Anda di halaman 1dari 8

KEJAHATAN PENERBANGAN

Oleh kelompok 3

Latar Belakang
Kejahatan penerbangan merupakan suatu perbuatan yang dapat mengancam keselamatan jiwa maupun harta manusia, dan juga merupakan tindakan yang sangat mengganggu serta menghambat pengembangan lalu lintas udara internasional maupun nasional dan tidak tertutup kemungkinan jika peristiwa kejahatan penerbangan juga dapat terjadi di Wilayah Negara Republik Indonesia ataupun terjadi terhadap Warga negara/Subyek Hukum Indonesia, maka adanya pengaturan Nasional untuk memberantas kejahatan ini merupakan suatu urgensi yang mutlak.

Rumusan Masalah
Apa macam-macam bentuk kejahatan dalam penerbangan? 2. Bagaimana pertanggungjawaban negara apabila terjadi kejahatan dalam penerbangan?
1.

Untuk dapat dikatakan tindak pidana dalam pasal 1 Konvensi Tokyo 1963, harus memenuhi 4 unsur berikut: 1. Dilakukan di dalam pesawat udara, 2. Pesawat udara tersebut harus didaftarkan di negara peserta konvensi, 3. Pesawat udara sedang berada dalam penerbangan di atas laut lepas/bebas, 4. Pesawat udara sedang berada di atas daerah lain di luar wilayah dari suatu negara.

Pada Pasal 1 ayat 1 Konvensi Montreal mengatur tidak pidana sebagai berikut : 1. Dengan sengaja melakukan tindakan kekerasan terhadap seseorang didalam pesawat udara yang sedang berada dalam penerbangan dan tindakannya itu dapat membahayakan keselamatan pesawat udara tersebut. 2. Dengan sengaja dan secara melawan hukum merusakkan pesawat udara dalam dinas (in service) atau menyebabkan pesawat udara tersebut tidak mampu untuk melakukan penerbangan dengan sempurna sehingga membahayakan keselamatannya dalam penerbangannya.

Menempatkan atau memungkinkan penempatan suatu bahan peledak atau suatu zatdalam pesawat udara dalam dinas, dengan cara bagaimanapun, sehingga dapat memusnahkan atau menyebabkan peswat udara tidak dapat terbang atau menyebabkan kerusakan pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan pesawat dalam penerbangan. 4. Memusnahkan atau merusak fasilitas penerbangan atau turut campur secara melawan hukum dalam pengoperasiannya, sehingga dapat membahayakn keselamatan pesawat udara dalam penerbangan. 5. Memberikan informasi yang tidak benar yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan pesawat udara dalam penerbangan.
3.

Pertanggungjawaban Negara Terhadap Kejahatan Penerbangan


Dalam hal ini, pertanggungjawaban negara

harusnya memperhatikan kedua aspek di bawah ini:


Yurisdiksi Negara, dan Ekstradisi

TERIMA KASIH YA!

Anda mungkin juga menyukai