Anda di halaman 1dari 27

BAB I ISI

Kanker otak adalah sekumpulan massa sel-sel otak yang tumbuh abnormal, di luar kendali. Sebagian besar kanker otak dapat menyebar melalui jaringan otak, tetapi jarang menyebar ke area lain dari tubuh. Namun pada kasus tumor otak jinak, saat mereka tumbuh, mereka dapat menghancurkan dan menekan jaringan otak yang normal lainnya, yang dapat berakibat pada kelumpuhan ataupun fatal. Karena itu, dokter lebih suka menggunakan istilah "tumor otak" daripada "kanker otak." Yang menjadi concern utama pada pasien kanker otak maupun tumor otak ini adalah seberapa cepat mereka menyebar melalui bagian otak/ syaraf tulang belakang lainnya dan apakah mereka bisa diangkat dan tidak kambuh lagi. Kanker tak dan syaraf tulang belakang pada orang de!asa berbeda dengan pada anakanak. "ereka sering terbentuk di daerah yang berbeda, berkembang dari tipe sel yang berbeda, dan mungkin pendekatan pengobatannya juga berbeda.

1. SCHWANNOMA
1.1 Definisi Sch!annoma adalah neoplasma jinak dengan kapsul yang secara struktural identik dengan sinsisium sel Schwann. #ertumbuhan ini dapat berasal dari saraf perifer atau simpatis. $isebut juga Neuroma %kustik Sch!annoma dapat dilihat menggunakan mielografi, tetapi "&' adalah kriteria standar. Sch!annoma bersifat isointense pada image (), hyperintense pada image (*, dan enhanced dengan kontras gadolinium.

Sch!annoma merupakan tumor yang berasal dari bagian sel saraf. #ada dasarnya merupakan tumor jinak, tumor ini seringkali memiliki pertumbuhan yang lambat dan baru terdeteksi ketika ukurannya telah menimbulkan gejala seperti penurunan pendengaran, tinitus dan kehilangan keseimbangan. Nama lain nya adalah Neuroma %kustik. 'dentifikasi Sch!annoma utamanya adalah tumor jinak. #ada kasus-kasus yang sangat jarang terjadi, tumor ini bisa berbahaya. (umor tersebut bisa tumbuh ke mana saja sepanjang sistem syaraf. %rea yang biasa ditumbuhi tumor sch!annoma adalah bagian otak, trunk dan sel lain yang tidak berhubungan dengan syaraf. #engobatan tumor Sch!annoma akan dilakukan berdasarkan pada lokasi dan apakah tumor itu jinak atau ganas. (ipe neuroma yang sering diterapi dengan +amma Knife adalah neuroma akustik, dengan angka kejadian , untuk setiap )-- kasus tumor otak primer. (umor ini mengalami peningkatan jumlah kejadian seiring dengan peningkatan usia dan seringkali ditemukan pada !anita. .eberapa kelainan genetik seperti Neurofibromatosis tipe * dapat pula meningkatkan risiko neuroma akustik. (umor ini berasal dari sel sch!ann yang melapisi sel saraf pendengaran dan keseimbangan, karenanya kadang-kadang tumor ini disebut juga /Sch!annoma %kustik0, /Sch!annoma 1estibular0 atau /Neuroma 1estibular0. 1.2 Pengobatan Tumor Sc !annoma (umor sch!annoma merupakan tumor yang tumbuh secara lambat di bagian dalam jaringan urat syaraf. (idak seperti tumor syaraf yang tumbuh dari lapisan urat syaraf, sch!annoma membentuk dari sel-sel pada setiap serat urat syaraf. Pengobatan tumor jenis ini ber2ariasi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, gejala tumor yang disebabkan dan kondisi kesehatan pasien.3ika Sch!annoma berukuran cukup besar, pembedah bisa memilih metode +amma Knife atau pengobatan dengan radiasi yang difokuskan pada tumor. "etode ini bisa menjadi pengobatan tumor tunggal ataupun menjadi pendahulu sebelum pembedahan. (umor yang lebih kecil lebih mudah diangkat dan risikonya tidak

terlalu tinggi. #engobatan tumor dengan pembedahan Solusi bedah adalah pengobatan tumor Sch!annoma yang biasa diambil. Karena Sch!annoma mengenai syaraf, dibutuhkan ahli syaraf berpengalaman untuk terlibat dalam pembedahan. Saat berhadapan dengan Sch!annoma, serat syaraf turut terlibat, yang artinya akan menjadi masalah seumur hidup apabila serat itu terpotong atau rusak. Setelah pembedahan, pasien biasanya akan mengalami disfungsi syaraf seperti merasa kebas dan terasa ditusuk-tusuk. .edah +amma Knife untuk neuroma akustik telah dikenal dan sangat berguna dalam pengobatan neuroma unilateral ataupun bilateral. "ekskipun bedah +amma Knife terbatas pada neuroma dengan ukuran kurang dari 4 cm, metode ini dapat direncanakan untuk menyelamatkan fungsi pendengaran di sisi yang terkena. #asien diterapi dalam satu sesi dan dapat pulang setelah menginap satu malam untuk diobser2asi. +amma Knife tidak memerlukan pencukuran rambut sebelum prosedur dilakukan. #rosedur terapi terdiri dari 5 langkah 6 ). #ersiapan *. #roses pencitraan 6 7(, "&', $S% 8. #erencanaan terapi 4. (erapi 5. #asca terapi #enga!asan setelah pengobatan tumor #enga!asan ketat oleh dokter merupakan solusi terbaik setelah proses pengobatan tumor. 3ika tumor tidak menyebabkan gejala-gejala apapun, tidak ada tanda-tanda menjadi ganas dan si pasien dan dokternya merasa nyaman dengan hasil yang dirasakan, tumor tetaplah harus dia!asi secara berkala untuk memastikan tidak ada efek samping yang

membahayakan bagi si pasien. "eski demikian, penderita tumor Sch!annoma yang memiliki kondisi kesehatan yang memprihatinkan tidak disarankan untuk menempuh pengobatan tumor dengan pembedahan. $alam kasus ini, radiasi bisa dilakukan untuk menyingkirkan tumor dan menekan gejalagejala terkait penyakit ini. $an tentu saja harus selalu di ba!ah penga!asan dokter

2. M"NIN#IOMA
2.1 Definisi "eningioma adalah adalah salah satu jenis /tumor otak0 yang paling umum, dengan angka kejadian hampir ) untuk setiap 5 tumor primer otak. .iasanya tumor ini terjadi pada pasien usia paruh baya atau usia tua, dan lebih banyak pada !anita.(umor ini berasal dari meningens yang merupakan selaput penutup jaringan otak dan sumsum tulang belakang. $i antara sel-sel meningen itu belum dapat dipastikan sel mana yang membentuk tumor tetapi terdapat hubungan erat antara tumor ini dengan 2illi arachnoid. (umbuhn2a meningioma keban2akan di temnat ditemukan banyak 2illi arachnoid. $ari obser2asi yang dilakukan "allary 9):*-; dan didukung #enfield 9):*8; didapatkan suatu konsep bah!a sel yang membentuk tumor ini ialah fibroblast sehingga mereka menyebutnya arachnoid fibroblast atau meningeal <ibroblastoma. "eningioma berasal dari leptomening yang biasanya berkembang jinak. 7ushing, ):** menamakannya meningioma karena tumor ini yang berdekatan dengan meningen. "eningioma dapat terjadi di semua bagian otak dan sumsum tulang belakang, tetapi terutama di hemisfer otak. "eskipun tumor ini termasuk tumor yang lambat pertumbuhannya dan jinak, tumor ini dapat menimbulkan gejala klinis yang signifikan karena efek penekanan dan pergeseran jaringan otak di tempat tumor ini tumbuh, yang dapat menyebabkan kelumpuhan, masalah bicara maupun koordinasi motorik dan penyesuaian.

%hli patologi pada umumnya lcbih menyukai label histologi dari pada label anatomi untuk suatu tumor. Namun istilah meningioma yang diajukan 7ushing 9):**; ternyata dapat diterima dan didukung oleh .ailey dan .ucy 9):8);. -2ille .ailey 9):4-; mengemukakan bah!a sel-sel arachnoid berasal dari neural crest, sel-sel arachnoid disebut Cap cells; pendapat ini didukung =arstadius 9):5-;, bermula dari unsur ectoderm. >uich tetap menggolongkan meningioma ke dalam tumor mesodermal. 2.2 Isi$ensi "eningioma dapat dijumpai pada semua umur, namun paling banyak dijumpai pada usia pertengahan. "eningioma intrakranial merupakan )5-*-? dari semua tumor primer di regio ini. "eningioma juga bisa timbul di sepanjang kanalis spinalis, dan frekuensinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tumor lain yang tumbuh di regio ini. $i intracranial, meningioma banyak ditemukan pada !anita dibanding pria 9* 6 );, sedangkan pada kanalis spinalis lebih tinggi lagi 94 6 );. "eningioma pada bayi lebih banyak pada pria."eningioma intrakranial merupakan tumor kedua yang tersering disamping +lioma, merupakan )8@*-? dari tumor susunan saraf pusat. "eningioma dapat terjadi pada semua usia namun jarang didapatkan pada bayi dan anak-anak. %ngka tertinggi penderita meningioma adalah pada usia 5--A- tahun. "eskipun demikian dilaporkan juga dua kasus meningioma kongenital pada bayi. K S dan "BCCD& menyatakan mulai usia )* tahun insidens meningioma meningkat secara progressif. "eningioma ini lebih banyak didapatkan pada !anita dari pada laki-laki. #erbandingan antara !anita dan laki-laki adalah 8 6 *, sedangkan 3%7 .S N dkk mendapatkan perbandingan !anita dan laki-laki adalah E 6 4. 2.% "tio&ogi <aktor-faktor terpenting sebagai penyebab meningioma adalah trauma, kehamilan, dan 2irus. #ada penyelidikan dilaporkan )/8 dari meningioma mengalami trauma. #ada

beberapa kasus ada hubungan langsung antara tempat terjadinya trauma dengan tempat timbulnya tumor. Sehingga disimpulkan bah!a penyebab timbulnya meningioma adalah trauma. .eberapa penyelidikan berpendapat hanya sedikit bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara meningioma dengan trauma.$ilaporkan juga bah!a meningioma ini sering timbul pada akhir kehamilan, mungkin hal ini dapat dijelaskan atas dasar adanya hidrasi otak yang meningkat pada saat itu. (eori lain menyatakan bah!a 2irus dapat juga sebagai penyebabnya. #ada penyelidikan dengan light microscope ditemukan virus like inclusion bodies dalam nuclei dari meningioma. (etapi penyelidikan ini kemudian dibantah bah!a pemeriksaan electron misroscope inclusion bodies ini adalah proyeksi cytoplasma yang berada dalam membran inti. 2.' Prognosis #ada umnmnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan tumor yang sempurna akan memberikan peyembuhan yang permanen. #ada orang de!asa snr2i2alnya relatif lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak, dilaporkan sur2i2al rate lima tahun adalah E5?. #ada anak-anak lebih agresif, perubahan menjadi keganasan lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar. #ada penyelidikan pengarang-pengarang barat lebih dari )-? meningioma akan mengalami keganasan dan kekambuhannya tinggi. Sejak ), tahun meningioma dipandang sebagai tumor jinak, dan bila letaknya mndah dapat diangkat seluruhnya. $egenerasi keganasan tampak bila ada6

in2asi dan kerusakan tulang tumor tidak berkapsul pada saat operasi in2asi pada jaringan otak.

%ngka kematian 9mortalitas; meningioma sebelum operasi jarang dilaporkan, dengan kemajuan tehnik dan pengalaman operasi para ahli bedah maka angka kematian post operasi makin kecil. $iperkirakan angka kematian post operasi selama lima tahun 9):4*@ ):4A; adalah E,:? dan 9):5E@):AA; adalah,,5?. Sebab-sebab kematian menurut laporanlaporan yang terdahulu yaitn perdarahan dan oedema otak 2.( Patogenesis #atofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas. Kaskade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema peritumoral. ari lokalisasinya Sebagian besar meningioma terletak di daerah supratentorial. 'nsidens ini meningkat terutama ada daerah yang mengandung granulatio #acchioni. Cokalisasi terbanyak pada daerah parasagital dan yang paling sedikit pada fossa posterior. Dtiologi tumor ini diduga berhubungan dengan genetik, terapi radiasi, hormon seF, infeksi 2irus dan ri!ayat cedera kepala. Sekitar 4--,-? tumor ini mengalami kehilangan material genetik dari lengan panjang kromosom **, pada lokus gen neurofibromatosis * 9N<*;. N<* merupakan gen supresor tumor pada **G)*, ditemukan tidak aktif pada 4-? meningioma sporadik. #asien dengan N<* dan beberapa non-N<* sindrom familial yang lain dapat berkembang menjadi meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia muda. $isamping itu, deplesi gen yang lain juga berhubungan dengan pertumbuhan meningioma. (erapi radiasi juga dianggap turut berperan dalam genesis meningioma. .agaimana peranan radiasi dalam menimbulkan meningioma masih belum jelas. #asien yang mendapatkan terapi radiasi dosis rendah untuk tinea kapitis dapat berkembang menjadi meningioma multipel di tempat yang terkena radiasi pada dekade berikutnya. &adiasi kranial dosis tinggi dapat menginduksi terjadinya meningioma setelah periode laten yang pendek.

"eningioma juga berhubungan dengan hormon seks dan seperti halnya faktor etiologi lainnya mekanisme hormon seF hingga memicu meningioma hingga saat ini masih menjadi perdebatan. #ada sekitar */8 kasus meningioma ditemukan reseptor progesterone. (idak hanya progesteron, reseptor hormon lain juga ditemukan pada tumor ini termasuk estrogen, androgen, dopamine, dan reseptor untuk platelet derived growth factor. .eberapa reseptor hormon seF diekspressikan oleh meningioma. $engan teknik imunohistokimia yang spesifik dan teknik biologi molekuler diketahui bah!a estrogen diekspresikan dalam konsentrasi yang rendah. &eseptor progesteron dapat ditemukan dalam sitosol dari meningioma. &eseptor somatostatin juga ditemukan konsisten pada meningioma. #ada meningioma multiple, reseptor progesteron lebih tinggi dibandingkan pada meningioma soliter. &eseptor progesteron yang ditemukan pada meningioma sama dengan yang ditemukan pada karsinoma mammae. 3acobs dkk 9)-; melaporkan meningioma secara bermakna tidak berhubungan dengan karsinoma mammae, tapi beberapa penelitian lainnya melaporkan hubungan karsinoma mammae dengan meningioma. "eningioma merupakan tumor otak yang pertumbuhannya lambat dan tidak mengin2asi otak maupun medulla spinalis. Stimulus hormon merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan meningioma. #ertumbuhan meningioma dapat menjadi cepat selama periode peningkatan hormon, fase luteal pada siklus menstruasi dan kehamilan. (rauma dan 2irus sebagai kemungkinan penyebab meningioma telah diteliti, tapi belum didapatkan bukti nyata hubungan trauma dan 2irus sebagai penyebab meningioma. #hilips et al melaporkan adanya sedikit peningkatan kasus meningioma setelah trauma kepala pada populasi western Washington state. 2.) Diagnosis Ban$ing $iagnosa banding tergantung dari bentuk gejala sebenarnya dan usia penderita. (elah dibuat sejumlah diagnosa banding pada beberapa penyelidikan.Kira-kira separo dari kasus-

kasus dengan insuffisiensia serebral sepintas lalu dan berulang-ulang pada penderita yang tua menyerupai infark otak atau insuffiensia serebro 2askuler. Seringkali juga menyerupai chronic subdural hematoma, perdarahan subarachnoid dan meningitis serosa. 2.* +&asifi,asi +ambaran mikroskopik meningioma amat ber2ariasi, macam-macam klasifikasi diusulkan, namun r2ille .ailey 9):4-; menganggap klasifikasi meningioma tidak diperlukan. #andangan ini didasarkan secara biologis karma 2ariasi-2ariasi histologis tersebut tidak banyak kaitannya dengan perangai biologi kelompok tumor ini. Klasifikasi menurut Kernohan dan Sayre, yaitu "eningioma meningotheliomatosa 9syncytial, endothclimatous;, "eningioma fibroblastic dan "eningioma angioblastik. Yang terakhir ada yang menggolongkan sebagai haemangioperisitoma. (ipe transisional atau tipe campuran digolongkan ke dalam kelompok meningioma meningotheliomatosa. Meningioma meningotheliomatosa (erdiri atas sel-sel uniform, berinti bulat atau o2al, mengandung satu atau dua nukleoli yang nyata, sedangkan membran sel tidak jelas, sebagian dari kelompok-kelompok sel tersebut tersusun dalam lobulus-lobulus membentuk massa yang solid. 3aringan ikat pada batas-batas lobulus. Whorls dan psammoma bodies juga merupakan gambaran khas tumor ini. Meningioma ftbroblastik (erdiri alas sel-sel pipih yang membentuk berkas-berkas yang sating beranyaman, kadang-kadang dengan bagian-bagian menyerupai struktur palisade. Sel-sel tersebut mirip dengan fibroblast, namun inti sel identik dengan inti sel meningioma meningiomatosa. %danya serabut retikulin yang berlebihan dan serabut kolagen yang menjadi pemisah antara sel pada meningioma tipe ini, merupakan tanda yang khas. Meningioma angioblastik

(erdiri alas sel-sel tersusun padat, batas-batas sitoplasma tidak jelas, inti sel tersusun rapat. Sel-sel tersebut umumnya menempel pada dinding kapiler, namun kapiler-kapiler tersebut sebagian mengalami dilatasi, sebagian lagi kompresi, sehingga sukar untuk diidentifikasi. .ailey dkk. 9):*,; beranggapan bah!a sel-sel tumor ini berasal dari elemen dinding pembuluh darah. .eberapa penulis melaporkan bah!a meningioma angioblastik lebih sering kambuh.8 2.- #ambaran Histo.ato&ogis "eningioma intrakranial banyak ditemukan di regio parasagital, selanjutnya di daerah permukaan kon2eks lateral dan falF cerebri. $i kanalis spinalis meningioma lcbih sering menempati regio torakal. #ertumbuhan tumor ini mengakibatkan tekanan hebat pada jaringan sekitamya, namun jarang menyebuk ke jaringan otak. Kadang-kadang ditemukan fokus-fokus kalsifikasi kecil-kecil yang berasal dari psammoma bodies, bahkan dapat ditemukan pembentukan jaringan tulang baru. Secara histologis, meningioma biasanya berbentuk globuler dan meliputi dura secara luas. #ada permukaan potongan, tampak pucat translusen atau merah kecoklatan homogen serta dapat seperti berpasir. $ikatakan atipikal jika ditemukan proses mitosis pada 4 sel per lapangan pandang elektron atau terdapat peningkatan selularitas, rasio small cell dan nukleus sitoplasma yang tinggi, uninterupted patternless dan sheet-like growth. Sedangkan pada anaplastik akan ditemukan peningkatan jumlah mitosis sel, nuklear pleomorphism, abnormalitas pola pertumbuhan meningioma dan infiltrasi serebral. 'munohistokimia dapat membantu diagnosis meningioma. #ada pasien dengan meningioma, ,-? menunjukkan adanya epithelial membrane antigen 9D"%; yang positif. Stain negatif untuk anti-Ceu E antibodi 9positif pada Sch!annomas; dan glial fibrillary acidid protein 9+<%#;.* 2./ Manifestasi +&ini,

)-

"eningioma tumbuhnya perlahan-lahan dan tanpa memberikan gejala-gejala dalam !aktu yang lama, bahkan sampai bertahun-tahun. 'ni khas untuk meningioma tetapi tidak pathognomonis. $iperkirakan meningioma intrakranial yang merupakan ),44? dari seluruh otopsi sebagian besar tidak menunjukkan gejala-gejala dan didapatkan secara kebetulan. $ari permulaan sampai timbulnya gejala-gejala rata-rata H *A bulan, dilaporkan juga gejalagejala yang lama timbulnya yaitu antara *- I 8- tahun. Jalaupun demikian gejala-gejala yang cepat tidak menyingkir kan adanya meningoma. +ejala-gejala umum, seperti juga pada tumor intracranial yang lain misalnya sakit kepala, muntah-muntah, perubahan mental atau gejala-gejala fokal seperti kejang-kejang, kelumpuhan, atau hemiplegia. +ejala umum ini sering sudah ada sejak lama bahkan ada yang bertahun-tahun sebelum penderita mendapat pera!atan dan sebelum diagnosa ditegakkan. +ejala-gejala yang paling sering didapatkan adalah sakit kepala. +ejala klinis lain yang paling sering adalah berturut-turut sebagai berikut 6

kejang-kejang 9H4,?; gangguan 2isus 9H *:?; gangguan mental 9H )8?; gangguan fokal 9H )-?;

(etapi timbulnya tanda-tanda dan gejala-gejala ini tergantung pada letak tumor dan tingginya tekanan intrakranial. (anda-tanda fokal sangat tergantung dari letak tumor, gejala-gejala bermacam-macam sesuai dengan fungsi jaringan otak yang ditekan atau dirusak, dapat perlahan-lahan atau cepat. "enurut CD%1DN gangguan fungsi otak ini penting untuk diagnosa dini. +ejala-gejala ini timbul akibat hemodynamic steal dalam satu hemisfer otak, antara hemisfer atau dari otak kedalam tumor. 2./ Prose$ur Diagnosti,

))

$iagnosa meningioma dapat ditentukan atas beberapa pemeriksaan sebagai berikut 6


Dlektroensefalografi 9D.D.+.;. K ray foto tengkorak. %ngiografi #neumoensefalografi atau 1entrikulografi. .rain Scan. 7omputeriLed (omography Scan 97( scan;. =istopatologik. (issue 7ulture)

"&e,troensefa&ografi 0""#1 6 (umor otak memberi DD+ abnormal pada E5@,5? dari kasus dan )5 I *5? dari penderita dengan tumor otak mempunyai DD+ yang normal. (umor otak sendiri tidak memberi akti2itas listrik abnormal. =anya neuron-neuron yang membuat ini pada daerah dekat tumor menjadi abnormal sedemikian rupa sehingga hypersynchronisasi dari pelepasan-pelepasan listrik dari beribu-ribu atau berjuta-juta sel saraf membentuk gelombang lambat atau gelombang runcing pada DD+. "ungkin tumor ini memberi kelainan metabolik dari neuron-neuron didekatnya, mungkin dengan tekanan langsung, oedema atau mengacau 9merusak; inner2asi daerahnya. "eningoma menunjukkan sedikit abnormalitas pada D.D.+. #ada kasus-kasus didapatkan 58? dengan focus abnormal. #ada meningioma intra2entriculer enam dari delapan kasus menunjukkan DD+ yang abnormal. 2oto Teng,ora, 6 .eberapa sarjana menyatakan bah!a perubahan-perubahan dari K foto tengkorak pada meningioma **,5? adalah normal, E5,5? abnormal. Kelainan radiologis tersebut adalah6

=yperostosis 6 *5? @ 44,)? #embesaran dari canalis yang dilalui oleh arteri meningiamedia 9foramen Spinosum; 6 *5?

)*

#erkapuran dari tumor 6 8? I *-? Kerusakan dari tulang 6 ),5? @ !, " #embuatan specule 6 4,8? adalah pembuatan tulang-tulang baru sebagai tiang yang ramping tegak lurus pada permukaan tulang yang normal. #enebalan tulang yang difus

=yperostosis dan kalsifikasi tumor terutama #sammomatous merupakan tanda yang paling penting untuk diagnosa meningioma disamping peningkatan 1ascularisasi dan kerusakan tulang. Angiografi 6 Kelainan pembuluh darah yang paling khas pada meningioma adalah adanya pembuluh darah yang memberi darah pada neoplasma oleh cabang-cabang arteri sistim karotis eksterna. .ila mendapatkan arteri karotis ekstema yang memberi darah ke tumor yang letaknya intrakranial maka ini mungkin sekali neningioma. "eningioma menunjukkan ciri-ciri paling khas sebagai berikut66 9i; "endapat darah dari sistim karotis eksterna. 9ii; =omogenous akan tetapi sharphy sircumscribed cloud, ya itu adanya tumor cloud yang homogen dari cairan kontras pada seluruh tumor. .atas 2askuler intrinsik dari meningioma sering jelas sekali dan konfigurasinya berbentuk bulat-bulatan 9lobulated;. $an 9iii;. (etap adanya cairan kontras dalam tumor. Pneumoensefa&ografi atau 3entri,u&ografi 6 #neumografi dapat menunjukkan paling jelas tumor intra2entrikuler dan tumor yang letaknya dalam, dekat pada 2entrikel atau mengadakan in2asi pada struktur di garis tengah 9in2ading midline structures;. Brain Scan 6 .rainscan biasanya kurang cermat untuk diagnosa dari tumor yang tumbuh lambat dan berasal dari glia. "ungkin tak lebih dari separo menunjukkan .rainscan yang positip. Keterbatasan atau kejelekan dari radionucleide brainscan ini ialah tak dapat memberi petunjuk yang dapat dipercaya mengenai jenis atau macam nature dari lesi. 'a hanya menunjukkan suatu daerah dengan uptake yang abnormal dalam kepala, yang dapat sebagai neoplasma, 2askuler, radang atau trauma. 'a tak memberi informasi mengenai

)8

status dari otak dan derajad dari deformitas atau adanya edema otak, dilatasi 2entrikel atau tekanan intrakranial yang tinggi. $alam hal ini, 7.(. scan dari otak lebih superior dibandingkan dengan isotop brainscan. Com.uteri4e$ Tomogra. 5 scan 0CT scan1 6 "eningioma biasanya lebih padat dibandingkan dengan otak oleh karena adanya 7alcium dalam tumor. Nilai absorpsi mungkin antara *- @ 8-- Bm, dan lesi-lesi itu dengan densitas sedang, bertambah jelas dengan penyuntikan, kontras !alau dengan jumlah yang sedikit 9*- @ 4- cc;. .ila meningioma dengan densitas sangat mendekati otak,maka kita dapat salah menerka edema sebagai tumor dan dapat mendiagnosis salah sebagai glioma. Sesuai dengan laporan .D7KD& dkk 9); bila meningioma mengandung banyak calcium, ia sangat padat dan diagnosisnya jelas. 7(. Scan dapat menunjukkan 2entrikel dan ruangan subarachnoid, juga massa tumor, sering dapat memberi informasi tentang lokalisasi secara terperinci. #istopatologik. =istopatologi dari meningioma menunjukkan gambaran yang beraneka ragam. .eberapa sarjana membagi menjadi gambaran yang sederhana didasarkan jenis yang paling sering didapatkan. Pembia,an 6aringan 0Tissue Cu&ture1 6 Sejak tahun ):*, pembiakan jaringan meningioma telah dilakukan, tetapi tidak didapatkan bentuk-bentuk pertumbuhan, sampai 7 S(D& dkk pada th ):55 mendapatkan pertumbuhan meningioma !horls yang khusus. .entuk !horls tidak selalu didapatkan pada semua pembiakan jaringan meningioma, tetapi !horls ini merupakan tanda khas adanya meningioma dan tidak pernah didapatkan pada tumor-tumor yang lain baik intra maupun ekstraserebral. "enurut B.'.7.7. 9Bnio 'nternationalis 7ontra 7ancrum; gambaran histopatologi sebagai berikut6

Dpitheloid "eningotheliomatous Dndotheliomatous

)4

<ibroblastic / <ibromatous #sammomatous

%. AST7OSITOMA
%.1 Definisi %strositoma adalah neoplasma yang berasal dari salah satu sel-sel penyokong di otak yaitu sel-sel astrosit.%strositoma merupakan tumor susunan saraf pusat yang paling sering dijumpai. #ada orang de!asa tumbuh di hcmisfer serebri. #ada anak-anak dan de!asa muda di serebelum, dan pada umumnya kistik. %.2 Insi$ensi %strositoma terjadi pada semua usia, tersering antara 4--A- tahun. #erbandingan kejadian astrositoma antara pria dan !anita adalah * 6 ). (umor otak ini merupakan tipe tumor otak yang paling banyak ditemukan pada anak-anak maupun pada orang-orang yang berumur antara *- sampai 4- tahun. Jalaupun berkembang lambat, namun bukan merupakan tumor jinak karena kualitas dan lokasinya yang bersifat in2asif didalam ruang tulang cal2arium. %strositoma anaplastik dapat ditemukan pada pasien berumur antara 8- sampai 5- tahun dengan jumlah yang meningkat dan glioblastoma multiforme, bentuk astrositoma yang paling ganas, diderita oleh pasien yang kebanyakan berumur 5- tahun keatas namun dapat menyerang segala umur. %.% "tio&ogi #enyebab %strositoma hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, !alaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. %dapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu 6

)5

1.Here$iter 6 &i!ayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggotaanggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-buakti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma. 2.Sisa8sisa Se& "mbriona& 0Embryonic Cell Rest1 6 .angunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. (etapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya. #erkembangan abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial dan kordoma. %.7a$iasi 6 3aringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma. #ernah dilaporkan bah!a meningioma terjadi setelah timbulnya suatu radiasi. '.Substansi8substansi +arsinogeni, 6 #enyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bah!a ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. 'ni berdasarkan percobaan yang dilakukan pada he!an. %.' +&asifi,asi %strositoma, secara umum dan yang paling banyak dipakai, menurut World #ealth $rgani%ation dibagi didalam beberapa tipe dan grade6 1. Astrositoma Pi&ositi, 0#ra$e I1

)A

(umbuh lambat dan jarang menyebar ke jaringan disekitarnya. (umor ini biasa terjadi pada anak-anak dan de!asa muda. "ereka dapat disembuhkan secara tuntas dan memuaskan. Namun demikian, apabila mereka menyerang pada tempat yang sukar dijangkau, masih dapat mengancam hidup. 2. Astrositoma Difusa 0#ra$e II1 (umbuh lambat, namun menyebar ke jaringan sekitarnya. .eberapa dapat berlanjut ke tahap berikutnya. Kebanyakan terjadi pada de!asa muda. %. Astrositoma Ana.&asti, 0#ra$e III1 Sering disebut sebagai astrositoma maligna. (umbuh dengan cepat dan menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel-sel tumornya terlihat berbeda dibanding dengan sel-sel yang normal. &ata-rata pasien yang menderita tumor jenis ini berumur 4) tahun. '. #&iobastoma mu&tiforme 0#ra$e I31 (umbuh dan menyebar secara agresif. Sel-selnya sangat berbeda dari yang normal. "enyerang pada orang de!asa berumur antara 45 sampai E- tahun. (umor ini merupakan salah satu tumor otak primer dengan prognosis yang sangat buruk.. +rade ' dan '' juga dikenal sebagai %strositoma berdifrensiasi baik 9Jell differentiated astrocytomas;. %.( Manifestasi +&inis +ejala-gejala yang umumnya terjadi pada tumor astrositoma ialah hasil daripada peningkatan tekanan intracranium. +ejala-gejala tersebut antara lain sakit kepala, muntah, dan perubahan status mental. +ejala lainnya, seperti mengantuk, letargi, penurunan konsentrasi, perubahan kepribadian, kelainan konduksi dan kemampuan mental yang

)E

melemah terlihat pada a!al-a!al timbulnya gejala. .iasanya terdapat pada satu dari empat penderita tumor otak maligna. +ejala-gejala daripada tumor astrositoma juga memiliki 2ariasi yang tergantung pada bagian mana dari otak yang terkena. (erkadang tipe dari kejang-kejangnya dapat membantu untuk menentukkan lokasi mana tumor tersebut berada. %.). Prose$ur Diagnosti,. a. Computed Tomography (CT)- scan . &strositoma 'radasi (endah ) $apat memperlihatkan gambaran hipodens dengan bentuk yang ireguler dan tepinya bergerigi. %strositoma yang lain ber bentuk bulat atau o2al dengan tepi yang tegas yang dapat disertai dengan kista. %danya tumor kistik akan lebih nyata bila ditemukan fluid level di dalam lesi atau adanya kebocoran kontras media ke dalam tumornya. Kalsifikasi tampak pada ,)? dan efek masa tampak pada 5-?. *nhancement terlihat pada 5-?, biasanya merata dan tidak tajam. +. &strositoma &naplastik ) 7( polos, tampak sebagai gambaran hipodens atau densitas campuran yang heterogen. *nhancement media kontras tampak pada E,?, dapat berupa gambaran lesi yang homogen, noduler atau pola cincin yang kompleks. ,. 'lioblastoma Multiforme) +ambaran 7( ber2ariasi, hal ini merefleksikan gambaran patologinya yang heterogen. #ola yang khas, lesi berdensitas campuran yang heterogen atau hipodens, yang pada pemeriksaan paseakontras menunjukkan bentuk yang ireguler dengan pola enhancement cincin yang ketebalannya ber2ariasi, dan biasanya ada efek masa. %danya penebalan dan pelebaran dari septum pelusidum yang tampak path enhanced sean sangat spesifik untuk neoplasma intraaksial. =al ini tampak pada glioma dan metastasis tetapi tidak tampak pada meningioma atau adenoma hipofisis

),

b. Magnetic 7esonance Imaging 0M7I1 "&' Scan dengan penampakan tumor pada potongan aFial dan sagital ialah metode pilihan pada kasus-kasus curiga astrositoma. "&' memberikan garis batas tumor lebih akurat dibandingkan dengan 7( Scan, dan "&' Scan yang teratur dapat dilakukan sebagai follo! up pasca penatalaksanaan. $engan 7( Scan, %strositoma biasanya terlihat sebagai daerah dengan peningkatan densitas dan menunjukkan peningkatan setelah penginfusan dari bahan kontras. #ergeseran struktur-struktur garis tengah dan penipisan daripada dinding 2entrikel lateralis di sisi tumor dapat terlihat. %.*.Diagnosis Diferensia& (anda khas glioma berupa lesi yang bentuknya ireguler, berdensitas heterogen dengan enhancement cincin yang tebalnya ber2ariasi biasanya dapat dibedakan dari suatu meningioma yang bentuknya lebih reguler dan densitasnya lebih homogen 9pada pemeriksaan dengan media kontras;. .ila lesinya tunggal, tidak selalu dapat dibedakan antara glioma dari metastasis, limfoma atau sarkoma.#ada beberapa kasus, pola 7( dari infark serebri dapat menyerupai suatu glioma. .ila di ferensiasinya tidak dapat dibuat pada 7( polos, ulangan 7( dapat dilakukan E- )- hari kemudian. =al-hal penting dalam diagnosis diferensial suatu infark adalah 6 bentuknya reguler dibatasi 2askuler, efek masa kurang dibanding dengan glioma. #ada umumnya menyebabkan gyral enhancement dan jarang menunjukkan enhancement noduler atau cincin tipis di bagian perifernya. %.-. Penata&a,sanaan. (umor pilositik hemisfer harus dieksisi sebisa mungkin, karena hampir seratus persen pasien dapat bertahan hidup sepuluh tahun setelah dioperasi. +aris tengah astrositoma harus dieksisi sebisa mungkin, tetapi tumor-tumor yang anaplasia cenderung untuk menyebar

):

didalam neuraFis, dan direkomendasikan penatalaksanaan lanjutan berupa radiasi lokal sampai radiasi craniospinal ditambah dengan kemoterapi. Semua model utama pengobatan kanker,yaitu operasi, radiasi, dan kemoterapi, dipakai untuk menatalaksana astrositoma maligna. #endekatan ini identik baik untuk astrositoma anaplastik maupun glioblastoma, namun memiliki prognosis yang berbeda. $engan penatalaksanaan yang identik, median lamanya bertahan untuk pasien dengan astrositoma anaplastik ialah 8 tahun, dengan beberapa pasien yang masih bisa bertahan sampai satu dekade atau lebih. Namun demikian, angka bertahan hidup secara keseluruhan untuk pasien glioblastoma ialah hanya sekitar ) tahun, dan jarang sekali yang dapat bertahan sampai 8 tahun. (erdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angka bertahan hidup pasien. $e!asa muda secara signifikan dapat bertahan hidup lebih lama daripada pasien yang tua, !alaupun memakai metode terapi yang identik $apat dikatakan, pasien berumur A5 tahun memiliki prognosis yang buruk. Keadaan umum juga menunjukkan suatu pengaruh yang kuat. #asien dengan keadaan umum baik dapat bertahan hidup lebih lama daripada yang kurang baik. #asien dengan ri!ayat gejala-gejala yang banyak, seperti kejang-kejang, dapat bertahan hidup lebih lama daripada yang gejalanya minimal. perasi, radioterapi, kemoterapi dapat membantu mengontrol penyakit dalam satu !aktu, tapi tumor timbul kembali pada kebanyakan pasien, terutama pada tempat yang sebelumnya. #enatalaksanaan yang dilakukan pada astrositoma maligna6 M Operasi ) &eseksi agresif dengan pengangkatan seluruh massa yang mengganggu ialah tujuan utama dari operasi. #ada kebanyakan pasien, eksisi total secara umum meningkatkan fungsi neurologis, mengurangi oedema didaerah sekitar dan memperpanjang ketahanan hidup. Jalau ketika tumor melibatkan area yang penting di otak, e2aluasi pre-operasi dengan fungsional "&' 9f"&'; dan pemetaan intraoperatif terkadang dapat memudahkan ahli bedah saraf yang terampil untuk

*-

mengeksisi lesi-lesi ini secara keseluruhan. Dksisi total juga memudahkan ahli #atologi %natomi untuk menegakkan diagnosis yang akurat. .atas reseksi harus diukur dengan post-operatif "&', dilakukan E* jam post-operatif, karena pengangkatan tumor intra-operatif terkadang tidak akurat. (umor yang bersifat multifokal, bilateral, atau yang melibatkan struktur yang peka seperti thalamus, tidak boleh diangkat pada operasi. #ada pasien-pasien tersebut dilakukan biopsy stereotaktis pada jaringan tumor. M Radioterapi: "erupakan penatalaksanaan non operatif yang paling penting untuk glioma grade tinggi. 9 Kemoterapi: $ari penelitian yang dilakukan para ahli, *-? dari pasien yang memakai kemoterapi nitrosourea terlihat memiliki angka ketahanan hidup yang lebih panjang. Namun banyak dokter sekarang ini memakai temoLolomide. (emoLolomide ialah obat yang bersifat alkylating agent, diberikan per oral. Secara empiris sangat baik pengaruhnya untuk pera!atan pasien yang menderita glioma ganas yang kambuh kembali dan telah menjadi standard pengobatan untuk kasus-kasus seperti itu. %./. Prognosis #asien dengan %strositoma grade rendah dapat bertahan hidup sampai lima tahun. &entang kemampuan untuk bertahan hidup ber2ariasi, dimana beberapa pasien hanya dapat bertahan selama satu tahun, tetapi ada yang sanggup untuk bertahan hidup hingga sepuluh tahun ke depan. Sebagian besar pasien meninggal karena tumor yang telah berkembang ke grade yang lebih tinggi. #asien yang menderita glioblastoma multiform sebagian besar hanya dapat bertahan sampai satu tahun, sedangkan pada anaplastic astrocytoma rata-rata dapat bertahan hidup sampai tiga tahun. (umor sering kali muncul kembali lokal dan secepatnya harus diterapi kembali. Namun, sebagian pasien dapat hidup sampai sepuluh tahun tanpa adanya tumor rekuren.

*)

'. #:IOB:ASTOMA M;:TI2O7MIS '.' Definisi +lioblastoma multiforme 9+."; adalah glioma yang sangat agresif dan paling banyak ditemukan pada manusia, secara klinis termasuk sebagai tumor grade 4. Salah satu sebab mengapa glioma tidak dapat disembuhkan dengan cara pembedahan ialah secara topografik tumor ini terdapat secara difus. .ahkan dengan beberapa kali tindakan bedah untuk penyakit yang kambuh 9recurrence;, pasien meninggal karena tumor telah menjalar ke berbagai bagian 2ital pada otak. Sel glioma tersebut dapat bermigrasi ke parenkim normal, ke subpial, di sekitar neuron dan pembuluh darah 9perineuron dan peri2askular; dan ke daerah substansia alba. Sehubungan dengan keadaan tersebut para peneliti memusatkan perhatian pada proses yang dapat menghambat pertumbuhan sel, baik dengan meningkatkan proses apoptosis 9programmed cell death; atau mencegah pembetukan pembuluh darah baru 9angiogenesis;. #roses apoptosis serta berbagai faktor yang mempengaruhinya pada tumor sistem saraf termasuk glioma, telah diungkapkan oleh sejumlah peneliti. .erbagai temuan hasil penelitian tersebut menunjukkan bah!a pengendalian proses apoptosis pada sel kanker sistem saraf tidak semudah seperti yang dipikirkan semula. .eberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses kematian sel terprogram 9apoptosis; telah disajikan dalam tulisan sebelumnya sehingga uraian berikut ini lebih mengungkap-kan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi angiogenesis pada glioma. '.2 A.o.tosis Pa$a #&ioma Kematian sel terprogram 9apoptosis; ditentukan oleh seperangkat proteases yang semula tidak aktif, yaitu caspase, yang dapat merombak berbagai substrat intrasel. (elah diketahui

**

* jalur utama untuk menggiatkan caspase, yaitu melalui jalur "reseptor kematian" 9death receptor; yang terdapat di membran sel serta melalui jalur kerusakan mitokondria. -umor necrosis factor-related apoptosis-inducing ligand 9(&%'C; terbukti dapat memicu proses apoptosis. =ao dkk membuktikan bah!a (&%'C dapat membangkit-kan proses apoptosis pada lebih dari 5-? sel glioma. #roses tersebut terjadi melalui jalur $& 9decoy receptor;. 3alur terbangkitnya apoptosis ini dapat membuka peluang untuk menerapkan salah satu pendekatan dalam pengobatan glioma . Seperti halnya pada berbagai jenis tumor yang lain, pertumbuhan glioma melalui 8 fase yaitu fase inisiasi, fase promotif dan fase progesif. #roses karsinogenesis perlu dikendalikan melalui proses fisiologik maupun farmakologik pada tahap pre-neoplastik sehingga pada fase promotif dapat ditahan dan dicegah proses pengembangan lebih lanjut. Bntuk pengendalian ini dapat dilakukan melalui langkah pencegahan yang termasuk penghindaran dari berbagai agent yang dikenal dapat menimbulkan kanker, meningkatkan daya tahan terhadap kanker, mengubah pola hidup dan penggunaan bahan pre2ensi-kemo 9chemoprevention; Chemoprevention adalah bahan yang dapat memperlambat atau menghentikan proses karsinogenesis sehingga menurunkan risiko proses in2asi kanker. $engan mempelajari berbagai jalur terbangkitnya apoptosis, diharapkan dapat digunakan chemoprevention untuk meningkatkan proses apoptosis. "elihat pada pengobatan glioma yang tidak berhasil dengan baik, lebih lebih pada keadaan telah bermetastasis, telah dilakukan penelitian dengan Fenograft glioma manusia pada tikus serta inokulasi neural stem cell 9.SC;-sekresi (&%'C 9tumor necrosis factor-related apoptosis-inducing ligand;. =asil penelitian membuktikan bah!a N7S-(&%'C dapat menginduksi proses apoptosis sel glioma. .ahkan pemberian NS7-(&%'C kontralateral, dapat bermigrasi ke bagian otak yang terkena glioma dan sangat berpotensi untuk membangkitkan proses apoptosis. (emuan ini memberikan harapan untuk menggunakan NS7-(&%'C sebagai calon bahan untuk mengobati glioma serta metastasisnya.

*8

2.% Angiogenesis #&ioma $an 2a,tor 5ang Mem.engaru in5a Sel dapat hidup dan berkembang bergantung kepada pasokan oksigen dan nutrien yang serasi. ksigen dapat berdifusi dari kapiler ke sel dengan jarak tertentu yang bila jarak tersebut lebih besar dapat berakibat kematian sel. #ertumbuhan jaringan tumor yang melebihi jarak tersebut masih dapat berlangsung karena timbul pembuluh darah baru 9neovasculari%ation; melalui proses angiogenesis. #roses pembentukan pembuluh darah baru di dalam tubuh yang berasal dari pembuluh darah yang lama disebut angiogenesis. $alam proses tersebut terdapat degradasi matriks ektrasel serta pencabangan baru 9sprouting; dan migrasi sel endotel dari kapiler yang telah ada. %gar tumor dapat berkembang dan bermetastasis diperlukan pembentukan pembuluh darah melalui angiogenesis. Bntuk proses angiogenesis tersebut antara lain diperlukan 2ascular endothelial gro!th factor 91D+<; yang merupakan peptida angiogenik yang sangat berpotensi dalam mengendali pengembangan hematopoietic stem cell dan pengubahan matriks ekstrase. 'n 2itro 1D+< merangsang degradasi matriks ekstrasel dan proliferasi, migrasi dan pembentukan rongga pembuluh pada sel endotel pembuluh darah. 'n 2i2o mengatur permiabilitas dinding kapiler yang merupakan hal penting dalam proses a!al angiogenesis. Sifat permiabilitas, serta pengendalian pertumbuhan pembuluh darah baru pada tumor berbeda dengan pada jaringan normal. $ibandingkan dengan pembuluh darah di jaringan normal, kapiler di tumor lebih besar permiabilitasnya sehingga lebih mudah NbocorN disertai arus darah yang lebih lamban. #ertumbuhan dan metastasis tumor bergantung kepada keberlangsungan proses angiogenesis. %ngiogenesis mulai berlangsung pada a!al pertumbuhan tumor yang telah memerlukan pasokan darah yang dipicu oleh 1D+<. Keadaan tersebut dapat berlangsung sebagai respons sel tumor terhadap stres lokal antara lain berupa hipoksia dan p= yang merendah.

*4

.eberapa faktor yang turut berperan dalam proses angiogenesis telah ditemukan. %uderomenemukan peran angiopoietin-) 9%ng); yang dapat berinteraksi secara timbalbalik 9reciprocal; dengan sel endotel, tidak hanya dalam pemantapan pembentukan kapiler tetapi juga pada tahap a!al proses angiogenesis. =al ini nampak dari hilangnya kaitan antar sel, pergerakan sel endotel ke arah satu dengan lainnya sedemikian rupa sehingga bergabung menjadi bentuk kapiler. Selain banyak yang meneliti proses angiogenesis juga tidak sedikit yang melakukan riset tentang faktor penghambat 9inhibitor; angiogenesis. %bdolahi meneliti efek antitumor dengan pemberian inhibitor angiogenesis langsung dan yang tak langsung 9direct / indirect angiogenesis inhibition;. 'nhibitor langsung misalnya endostatin yang sel sasarannya ialah sel endotel pembuluh darah dengan mencegah timbulnya respons sel endotel tersebut terhadap rangsang pro-angiogenesis. 'nhibitor tak langsung bekerja dengan cara Nmengganggu komunikasiN antara sel tumor dengan sel endotel pembuluh darah. =asil penelitiannya menunjukkan peningkatan proses anti-angiogenesis bila diberikan inhibitor langsung dan tak langsung secara bersamaan. #engobatan dangan menggunakan cara menghambat 1D+< sebagai pro-angio-genesis, telah diterapkan pada manusia namun ternyata belum berhasil dengan memuaskan. Nampaknya sel tumor dapat membuat beberapa jenis 1D+< yang dapat berikatan dalam pasangan yang beragam dengan reseptor 1D+< 91D+<&; sehingga tumor dapat terus tumbuh melalui mekanisme autokrin dan parakrin meskipun telah diberi penghambat

*5

BAB 2 +"SIMP;:AN
1. Sc !annoma
Sch!annoma merupakan tumor yang berasal dari bagian sel saraf. #ada dasarnya merupakan tumor jinak, tumor ini seringkali memiliki pertumbuhan yang lambat dan baru terdeteksi ketika ukurannya telah menimbulkan gejala seperti penurunan pendengaran, tinitus dan kehilangan keseimbangan. Nama lain nya adalah Neuroma %kustik. 'dentifikasi Sch!annoma utamanya adalah tumor jinak. #ada kasus-kasus yang sangat jarang terjadi, tumor ini bisa berbahaya. (umor tersebut bisa tumbuh ke mana saja sepanjang sistem syaraf. %rea yang biasa ditumbuhi tumor sch!annoma adalah bagian otak, trunk dan sel lain yang tidak berhubungan dengan syaraf. #engobatan tumor Sch!annoma akan dilakukan berdasarkan pada lokasi dan apakah tumor itu jinak atau ganas.

2. Meningioma
"eningioma intrakranial merupakan tumor intrakranial kedua yang tersering disamping glioma, perjalananya sangat lambat dan lebih sering didapatkan pada !anita pada usia 5- @ A- th. $iduga sebagai penyebabnya adalah trauma, kehamilan dan 2irus. Cokalisasi tersering didaerah supra tentorial di para sagital. #ermulaan sampai timbul gejala-gejala rata-rata *A bulan. +ejala-gejala umum seperti tumor intrakranial disertai gejala-gejala fokal tergantung lokalisasi dari tumor. $iagnosa dibuat berdasarkan pemeriksaan tumor intracranial pada umumnya, yaitu dibuat berdasarkan pemeriksaan klinik , D.D.+., F-foto tengkorak, angiografi, #D+ atau 2entrikulografi. $iagnosa banding seringkali menyerupai insuffisiensi serebral sementara dan berulang-ulang,infark otak, chronic subdural hematoma, perdarahan sub archnoid dan meningitis.serosa. #engobatan dengan operasi, drainage 2entrikel, penutupan 2askuler, pembesaran lapangan operasi. #rognosa pada

*A

umumnya baik, sur2i2al rate lima tahun adalah E5?. %ngka kematian 6 diperkirakan post operasi selama lima tahun 9):4* @ ):4A; adalah E,:? dan 9):5E @ ):AA; adalah ,,5?.

%. Astrositoma
%strositoma terjadi pada semua usia, tersering antara 4--A- tahun. #erbandingan kejadian astrositoma antara pria dan !anita adalah * 6 ). (umor otak ini merupakan tipe tumor otak yang paling banyak ditemukan pada anak-anak maupun pada orang-orang yang berumur antara *- sampai 4- tahun. Jalaupun berkembang lambat, namun bukan merupakan tumor jinak karena kualitas dan lokasinya yang bersifat in2asif didalam ruang tulang cal2arium. %strositoma anaplastik dapat ditemukan pada pasien berumur antara 8- sampai 5- tahun dengan jumlah yang meningkat dan glioblastoma multiforme, bentuk astrositoma yang paling ganas, diderita oleh pasien yang kebanyakan berumur 5- tahun keatas namun dapat menyerang segala umur Dtiologi nya bisa dari =erediter, Sisa embrional, &adiasi, Substansi-substansi Kaddiogenik

'. #&iob&astoma Mu&tiformis


+lioma sebagai "terminator" dengan harapan hidup sekitar satu tahun, perlu mendapat perhatian besar dalam menanggulanginya. .eberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan proses apoptosis dan penghambatan angiogenesis diharapkan dapat mencegah pertumbuhan glioma. $engan mengetahui lebih rinci jalur dan komponen yang berperan dalam kedua proses tersebut pada tumor, khususnya glioma, diharapkan dapat digunakan untuk mengendali dan mencegah pertumbuhan..

*E

Anda mungkin juga menyukai