Anda di halaman 1dari 14

TIPOLOGI KEPRIBADIAN HIPOCRATES

Cairan Tubuh Penentu Kepribadian


Disusun guna memenuhi tugas Psikologi Kepribadian Dosen Pengampu Dra. Tutik Hardjajani, M.Si.

Disusun oleh : Kelompok IV Adzanishari M. R. Calista Clara Devi Maya P. S. Ervina Sarli O. Ika Nurngaini Ilbanna Betha Eva Erlyanawati G0111001 G0111013 G0111017 G0111031 G0111043 G0111044 G0108120

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011-2012

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Seperti halnya tenaga listrik, kepribadian adalah hal yang dekat dengan kehidupan kita dan kita dapat merasakannya sendiri. Namun, ketika kita diminta untuk mendefinisikan, kita hanya bisa menjelaskan sepatah-dua patah kata. Kepribadian pada dasarnya adalah kata yang mewakilkan keunikan dari berbagai macam individu. Kepribadian ada di dalam diri manusia yang entah berasal dari faktor bawaan atau dari lingkungan, karena itulah kepribadian juga sebagai sebuah penentu perilaku dari individu-individu tersebut (Sobur, 2010 : 304).

Dari paragraf di atas, tersebutlah keunikan individu. Pada dasarnya setiap individu memiliki keunikan masing-masing yang tidak dimiliki orang lain. Namun, dari beragam keunikan tersebut, ditemukan cukup banyak kesamaan yang pada akhirnya dapat digeneralisasikan menjadi beberapa kelompok tipologi kepribadian.

Para ahli telah banyak mengelompokkan kepribadian dengan berbagai macam dasar pengelompokan, ada yang menggunakan dasar sosial, ada yang menurut kecenderungan arah diri, ada juga yang berdasarkan sifat kejiwaan. Mungkin sebagian besar dari kita telah mengetahui tipe-tipe kepribadian atau bahkan pernah mengikuti tes kepribadian dan akhirnya mengetahui tipe kepribadiannya. Tipologi kepribadian yang sering kita tahu dan jumpai mungkin adalah empat tipe kepribadian paling umum dipakai, yaitu melankolisi, sanguinisi, flegmatisi, dan colerisi. Tahukah kita semua bahwa empat tipe kepribadian tersebut pertama kalinya ditemukan oleh Hipocrates pada zaman sebelum masehi. Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini, yakni mengenai tipologi kepribadian Hipocrates yang merupakan dasar cairan tubuh sebagai penentu pengelompokan kepribadian manusia.

B.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah tipologi kepribadian Hipocrates? 2. Apa saja tipe kepribadian dalam tipologi kepribadian Hipocrates?

C.

Tujuan Penulisan

1. Melengkapi tugas yang diberikan oleh Dra. Tuti Hardjani selaku dosen mata kuliah Psikologi Kepribadian I. 2. Mengetahui sejarah atau asal usul tipologi kepribadian Hipocrates. 3. Mengetahui tipe-tipe kepribadian Hipocrates.

D.

Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah kajian pustaka, yaitu dengan mempelajari tipologi kepribadian Hipocrates dari berbagai buku dan referensi lain yang terkait dan relevan.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Sejarah Tipologi Kepribadian Hipocrates

Pada abad 5 SM, Hipocrates (Bapak Kedokteran, penemu ilmu medis modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.

Hipocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. Sehingga, jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya terganggu).

Hipocrates merupakan pelopor somatogenesis

suatu ide yang menyebutkan

bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis suatu keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung pada kondisi psikis individu.

Hipocrates (460-370 SM) adalah orang yang pertama kali merumuskan tentang ajaran cairan tubuh atau cairan badaniah. Ajaran ini sangat besar pengaruhnya terhadap ahli-ahli kepribadian di kemudian hari hingga sekarang menjadi terkenal.

Hipocrates adalah Bapak Ilmu Kedokteran, maka tidak heran jika beliau membahas kepribadian dari apa yang beliau pelajari, yakni cairan tubuh. Tidak hanya berasal dari ilmunya, Hipocrates juga terpengaruh dari kosmologi Empedokles yang berpikir bahwa alam semesta beserta isinya tersusun dari empat elemen dasar, yakni air, tanah, udara dan api. Keempat elemen itu memiliki sifat basah, kering, dingin dan panas. Sifat-sifat inilah yang membuat Hipocrates berpikiran bahwa di dalam diri setiap orang pasti terdapat keempat sifat elemen itu, karena manusia juga bagian dari alam semesta.

Empat sifat elemen pada diri manusia, ditambah keadaan cairan tubuh di dalamnya, membuat Hipocrates merumuskan empat sifat dasar manusia, yakni : 1. Sifat basah, yakni terdapat pada melanchole (empedu hitam). 2. Sifat kering, yakni terdapat pada chole (empedu kuning). 3. Sifat dingin, yakni terdapat pada phlegma (lendir). 4. Sifat panas, yakni terdapat pada sanguis (darah).

Keempat cairan tersebut terdapat di dalam tubuh dengan proporsi-proporsi tertentu. Jika keempat cairan tersebut dalam proporsi normal di dalam tubuh, maka orang tersebut normal (sehat). Namun jika keempat cairan itu tidak dalam proporsi normal, maka orang tersebut juga tidak normal (sakit).

B.

Tipe-tipe Kepribadian Hipocrates

Dalam bukunya, Alex Sobur menerangkan sedikit mengenai hubungan cairan tubuh tersebut dengan kepribadian individu yang dirumuskan Hipocrates dan disempurnakan oleh Galenus, yakni : 1. Melancholicus (melankolisi), dikarenakan orang-orang melankolisi memiliki banyak empedu hitam, orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung atau muram, pesimistis, dan selalu menaruh rasa curiga. 2. Saunginicus (sanguinisi), orang-orang sanguinisi lebih banyak proporsi darahnya, sehingga orang-orang tipe ini selalu menunjukkan wajah yang berseri-seri, periang atau selalu gembira, dan bersikap optimis. 3. Flegmaticus (flegmatisi), orang-orang yang flegmatisi memiliki banyak lendir. Sehingga orang dengan tipe ini sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah berubah. 4. Cholericus (kolerisi), orang-orang kolerisi memiliki proporsi empedu kuning yang lebih banyak. Karena itulah, orang dengan tipe ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah dan sukar mengendalikan diri, sifatnya gerang dan agresif.

Namun, mungkin deskripsi di atas dapat dikatakan kurang lengkap. Maka di bawah ini kami akan menjelaskan dengan lebih mendetail mengenai empati tipologi kepribadian yang dirumuskan oleh Hipocrates.

1.

Sanguine

Sanguine yang periang adalah temperamen yang hangat, bersemangat, lincah, dan menyenangkan. Ia dapat menerima segala keadaan dan segala kesan-kesan yang dilihatnya dapat dengan mudah mempengaruhi hatinya yang dengan cepat memberikan tanggapan. Keputusan-keputusannya lebih banyak ditentukan oleh perasaan dari pada pemikirannya.

Orang Sanguine memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyukai dirinya sendiri dan biasanya ia menularkan sifatnya yang hangat itu. Bila ia masuk ke sebuah ruangan yang banyak orangnya, ia mempunyai kecenderungan untuk membangunkan semangat setiap orang yang ada di situ dengan kelancaran percakapannya yang riang gembira. Ia dapat membawakan cerita dengan menarik karena sifatnya yang hangat dan penuh emosi itu seakan-akan menunjukkan bahwa ia sedang mengalami apa yang diceritakannya itu. Ia tidak pernah kekurangan teman. Ole Hallesby mengatakan, sifat seorang Sanguine yang naif, spontan dan periang itu membuat banyak orang senang kepadanya. Ia dapat benar-benar ikut merasakan sukacita dan kesusahan orang-orang yang dihadapinya dan dapat membuat orang yang dihadapi itu merasa dirinya penting, seakan-akan seorang sahabat yang istimewa dan demikian juga orang lain yang ditemuinya diperlakukan sama olehnya.

Ia menyukai orang-orang, tidak senang dengan kesunyian. Dan yang paling senang ialah bila ia dikelilingi teman-temannya, dimana ia menjadi pusat perhatian mereka. Ia mempunyai banyak sekali cerita menarik yang tidak akan pernah habis, yang diceritakannya secara dramatis sehingga membuat ia disukai baik oleh anak-anak

maupun orang dewasa, dan biasanya ia terkenal dalam pesta-pesta atau perkumpulanperkumpulan sosial. Orang Sanguine tidak pernah kehabisan kata-kata. Ia seringkali berbicara dahulu sebelum berpikir, tetapi sikapnya yang tulus dan terbuka itu membuat orang-orang tidak melawan atau menolak dia, sehingga mereka memberikan tanggapan terhadap perasaan hatinya. Cara hidupnya yang bebas (tidak terikat), yang kelihatan penuh gairah dan terbuka sering kali membuat orang-orang yang temperamennya lebih pemalu merasa iri hati kepadanya.

Caranya berbicara yang ramai dengan suara keras dan ramah tamah itu membuat dia tampak lebih mantap daripada keadaan dirinya yang sesungguhnya, tetapi semangatnya dan perilakunya yang menyenangkan itu dapat membawa dia melewati liku-liku kehidupan yang berat. Orang yang selalu mempunyai alasan untuk memaafkan kelemahan-kelemahannya dengan mengatakan Yah, memang begitulah sifat si periang itu.

Dunia ini diperkaya oleh orang-orang sanguine yang periang semacam itu. Mereka cocok sekali untuk menjadi salesman, pekerja di rumah sakit, guru, ahli bicara, aktor, ahli pidato dan kadang-kadang mereka dapat menjadi pemimpin. Temperamen Sanguine ialah penguasaan diri, kesabaran, iman, damai sejahtera dan kebaikan.

2.

Choleric

Temperamen Choleric yang keras ialah temperamen yang penuh semangat, bertindak cepat, aktif, praktis dan berkemauan keras. Seringkali ia merasa puas terhadap dirinya sendiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain. Ia cenderung untuk bersikap tegas dan berpendirian teguh, mudah membuat keputusan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Orang Choleric selalu penuh dengan aktivitas. Sebenarnya, bagi dia hidup adalah aktivitas. Ia tidak perlu harus dirangsang oleh keadaan sekelilingnya dengan gagasan, rencana-rencana dan ambisinya yang tidak pernah habis. Aktivitasnya selalu

mempunyai sasaran karena ia mempunyai pikiran yang tajam dan praktis, dapat membuat keputusan-keputusan segera yang logis atau merencanakan suatu proyek jangka panjang yang sangat berguna. Ia tidak akan terombang-ambing karena tertekan oleh apa yang dipikirkan orang lain. Ia bersikap tegas dalam menghadapi persoalan-persoalan dan sering kali ia dengan berani melawan ketidak adilan sosial atau keadaan-keadaan yang tidak benar. Ia tidak takut terhadap kesengsaraan, sesungguhnya kesengsaraan itu justru membangunkan semangatnya. Ia telah mempunyai keputusan yang mantap dan sering kali ia berhasil dimana orang lain mengalami kegagalan. Hal ini bukan karena rencana-rencananya lebih baik dari rencana-rencana orang lain, tetapi karena ia terus maju meskipun orang lain sudah putus asa dan berhenti. Bila pepatah Menjadi pemimpin adalah karena bakat, bukan karena latihan itu benar, maka ia adalah orang yang berbakat memimpin.

Emosinya adalah bagian temperamennya yang paling tidak menonjol. Ia tidak mudah untuk memberikan simpati kepada orang lain, dan ia juga tidak dapat menunjukkan atau menyatakan rasa kasih secara wajar. Ia sering merasa bingung atau muak melihat orang lain menangis. Ia kurang dapat menghargai karya-karya seni yang tinggi, perhatian utamanya hanya ditujukan kepada nilai-nilai kehidupan yang mendatangkan faedah.

Ia dapat segera melihat kesempatan yang ada dan dengan cepat mendiagnosa cara yang terbaik untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan itu. Cara berpikirnya sistematis, walaupun hal-hal yang kecil-kecil biasanya membosankan baginya. Ia tidak bisa memeriksa secara teliti, tetapi ia cepat untuk memberikan penilaian yang berdasarkan intuisi, oleh sebab itu ia cenderung untuk melihat pada sasaran dari apa yang sedang dicapainya tanpa melihat adanya perangkap-perangkap dan halanganhalangan yang mungkin timbul di tengah jalan.

Sekali ia telah mulai melangkah menuju sasarannya ia dapat berlari tanpa mengindahkan orang-orang yang menghalangi jalannya. Ia cenderung untuk bersikap menguasai dan mengatur dan ia tidak segan-segan memperalat orang lain untuk mencapai maksud-maksudnya. Seringkali ia dianggap orang oportunis. Dari semua jenis

temperamen, mungkin ialah yang paling banyak memerlukan sifat-sifat rohani, yaitu kasih, damai sejahtera, kemurahan, kesabaran, kelemah lembutan dan kebaikan.

Para jenderal dan pemimpin-pemimpin besar di dunia ini, kebanyakan adalah orang-orang yang mempunyai jenis temperamen Choleric. Orang Choleric dapat menjadi seorang eksekutif (pelaksana) yang baik, pencetus gagasan, produser, standard moralnya. Sama seperti orang Sanguine, biasanya ia adalah orang extrovert, meskipun agak kurang menonjol.

3.

Phlegmatic

Temperamen-temperamen yang tenang, dingin, lamban, santai dan stabil disebut Flip yang menggetarkan jiwa, dimana ia sebanyak mungkin tidak mau melibatkan diri dalam persoalan apapun. Orang Phlegmatic adalah orang yang sangat tenang dan santai sehingga nampaknya ia tidak pernah merasa terganggu, bagaimanapun keadaan di sekelilingnya. Ia sukar sekali marah dan jarang sekali meluapkan emosinya. Orang Phlegmatic adalah orang yang memiliki tipe temperamen yang tetap sama setiap kali Anda bertemu dengan dia. Di balik temperamennya yang dingin, acuh dan sifatnya yang seakan-akan pemalu itu, terdapat beberapa kemampuan yang tergabung menjadi satu. Ia mempunyai perasaan yang jauh lebih dalam daripada apa yang nampak pada wajahnya, dan ia memiliki kemampuan untuk menghargai karya seni yang tinggi dan hal-hal yang lebih baik dalam kehidupan.

Orang Phlegmatic tidak akan kekurangan teman karena ia menyukai orang-orang dan mempunyai rasa humor yang sinis. Ia adalah tipe orang yang meskipun berada di tengah-tengah orang banyak yang tertawa terbahak-bahak, tetapi justru tidak pernah atau sedikit tersenyum. Ia memiliki kemampuan yang unik dalam melihat sesuatu yang lucu pada orang lain dan di dalam hal-hal yang mereka lakukan. Ia memiliki ingatan yang baik dan kuat dan seringkali ia pandai sekali dalam menirukan sesuatu. Salah satu hal lain yang disukainya ialah menggoda atau mempermainkan orang yang memiliki temperamen yang lain.

Ia merasa jengkel dengan semangat yang berkobar-kobar dari orang Sanguine yang tidak pernah tenang dan tanpa tujuan, yang seringkali menghadapkan dia dengan kemurungan orang-orang, sekali mematahkan rencana-rencana dan ambisi yang melangit dari orang Choleric.

Ia cenderung untuk menjadi penonton dalam kehidupan ini dan berusaha untuk tidak terlalu terlibat dalam persoalan orang lain. Biasanya ia sangat segan untuk melakukan suatu kegiatan di luar hal-hal rutin yang dilakukannya setiap hari. Ini tidak berarti bahwa ia tidak dapat mengerti perlunya tindakan serta kesulitan-kesulitan orang lain. Mungkin orang Phlegmatic dan orang Choleric dapat sama-sama melihat suatu ketidakadilan sosial, tetapi reaksi mereka sama sekali berbeda. Jiwa Choleric yang penuh keberanian itu akan menyebabkan dia berkata, Mari kita membentuk suatu panitia yang bertindak untuk mengatasi hal ini!. Orang Phlegmatic mungkin lebih cenderung untuk menanggapinya dengan berkata, Wah, parah keadaannya! Mengapa tidak ada seorangpun yang bertindak untuk mengatasi hal ini? orang Phlegmatic biasanya baik hati dan penuh perhatian, tetapi jarang sekali ia mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. Akan tetapi apabila sekali ia telah didorong untuk bertindak, akan terbukti bahwa ia adalah orang yang paling efisien dan memiliki kemampuan yang hebat. Ia sendiri tidak akan mau memegang pimpinan, tetapi apabila ia diberi tugas sebagai seorang pemimpin, ia akan membuktikan diri sebagai seorang pemimpin yang mampu. Ia dapat menimbulkan suasana damai dan ia mempunyai sifat pembawaan suka mendamaikan orang. Kebutuhannya yang terutama ialah : kasih, kebaikan, kelemah lembutan, penguasaan diri dan Iman.

Dunia ini telah banyak diberkati oleh sifat-sifat orang Phlegmatic yang efisien. Ia dapat menjadi seorang diplomat, seorang akuntan, guru, pemimpin, ahli ilmu pengetahuan atau pekerja yang baik dalam suatu bidang yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.

4.

Melancholy Orang Melancholy seringkali dilukiskan sebagai temperamen yang suram atau

murung. Sebenarnya temperamen Melancholy adalah temperamen yang paling kaya diantara tipe-tipe temperamen yang lain, oleh karena ia mempunyai sifat analitis, rela berkorban, berbakat, perfeksionis, dan memiliki emosi yang sangat sensitif. Dari keempat tipe temperamen, maka tipe Melancholy yang paling dapat menikmati karyakarya seni yang tinggi.

Ia mempunyai sifat pembawaan yang introvert, tetapi karena perasaanperasaannya lebih menguasai dirinya, maka keadaan hatinya cenderung untuk mengikuti perasaan hatinya yang berubah-ubah. Kadang-kadang perasaan hatinya mengangkat dia ke puncak kegembiraan sehingga membuat dia bertindak lebih ekstrovert; namun pada saat lain ia merasa murung dan tertekan, dan pada saat-saat itu ia akan menjadi orang yang sangat pendiam dan sama sekali berlawanan dengan keadaan sebelumnya.

Orang yang memiliki temperamen Melancholy adalah seorang teman yang sangat setia, tetapi tidak seperti orang Sanguine, ia sukar mendapat teman. Ia tidak mau mengajukan diri untuk menemui orang-orang tetapi ia lebih cenderung untuk membiarkan orang-orang datang kepadanya. Mungkin orang yang memiliki temperamen Melancholy adalah orang yang paling dapat dipercayai dibanding dengan orang yang memiliki tipe-tipe temperamen yang lain. Tidak membiarkan dirinya mengabaikan pekerjaannya atau membiarkan orang lain kecewa bila mereka bergantung kepadanya.

Sifat pembawaannya yang pendiam dan tidak mau menonjolkan diri itu bukan menandakan bahwa ia tidak menyukai orang lain. Sama seperti kebanyakan dari kita, ia tidak hanya menyukai orang lain, tetapi ia juga mempunyai keinginan yang mengecewakan membuat dia tidak untuk menilai seseorang berdasarkan apa yang tampak di luarnya, karena ia agak merasa curiga apabila ada orang yang mencari-cari dia atau memberikan perhatian yang berlebihan padanya. Dapat memperkirakan dengan tepat kemungkinan adanya halangan-halangan dan bahaya dalam setiap usaha yang

direncanakannya. Sifat ini sangat bertentangan dengan sifat orang Choleric yang jarang sekali menyadari adanya persoalan-persoalan atau kesulitan-kesulitan, karena ia merasa yakin bahwa ia mampu mengatasi persoalan apapun yang timbul. Sifat ini seringkali menyebabkan seorang Melancholy segan mengemukakan suatu gagasan baru atau menentang orang yang memprakarsai hal itu.

Kadang-kadang apabila ia sedang mengalami suasana hati dan emosi yang gembira atau penuh inspirasi, ia dapat menghasilkan suatu karya seni yang besar atau mencetuskan suatu hasil pemikiran yang luar biasa. Hasil-hasil tersebut seringkali diikuti dengan saat-saat depresi yang hebat. Orang Melancholy biasanya menemukan nilai hidup paling berarti dalam pengorbanan diri. Ia seakan-akan mempunyai keinginan untuk membuat dirinya sendiri menderita dan seringkali akan memilih lapangan pekerjaan yang sulit yang menuntut banyak pengorbanan diri. Sekali ia telah memilih pekerjaan, ia cenderung untuk bersikap sangat teliti dan tekun dalam mencapai tujuannya dan besar kemungkinan ia akan menyelesaikannya dengan sangat baik.

Temperamen memiliki potensi yang paling hebat dibanding dengan tipe-tipe temperamen yang lain. Tetapi tipe temperamen yang paling kuat dan yang memiliki banyak potensi ini rupanya disertai dengan kelemahan yang paling banyak. Seorang Melancholy dapat memanfaatkan kekuatannya sampai melebihi teman-temannya, atau ia dapat begitu dikuasai oleh kelemahan-kelemahannya sehingga ia menjadi seorang yang menderita gangguan emosi, orang yang putus asa atau orang yang selalu sedih tanpa alasan, yang tidak pernah menyukai dirinya sendiri ataupun disukai oleh orang lain.

Banyak diantara orang-orang yang berbakat besar di dunia ini, yaitu para seniman, musikus, penemu, ahli filsafat, pendidik, dan ahli-ahli teori adalah orang-orang yang mempunyai temperamen Melancholy.

BAB III KESIMPULAN

Hipocrates merumuskan tipe kepribadian menjadi empat berdasarkan cairan tubuh manusia yang disempurnakan oleh Galenus. Keempat tipe itu, yaitu : 1. Melancholicus (empedu hitam), orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung atau muram, pesimistis, dan selalu menaruh rasa curiga. 2. Saunginicus (darah), orang-orang tipe ini selalu menunjukkan wajah yang berseri-seri, periang atau selalu gembira, dan bersikap optimis. 3. Flegmaticus (lendir), orang dengan tipe ini sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah berubah. 4. Cholericus (empedu kuning), orang dengan tipe ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah dan sukar mengendalikan diri, sifatnya gerang dan agresif.

DAFTAR PUSTAKA

Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. http://www.psikologizone.com/tipe-kepribadian-hippocrates-dan-galenus

Anda mungkin juga menyukai