Disusun oleh: Henrikus Jeffry FL Luqma Prinata W Katarina B Dinda SM G99131040 G99131050 G99131046
Status Pasien
IDENTITAS : Nama Umur Jenis Kelamin Suku Kewarganegaraan Agama Pekerjaan Alamat Tgl pemeriksaan No. CM
: Ny. N : 59 tahun : Perempuan : Jawa : Indonesia : Islam : Ibu Rumah Tangga : Joho Purwosari, Surakarta : 1 Oktober 2013 : 01219391
Anamnesis
ngganjel
Keluhan pasien
nyeri
silau
nrocos
5 hari SMRS
Mendapat terapi : INSTO Kondisi tidak membaik Blobokan di pagi hari
6 hari SMRS
1 hari SMRS
DM (-)
Hipertensi (+)
DM (-)
Kesimpulan Anamnesis
OS
Proses : infeksi, peradangan Lokasi : Konjungtiva, kornea
OD
Dalam batas normal
Perjalanan : Akut
Komplikasi :-
Komplikasi: -
Pemeriksaan
Kesan Umum Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup
Pemeriksaan Subyektif
OD A. Visus Sentralis 1. Visus sentralis jauh a. pinhole b. koreksi 2. Visus sentralis dekat 6/10 Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan 6/30 Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan OS
B. Visus Perifer
1. Konfrontasi test 2. Proyeksi sinar 3. Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan Obyektif
1. Sekitar mata OD OS
a. tanda radang
b. luka c. parut d. kelainan warna e. kelainan bentuk 2. Supercilia a. warna b. tumbuhnya c. kulit
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Hitam Normal Sawo matang
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Hitam Normal Sawo matang
d. gerakan
Pemeriksaan Obyektif
3. Pasangan bola mata dalam orbita a. heteroforia b. strabismus c. pseudostrabismus OD Tidak ada Tidak ada Tidak ada OS Tidak ada Tidak ada Tidak ada
d. exophtalmus
e. enophtalmus 4. Ukuran bola mata a. mikroftalmus b. makroftalmus
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
c. ptisis bulbi
d. atrofi bulbi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Pemeriksaan Obyektif
5. Gerakan bola mata a. temporal OD Tidak terhambat OS Tidak terhambat
Pemeriksaan Obyektif
6. Kelopak mata a. pasangannya 1.) edema 2.) hiperemi 3.) blefaroptosis 4.) blefarospasme b. gerakannya 1.) membuka 2.) menutup c. rima 1.) lebar 2.) ankiloblefaron 3.) blefarofimosis d. kulit 1.) tanda radang 2.) warna 3.) epiblepharon 4.) blepharochalasis e. tepi kelopak mata 1.) enteropion 2.) ekteropion 3.) koloboma 4.) bulu mata OD OS
Pemeriksaan Obyektif
7. sekitar glandula lakrimalis a. tanda radang b. benjolan c. tulang margo tarsalis 8. Sekitar saccus lakrimalis a. tanda radang b. benjolan 9. Tekanan intraocular a. palpasi b. tonometri schiotz OD OS
Pemeriksaan Obyektif
10. Konjungtiva a. konjungtiva palpebra superior 1.) edema 2.) hiperemi 3.) sekret 4.) sikatrik b. konjungtiva palpebra inferior 1.) edema 2.) hiperemi 3.) sekret 4.) sikatrik c. konjungtiva fornix 1.) edema 2.) hiperemi 3.) sekret 4.) benjolan OD Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada OS Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Obyektif
d. konjungtiva bulbi 1.) edema 2.) hiperemis 3.) sekret 4.) injeksi konjungtiva 5.) injeksi siliar e. caruncula dan plika semilunaris 1.) edema 2.) hiperemis 3.) sikatrik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada OD Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada OS Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada
Pemeriksaan Obyektif
11. Sclera a. warna b. tanda radang c. penonjolan 12. Kornea a. ukuran b. limbus c. permukaan d. sensibilitas e. keratoskop ( placido ) f. fluorecsin tes g. arcus senilis OD Putih Tidak ada Tidak ada 12 mm Jernih Rata, mengkilap Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak ada OS Putih Tidak ada Tidak ada 12 mm Jernih Tidak rata, sedikit keruh Tidak dilakukan Tidak dilakukan Belum dilakukan Tidak ada
Pemeriksaan Obyektif
13. Kamera okuli anterior OD OS
Jernih Dalam
Jernih Dalam
Hitam Hitam Tampak lempengan Tampak lempengan Tidak tampak Tidak tampak 3 mm Bulat Sentral Positif Tidak ada kelainan Tidak tampak Tidak tampak 3 mm Bulat Sentral Positif Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Obyektif
16. Lensa a. ada/tidak b. kejernihan c. letak e. shadow test 17. Corpus vitreum a. Kejernihan b. Reflek fundus OD OS Ada Ada Jernih Jernih Sentral Sentral Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kesimpulan Pemeriksaan
OS
Permukaan kornea : tidak rata, sedikit keruh
Diagnosis Banding
OS Keratitis OS Keratokonjungtivitis
Ulkus Kornea
Diagnosis
OS Keratitis
Terapi Medikamentosa
R/ Ciprofluoxacin tab mg 500 No. X 2 dd tab1
Terapi
Non Medikamentosa
Tidak mengusap mata dengan tangan atau benda yang tidak terjamin kebersihannya.
Planning
1.Pemulasan fluorescein 2.Kultur untuk bakteri dan fungi. 3.Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10% terhadap kerokan kornea
Prognosis
OD
Ad Vitam
Ad Sanam Ad fungsionam Ad kosmetikum
OS
Baik
Baik Baik Baik
Baik
Baik Baik Baik
Keratitis
keratitis
Patogenesis
faktor infeksi, alergi, dan iritasi.
Kornea avaskuler badan kornea dan sel lain dalam stroma bekerja sebagai makrofag infiltrasi dan dilatasi pembuluh darah
KERATITIS
Klasifikasi
Menurut Kausanya
Bakteri
Virus
Jamur
Alergi
Idiopatik
Klasifikasi
Menurut Lapisannya
Superfisial
Profunda
Faktor Risiko
Perawatan lensa kontak yang buruk, pemakaian lensa kontak yang lama. Sakit atau faktor lain yang menurunkan daya tahan tubuh. Demam, herpes genital, dan infeksi virus lainnya. Lingkungan kotor dan padat, dan higiene buruk. Kurang gizi terutama dafisiensi vitamin A.
Pemeriksaan Penunjang
Pemulasan fluorescein Kerokan kornea yang kemudian dipulas dengan pulasan gram atau giemsa. Kultur untuk bakteri dan fungi. Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10% terhadap kerokan kornea Pemeriksaan sekret ditemukan eosinofilia Tes kulit terhadap alergen yg didudaga menunjukan hasil (+)
Terapi
Medikamentosa
Bakterial antibiotik sesuai dengan hasil pembiakan pengobatan dini dengan fluroquinolone ciprofloxacin 0.3% sikloplegik tiga kali per hari, kalau masih kurang dapat diberi atropin 1% 2 kali sehari. (mencegah sinekia posterior serta mengurangi nyeri akibat spasme siliar) Viral Pemberian antiviral Kompres dingin Jamur Disesuaikan dengan hasil kultur dan hasil empiris Natamycin E.D untuk jamur berfilamen Fluconazole E.D untuk jamur candida AmphotericinB E.D untuk kasus yang tidak bereaksi dengan obat Alergi Pemberian antihistamin oral Pemberian tetes mata yg mengandung antihistamin dan vasokonstriktor Imunoterapi alergen
Terapi
Non Medikamentosa
Bakterial, viral, dan jamur Menjaga kebersihan mata Mengunakan penutup mata Mencuci tangan setelah memegang atau mengolesi obat mata Tidak menggunakan tetes mata bersama-sama Alergi Menghindari alergen Mengunakan penutup mata Menghindari penggunaan kontak lens selama sakit Mencuci mata dengan cairan pencuci mata Menghindari kontak dengan sinar yang kuat terlalu lama (TV,Komputer)
Prognosis
Prognosis quo ad vitam pada pasien keratitis adalah bonam. Prognosis fungsionam tergantung pada stadium keratitis.