Anda di halaman 1dari 5

I-1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Perkembangan manufaktur kelas dunia menantang setiap perusahaan untuk

menembangkan perusahaannya. Hal ini menyebabkan pelaku industri harus mampu mengikuti perkembangan agar mampu berkompetensi. Indonesia memiliki banyak industri-industri yang bergerak pada sektor industri manufaktur baik yang dikelola oleh Negara atau pihak swasta. Industri manufaktur di Indonesia sangat diperhatikan, pada tahun 2012, industri manufaktur tumbuh sebesar 6,4%. Dengan pertumbuhan tersebut, industri ini menyumbang 20,8% atau sekitar Rp 1.714,3 triliun terhadap pendapatan domestik bruto nasional sebesar Rp 8.241,9 triliun (Vinia Rizqi P, 2013), karena itu industri manufaktur berpengaruh pada pendapatan negara. Tantangan berat lain yang harus dihadapi oleh Indonesia adalah ASEAN-China Free Trade Area yang telah diberlakukan semenjak Januari 2010 yang lalu. Hal itu menyebabkan berbagai produk manufaktur dari china memasuki pasar Indonesia dengan deras. Berbagai produk elektronik yang berharga murah pun menggerogoti pangsa pasar produk lokal indonesia. Demikian juga produk lainnya, seperti besi, baja, tekstil, dan barang-barang hasil industri lainnya. Untuk menciptakan industri manufaktur yang mampu bersaing dan berkembang salah satunya dengan menerapkan industri yang bersifat lean thinking, dengan penerapan sifat tersebut maka terciptalah lean manufacturing system. lean manufacturing memberikan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi dan mengeleminasi waste (pemborosan) yang terjadi melalui perbaikan dan pengembangan yang berkelanjutan serta membantu dalam persaingan industri. Lean manufacturing difokuskan pada merancang sebuah operasi produksi yang kuat, responsive, fleksibel, dapat diprediksi, dan konsisten. lean manufacturing menciptakan operasi manufaktur yang difokuskan pada perbaikan terus-menerus dengan dorongan tindakan sumber daya perusahaan terhadap hasil yang sesuai

I-2

dengan kriteria pelanggan. Esensi dari prinsip lean adalah eleminasi terhadap pemborosan secara kontinu. kita menginginkan mengeleminasi pemborosanpemborosan aktivitas, waktu, dan sumber untuk memberikan nilai lebih pada aktivitas produksi. dengan adanya nilai lebih tersebut akan melancarkan proses produksi. aliran produksi yang lancar akan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan. kapasitas produksi yang meningkat dan biaya produksi yang rendah, dengan strategi pemasaran yang baik akan membuat perusahaan meraih keuntungan lebih dan mampu bersaing dalam pasar. PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan perusahaan milik negara yang bergerak pada bidang Engineering, Procurement & Construction (EPC). khususnya seperti Pressure Vessel, Heat Exchanger, Fire & Water Tube Boiler, Piping, Storage Tank, Chimney, Steel Structure, dam, sugar factory. Perusahaan menggunakan sistem produksi job shop, yang mana produk yang ada bervariasi dan memiliki urutan proses produksi yang berbeda-beda. Permasalahan yang sering terjadi pada PT Barata Indonesia UUM Cilegon seringnya terlambat dalam memproduksi dari masa waktu yang ditentukan oleh konsumen, sehingga menyebabkan terjadinya ketidakpercayaan terhadap perusahaan. Permasalahan ini perlu dikaji lebih lanjut apa sebab-akibat terjadinya keterlambatan produksi, karena dampak yang terjadi sangat tidak baik untuk perkembangan maupun pendapatan perusahaan.

1.2

Perumusan Masalah 1. Bagaimana proses produksi konstruksi baja di PT. BARATA INDONESIA? 2. Mengetahui waste yang paling berpengaruh pada produksi konstruksi baja PT. BARATA INDONESIA? 3. Bagaimana mengeliminasi waste yang terjadi pada produksi konstruksi baja PT. BARATA INDONESIA? 4. Bagaimana merancang perbaikkan agar produksi memiliki nilai lebih (value added) pada produksi konstruksi baja PT. BARATA

INDONESIA?

I-3

1.3

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang peneliti lakukan diantaranya adalah : 1. Mengetahui gambaran umum produksi konstruksi baja PT. BARATA INDONESIA. 2. Menentukan waste pada proses produksi konstruksi baja PT. BARATA INDONESIA. 3. Mengeleminasi waste pada proses produksi konstruksi baja PT. BARATA INDONESIA. 4. Perancangan aliran proses produksi konstruksi baja. 5. Perancangan sistem atau metode yang lebih baik dalam produksi agar dapat meminimalisasi waste yang mungkin terjadi.

1.4

Batasan Masalah 1. Penelitian dilakukan oleh penulis di PT. Barata Indonesia UUM Cilegon yang terdapat pada Jl. Eropa II No.2, Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon. 2. Masalah yang dibahas terbatas pada produksi konstruksi baja. 3. Data-data waktu proses produksi terbatas jumlah dan variasi sesuai produk yang di produksi selama pengamatan.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Mengetahui bagaimana struktur proses produksi pada industri manufaktur dengan menerapkan ilmu yang didapatkan selama kuliah terhadap lingkungan industri sebenarnya. 2. Bagi akademik Hasil penelitian ini bias dijadikan bahan studi kasus, acuan terhadap bahan ajar, serta refrensi bagi pihak perpustakaan sebagai bacaan yang berilmu bagi para pembaca.

I-4

3. Bagi perusahaan Penelitian ini bisa sebagai refrensi terhadap perkembangan perusahaan, dengan mempertimbangkan dari hasil yang didapatkan peneliti dengan pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi perkembangan perusahaan.

1.6

Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini terdiri dari 6 (enam) bab disertai daftar pustaka dan

beberapa lampiran. Secara garis besar, bahasan dan tiap tiap bab mencakup hal hal sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, sistematika penulisan dan keaslian penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini mencakup uraian tentang segala teori yang berkaitan dan menunjang yang digunakan sebagai landasan dalam pemecahan persoalan. BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH Bab ini mengemukakan mengenai cara pemecahan persoalan yang berisikan dasar pemikiran dan langkah langkah yang akan ditempuh dalam pemecahan persoalan. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menguraikan tentang cara pengumpulan data dan cara pengolahan data yang diperoleh dari PT. BARATA INDONESIA untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. BAB V ANALISA & PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya untuk dilakukan analisa dan pembahasan.

I-5

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Menguraikan kesimpulan dari hasil pengolahan data dan saran-saran untuk perbaikan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan topik yang sama.

Anda mungkin juga menyukai