Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PEMINDAHAN TANAH MEKANIK PENGGUNAAN ALAT BERAT DALAM DUNIA KONSTRUKSI

Dosen Pengampu
Widi Hartono, ST, MT.

Disusun oleh
Rendi teguh Prayitno I8210021

PROGRAM D III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK- UNS SURAKARTA 2013

PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA KOSTRUKSI PEMBANGUNAN TOL SOKER

Untuk kelancaran suatu proyek diperlukan kerjasama yang baik dan ditunjang sarana dan prasarana yang memadai. Peralatan merupakan suatu sarana atau sumber daya yang penting untuk memudahkan pelaksanaan serta efektifitas pelaksanaan proyek itu, sehingga penyediaan dan pemilihan peralatan harus direncanakan dengan baik. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyediaan dan pengadaan peralatan antara lain: 1. Biaya. Penggunaannya harus mempehatikan resiko peningkatan biaya. 2. Kecepatan. Penggunaannya harus memperhatikan waktu pekerjaan. 3. Kemudahan. Kemudahan ini menyangkut pengoperasiannya. Peralatan harus mudah digunakan sehingga dengan menggunakan peralatan yang bersangkutan dapat mempermudah setiap pekerjaan, dan tenaga kerja yang ada mampu mengoperasikan peralatan tersebut seoptimal mungkin. Berikut adalah beberapa alat yang digunakan dalam pembangunan Fly Over di Proyek Tol Solo Kertosono:

1) Excavator Bagian-bagian utamanya seperti : bagian atas yang dapat berputar (revolving unit), bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan Penggunananya Excavator digunakan sebagai: a. Menggali (Excavating) b. Memuat material (Loading) c. Mengangkat beban (Lifting) d. Menghancurkan batuan (Hammering) e. Mengebor (Drilling), dan lain sebagainya Pada Proyek Pembangunan Fly Over Tol Soker, excavator digunakan dalam berbagai kegiatan seperti: a. Penataan Landasan alat Crane (Ditunjukan Gambar 1) b. Penggalian Tanah (Ditunjukan Gambar 2) c. Pemuatan Material (Ditunjukan Gambar 1) d. Peratan tanah sebelum dipadatkan e. Pengeboran Tanah (Dintunjukan Gambar 3)

Gambar 1. Penatan Lintasan Crane dengan Backhoe

Gambar 2. Proses Pengalihan Sungai

Gambar 3. Pengeboran Bore Pile

2) Dump Truck Truk jenis ini (Dintunjukan Gambar 4) digunakan sebagai alat angkut karena dapat bergerak bebas dan cepat, kapasitasnya besar, dan biaya

operasinya relatif murah. Dinamakan dump truck karena dapat membuang muatan secara otomatis. Penumpahan muatan (dumping) dilakukan dengan cara hidrolis yang menyebabkan bak terangkat pada satu sisi, sedang sisi lain yang berhadapan berputar sebagai engsel. Dump truck yang digunakan termasuk jenis rear dump truck (membuang muatan ke belakang).

Gambar 4. Proses Pemuatan Tanah ke Dump Truck dengan Backhoe

3) Bulldozer Pada dasarnya, alat berat ini menggunakan traktor sebagai penggerak utama. Disebut bulldozer karena trkator dilengkapi dozer attachment, dalam hal ini attachment-nya adalah blade. Bulldozer memndorong lurus ke depan. Beberapa fungsi dari bulldozer, meliputi : a. b. c. membersihkan medan (Cleaning dan Striping) menghamparkan tanah isian/urugan pemeliharaan jalan kerja.

Bulldozer yang digunakan pada proyek ini adalah Crawler Tractor Dozer
(alat gerak dengan roda rantai). Penggerak blade-nya berupa kendali hidrolis, dan blade-nya menggunakan Straight Blade (S-Blade) seperti yang terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Proses Striping

4) Vibratorion Roller Alat berat ini berfungsi sebagai alat pampat tanah untuk mengurangi rongga-rongga udara dan air yang semula ada pada tanah sesuai syaratsyarat yang ditentukan dalam percobaan laboratorium mekanika tanah. Pada proyek ini, digunakan penggilas tiga roda (three sheet roller) yang dilengkapi vibrator (penggetar pada roda depan) seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Proses Pemadatan Dengan Vibratorion Roller

5) Mobile Crane

Mobile Crane yang dipakai pada proyek Pembangunan Jembatan dan


Jalan Tol Solo-Kertosono beroda crawler karena dengan roda ini cocok untuk medan yang bergelombang (macadam). Mobile crane digunakan untuk mengangkut girder untuk ditempatkan pada pier-pier jembatan. Proses penempatan girder dengan menggunakan crane disebut erection

girder. Erection girder dilakukan pada pekerjaan Jembatan Bengawan


Solo. Pekerjaan Jembatan Bengawan Solo memakai 2 jenis crane berdasarkan kapasitasnya, yaitu crane dengan kapasitas 50 ton dan 80 ton. Crane dengan kapasitas 50 ton digunakan untuk memindahkan segmen-segmen yang akan digabung menjadi girder dan untuk memindah barang-barang kebutuhan proyek, misal tulangan baja, yang tidak mungkin dipindahkan oleh tenaga manusia. Sedangkan crane dengan kapasitas 80 ton khusus untuk pekerjaan erection girder. Gambar 7. menunjukkan mobile crane yang digunakan pada proyek.

Gambar 7. Pemasangan Bekisting

6) Concrete Pump

Concrete pump adalah alat yang digunakan untuk mendistribusikan


campuran beton dari truk pengaduk ke lokasi bangunan yang akan dicor. Alat ini merupakan salah satu pendukung dalam tahap pelaksanaan yang diperlukan apabila lokasi cor terlalu jauh atau terlalu tinggi. Pertimbangan menggunakan concrete pump antara lain: 1. Volume beton yang akan dicor sangat besar. 2. Pelaksanaan pengecoran akan lebih cepat. 3. Kontinuitas pengecoran dapat dijaga untuk menghindari keterlambatan. 4. Koordinasi antara persiapan pengecoran dan penumpahan beton lebih mudah. Alat ini bekerja dengan sistem tekanan hidraulis, namun untuk menaikan adukan beton digunakan tekanan udara yang ditimbulkan kompresor.

Untuk mencapai tempat-tempat yang jauh menggunakan pipa-pipa yang dapat disambung. Gambar concrete pump diperlihatkan pada Gambar .

Gambar 8. Proses Pengecoran

7) Concrete Mixer Truck Alat ini (Gambar 8.) dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt

mixing plant.
Pada Proyek ini concrete mixer truck digunakan untuk pengiriman beton dari ready mix seperti tang ditunjukan pada gambar

Gambar 9. Penurunan Rangka Baja 8) Pekerjaan Perkerasan Lentur Pada Proyek Jalan Tol Soker lapisan perkerasan jalan yang digunakan adalah perkerasan komposit yang terdiri dari perkerasan rigid dan perkerasan lentur. Pada pekerjaan perkerasan lentur ini digunakan alat berat seperti yang ditunjuk pada Gambar 10, 11, dan 12.

Gambar 10. Perataan Aspal (asphalt paver)

Gambar 11. Pemadatan Aspal Terakhir ( Tandem Roller)

Gambar 12. Pneumatic Tired Roller

Anda mungkin juga menyukai