Anda di halaman 1dari 6

Fiksasi adalah proses pengawetan dan pelekatan atau penempelan struktur sel mikroorganisme pada suatu posisi.

Selain itu fiksasi juga berfungsi untuk menonaktifkan enzim lytic sehingga bakteri tidak mengalami lisis dan berubah bentuk pada saat diamati. Fiksasi dilakukan setelah olesan pada kaca preparat sudah kering. Jika olesan belum kering akan menyebabkan sel-sel mikroorganisme yang bersangkutan menjadi tidak beraturan bentuknya. Tujuan dari fiksasi adalah pelekatan bakteri supaya pada saat pencucian, bakteri tersebut tidak ikut hilang tercuci. Fiksasi yang digunakan pada percobaan kali ini adalah fiksasi panas, yaitu dengan cara melewatkan kaca preparat di atas api. Fiksasi dilakukan sampai kaca preparat terasa hangat apabila ditempelkan pada punggung tangan. Fiksasi yang dilakukan tidak boleh terlalu panas dan lama, karena bakteri yang ada pada preparat bisa hangus terpanggang dan terjadi perubahan bentuk dan penyusutan sel. Berikut adalah jenis-jenis larutan fiksasi yang biasa digunakan dalam pemeriksaan suatu jaringan : 1) Formaldehid Formaldehid adalah suatu gas yang larut dalam air. Larutan ini bersifat asam dan tersedia dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin, namun dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai untuk fiksasi karena terlalu cepat mengeraskan jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus dicampurkan dalam air biasa atau larutan garam fisiologis, dengan perbandingan 1 bagian formalin dengan 9 bagian pelarut menjadi formal saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin 10%. Untuk penyimpanan dalam jumlah besar dan waktu yang lama maka formaline 10% harus diberi garam buffer atau magnesium atau kalsium karbonat supaya tidak terjadi pembentukan endapan asam formik. Formalin mempunyai bau yang tidak enak dan dapat mengiritasim kulit, selaput lendir dan mata. Oleh karena itu dianjurkan memakai sarung tangan dengan udara terbuka waktu kita sedang mengelola materi berformalin. Formaldehid memiliki sifat kimia sebagai berikut : Nama Kimia (IUPAC) : Methanal Nama Lain : - Formaldehyde solution - Formaldehyde gas - Formalin - Formalith - Formol - Formic aldehyde - Methaldehyde - Methylene oxide - Oximethylene Rumus Molekul : CH2O Formula Struktural H | C=O | H Berat Molekul : 30.03 2) Alkohol Merupakan larutan dengan daya dehidrasi yang kuat dan menyebabkan pengerasan dan pengerutan jaringan. Alkohol dapat mengkoagulasi protein dan.presipitasi glukogen dan melarutkan lemak. Fungsi alkohol yang utama adalah sebagai bahan fiksasi sediaan sitologi namun dalam keadaan terpaksa dapat digunakan sebagai fiksasi sediaan histopatologi. Hal ini

disebabkan daya tembus alkohol yang kurang baik oleh karena jaringan cepat menjadi keras dan mengkerut sehingga sediaan sukar dipulas. Alkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil, -O. Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol. Alkohol adalah asam lemah. Struktur alkohol ada tiga jenis, yaitu : R-OH primer, sekunder, dan tersier . R-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C-OH Primer sekunder tersier Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH' Sifat fisika alkohol : - TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC) - Umumnya membentuk ikatan hidrogen Berat jenis alkohol > BJ alkena Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (polar)

Dua jenis alkohol paling sederhana adalah methanol dan etanol. a) Ethanol Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan jenis alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Alkohol merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Nama IUPAC Nama Lain : Ethanol : Etil alkohol, hidroksietana, alkohol,

Etil hidrat, alkohol absolute. Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya. Sifat medis dari Ethanol :

Etanol

telah

banyak

dibukti

menyebabkan

kelainan

pada metabolisme lipoprotein, kolat, fosfolipid, serta

sintesis kolesterol dan penurunan sintesis asam penurunan aktivitas enzim 12 alpha-hydroxylase. Kegunaan dari Ethanol :

empedu, asam

Minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis eter, koloroform. b) Methanol

Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer", methanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Methanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri. Struktur bangun dari Methanol adalah : Nama IUPAC : Methanol Nama Lain carbinol. : hydroxymethane, methyl alcohol, methyl hydrate, wood alcohol,

Kegunaan Methanol : Metanol digunakan secara terbatas dalam mesin pembakar dikarenakan metanol tidak mudah terbakar dibandingkan dengan bensin. Metanol campuran merupakan bahan bakar dalam model radio kontrol. Salah satu kelemahan metanol sebagai bahan bakar adalah sifat korosi terhadap beberapa logam, termasuk alumunium. Metanol, merupakan asam lemah, menyerang lapisan oksida yang biasanya melindungi aluminium dari korosi: 6 CH3OH + Al2O3 2 Al(OCH3)3 + 3 H2O Ketika diproduksi dari kayu atau bahan oganik lainnya, metanol organik tersebut merupakan bahan bakar terbarui yang dapat menggantikan hidrokarbon. Namun mobil modern pun masih tidak bisa menggunakan BA100 (100% bioalkohol) sebagai bahan bakar tanpa modifikasi. Metanol juga digunakan sebagai solven dan sebagai antifreeze, dan fluida pencuci kaca depan mobil. Penggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya. Sekitar 40% metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai macam produk seperti plastik, plywood, cat, peledak, dan tekstil.

Dalam beberapa pabrik pengolahan air limbah, sejumlah kecil metanol digunakan ke air limbah sebagai bahan mengubah nitrat menjadinitrogen. 3) Aceton Aseton juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon, propan-2on,dimetilformaldehida, dan -ketopropana adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Aseton merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai perbandingan dengan air, etanol, dietil eter, dll. Aseton sendiri juga merupakan pelarut yang penting. Aseton digunakan untuk membuat plastik, serat, obatobatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil. Nama IUPAC Nama Lain : Propanon : -ketopropana, Dimetil keton, Dimetilformaldehida. Rumus Molekul : CH3COCH3 Aseton absolute dapat digunakan untuk mempertahankan enzim-enzim tertentu sepertiAcid phosphatase. Selain itu dapat digunakan untuk dehydrasi juga, 4) Acetic acid ( Asam Asetat ) Asam asetat, asam etanoat, atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Struktur bangun dari Asam asetat adalah : Nama IUPAC : Acetic acid makanan karbon untuk denitrifikasi bakteri, yang

Nama Lain

: Asam metanakarboksilat, Asetil hidroksida (AcOH),Hidrogen asetat (HAc), Asam cuka

5) Chromik acid ( Asam Kromat ) Dalam ilmu kimia, Asam Kromat adalah sebuah senyawa kromium (Cr). Senyawa ini memiliki rumus kimia H2CrO4. Basa konjugat dari asam ini adalah ion kromat dan dikromat, yang dapat membentuk beberapa garam (misalnya kalium dikromat, K2Cr2O7). Anhidrida dari asam kromat adalah kromium trioksida, atau disebut juga kromium (VI) oksida, CrO3. Pada asam kromat, dikromat ataupun semua turunannya, atom kromium mempunyai bilangan oksidasi +6. Larutan ini bersifat oksidator kuat, berwarna merah kecoklatan, jingga atau kuning tergantung konsentrasi kromium (VI). Di laboratorium, asam kromat digunakan sebagai oksidator maupun katalis. Dalam industri, asam kromat digunakan sebagai senyawa intermediet dalam chromium plating, bahan untuk kaca berwarna, pembersih logam, bahan untuk tinta, dan cat. Nama IUPAC : Dioxochromiumdiol Nama Lain: Chromic Acid, Chromic(VI) acid, Tetraoxochromic acid Asam kromat biasanya digunakan sebagai cairan fiksasi dengan konsentrasi 0,5-1%. Asam kromat dapat mendenaturasi protein pada jaringan agar cairan pewarna dapat terserap dengan baik. Selain itu, asam kromat juga dapat mengeraskan struktur jaringan. Asam kromat baik digunakan untuk memfiksasi lemak, mitokondria, badan Golgi, dan Glikogen. Sifat asam kromat sebagai cairan fiksasi yaitu memiliki daya penetrasi yang lambat dan tidak mengkerutkan jaringan. Keuntungan menggunakan asam kromat sebagai fiksasi adalah jaringan dapat terpulas dengan baik. 6) Larutan Zenkers Larutan zenkers adalah salah satu cairan fiksasi yang terdiri atas : 1. 2. 3. 4. 5. Mercuric chloride Pottasium dichromate Aquadest Sodium sulfate Acidum aceticum glacial Kelebihan menggunakan cairan fiksatif ini adalah inti dan jaringan ikat terpulas dengan baik, terutama untuk jaringan tumor. Disamping itu, larutan Zenkers memiliki kekurangan yaitu jaringan akan terpulas lebih tebal dan jaringan bersifat rapuh/mudah patah. 7) Larutan Bouin Larutan Bouin adalah suatu cairan fiksasi yang terdiri atas :

1. 2. 3.

Picric Acid 5% Formalin 40% Acetic acid glacial Sifat larutan ini memiliki daya penetrasi yang cepat serta inti dan jaringan ikat akan terpulas dengan baik. Tetapi, jika proses fiksasinya terlalu lama jaringan akan rapuh. 8) Larutan Helly Komposisi dari larutan Helly ini adalah : 1. Chloroform 2. Alkohol Absolute 3. Acetic acid glacial Dengan pemakaian larutan fiksasi ini lebih menghemat waktu karena proses fiksasi dan dehydrasi dapat berjalan sekaligus. Selain itu, larutan ini juga dapat mengawetkan glikogen dalam jaringan. Jika dalam pengerjaan fiksasinya terlalu lama, jaringan akan mengeras sehingga sulit untuk diiris. 9) Larutan ORTH Larutan ORTH juga dapat digunakan untuk cairan fiksasi. Keuntungan memakai larutan ini adalah mitosis dapat terlihat. Selain itu, eritrosit dan jaringan ikan dapat terlihat dengan baik. Sifat dari larutan fiksasi ini adalah memeiliki daya penetrasi yang sangat lama sehinnga tidak cocok digunakan untuk memfiksasi jaringan yang ukurannya besar. Komposisi dari larutan ini adalah : 1. 2. 3. Pottasium dikromat Sodium sulfate Aquadest

Anda mungkin juga menyukai