Anda di halaman 1dari 7

LUKA BAKAR MINOR DAN CARA PENANGANANNYA Oleh: dr.

M Faiq Sulaifi Yang dimaksud dengan luka bakar minor adalah luka bakar dengan persyaratan: 1. 2. 3. 4. PTL < 10% dari total permukaan tubuh orang dewasa PTL < 5% dari total permukaan tubuh anak-anak FTL < 1% dari total luas tubuh Tidak ada komorbiditas

Penentuan luas luka bakar adalah dengan menggunakan criteria RULE OF NINE dari Wallace:

Sayangnya RULE OF NINE tidak dapat diterapkan pada penderita anak-anak. Banyak rumah sakit di luar negeri yang menggunakan criteria LUND&BROWDER untuk menentukan luas luka bakar pada anak. Luas luka bakar diukur berdasarkan usia anak.

Gambar: Kartu LUND&BROWDER dari buku ABC of Burns Derajat Dalamnya Luka Bakar Luka bakar dibagi 2 kelompok menurut kedalamannya: 1. Partial Thickness Loss (PTL) 2. Full Thickness Loss (FTL) Untuk PTL, dibagi 3 lagi: 1. Superficial

2. Superficial dermal 3. Deep dermal

Gambar: Lapisan kulit dan dalamnya luka bakar. Dari buku ABC of Burns Patofisiologi Luka Bakar Pada luka bakar terjadi 2 respon: 1. Respon lokal 2. Respon sistemik Pada respon lokal terdapat 3 zona menurut Jackson: 1. Zona koagulasi terjadi kerusakan maksimum, bersifat irreversibel (tidak bisa kembali meskipun dengan penanganan adekuat) 2. Zona stasis terjadi penurunan aliran darah (pucat), bersifat reversibel dengan penanganan adekuat 3. Zona hiperemia terjadi penurunan perfusi, berwarna kemerahan, sembuh meskipun tanpa penanganan.

Penanganan Luka Bakar Minor Pertolongan pertama: 1. Stop the burning process. Padamkan api, lepaskan pakaian, matikan listrik dan sebagainya tergantung penyebabnya 2. Cooling the burn. Dinginkan dengan air 15 C selama 20 menit. Jangan gunakan air es, karena dapat meningkatkan progressivitas luka bakar 3. Analgesia (anti nyeri) seperti ibuprofen (Proris) peroral 4. Covering the burn. PVC film adalah tutup luka yang ideal karena: steril, impermeabel, transparan, lentur, tidak lengket, dapat menjadi barier

Gambar: PVC film untuk menutup luka bakar Tindakan ketika di rumah sakit meliputi: 1. 2. 3. 4. Cuci luka Dressing Facial burn Follow up

Manajemen cuci luka: 1. Cuci luka dengan air dan sabun atau klorheksidin yang diencerkan 2. Bulektomi (memecah luka melepuh) masih kontroversi. Bula besar di buka dan bula kecil dibiarkan. 3. Penggunaan antibiotik secara rutin hendaknya dihindari Managemen dressing: 1. Hindari cream topikal 2. Tutup dengan gauze berparafin tanpa antibiotik seperti jelonet, atau cutigell bukan dengan tulle.

3. Kemudian ditutup beberapa lapis kasa steril 4. Ditutup dengan nateplast atau hipafix

Penggantian dressing Pada penggantian dressing bisa digunakan cream silver sufadiazin seperti flamazin, dermazin atau burnazin. Cream ini berfungsi membunuh bakteri gram negative termasuk pseudomonas. Kejelekan cream adalah menjadikan luka tampak pucat sehingga menyulitkan reevaluasi. Cara mengganti dressing juga harus dengan cara aseptic. Penggantian pertama adalah 48 jam setelah dressing pertama. Kemudian diganti setiap 3-5 hari. Dressing dapat diganti sebelum jadwalnya dengan indikasi berikut: 1. Luka mengeluarkan banyak cairan 2. Luka mengeluarkan bau

3. Dressing yang terkontaminasi atau terkena tanah 4. Dressing yang tergeser 5. Ada tanda infeksi seperti demam Facial Burn Luka bakar yang mengenai wajah harus dirujuk ke spesialis bedah plastik. Follow Up 1. Luka yang tidak menyembuh dalam 3 minggu harus dirujuk ke unit bedah plastik 2. Luka yang menyembuh biasanya akan mengering dan menjadi hiperpigmentasi (menghitam) 3. Dianjurkan menggunakan krim pelembab pada luka yang mengering 4. Luka yang mengering harus dilindungi dengan sunblock selama 6-12 bulan 5. Gatal (pruritus) biasanya menjadi masalah utama. Ini dapat diatasi dengan obat antihistamin seperti CTM atau avil. Pada luka yang gatal dapat dipijit dengan pelan dengan aquous cream atau cream aloe vera (lidah buaya) 6. Fisioterapi dibutuhkan pada luka bakar di ekstremitas (kaki dan tangan) 7. Butuh dukungan semangat pada pasien luka bakar

Anda mungkin juga menyukai