PENENTUAN KEMASAKAN
Metode analisis kemasakan adalah sebagai berikut: (1) Setelah akar dan daun tebu sampel dipotong, rata-rata berat dan panjang batang tebu sampel dihitung. (2) Setiap batang dipotong menjadi 3 sama besar sehingga didapat bagian batang bawah, tengah dan atas. Setiap bagian batang ditimbang dan dihitung perbandingan beratnya, kemudian dibelah menjadi dua. (3) Belahan batang tebu dari setiap bagian batang digiling untuk mengetahui hasil nira dari bagian batang bawah, tengah dan atas. Nira yang dihasilkan ditimbang untuk diketahui daya perah gilingan
memakai alat Brix Weger, nilai pol dengan memakai alat Polarimeter dan rendemen setiap bagian batang. (5) Nilai faktor kemasakan dihitung dengan rumus:
RB - RA FK = -------------------- x 100 RB
RB = rendemen batang bawah RA = rendemen batang atas FK = faktor kemasakan, dimana jika: FK = 100 berarti tebu masih muda FK = 50 berarti tebu setengah masak FK = 0 berarti tebu sudah masak
Rendemen Contoh
- Di ukur sebelum tebu ditebang - Bahan di ambil tanaman masih di kebun / belum ditebang. - Untuk menentukan tingkat kemasakan
Rendemen dipengaruhi :
- Sewaktu melakukan budidaya tanaman
- pemupukan
- hama dan penyakit 3. Pertumbuhan tanaman kurang baik
4. Umur tebangan : penebangan sebaiknya dilakukan pada saat masak optimum, sehingga perlu dilakukan pengukuran rendemen contoh 5. Mutu tebangan : - pucuk (rendemen rendah) - banyak kotoran (setiap turun 1 % dapat menurunkan rendemen 0,194 %) - batas tebangan - giling segera ( paling lambat 36 jam setelah tebang) - pembakaran turunkan rendemen
6. Keadaan lingkungan
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.