Anda di halaman 1dari 19

Pengusaha kena pajak (taxable firm) Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak Orang

atau badan yang memanfaatkan BKP tidak berwujud & JKP dari luar daerah Pabean(wilayah RI) ke dalam daerah Pabean

Pengusaha kena pajak menghasilkan BKP yang tergolong mewah dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya dan pengusaha yang mengimpor barang yang tergolong mewah

Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan pengusaha Impor BKP Penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha Pemanfaatan JKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean Ekspor BKP oleh Pengusaha kena pajak Kegiatan Membangun sendiri Penyerahan aktiva yang menurut tuuan semula tidak untuk diperjual belikan

a. b. c. d. e.

f. g.

Penyerahan hak atas BKP karena suatu perjanjian Pengalihan BKP oleh karena suatu perjanjian sewa beli dan perjanjian leasing Penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang Pemakaian sendiri dan atau pemberian Cuma-Cuma atas BKP Persediaan BKP dan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, sepanjang PPN atas perolehan aktiva tersebut menurut ketentuan dapat dikreditkan Penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan BKP antar cabang Penyerahan BKP secara konsinyasi

a.

b. c.

Penyerahan BKP kepada makelar sebagaimana dimaksud dalam KUHD Penyerahan BKP untuk jaminan utang piutang Penyerahan BKP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf dalam hal PKP memperoleh izin pemusatan tempat pajak terutang

Barang kena pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat atau hukum nya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan Undangundang PPN

a. b. c.

d.

Pengecualian BKP barang hasil pertambangan barang-barang kebutuhan pokok makanan dan minuman yang disajikan di hotel, rumah makan, warung, dan sejenisnya, kecuali catering Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga

Jasa kena pajak adalah kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN

Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik Jasa di bidang pelayanan sosial Jasa di bidang pengiriman surat dengan perangko Jasa di bidang perbankan, asuransi, dan sewa guna usaha dengan hak opsi Jasa di bidang keagamaan Jasa di bidang pendidikan Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang tidak dikenakan pajak tontonan (tidak bersifat komersial) dll

Penyerahan BKP yang tergolong mewah yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan BKPTM tersebut di dalam Daerah Pabean dalam usaha atau pekerjaannya Impor BKPTM oleh siapapun

Tarif PPN adalah 10% Tarif PPN atas ekspor BKP adalah 0% dengan PP, tarif pajak dapat diubah menjadi serendahrendahnya 5% dan setinggi-tingginya 15% Tarif PPnBM adalah paling rendah 10% dan paling tinggi 75% Atas ekspor BKP yang tergolong mewah dikenakan pajak dengan tarif 0%

Dasar Pengenaan PPN adalah jumlah harga jual, Penggantian, Nilai impor, Nilai ekspor, atau Nilai lain yang ditetapkan dengan keputusan menteri keuangan yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.

Harga jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang kena pajak, tidak termasuk Pajak pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam faktur pajak =A =B A+B =C = (A+B) - C

Harga Barang Biaya-biaya yg diminta Potongan harga Harga jual

Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan Jasa kena Pajak, tidak termasuk pajak yang dipungut menurut undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam faktur pajak

Nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan Pabean untuk impor BKP, tidak termasuk PPN yang dipungut menurut undang-undang ini.

harga barang (cost) = A Asuransi (insurance) = B Biaya angkut (freight) = C CIF = A+B+C Bea masuk Pungutan Lain (UU Pabean) Nilai impor hingga dikali 10% = PPN

=D =E =F = D+E+F

Nilai ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir

Nilai lain yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang

PK > PM PK = PM PK < PM

: Kurang Setor / Bayar : Nihil Setor / Bayar : Lebih Setor / Bayar

Pajak masukan (PM) adalah PPN yang seharusnya sudah dibayar olej PKP karena perolehan BKP dan atau penerimaan JKP dan atau pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah Pabean dan atau Impor BKP Pajak keluaran (PK) adalah PPN yang terutang yang wajib dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP, penyerahan JKP, atau ekspor BKP PPN yang terutang adalah selisih antara pajak keluaran dan pajak masukan

Adalah bukti pungutan yang dibuat oleh pengusaha kena pajak karena perolehan BKP atau penyerahan JKP, atau bukti pungutan pajak karena impor BKP yang digunakan oleh DJBC. Jenis-jenis Faktur pajak : 1. FP Standar 2. FP Gabungan 3. FP Sederhana 4. FP lain yang dipersamakan dengan FP Standar

Anda mungkin juga menyukai