. Kelengkapan silabus mata pelajaran


Semua mata pelajaran memiliki silabus Sebagian mata pelajaran memiliki silabus

[14]. Muatan komponen dalam silabus sebagai acuan pengembangan RPP


Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator pencapaian kompetensi Materi ajar Kegiatan pembelajaran yang memuat pendidikan budaya dan karakter Penilaian hasil belajar yang memuat pendidikan budaya dan karakter Alokasi waktu Sumber belajar Standar lembaga/sekolah unggulan di negara maju

2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok


[15]. Pengembangan silabus dilakukan:
Berkelompok dalam KKG atau MGMP dari beberapa sekolah/madrasah di kabupaten/kota Berkelompok sesuai mata pelajaran di tingkat sekolah/madrasah

Para guru secara mandiri Guru mengadopsi dan/atau mengadaptasi silabus lembaga/sekolah unggulan di negara maju Upaya pengembangan silabus berdampak (berpengaruh) pada peningkatan mutu peserta didik

2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan pesert
[16]. Review RPP dilakukan:
Oleh guru Oleh guru bersama para ahli

2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pe

[17]. Prinsip-prinsip penyusunan RPP:


RPP dikembangkan berdasarkan silabus RPP disusun untuk setiap KD untuk satu pertemuan atau lebih Memperhatikan perbedaan individu peserta didik Mendorong partisipasi aktif peserta didik Mengembangkan budaya membaca dan menulis Memberikan umpan balik dan tindak lanjut Memiliki keterkaitan dan keterpaduan dengan pembelajaran Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

[18]. Dokumen RPP mencakup komponen-komponen:


Identitas mata pelajaran Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi Tujuan pembelajaran Materi ajar Alat dan sumber belajar Alokasi waktu Metode atau model pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang memuat pendidikan budaya dan karakter Kegiatan pendahuluan pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran yang mencakup eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

Penutup Penilaian hasil belajar Tindak lanjut hasil penilaian (remedial; pengayaan)

2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi be
[19]. Penyusunan RPP memperhatikan karakteristik:
Gender Kemampuan awal Tingkat intelektual Minat Motivasi belajar Bakat Potensi Kemampuan sosial Emosi Gaya belajar Kebutuhan khusus Kecepatan belajar Latar belakang budaya Norma Nilai karakter di SKL satuan pendidikan Lingkungan peserta didik Pertimbangan ketercapaian KD dengan mengacu pada kesetaraan dengan sekolah mitra dari sekolah di negara maju Direview bersama para ahli

2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
[20]. Peserta didik dapat mengakses dengan mudah sumber-sumber belajar:
Buku teks Buku pengayaan Buku referensi Sumber belajar lain yang relevan

2.3.1. Peserta didik dapat mengakses buku teks, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain s

Buku dan sumber belajar lainnya dari sekolah mitra dari negara maju yang mendukung ketercapaian KD dengan substansi yang selaras Buku elektronik Referensi online dan situs pembelajaran yang relevan

2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain b
[21]. Prosedur pemilihan bahan ajar/panduan pelajaran melalui:
Dipilih oleh guru sendiri Melalui rapat guru Melalui pertimbangan komite sekolah/madrasah Menyesuaikan kebutuhan peserta didik sendiri Menyesuaikan dengan buku rujukan sekolah unggulan dari negara maju

[22]. Ketersediaan sumber belajar:


Buku teks pelajaran Buku panduan pendidik Buku pengayaan Buku referensi Alam sekitar yang relevan Buku dan sumber belajar lainnya dari sekolah mitra dari negara maju yang mendukung ketercapaian KD dengan substansi yang selaras Buku sekolah elektronik Materi pembelajaran yang diunduh dari situs yang relevan

[23]. Pemanfaatan sumber belajar:


Dalam pembelajaran di kelas (tugas terstruktur) Dalam pembelajaran di luar kelas (tugas mandiri) Dalam pembelajaran dengan sekolah lain pada wilayah dalam negeri Dalam pembelajaran dengan sekolah mitra dari negara maju Untuk menginspirasi kreativitas berkompetisi di tingkat wilayah, nasional, dan internasional

2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, meny
[24]. Tahapan pelaksanaan pembelajaran:
Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti

2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang interaktif, inspirati

Kegiatan penutup Kegiatan yang menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi Kegiatan yang diperkaya dengan model/media pembelajaran inovatif

[25]. Kegiatan pendahuluan:


Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai Memberikan permasalahan kontekstual terkait dengan materi yang dipelajari Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus Memperkaya dengan model pembelajaran inovatif dari sekolah unggulan di negara maju Memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi

[26]. Kegiatan inti pembelajaran:


Untuk mencapai kompetensi dasar Menghubungkan konsep yang dipelajari dengan permasalahan kontekstual Melakukan kegiatan eksplorasi Melakukan kegiatan elaborasi Melakukan kegiatan konfirmasi Mendorong peserta didik berpartisipasi aktif Memberikan ruang untuk prakarsa, kreativitas, dan kemandirian Memberikan ruang bagi bakat, minat, kebutuhan fisik, dan psikologis peserta didik Diperkaya dengan model pembelajaran inovatif dari sekolah unggulan di negara maju Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran Melatihkan kemampuan peserta didik meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik

[27]. Kegiatan penutup:


Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Merencanakan kegiatan tindak lanjut Menyampaikan rencana pembelajaran atau materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya Melaksanakan penilaian dengan merujuk pada sekolah unggulan di negara maju

2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, ser
[28]. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh guru:
Mendorong peserta didik mencari informasi yang luas dan mendalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip belajar dari berbagai sumber yang relevan Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain yang relevan Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dan guru, lingkungan, dan sumber belajar lain yang relevan Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan eksplorasi di kelas, perpustakaan, laboratorium, studio, lapangan, atau tempat lain yang relevan Membiasakan peserta didik membaca dan menulis melalui beragam tugas yang bermakna Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak secara rasional Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri

[29]. Kegiatan elaborasi yang dilakukan oleh guru:

[30]. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan oleh guru:

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun pujian/penghargaan terhadap keberhasilan peserta didik Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai cara yang relevan Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar Membantu menyelesaikan masalah Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh Mmemberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjut
[31]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran mencakup tahap-tahap:

2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelak

Perencanaan Pelaksanaan Penilaian hasil pembelajaran Tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran

2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala
[32]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara:
Insidental Berkala Terencana Berkelanjutan

[33]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh:


Kepala sekolah Pengawas Teman sejawat Melibatkan peserta didik Kepala sekolah dan pengawas sekolah serta stake-holders pendidikan lainnya (terutama orang tua) Tim supervisor dari sekolah unggulan di negara maju

(SKL) dan Panduan KTSP

kebutuhan peserta didik

sip perencanaan pembelajaran

, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan bela

umber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah

belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didi

, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik


interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

i dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi

a dan berkelanjutan

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran

njutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas

ya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan pesert

ntuk membantu dan memotivasi peserta didik

asi peserta didik

iatan pendahuluan, inti, dan penutup

aya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik

PROFIL CAPAIAN STANDAR ISI Rerata capaian indikator =


3 3 3 3

3
3

PROFIL CAPAIAN STANDAR SARANA PR Rerata capaian indikator =

3.0 2.0
1.0

4 2
0 1

0.0 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.2.1 1.2.2

5.1.1

PROFIL CAPAIAN STANDAR PROSES Rerata capaian indikator =


3
3

2.4
3 3 2

PROFIL CAPAIAN STANDAR PENGELOLA Rerata capaian indikator =

3 2 2
1

3 2

3
2 2 2

2 1
0

1
0

2.1.1

2.1.2

2.2.1

2.2.2

2.3.2

2.4.2

2.5.1

2.5.2

2.3.1

2.4.1

6.1.1

PROFIL CAPAIAN SKL Rerata capaian indikator =

2.5

PROFIL CAPAIAN STANDAR PEMBIAYAA Rerata capaian indikator =

3 3 2
2

3 2 2

3 2 1

1 0
3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.2.1 3.2.2 3.2.3

0 7.1.1 4 2 0 7.1.2 3

PROFIL STANDAR PTK Rerata capaian indikator =

2.333333

PROFIL STANDAR PENILAIAN Rerata capaian indikator =

4 2 0

0
4.1.1 4.1.2 4.2.1 4.2.2 4.3.1

PROFIL CAPAIAN 8 STANDAR Rerata capaian = 2

4.0 2.0 0.0

2.4

2.5 2.4 2.333333333 2.1538461542

2.875

PROFIL CAPAIAN STANDAR SARANA PRASARANA Rerata capaian indikator = 2.4


4 3
1 1

5.1.1

5.1.2

5.1.3

5.2.1

5.2.2

PROFIL CAPAIAN STANDAR PENGELOLAAN Rerata capaian indikator = 2.153846


3 3 3
2 2 2

3
2 2 2 2

6.1.1 6.2.1 6.3.1 6.3.3 6.4.2 6.5.2 6.6.2

PROFIL CAPAIAN STANDAR PEMBIAYAAN Rerata capaian indikator = 2


3 2
1 1

3 2
1

7.2.1

7.2.2

7.2.3

7.3.1 3

PROFIL STANDAR PENILAIAN Rerata capaian indikator =

2.875

3 2

7.3.2 3

7.1.2

7.1.3

7.1.4

2.875

1. Standar Isi

1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.2.1 1.2.2

Rata-rata 1 2.1.1 2.1.2 2.2.1 2.2.2 2.3.1 2.3.2 2.4.1 2.4.2 2.5.1 2.5.2

3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 2.4 3 2 3 2 2 3 2.5 2 4 3 2 2 1 2.333

5. Standar Sarpras

5.1.1 5.1.2 5.1.3 5.2.1 5.2.2

Rata-rata 5 6.1.1 6.1.2 6.2.1 6.2.2 6.3.1 6.3.2 6.3.3 6.4.1 6.4.2 6.5.1 6.5.2 6.6.1 6.6.2

2. Standar Proses

6. Standar Pengelolaan

Rata-rata 2 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.2.1 3.2.2 3.2.3

Rata-rata 6 7.1.1 7.1.2 7.1.3 7.1.4 7.2.1 7.2.2 7.2.3 7.3.1 7.3.2

3. Standar KL

Rata-rata 3 4.1.1 4.1.2 4.2.1 4.2.2 4.3.1 4.3.2

7. Standar Pembiayaan

4. Standar PTK

Rata-rata 7

Rata-rata 4

8. Standar Penilaian

8.1.1 8.1.2 8.1.3 8.1.4 8.2.1 8.2.2 8.3.1 8.3.2

Rata-rata 8

Rerata Standar Isi 3

rerata Standar Proses 2.4 Rerata SKL 2.5 Rerata Standar 2.333333 PTK Rerata Standar Sarpras 2.4 Rerata Standar 2.153846 Pengelolaan Rerata Standar Pembiayaan 2 Rerata Standar 2.875 Penilaian Rerata 2

1 1 4 3 3 2.4 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2.153846 2 2 3 3 1 1 2 1 3 2

3 3 2 3 3 3 3 3 2.875

KODE 31 311 999 3111 31111 31112 31113 3112 31121 31122 31123 31124 31125 31126 31127 3113 31131 31132 31133 312 3121 31211 31212 31213 31214 31215 31216 3122 31221

3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan


Aspek [34]. Hasil belajar peserta didik mencapai target yang ditetapkan KKM pada:

3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang dite

[35]. Kelompok mata pelajaran yang ketercapaian target SKL-nya mengalami peningkatan secara konsisten:

[36]. Hasil ujian peserta didik pada setiap tahunnya:

3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri


[37]. Performansi individu peserta didik:

[38]. Peserta didik memperkaya pengetahuannya dari sumber:

31222 31223 31224 31225 313 3131 31311 31312 31313 31314 31315 31316 3132 31321 31322 31323 31324 31325 31326 3133 31331 31332 31333 31334 31335 31336 31337 32 321 3211

3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi
[39]. Peserta didik memiliki motivasi, percaya diri dan bertanggung jawab dalam kegiatan:

[40]. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar dengan memanfaatkan lingkungan secara produktif melalu

[41]. Peserta didik mampu mengekspresikan diri melalui kegiatan:

3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota m
3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik
[42]. Acuan perilaku peserta didik di masyarakat:

32111 321111 321112 321113 321114 321115 321116 321117 321118 32112 321121 321122 321123 321124 321125 321126 321127 321128 32113 321131 321132 321133 321134 321135 321136 321137 321138 321139 3211310 3211311

Jenjang SD/MI:

Jenjang SMP/MTs:

Jenjang SMA/MA:

32114 321141 321142 321143 321144 321145 321146 321147 321148 322 3221 32211 32212 32213 32214 32215 32216 3222 32221 32222 32223 32224 32225 32226 323 3231 32311 32312 32313 32314

Jenjang SMK/MAK:

3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup


[43]. Keterampilan hidup melalui kegiatan intrakurikuler:

[44]. Keterampilan hidup melalui kegiatan ekstrakurikuler:

3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan sikap yang terpuji.
[45]. Penerapan nilai agama dan budaya melalui:

32315 32316

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan


3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL
Aspek [34]. Hasil belajar peserta didik mencapai target yang ditetapkan KKM pada:
Hasil belajar peserta didik tiap mata pelajaran telah melampaui KKM Hasil ujian nasional peserta didik mengalami peningkatan Salah satu bagian dari kelompok mata pelajaran lain yang diadopsi dari sekolah di negara maju

[35]. Kelompok mata pelajaran yang ketercapaian target SKL-nya mengalami peningkatan secara konsisten:
Agama dan akhlak mulia Kewarganegaraan dan kepribadian Ilmu pengetahuan dan teknologi Estetika Jasmani olahraga dan kesehatan Hasil ujian nasional Mata pelajaran lain yang diadopsi dari sekolah di negara maju

[36]. Hasil ujian peserta didik pada setiap tahunnya:


berhasil 90% rata-rata nilai selalu meningkat kemampuan bahasa Inggris meningkat

3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri


[37]. Performansi individu peserta didik:
pembelajaran di kelas penugasan ekstra kurikuler ujian/ulangan penyampaian gagasan untuk memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari penyampaian gagasan secara lisan dan tertulis dalam bahasa Inggris/bahasa asing lainnya

[38]. Peserta didik memperkaya pengetahuannya dari sumber:


perpustakaan

internet surat kabar/majalah seminar/simposium/konferensi nasional forum akademik internasional

3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi
[39]. Peserta didik memiliki motivasi, percaya diri dan bertanggung jawab dalam kegiatan:
pembelajaran di kelas ekstrakurikuler (senibudaya, olahraga, pramuka) penugasan lomba/kompetisi belajar bersama membaca artikel berbahasa Inggris/bahasa asing lainnya

[40]. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar dengan memanfaatkan lingkungan secara produktif melalui kegiatan:
pembelajaran di kelas penugasan praktikum peringatan hari besar praktik lapangan/ industry praktik lapangan/industri yang diakui setara internasional

[41]. Peserta didik mampu mengekspresikan diri melalui kegiatan:


seni budaya dan olah raga kegiatan dalam rangka hari besar nasional dan keagamaan penugasan keagamaan kepramukaan organisasi kesiswaan organisasi masyarakat apresiasi, aktualisasi, dan pengenalan karya seni dan budaya dalam forum internasional

3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik
[42]. Acuan perilaku peserta didik di masyarakat:

Jenjang SD/MI:
Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri Berkomunikasi secara jelas dan santun Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar aman dan memanfaatkan waktu luang Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya

Jenjang SMP/MTs:
Menerapkan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara Mematuhi aturanaturan social,hokum dan perundangan Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi Memahami kekurangan dan kelebiahan diri sendiri Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman dalam kehidupan seharihari Menghargai adanya perbedaan pendapat Menghargai karya seni dan budaya nasional Indonesia

Jenjang SMA/MA:
Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan dan pekerjaannya Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

Jenjang SMK/MAK:
Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya

3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup


[43]. Keterampilan hidup melalui kegiatan intrakurikuler:
Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif

[44]. Keterampilan hidup melalui kegiatan ekstrakurikuler:


mengelola koperasi sekolah mengelola kantin sekolah mengelola apotek hidup mengikuti kegiatan seni budaya mengikuti kegiatan olah raga mengelola home industry

3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan sikap yang terpuji.
[45]. Penerapan nilai agama dan budaya melalui:
pembelajaran di kelas ekstrakurikuler (senibudaya, olahraga, pramuka) penugasan lomba/kompetisi

belajar bersama kegiatan kemasyarakatan

ng ditetapkan SKL

f melalui kegiatan:

gota masyarakat

KODE 41 411 999 4111 41111 411111 411112 411113 41112 411121 411122 411123 411124 41113 411131 411132 411133 411134 411135 412 4121 41211 412111 412112 412113 41212 412121 412122 412123 412124 42

4.1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai


4.1.1. Jumlah pendidik memenuhi standar
Aspek [46]. Jumlah pendidik Jumlah pendidik di SD/MI:

Jumlah pendidik di SMP/MTs/SMA/MA:

Jumlah pendidik di SMK/MAK:

4.1.2. Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar


[47]. Tenaga kependidikan Keberadaan tenaga kependidikan di SD/MI:

Keberadaan tenaga kependidikan di SMP/MTs/SMA/SMK/MAK:

4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

421 4211 42111 421111 421112 421113 421114 421115 42112 421121 421122 421123 421124 421125 4212 42121

4.2.1. Kualifikasi pendidik memenuhi standar


[48]. Standar kualifikasi kepala sekolah Standar kualifikasi kepala SD/MI:

Standar kualifikasi kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK:

[49]. Standar kualifikasi guru Standar kualifikasi guru SD/MI:

421211 Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1: 4212111 4212112 4212113 4212114 100% 75% s/d <100% 33,3% s/d <75% <33,3%

421212 Standar kualifikasi guru SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK: 4212121 Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1: 42121211 42121212 42121213 42121214 422 4221 42211 422111 422112 100% 75% s/d <100% 33,3% s/d <75% <33,3%

4.2.2. Kualifikasi dan keberadaan tenaga kependidikan memenuhi standar


[50]. Kualifikasi pendidikan kepala administrasi Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SD/MI:

42212 422121 422122 42213 422131 422132 4222 42221 42222 42223 42224 42225 42226 42227 4223 42231 42232 42233 42234 4224 42241 42242 42243 42244 4225 42251 42252 4226 42261 4227 42271 42272

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMP/MTs:

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMA/SMK/MA/MAK:

[51]. Tenaga pelaksana urusan administrasi:

[52]. Tenaga layanan khusus:

[53]. Kepala perpustakaan:

[54]. Tenaga perpustakaan:

[55]. Tenaga konselor:

[56]. Kepala laboratorium:

42273 4228 42281 42282 4229 42391 42392 43 431 4311 43111 43112 43113 4312 43121 43122 43123 432 4321 43211 43212 43213 43214 43215 43216 4322 43221 43222 43223 43224 4323 43231

[57]. Teknisi laboran:

[58]. Tenaga laboran sekolah:

4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai


4.3.1. Kompetensi pendidik memenuhi standar
[59]. Standar kompetensi kepala sekolah:

[60]. Standar kompetensi guru:

4.3.2. Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar


[61]. Standar kompetensi kepala perpustakaan:

[62]. Standar kompetensi kepala laboratorium IPA:

[63]. Standar kompetensi tenaga laboran:

43232 43233 43234 4324 43241 43242 43243 43244 4325 43251 43252

[64]. Standar kompetensi teknisi laboran:

[65]. Standar kompetensi tenaga konselor:

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

4.1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai


4.1.1. Jumlah pendidik memenuhi standar
Aspek [46]. Jumlah pendidik Jumlah pendidik di SD/MI:
Jumlah guru kelas sama dengan rombongan belajar Jumlah guru mata pelajaran sesuai dengan keperluan Tersedia guru yang menangani peserta didik berkebutuhan khusus

Jumlah pendidik di SMP/MTs/SMA/MA:


Setiap mata pelajaran memiliki 1 guru dengan latar belakang bidang studi yang sama Jumlah guru lebih dari 1 untuk setiap mata pelajaran Tersedia guru yang menangani peserta didik berkebutuhan khusus Tersedia guru BK sesuai dengan rasio siswa

Jumlah pendidik di SMK/MAK:


Jumlah guru untuk masing-masing mata pelajaran sesuai dengan keperluan Jumlah guru lebih dari 1 untuk setiap mata pelajaran Tersedia instruktur untuk masing-masing bidang kejuruan Tersedia guru yang menangani peserta didik berkebutuhan khusus Tersedia guru BK sesuai dengan rasio siswa

4.1.2. Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar


[47]. Tenaga kependidikan Keberadaan tenaga kependidikan di SD/MI:
Ada kepala administrasi, bila rombongan belajar lebih dari 6 Ada pengelola perpustakaan Ada petugas layanan khusus (pesuruh, penjaga kebun/kebersihan)

Keberadaan tenaga kependidikan di SMP/MTs/SMA/SMK/MAK:


Ada kepala dan staf administrasi Ada tenaga pengelola perpustakaan Ada tenaga laboratorium Ada petugas layanan khusus (pesuruh, penjaga kebun/kebersihan) sesuai dengan kebutuhan

4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

4.2.1. Kualifikasi pendidik memenuhi standar


[48]. Standar kualifikasi kepala sekolah Standar kualifikasi kepala SD/MI:
Berkualifikasi minimal D4/S1 Bersertifikat kepala SD/MI Minimal telah mengajar selama 5 tahun Usia maksimal 56 tahun Pangkat minimal III/c untuk PNS dan pangkat yang setara untuk guru swasta

Standar kualifikasi kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK:


Berkualifikasi minimal D4/S1 Bersertifikat kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK Minimal telah mengajar selama 5 tahun Usia maksimal 56 tahun Pangkat minimal III/c untuk PNS dan pangkat yang setara untuk guru swasta

[49]. Standar kualifikasi guru Standar kualifikasi guru SD/MI:


Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1: 100% 75% s/d <100% 33,3% s/d <75% <33,3%

Standar kualifikasi guru SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK:


Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1: 100% 75% s/d <100% 33,3% s/d <75% <33,3%

4.2.2. Kualifikasi dan keberadaan tenaga kependidikan memenuhi standar


[50]. Kualifikasi pendidikan kepala administrasi Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SD/MI:
Berkualifikasi minimum SMK atau yang sederajat Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah bagi PNS

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMP/MTs:


Berkualifikasi minimum D3 atau yang sederajat dari program studi yang relevan Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah bagi PNS atau sertifikat yang setara untuk pegawai swasta

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMA/SMK/MA/MAK:

Berkualifikasi minimum S1 dengan pengalaman kerja minimal 4 tahun atau kualifikasi D3 dari program studi yang relevan dengan pengalaman kerja minimal 8 tahun Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah bagi PNS atau sertifikat yang setara untuk pegawai swasta Tenaga administrasi kepegawaian minimum berkualifikasi pendidikan SLTA bagi sekolah yang jumlah pendidik dan tenaga kependidikannya minimum 50 orang Tenaga administrasi keuangan berkualifikasi pendidikan minimum SLTA Tenaga administrasi sarana dan prasarana berkualifikasi pendidikan minimum SLTA Tenaga administrasi humas berkualifikasi pendidikan minimum SLTA untuk minimal 9 rombongan belajar Tenaga administrasi administrasi dan pengarsipan berkualifikasi pendidikan minimum SLTA Tenaga administrasi kesiswaan berkualifikasi pendidikan minimum SLTA untuk minimal 9 rombongan belajar Tenaga administrasi kurikulum berkualifikasi pendidikan minimum SLTA untuk minimal 12 rombongan belajar

[51]. Tenaga pelaksana urusan administrasi:

[52]. Tenaga layanan khusus:


Ada penjaga/keamanan sekolah Ada tukang kebun Ada tenaga kebersihan Ada pesuruh

[53]. Kepala perpustakaan:


Terdapat kepala perpustakaan, bila memiliki lebih dari 6 rombongan belajar dan minimal 1000 judul buku Berkualifikasi D4/S1 dari perguruan tinggi yang berakreditasi atau D2 di bidang ilmu perpustakaan dan informasi Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan Masa kerja minimal 3 tahun di bidang perpustakaan untuk jalur pendidik atau 4 tahun untuk jalur tenaga kependidikan

[54]. Tenaga perpustakaan:


Tenaga perpustakaan berkualifikasi minimum SMA/sederajat Bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan

[55]. Tenaga konselor:


Berkualifikasi pendidikan minimal S1 program studi bimbingan konseling dari perguruan tinggi yang berakreditasi

[56]. Kepala laboratorium:


Pendidikan minimal S1 dari perguruan tinggi yang berakreditasi untuk jalur guru atau D3 untuk jalur laboran/teknisi Pengalaman 3 tahun sebagai pengelola praktikum atau 5 tahun sebagai laboran/teknisi

Memiliki sertifikat sebagai kepala laboratorium

[57]. Teknisi laboran:


Pendidikan minimal D2 relevan dari perguruan tinggi yang berakreditasi Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah

[58]. Tenaga laboran sekolah:


Pendidikan minimal D1 relevan dari perguruan tinggi yang berakreditasi Memiliki sertifikat laboran sekolah

4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai


4.3.1. Kompetensi pendidik memenuhi standar
[59]. Standar kompetensi kepala sekolah:
Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat kepala sekolah Pernah mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

[60]. Standar kompetensi guru:


Memiliki sertifikat pendidik Mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan Pernah mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

4.3.2. Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar


[61]. Standar kompetensi kepala perpustakaan:
Memiliki kompetensi manajerial Memiliki kompetensi pengelolaan informasi Memiliki kompetensi kependidikan Memiliki kompetensi kepribadian Memiliki kompetensi sosial Memiliki kompetensi pengembangan profesi

[62]. Standar kompetensi kepala laboratorium IPA:


Memiliki sertifikat kepribadian Memiliki kompetensi sosial Memiliki kompetensi manajerial Memiliki kompetensi profesional

[63]. Standar kompetensi tenaga laboran:


Memiliki kompetensi kepribadian

Memiliki kompetensi sosial Memiliki kompetensi profesional Memiliki kompetensi administratif

[64]. Standar kompetensi teknisi laboran:


Memiliki kompetensi kepribadian Memiliki kompetensi sosial Memiliki kompetensi profesional Memiliki kompetensi administratif

[65]. Standar kompetensi tenaga konselor:


Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional

KODE 51 511 999 5112 51121 51122 51123 51124 51125 51126 51127 51128 51129 511210 511211 511212 511213 511214 511215 511216 511217 511218 511219 511220 511221 511222 511223 511224 511225

5.1. Sarana sekolah sudah memadai


Aspek [66]. Lahan, bangunan, dan ruangan sekolah:

5.1.1. Sekolah memenuhi standar nasional pendidikan terkait dengan ukuran ruangan, jumlah r

511226 511227 511228 511229 511230 511231 511232 511233 511234 511235 511236 511237 511238 511239 511240 511241 511242 512 5121 51211 51212 513 5131 51311 51312 51313 51314 51315 52 521

5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar
[67]. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar:

5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk

[68]. Pemenuhan sarana dan prasarana terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pela

5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik

5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar

5211 52111 52112 52113 52114 522 5221 52211 52212 52213 52214 52215 52216 52217 52218 52219 522110 522111 522112 522113 522114

[69]. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar:

5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepad

[70]. Kemudahan akses untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkeb

STANDAR SARANA PRASARANA

5.1. Sarana sekolah sudah memadai


Aspek [66]. Lahan, bangunan, dan ruangan sekolah:
Rasio luas lahan terhadap peserta didik sesuai standar Luas lahan sesuai standar Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah yang berlaku minimum 20 tahun Rasio luas lantai bangunan terhadap peserta didik sesuai standar Luas lantai bangunan sesuai standar Bangunan gedung dilengkapi dengan ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai Bangunan gedung dilengkapi jaringan listrik dengan daya minimum 900 Watt untuk SD/MI; 1200 Watt untuk SMP/MTs/SMA/MA Bangunan gedung dilengkapi dengan ijin mendirikan bangunan dan ijin penggunaan Jumlah ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar Luas ruang kelas memenuhi standar Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk pandangan ke luar ruangan Sarana ruang kelas sesuai standar Kapasitas ruang kelas 28 peserta didik untuk SD/MI; 32 SMP/MTs/SMA/MA Tersedia 1 set alat peraga IPA (model kerangka manusia, model tubuh manusia, globe, contoh peralatan optik, kit IPA, & poster IPA) Ruang perpustakaan sesuai standar Sarana ruang perpustakaan sesuai standar Rasio buku teks dengan peserta didik 1:1 per mata pelajaran Jumlah judul buku pengayaan minimal 840 judul untuk SD/MI; 870 judul untuk SMP/MTs/SMA/MA Jumlah judul buku referensi minimal 10 judul untuk SD/MI, 20 judul untuk SMP/MTs; 30 judul untuk SMA/MA Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK Ruang pimpinan sesuai standar Ruang pimpinan memiliki sarana TIK Sarana ruang pimpinan sesuai standar Ruang guru sesuai standar Sarana ruang guru sesuai standar

5.1.1. Sekolah memenuhi standar nasional pendidikan terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, sist

Tempat ibadah sesuai standar Sarana tempat beribadah sesuai standar Ruang UKS sesuai standar Sarana ruang UKS sesuai standar Jamban sekolah sesuai standar Gudang sekolah sesuai standar Ruang sirkuliasi sesuai standar Sarana bermain/olah raga sesuai standar Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK Terdapat ruang multimedia Terdapat ruang unjuk seni budaya Terdapat ruang tamu dengan luas minimum 12 m2, lebar minimum 3 m, dilengkapi sarana kursi dan meja tamu 1 set, simbul kenegaraan 1 set, 1 buah buku tamu, jam dinding 1 buah Terdapat ruang sidang dengan luas minimum 24 m2, lebar minimum 4 m, dilengkapi sarana: kursi dan meja sidang 1 set, alat multimedia 1 set, simbul kenegaraan 1 set, tempat sampah 1 buah, jam dinding 1 buah, soket listrik 1 buah Terdapat aula/hall dengan luas minimum 60 m2, lebar minimum 10 m, dilengkapi sarana: kursi dan meja secukupnya, sound system 1 set, simbul kenegaraan 1 set, tempat sampah minimal 1 buah, jam dinding 1 buah, soket listrik 1 buah Terdapat ruang BK dengan luas minimum 12 m2, lebar minimum 3 m Terdapat ruang petugas keamanan dengan luas minimum 4 m2, lebar minimum 2 m, dilengkapi sarana: kursi 1 buah, meja 1 buah, jam dinding 1 buah, buku tamu 1 buah Terdapat tempat parkir kendaraan dengan luas minimum 100 m2, lebar minimum 10 m, dilengkapi sarana tanda tempat parkir

5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar
[67]. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar:
Satu SD/MI memiliki minimum 6 dan maksimum 24 rombongan belajar Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar maksimum 28 peserta didik untuk SD/32 peserta didik untuk SMP/SMA/SMK

5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajar
[68]. Pemenuhan sarana dan prasarana terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran:
Ruang kelas Ruang perpustakaan Ruang laboratorium Ruang tempat bermain/olahraga Ruang komputer dan internet

5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik


5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar

[69]. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar:
Sekolah dalam kondisi terpelihara dengan baik Memiliki program perbaikan/pemeliharaan dalam jangka waktu minimum 5 tahun Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dalam jangka waktu 5 tahun Melaksanakan rehab berat dalam jangka waktu maksimal 20 tahun

5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta did
Bangunan sekolah mudah diakses oleh semua peserta didik Letak ruang perpustakaan sekolah mudah diakses oleh semua peserta didik Letak ruang laboratorium mudah diakses oleh semua peserta didik Letak ruang pimpinan mudah diakses oleh semua peserta didik Letak ruang guru mudah diakses oleh semua peserta didik Letak ruang tata usaha mudah diakses oleh siapapun dari luar atau dalam sekolah Lokasi sekolah terhindar dari bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan Bangunan gedung dilengkapi sistem untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran/petir Bangunan sekolah dikelilingi oleh pagar yang memadai Lokasi sekolah terhindar dari pencemaran air, udara, dan suara Bangunan gedung memiliki fasilitas sanitasi di dalam dan luar untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan limbah, sampah, dan penyaluran air hujan Bangunan sekolah mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu pembelajaran Setiap ruangan memiliki thermometer ruangan dan pengukur kelembaban udara Lingkungan sekolah bersih, tertib, rindang, indah, dan sehat

[70]. Kemudahan akses untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus

mlah ruangan, sistem ventilasi, dan lainnya


0 25 50 75 1 2 3 4

masuk buku pelajaran

uku pelajaran:

kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus


berkebutuhan khusus:

KODE 61 611 999 6111 61111 61112 61113 61114 61115 61116 61117 6112 61121 61122 61123 61124 61125 61126 61127 612 6121 61211 61212 61213 61214 61215 61216 61217 61218

6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat den
Aspek [71]. Visi sekolah:

6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pem

[72]. Misi sekolah:

6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbuka


[73]. Pengelolaan sekolah dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

61219 61220 61221 61222 61223 62 621 6211 62111 62112 62113 62114 6212 62121 62122 62123 62124 62125 622 6221 62211 62212 62213 62214 62215 63 631 6311 63111 63112

6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program pening
[74]. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas:

6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan per

[75]. Sekolah merumuskan rencana kerja melalui proses:

6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan pe
[76]. Sekolah mensosialisasikan RKS:

6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap


[77]. Pengembangan RKT:

6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksa

63113 6312 63121 63122 63123 63124 63125 63126 63127 63128 63129 632 6321 63211 63212 63213 63214 63215 63216 63217 633 6331 63311 63312 63313 63314 63315 64 641 6411

[78]. RKT memuat ketentuan mengenai:

6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk me
[79]. Pelaksanaan evaluasi sekolah:

6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan
[80]. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan:

6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid


[81]. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen:

6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan da

64111 64112 64113 64114 64115 64116 64117 64118 64119 642 6421 64211 64212 64213 64214 64215 65 651 6511 65111 65112 65113 65114 65115 65116 65117 652 6521 65211 65212

6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses
[82]. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses:

6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendid
[83]. Peningkatan dan pengembangan kinerja dan profesi pendidik dan tenaga kependidikan melalui:

6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengem

6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasiona
[84]. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan:

65213 65214 65215 65216 65217 65218 65219 652110 66 661 6611 66111 66112 662 6621 66211 66212 66213 66214 66215 66216

6.6. Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah


6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis
[85]. Keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis:

6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis


[86]. Keterlibatan masyarakat dalam kehidupan sekolah:

STANDAR PENGELOLAAN

6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi d
Aspek [71]. Visi sekolah:
Melibatkan warga sekolah (guru, siswa, staf administrasi) Melibatkan komite sekolah Dirumuskan dan ditetapkan (dengan SK) Selaras dengan visi dinas pendidikan/mapenda/yayasan dan pendidikan nasional Disosialisasikan kepada pemangku kepentingan Ditinjau secara berkala sesuai dengan perkembangan Mencerminkan cita-cita mutu sekolah kelas dunia

6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepen

[72]. Misi sekolah:


Disusun untuk mewujudkan visi Melibatkan warga sekolah (guru, siswa, staf administrasi) Melibatkan komite sekolah Dirumuskan dan ditetapkan (dengan SK) Disosialisasikan kepada pemangku kepentingan Ditinjau secara berkala sesuai dengan perkembangan Menekankan kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan

6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan aku
[73]. Pengelolaan sekolah dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
Menyusun Rencana Kegiatan Jangka Menengah (RKJM)/Rencana Kerja Sekolah (RKS) Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan RKT RKJM/RKS, RKT dan RKAS ditetapkan melalui rapat warga sekolah dengan mempertimbangan masukan dari komite sekolah Dalam pengelolaan mempertimbangkan kemitraan dengan lembaga di dalam negeri Dalam pengelolaan mempertimbangkan kemitraan dengan lembaga di luar negeri RKJM/RKS, RKT dan RKAS disahkan oleh dinas pendidikan kab/kota atau penyelenggara sekolah Sekolah menyediakan dokumen RKJM/RKS, RKT dan RKAS yang dapat dibaca oleh pihak yang terkait

Pelaksanaan RKAS dilaporkan kepada pihak terkait (Dinas Pendidikan, Komite Sekolah, dan warga sekolah) Memiliki standar sistem manajemen mutu (ISO, Six Sigma, Malcom Baldridge, Deming Award dll) Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten Dalam struktur organisasi sekolah terdapat penanggung jawab penjaminan mutu menuju sekolah bertaraf internasional Pengelolaan sekolah memenuhi standar pengelolaan sekolah di negara maju

6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan p
[74]. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas:
Menggambarkan tingkat mutu yang ingin dicapai Menjawab visi dan misi sekolah Menjawab tujuan pendidikan nasional Relevan dengan kebutuhan masyarakat

6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berke

[75]. Sekolah merumuskan rencana kerja melalui proses:


Mengacu pada SKL yang sudah ditetapkan sekolah dan pemerintah Mengacu pada hasil analisis EDS/M Mengakomodasi dari berbagai pihak yang berkepentingan Tujuan dimutakhirkan secara berkala Disusun berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada 8 (delapan) standar nasional pendidikan

6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berk
[76]. Sekolah mensosialisasikan RKS:
Tujuan disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan Menggunakan dokumen RKJM/RKS dan RKAS yang dapat dibaca oleh pihak yang terkait Menyediakan media komunikasi untuk masukan perbaikan RKJM/RKS dan RKAS Menyediakan dokumen RKJM/RKS dan RKAS pada situs sekolah (on-line ) Menyediakan dokumen RKJM/RKS dan RKAS melalui media lain

6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkata


[77]. Pengembangan RKT:
Dinyatakan dalam RKAS Mengacu pada RKJM/RKS/Renstra berdasarkan prioritas

6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berda

Mengacu pada sekolah unggulan di negara maju

[78]. RKT memuat ketentuan mengenai:


Kesiswaan Kurikulum dan kegiatan pembelajaran Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya Sarana dan prasarana Keuangan dan pembiayaan Budaya dan lingkungan sekolah Peran serta masyarakat dan kemitraan Rencana-rencana kerja lain yang mengara pada peningkatan mutu Pendidikan karakter bangsa

6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampak
[79]. Pelaksanaan evaluasi sekolah:
EDS/M dilakukan setiap tahun EDS/M dilakukan secara berkelanjutan Hasil EDS/M disusun dalam bentuk laporan Hasil EDS/M menjadi dasar penyusunan RKJM/RKS, RKT dan RKAS EDS/M dilakukan terhadap kinerja Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir semester Evaluasi program kerja tahunan setiap tahun

6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan be
[80]. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan:
Menentukan indikator ketercapaian hasil belajar berdasarkan hasil EDS/M Menentukan indikator ketercapaian berdasarkan SPM Menentukan indikator ketercapaian berdasarkan 8 SNP Menentukan indikator ketercapaian berdasarkan 8 SNP dan standar sekolah unggulan di negara maju Menggunakan hasil EDS/M untuk menyusun program peningkatan mutu hasil belajar

6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid


[81]. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen:

6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertan

Sekolah memiliki program pengelolaan berbasis SIM Sekolah memiliki sistem informasi manajemen (SIM) Sekolah mempunyai sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi Sekolah menugaskan guru/staf untuk mengelola SIM Sekolah memiliki koneksi jaringan internet Jaringan sistem informasi sekolah terkoneksi dengan jaringan sistem informasi kementrian pendidikan nasional Sekolah mengembangkan sistem informasi berbasis web Sekolah mengembangkan forum diskusi berbasis web Sekolah mengembangkan e-learning

6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses
[82]. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses:
Menyediakan fasilitas sistem informasi yang cukup bagi warga sekolah Mempunyai mekanisme pengelolaan sistem informasi Sekolah mempunyai koneksi internet dengan bandwidth yang cukup (minimal 512 Kbps) Sistem informasi mudah diakses SIM dimutakhirkan secara berkala

6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tena
[83]. Peningkatan dan pengembangan kinerja dan profesi pendidik dan tenaga kependidikan melalui:
Penyusunan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan Pembagian tugas Pemberian solusi atas kekurangan tenaga Sistem penghargaan Pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan Pemenuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan melalui koordinasi dengan dinas pendidikan Usulan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan kepada dinas pendidikan kab/kota

6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan pro

6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
[84]. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan:
Dilakukan dengan menyusun program supervisi dan evaluasi secara berkelanjutan Programnya disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan

Dilakukan dengan menyusun instrumen/perangkat supervisi dan evaluasi Dilaksanakan sekurang-kurangnya setiap akhir semester Dilakukan dengan penyusunan laporan hasil supervisi dan evaluasi Dilakukan oleh kepala sekolah Dilakukan oleh pengawas sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan dengan yang bersangkutan Hasil supervisi dikaitkan dengan penghargaan dan pemberian sanksi Hasilnya digunakan untuk menyusun program perbaikan dan peningkatan berkelanjutan

6.6. Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah


6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis
[85]. Keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis:
Dilibatkan dalam pengelolaan akademik secara proporsional Dilibatkan dalam pengelolaan non-akademik secara proporsional

6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis


[86]. Keterlibatan masyarakat dalam kehidupan sekolah:
Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan non-akademik secara proporsional Peran serta masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan Menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input (seleksi siswa baru, guru dan tenaga administrasi, pengadaan sarpras dll) Menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan proses (pembelajaran, penilaian, pengelolaan dll) Menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan output (peningkatan kualitas lulusan, kerjasama dengan lembaga lain, dll) Menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan pemanfaatan lulusan

uat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak

an pemangku kepentingan

terbukaan, dan akuntabilitas

eningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik

dan perbaikan berkelanjutan

dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan

hadap peningkatan hasil belajar

dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)

tuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar

kukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar

dan dapat dipertanggungjawabkan

pendidik dan tenaga kependidikan

pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan

atan hasil belajar

KODE 71 711 999 7111 71111 71112 71113 71114 71115 71116 71117 71118 7112 71121 71122 71123 71124 7113 71131 71132 71133 71134 7114 71141 71142 71143 71144 71145 7115

7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar


Aspek [87]. Anggaran sekolah:

7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah, pemerintah provinsi, dan p

[88]. Bentuk penerimaan bantuan sekolah:

Khusus sekolah swasta, sumber penerimaan keuangan:

[89]. Bentuk sumbangan dari masyarakat kepada sekolah:

[90]. Sumber usaha sekolah:

71151 71152 71153 71154 7116 71161 71162 71163 71164 7117 71171 71172 71173 7118 71181 71182 71183 71184 7119 71191 71192 71193 712 7121 71211 71212 71213 71214 713 7131

[91]. Alokasi dana sekolah untuk pengembangan SDM:

[92]. Sekolah memiliki modal kerja tetap berupa:

[93]. Alokasi anggaran yang dialokasikan untuk belanja pegawai:

[94]. Prinsip pengalokasian dana sekolah untuk pembelian alat tulis kantor dan bahan-bahan praktik:

7.1.2. Perumusan RAPBS/RKAS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang r
[95]. Pihak yang terlibat dalam perumusan RAPBS/RKAS:

7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akunta
[96]. Penyusunan rencana keuangan sekolah:

71311 71312 71313 71314 71315 71316 71317 7132 71321 71322 71323 71324 714 7141 71411 71412 72 721 7211 72111 72112 72113 72114 72115 722 7221 72211 72212 72213 72214

[97]. Sekolah memiliki dokumen laporan pertanggungjawaban keuangan untuk setiap aspek penerimaan dan pe

7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan
[98]. Pelaporan keuangan sekolah:

7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya


7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
[99]. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri:

7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) setem
[100]. Sekolah membangun jaringan kerja dengan:

723 7231 72311 72312 72313 72314 73 731 7311 73111 73112 73113 73114 73115 732 7321 73211 73212

7.2.3. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni


[101]. Keterlibatan alumni dalam mendukung program sekolah:

7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses


7.3.1. Sekolah melayani peserta didik dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk peserta
[102]. Anggaran untuk peserta didik kurang mampu dan/atau berkebutuhan khusus dilakukan dengan:

7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi
[103]. Sekolah melakukan subsidi silang:

STANDAR PEMBIAYAAN

7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar


Aspek [87]. Anggaran sekolah:
Disusun melalui RKAS Disusun dengan perhitungan kebutuhan setahun Rumusannya berisi sumber pendapatan dan jumlah nominalnya; pembelanjaan dan jumlah nominalnya; kegiatan/program kerja yang didanai dalam setahun RAP (Rencana Anggaran Pendapatan) yang meliputi subsidi pemerintah (BOS, block grant maupun yang bersifat matching grant ); iuran peserta didik; sumbangan masyarakat; hasil usaha (kantin, wartel, koperasi) Sponsor perusahaan, MOU dengan DUDI Hutang (sejauh tercatat dalam RAP sekolah) Menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas RAB yang meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana; pengembangan sumberdaya manusia; modal kerja tetap (gedung, kendaraan, sarana prasarana), gaji dan tunjangan yang melekat; bahan atau peralatan pendidikan habis pakai;

7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah k

[88]. Bentuk penerimaan bantuan sekolah:


BOS Block grant Matching grant BOSDA

Khusus sekolah swasta, sumber penerimaan keuangan:


SPP Bantuan khusus dari masyarakat (du/di) Bantuan perorangan Unit usaha sekolah

[89]. Bentuk sumbangan dari masyarakat kepada sekolah:


Sumbangan sukarela Dana pembangunan sekolah Dana komite sekolah Dana OSIS Dana ekstrakurikuler

[90]. Sumber usaha sekolah:

Kantin Wartel/Warnet Koperasi Unit produksi

[91]. Alokasi dana sekolah untuk pengembangan SDM:


Bantuan mengikuti pelatihan bagi PTK Bantuan mengikuti pelatihan bagi siswa Bantuan studi lanjut In-house training

[92]. Sekolah memiliki modal kerja tetap berupa:


Gedung Kendaraan Sarana prasarana

[93]. Alokasi anggaran yang dialokasikan untuk belanja pegawai:


Gaji Honor Insentif Lembur

[94]. Prinsip pengalokasian dana sekolah untuk pembelian alat tulis kantor dan bahan-bahan praktik:
Efesien dan efektif Sesuai kebutuhan Transparan

7.1.2. Perumusan RAPBS/RKAS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan
[95]. Pihak yang terlibat dalam perumusan RAPBS/RKAS:
Komite Sekolah Orang tua peserta didik Dinas pendidikan Dewan guru

7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel
[96]. Penyusunan rencana keuangan sekolah:

Mengumumkan rencana investasi kepada pemangku kepentingan Melaksanakan pembukuan keuangan sekolah Pengelolaan keuangan dapat diketahui dengan mudah oleh semua pemangku kepentingan Buku kas (umum/pembantu) ditutup setiap akhir bulan atau setelah pemeriksaan petugas yang berwenang atau pada waktu serah terima dari pejabat lama Memiliki catatan logistik (uang dan barang) sesuai dengan mata anggaran dan sumber dananya masing-masing Memiliki buku setoran ke Bank/KPKN/yayasan Setiap transaksi keuangan (penerimaan dan pengeluaran) disertai dengan bukti yang sah

[97]. Sekolah memiliki dokumen laporan pertanggungjawaban keuangan untuk setiap aspek penerimaan dan pengeluaran bia
Semua pendapatan dan pengeluaran sekolah dipertanggungjawabkan sesuai aturan perundang-undangan Laporan keuangan sekolah dipertanggungjawabkan transparan kepada dewan guru, staf sekolah, dan komite sekolah Laporan keuangan menggunakan sistem akuntansi yang berlaku Laporan keuangan dipublikasikan secara transparan

7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan
[98]. Pelaporan keuangan sekolah:
Dilaporkan kepada pemberi dana sesuai dengan alur dan mekanisme yang berlaku Ditembuskan kepada seluruh warga sekolah secara transparan

7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya


7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
[99]. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri:
Memiliki donatur tetap Mengembangkan koperasi sekolah, kantin, wartel, kebun sekolah, dan lainnya Melakukan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) Memiliki tanah yang produktif Membentuk jalinan yang kuat dengan alumni

7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) setempat
[100]. Sekolah membangun jaringan kerja dengan:
DUDI Alumni Lembaga donor dalam negeri Lembaga donor luar negeri

7.2.3. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni


[101]. Keterlibatan alumni dalam mendukung program sekolah:
Kontribusi gagasan Kontribusi dana Kontribusi tenaga Kontribusi sarana prasarana

7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses


[102]. Anggaran untuk peserta didik kurang mampu dan/atau berkebutuhan khusus dilakukan dengan:
Program subsidi silang Program khusus bagi mereka yang berkebutuhan khusus Bebas dari biaya pendidikan Penyediaan fasilitas dan sarana Bantuan biaya tidak langsung (uang saku, uang buku, uang baju)

7.3.1. Sekolah melayani peserta didik dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk peserta didik dengan

7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi
[103]. Sekolah melakukan subsidi silang:
Sumbangan materi dan nonmateri dari yang mampu kepada yang tidak mampu Melalui dana alokasi khusus

i, dan pemerintah kabupaten/kota

yang relevan

akuntabel

n dan pengeluaran biaya yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat:

) setempat

eserta didik dengan kebutuhan khusus

0 25 50 75

1 2 3 4

KODE 81 811 999 8111 81111 81112 81113 81114 81115 8112 81121 81122 81123 81124 81125 81126 81127 8113 81131 81132 81133 8114 81141 81142 81143 81144 812 8121 81211

8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akadem
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik
Aspek [100]. Guru mengembangkan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran dengan

[101]. Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian sep

[102]. Guru menyusun butir tes yang memenuhi persyaratan dari segi:

[103]. Sekolah menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan:

8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk K
[104]. Guru menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat:

81212 81213 8122 81221 81222 81223 81224 81225 813 8131 81311 81312 81313 81314 81315 8132 81321 81322 81323 8133 81331 81332 8134 81341 81342 8135 81351 81352 8136 81361

[105]. Guru menginformasikan kepada peserta didik setiap menjelang ulangan tentang:

8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat
[106]. Guru melaksanakan penilaian secara teratur melalui:

[107]. Ulangan Harian dilaksanakan:

[108]. Ulangan Tengah Semester:

[109]. Ulangan Akhir Semester:

[110]. Ulangan Kenaikan Kelas dilakukan:

[111]. Ujian Sekolah/Madrasah dilakukan:

81362 814 8141 81411 81412 81413 81414 81415 81416 81417 81418 81419 814110 814111 8142 81421 81422 81423 81424 81425 81426 81427 82 821 8211 82111 82112 82113 8212 82121

8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi d
[112]. Guru menerapkan teknik penilaian:

[113]. Guru memenuhi prinsip-prinsip penilaian:

8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar


[114]. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai catatan berupa:

8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada

[115]. Guru menerima respon orang tua berupa:

82122 822 8221 82211 82212 82213 82214 8222 82221 82222 8223 82231 82232 82233 83 831 8311 83111 83112 8312 83121 83122 83123 8313 83131 83132 83133 83134 8314 83141

8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran


[116]. Guru melakukan diagnostik hasil belajar untuk mengetahui:

[117]. Guru melaksanakan remedial berupa:

[118]. Guru memberikan materi pengayaan untuk peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM berupa:

8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
[119]. Kegiatan pelaporan sekolah setiap akhir semester:

8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran

[120]. Wali kelas melaporkan hasil penilaian potensi, akhlak dan kepribadian peserta didik:

[121]. Waktu laporan guru tentang hasil penilaian akhlak dan kepribadian:

[122]. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap ak

83142 83143 8315 83151 83152 83153 832 8321 83211 83212 83213

[123]. Sekolah melaporkan hasil kelulusan ujian sekolah dan ujian nasional kepada:

8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar
[124]. Keterlibatan orang tua dalam pencapaian hasil belajar peserta didik:

STANDAR PENILAIAN

8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik
Aspek
KKM Kisi-kisi Rubrik Prosedur Penentuan Kelulusan Lainnya, sebutkan: ....

[100]. Guru mengembangkan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran dengan memperhatikan

[101]. Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian seperti:
Tes Tertulis Penugasan Tes Kinerja Portofolio Produk Tugas Projek Tes Lisan

[102]. Guru menyusun butir tes yang memenuhi persyaratan dari segi:
Substansi Konstruksi Bahasa

[103]. Sekolah menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan:


Karakteristik (kemampuan dasar) peserta didik Karakteristik (kompleksitas SK KD) mata pelajaran Kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik KKM sekolah mitra dari negara maju

8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketun
[104]. Guru menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat:
Rancangan penilaian

Kriteria penilaian pada awal semester Kriteria penilaian sekolah mitra dari negara maju

[105]. Guru menginformasikan kepada peserta didik setiap menjelang ulangan tentang:
Kompetensi yang akan diujikan KKM Teknik Penilaian termasuk bentuk soal Rubrik Penyekoran Pedoman penyekoran sekolah mitra dari negara maju

8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat
[106]. Guru melaksanakan penilaian secara teratur melalui:
Ulangan harian UTS UAS UKK Ujian akhir pelajaran dengan perangkat dari sekolah mitra dari negara maju

[107]. Ulangan Harian dilaksanakan:


Secara periodik Mengukur pencapaian kompetensi Dilakukan setiap selesai satu atau lebih kompetensi dasar

[108]. Ulangan Tengah Semester:


Dilakukan setelah 8-9 minggu kegiatan pembelajran Dilakukan untuk seluruh indikator dari seluruh kompetensi dasar pada periode tersebut

[109]. Ulangan Akhir Semester:


Dilakukan di akhir semester Semua kompetensi dasar pada semester tersebut

[110]. Ulangan Kenaikan Kelas dilakukan:


Sistem paket Seluruh kompetensi dasar pada semester genap

[111]. Ujian Sekolah/Madrasah dilakukan:


Sebagai syarat kelulusan

Untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi selain mata pelajaran ujian nasional

8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan
[112]. Guru menerapkan teknik penilaian:
Tes Lisan Tes Tertulis Praktik/Kinerja Penugasan individu Penugasan kelompok Pembelajaran dan penilaian yang terintegrasi (Integrated assessment & Teaching-Learning ) Menggunakan berbagai metode penilaian (Multiple-methods of Assessment ) Penilaian mandiri (self-assessment ) Penilaian pendamping (co-assessment ) Penilaian peserta didik terhadap guru Computer Based Test (Tes berbasis komputer)

[113]. Guru memenuhi prinsip-prinsip penilaian:


Menggunakan berbagai teknik penilaian (tes, non tes) Penilaian berkelanjutan Penilaian terintegrasi dengan proses pembelajaran, dan pemberian umpan balik langsung direct feedback Penilaiannya numerik, deskriptif, dan naratif Penilaian dari 3 domain- kognitif, psikomotor, dan sikap Hasil penilaian dikomunikasikan ke orang tua dan peserta didik, dan stakeholders pendidikan yang memerlukan Hasil penilaian diterima oleh lembaga pendidikan/masyarakat internasional, khususnya sekolah mitra

8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar


[114]. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai catatan berupa:
Komentar Motivasi Solusi pemecahan masalah

8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta did

[115]. Guru menerima respon orang tua berupa:


Tandatangan/paraf

Komentar

8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran


[116]. Guru melakukan diagnostik hasil belajar untuk mengetahui:
Kemajuan hasil belajar Identifikasi kelemahan peserta didik Kesulitan belajar Perbaikan metode pembelajaran

[117]. Guru melaksanakan remedial berupa:


Remedial tes Remedial pembelajaran

[118]. Guru memberikan materi pengayaan untuk peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM berupa:
Pengembangan materi Pemberian tantangan yang lebih menarik Penugasan dalam bentuk projek

8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
[119]. Kegiatan pelaporan sekolah setiap akhir semester:
Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester dilengkapi dengan deskripsi kemajuan belajar peserta didik

8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap

[120]. Wali kelas melaporkan hasil penilaian potensi, akhlak dan kepribadian peserta didik:
Kepada guru yang relevan Kepada orangtua Kepada dewan guru

[121]. Waktu laporan guru tentang hasil penilaian akhlak dan kepribadian:
Setiap bulan Setiap setengah semester Setiap semester Setiap tahun

[122]. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester d
Kepada orang tua/wali peserta didik

Dinas pendidikan Kepada masyarakat (ditempel di papan pengumuman sekolah)

[123]. Sekolah melaporkan hasil kelulusan ujian sekolah dan ujian nasional kepada:
Kepada orang tua/wali peserta didik Dinas pendidikan Masyarakat

8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa
[124]. Keterlibatan orang tua dalam pencapaian hasil belajar peserta didik:
Orangtua peserta didik menganalisis laporan hasil belajar dari guru/sekolah Orangtua peserta didik memberi motivasi belajar kepada putra/putrinya Orangtua peserta didik memberi fasilitas belajar kepada putra/putrinya

kademik maupun nonakademik

dengan memperhatikan:

aian seperti:

asuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

estasi dan kesulitan belajar peserta didik

n pada peserta didik

elajaran pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan

setiap akhir semester dalam bentuk buku laporan pendidikan:

belajar siswa

buku laporan pendidikan

Kode Tahapan

111

112

113

121

122

211

212

221

222

231

232

241

242

251

252

311

312

313

321

322

323

411

412

421

422

431

432

511

512

513

521

522

611

612

621

622

631

632

633

641

642

651

652

661

662

711

712

713

714

721

722

723

731

732

811

812

813

814

821

822

831

832

Kode
111 112 113 121 122 211 212 221

Indikator
Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima. Jumlah pendidik memenuhi standar. Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar. Kualifikasi pendidik memenuhi standar. Kualifikasi tenaga kependidikan memenuhi standar. Kompetensi pendidik memenuhi standar. Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.

222

231 232

241 242 251 252 311 312 313 321 322 323 411 412 421 422 431 432 511 512 513

521 522 611 612 621 622 631 632 633 641 642 651 652 661 662 711 712 713 714 721 722 723 731 732 811 812 813 814 821 822

Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra). Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

831 832

Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.

Bukti Fisik

Deskripsi Bukti Fisik

Tahapan
3 3 3 3 3 3 2 3

Rekomendasi

2 2

3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 1 1 1 4

3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 2 3 3 3

3 3

2.680412

Anda mungkin juga menyukai