Anda di halaman 1dari 23

DEHIDRASI

GALIH PUJI ASTUTI

DEFENISI
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

ETIOLOGI
Bermacam-macam penyebab dehidrasi menentukan tipe / jenis-jenis dehidrasi (Menurut Donna D. Ignatavicus, 1991 : 253). Dehidrasi a. Perdarahan b. Muntah c. Diare d. Hipersalivasi e. Fistula f. Ileustomy (pemotongan usus) g. Diaporesis (keringat berlebihan) h. Luka bakar i. Puasa j. Terapi hipotonik k. Suction gastrointestinal (cuci lambung)

2. Dehidrasi hipotonik a. Penyakit DM b. Rehidrasi cairan berlebih c. Mal nutrisi berat dan kronis 3. Dehidrasi hipertonik a. Hiperventilasi b. Diare air c. Diabetes Insipedus ( hormon ADH menurun ) d. Rehidrasi cairan berlebihan e. Disfagia f. Gangguan rasa haus g. Gangguan kesadaran h. Infeksi sistemik : suhu tubuh meningkat.

TANDA DEHIDRASI
Berikut ini tanda-tanda / gejala dehidrasi. .Sakit kepala bisa menjadi salah satu tanda dehidrasi. Jangan sampai keluhan ini Anda biarkan begitu saja. Meski demikian minumlah air putih secara perlahan. Warna urine yang cenderung gelap. Ini adalah salah satu cara mudah yang sepertinya kurang diperhatikan. Warna urine yang cenderung lebih gelap diakibatkan karena Anda kurang mengonsumsi air putih.

Lesu dan mengantuk juga merupakan tanda kita tidak minum cukup air. Ini cara tubuh melambat untuk menghemat air. Cobalah untuk mengonsumsi air dingin secara perlahan. Bukan hanya mengembalikan performa tubuh akibat kurangnya asupan air, namun air dingin juga menyegarkan. Kekurangan air juga dapat menyebabkan kulit yang kering. Jika kita sudah menggunakan pelembab kulit, namun tetap terasa kering, itu adalah tanda bahwa Anda kurang minum. Dehidrasi juga bisa ditandai dengan detak jantung yang meningkat. Usahakan untuk mencukupi tubuh dengan konsumsia air minimal 2 liter perhari.

FISIOLOGI
Komponen tunggal terbesar dlam tubuh adalah air.Air adalah pelarut bagi semua zat terlarut dalm tubuh baik dalm suspensi maupun larutan.Air tubuh total (total water body/TBW) (yaitu persentase dari berat tubuh total yang tersusun atas air) jumlahnya bervariasi sesuai dengan jenis kelamin,umur,dan kandungan lemak dalam tubuh.Air membentuk sekitar 60% berat badan seorang pria dan sekitar 50% berat badan wanita.Pada orang tua TBW menyusun sekitar 45% sampai 50% berat badan (Narins,1994).Lemak pada dasranya bebas air,sehingga lemak yang makin sedikit akan mengakibatkan tingginya persentase air dari berat badan orang itu.Sebaliknya jaringan otot memiliki kandungan air yang tinggi.

tinggi.Oleh karena itu dibandingkan dengan orang kurus,orang gemuk mempunyai TBW yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan berat badannya.Wanita umumnya secara proporsional mempunyai lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot jika dibandingkan dengan pria,sehingga jumlah TBW juga lebih sedikit dibandingkan dengan berat badannya. Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi dari satu bagian dengan bagian lainnya,dan dalma keadaan sehat mereka harus berada pada bagian yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.Kation utama pada cairan ekstraseluler dalah Na+ ,dan anion utamanya adalah Cl- dan HCO3-

PATOFISIOLOGI
Dehidrasi dapat terjadi karena : Kemiskinan air (water depletion) Kemiskinan Natrium (sodium depletion) Water and sodium depletion terjadi bersama-sama Water depletion atau dehidrasi primer terjadi karena masuknya air sangat terbatas,akibat : Penyakit yang menghalangi masuknya air Penyakit mental yang disertai menolak air atau ketakutan engan air (hydrophobia) Penyakit sedemikian rupa,sehingga si penderita sangat lemah dan tidak dapat minum air lagi Koma yang terus-menerus

Dehidrasi primer juga dapat terjadi pada orang yang mengeluarkan peluh yang banyak,tanpa mendapatkan penggantian air,seperti pada musafir di padang pasir,atau pada orang yang berhari-hari terapung-apung ditengah laut tanpa mendapat minum.Pada stadium permulaan water depletion,ion natrium dan chlor ikut menghilang dengan cairan tubuh,tetapi kemudian terjadi reabsorsi ion melalui tubulus ginjal yang berlebihan,sehingga cairan ekstraseluler mengandung natrium dan chlor berlebihan dan terjadi hipertoni. Hal ini menyebabkan air akan keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intraseluler dan inilah yang menimbulkan rasa haus.Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang kemudian melepaskan hormon antidiuretik sehingga terjadi oligouria.

Dehidrasi sekunder atau sodium depletion terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit.Istilah sodium depletion lebih sesuai daripada salt depletion untuk memberi tekanan terhadap perlunya natrium.Kekurangan intake garam biasanya tidak menimbulkan sodium depletion oleh karena ginjal,bila perlu,dapt mengatur dan menyimpan natrium.

JENIS-JENIS DEHIDRASI
Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.

Sedangkan penggolongan dehidrasi berdasarkan banyaknya cairan yang hilang yaitu : Dehidrasi ringan ( < 5 %) kehilangan cairan dan elektrolit Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan). Dehidrasi sedang ( 5- 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 510 persen dari berat badan). Dehidrasi berat ( > 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).

TRIGGER
Anak laki-laki umur 2 tahun, BB 9 Kg,BAB mencret sejak 2 hari, BAB mencret 7 kali/hari,BAB cair, volume 14 gelas aqua, warna kuning, menyemprot, lender (+),darah (-), bau busuk (+). Muntah sebanyak 3 x setelah minum susu, isi cairan susu. 5 hari batuk berdahak berwarna putih, pilek sekret bening warna putih, disertai demam ,dengan pemberian obat. Nafsu makan berkurang, nafsu minum meningkat. Volume BAK sedikit berkurang dari biasanya. Riwayat minum susu formula & ortu mengaku menggunakan air isi ulang.

PENYELESAIAN
I. Identitas Pasien Nama : An. M Umur : 4 th Tempat/tanggal lahir : Padang, 6 September 2010 Jenis kelamin : Laki-laki Nama Ayah : Tn. E Nama Ibu : Ny. N Pekerjaan/pangkat : IRT Alamat Rumah : jl. Delima,Belimbing Agama : Islam

2. Anamnesa Alloanamnesa (ibu pasien) Keluhan Utama : BAB mencret sejak 2 hari yang lalu 7 x sehari Keluhan Tambahan : Muntah Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke UGD RS MRM dengan diantar orangtuanya dengan keluhan BAB mencret sejak 2 hari yang lalu. Keluhan mencret ini kurang lebih 7 kali/hari. Dengan BAB konsistensi cair lebih banyak dari ampas, volume BAB @ gelas aqua, warna kuning,menyemprot, lender (+) ,darah (-), bau busuk (+).Keluhan mencret disertai dengan muntah sebanyak 3 x setelah minum susu, muntah isi cairan susu. Sejak 5 hari yang lalu, pasien juga mengeluh batuk berdahak berwarna putih, pilek sekret bening warna putih, disertai demam1x, turun dengan pemberian obat. Pasien sudah berobat ke Puskesmas, batuk-pilek sudah.

Riwayat Penyakit Dahulu : Diare saat berumur 7 bulan Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat Pengobatan yang diperoleh : Riwayat Kehamilan ibu: Riwayat Kehamilan : P4 A0 Perawatan antenatal : Tidak Teratur Tempat Lahir : Puskesmas Ditolong oleh :Bidan Cara persalinan :Spontan Berat badan lahir :2600 gram Usia gestasi :38-39 minggu Kelainan bawaan :Tidak Ada Keadaan bayi saat lahir :Langsung mengais,anggota tubuh lengkap Anak ke 4 dari 4 anak

Riwayat Imunisasi Hepatitis :1x(usia 1 bulan) BCG :1x(usia 0 bulan) DPT :3x(usia 2,4,6 bulan) Polio :4x(usia 0,1,2,4 bulan) Campak : III. Pemeriksaan Fisik Berat Badan Sekarang :9 kg Berat Badan Sebelum Sakit :9,7 kg Frekuensi Nadi :124x/menit Frekuensi Nafas :32x/menit Suhu Tubuh :360C Trugor :Baik Dipsneu :-

Keadaan Umum Keadaan Sakit :Agak Rewel Kesadaran :CM Gizi :Baik IV. Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin Hb :9,4 gr% (13,5-18) Ht :32% (0-10) Leukosit :16100/ul (4.500-10.700) Trombosit :660.000/ul Elektrolit Kalium :2,6 mEq/L Na :139mEq/L Cl :111mEq/L Widal :+(Positif)1/80

IV. Diagnosis Kerja Diare Akut dengan Dehidrasi sedang dan Hipokalemia V. Diagnosa Banding Diare Cair Akut ec Bakteri y Disentri Basiler VI. Penatalaksanaan Cairan : Infus RL 12 tetes/menit (makro) Inj.Kcl 20cc Medikamentosa : Zinc Kid 1x1 sachet Lacto B 2 x 1 sachet Domperidon syrup 3 X 1 cth Cotrimoxazol syrup 2 x 1 cth Diet TKTP : Kalori : 800 kkal/hari Protein : 16 gr/hari

KESIMPULAN
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidarasi dapat terjadi karena : Kekurangan zat natrium Kekurangan air Kekurangan natrium dan air Dehidrasi dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik).

SARAN
Dalam menangani pasien yang mengalami dehidrasi ada baiknya kita menilai atau memastikan pasien termasuk dehidrasi tipe yang mana melalu pemeriksaan-pemeriksaan yang telah di sebutkan di atas. Sebaiknya cairan diberikan dengan segera mungkin untuk menghindarkan halhal yang fatal bagi tubuh pasien.

Anda mungkin juga menyukai