Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN PROYEK INDUSTRI

PROYEK BISNIS CHAYO-CHAYO CAKE

Jeremy Yonathan S.

09/283350/TP/9450

Olando Putra A.

09/288982/TP/9624

Ya Dauw Wirabuana

09/283707/TP/9513

Caecilia Monica Swastika Putri

09/283186/TP/9429

Septiana Kurnia Perdanasari

09/286517/TP/9602

Nensi Dewi Y.

09/284800/TP/9587

Eka Rahmawati

07/25467/TP/08944

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011

I. LATAR BELAKANG MASALAH


Produk cake memiliki pangsa pasar yang luas dengan tingkat konsumsi
yang tinggi. Cake dikonsumsi untuk berbagai lapisan masyarakat. Bahan baku
utama cake adalah tepung terigu dan bahan itu termasuk bahan yang diimpor di
Indonesia. Chayo-chayo Cake sebagai cake inovatif dengan campuran tepung
jipang akan mengurangi konsumsi impor dalam negeri dan meningkatkan nilai
tambah pemanfaatan produk lokal jipang serta mendukung program diversifikasi
pangan pemerintah.
Jipang adalah salah satu produk pertanian yang sudah banyak
dibudidayakan dan mudah diperoleh di Indonesia. Buah ini memiliki banyak
kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain: zat saponin,

alkaloid, dan tannin. Daging buahnya terdiri dari 90% air, 7,5%
karbohidrat, 1% protein, 0,6% serat, 0,2% abu dan 0,1% lemak. Juga
mengandung sekitar 20 mg kalsium, 25 mg fosfor, 100 mg kalium , 0,3 mg
zat besi, 2 mg natrium, serta beberapa zat kimia yang berkhasiat obat. buahnya
mengandung vitamin A, B, C, niasin, dan sedikit albuminoid. Oleh karena

alasan-alasan diatas maka Chayo-chayo cake dirasa sangat cocok


dikonsumsi oleh semua kalangan.

II. GAMBARAN USAHA


A. Aspek Pasar dan Pemasaran
Usaha budidaya jipang berpeluang besar untuk menerobos pasar lokal
maupun interlokal karena saat ini masih sangat jarang orang membudidayakan
jipang. Inovasi produk dari bahan dasar jipang yang bernama Chayo-chayo cake
memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat terutama bagi para penderita stroke
dan darah tinggi.
Target pasar utama produk Chayo-chayo cake adalah para wisatawan
pengunjung Yogyakarta dan para konsumen yang peduli kesehatan terutama
penderita stroke serta darah tinggi. Jipang atau Labu Siam memiliki kandungan

gizi seperti vitamin A, B, dan C, niasin, albuminoid, zat saponin, alkanoid, dan
tannin.
Penjualan produk Chayo-chayo cake dilakukan melalui agen distributor
yaitu pusat oleh-oleh, minimarket, mall, bandara, stasiun, tempat-tempat wisata.
Strategi pemasaran produk ini dilakukan dengan penyebaran brosur, pemberian
voucher potongan harga, dan dari mulut ke mulut.
Untuk mengembangkan usaha dan pencakupan pasar yang lebih jauh,
telah direncanakan untuk mulai membuat pasar di luar Yogyakarta. Hal ini
dilakukan dengan pembuatan iklan melalui media internet dengan pembuatan web
atau mengikuti forum-forum diskusi di internet.
B. Aspek Sosio-Kemasyarakatan
Usaha bisnis ini akan dilaksanakan di Jl. Kakap Raya XI Minomartani
karena biaya sewa yang cukup murah dan hanya sebagai tempat produksi bukan
sebagai outlet penjualan. Dari segi demografi, keterbatasan lahan maupun
keramaian penduduk tidak akan mengganggu usaha Chayo-chayo cake karena
usaha ini tidak terlalu dipengaruhi oleh keramaian, usaha ini juga tidak
memerlukan lahan yang luas. Keberadaan usaha ini juga tidak akan mengganggu
masyarakat sekitar.
Usaha Chayo-chayo cake ini tidak membutuhkan tenaga kerja yang
banyak karena pembuatan produk ini

mudah dilakukan. Selain itu kapasitas

produksi yang dihasilkan pada tahun pertama hanya 20 kotak bolu per hari
kemudian pada tahun kedua produksi mulai meningkat menjadi 50 kotak per hari.
C. Analisa Kelayakan Finansial
Rencana

bisnis

Chayo-chayo

Cake

ini

akan

dianalisis

dengan

menggunakan beberapa metode analisa ekonomi, yaitu :


1. Penentuan Net Present Value (NPV)
Analisa berdasarkan NPV ini kan menunjukkan tingkat kelayakan
suatu usaha. Semakin besar nilai NPV maka akan semakin layak usaha

tersebut dilaksanakan. Jika nilai NPV < 0 maka usaha tersebut tidak layak
dilaksanakan secara ekonomis.
Dari analisa NPV tersebut didapatkan hasil NPV sebesar
Rp. 1.083.965.363,00 dengan mengasumsikan nilai bunga bank (MARR)
12% tiap tahun. Hal ini berarti usaha Chayo-chayo Cake ini sangat layak
dilakukan. NPV dapat dilihat di bagian V.
2. Penentuan Payback Period (PBP)
Penentuan PBP ini berguna untuk mengetahui waktu titik impas
untuk kembalinya modal yang telah ditanamkan. Usaha disebut tidak layak bila
pada rentang perkiraan usia, usaha itu belum memiliki niali PBP yang positif.

Pada penghitungan PBP ini diasumsikan laba usaha dikenai pajak


30 %. Dari analisa ini diketahui bahwa titik impas terjadi pada tahun ke 2
dengan sebesar nilai uang sebesar Rp. 22.380.579,55. Hal ini berarti total profit
bersih setelah pajak pada titik impas adalah sebesar Rp. 22.380.579,55 dan pada
periode kelima (terakhir) adalah sebesar Rp. 759.059.363,3. Karena PBP terjadi
sebelum tahun ke 5 (asumsi usia usaha) berakhir maka usaha Chayo-chayo Cake ini
layak dijalankan.
3. Penentuan Break Even Point (BEP)

Analisa BEP akan menentukan berapa banyak produk yang perlu


terjual agar diperoleh titik impas. Berdasarkan analisa ini titik impas akan
terjadi setelah 1.412 unit produk terjual. Dengan asumsi penjualan sebesar
90% dari 20 x 30 unit per bulan maka titik itu akan tercapai pada: 1.412/
(90% x 20 x 30) = 2,6148 atau 2 bulan lebih 19 hari. Semakin cepat titik
impas terjadi maka usaha itu semakin baik. Usaha cake ini memiliki titik
impas yang sangar cepat dibanding usia usaha yang 5 tahun, sehingga
sangat layak dijalankan.

III. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


a. Obyek Usaha
1.
Tempat
Usaha ini akan dilaksanakan di Jl. Kakap Raya XI Minomartani dengan Biaya
Sewa Rp 4.800.000,- per tahun. Alasan pemilihan lokasi :
1. Sewa tempat murah untuk menekan biaya
2. Hanya sebagai tempat produksi bukan outlet karena pemasaran dilakukan
melalui distributor
.
2. Alat dan Bahan :
Alat-alat yang digunakan dalam proyek ini adalah :
1. Oven

Rp 3.500.000,-

2. Tabung gas

Rp 150.000,-

3. Loyang (10 buah)

Rp 150.000,-

4. Blender (2 buah)

Rp 500.000,-

5. Mixer

Rp 5.000.000,-

6. Kompor dan panci (2 buah)

Rp 400.000,-

7. Kuas, masker, saringan, sarung tangan plastik, celemek


Rp 30.000,Asumsi Harga Bahan-bahan yang digunakan dalam proyek ini adalah:
1. Tepung terigu ( Cakra )

Rp 7.000/kg

2. Tepung Jipang

Rp 7.000/kg

3. Susu bubuk putih

Rp 15.000/kg

4. Telur

Rp 12.000/kg

5. Gula pasir

Rp 9.000/kg

6. Vanili

Rp 1.000/sachet

7. Mentega cair

Rp 14.000/kg

8. Mentega putih

Rp 18.000/kg

9. Ovalet

Rp 2.500/kotak

10. Essens buah

Rp 3.500/botol

c. Desain Kemasan Produk

IV. TIMELINE PROYEK


20 November 2011

Survei tempat sewa untuk pabrik (lokasi produksi)


Daerah survei : Klebengan, Pogung, Jalan Kaliurang,
Minomartani

20 Desembr 2011

Mendapat tempat sewa dan kesepakatan pembayan


Tempat sewa : Minomartani

21 Desember 2011

Survei harga peralatan


Tempat yang dipilih untuk membeli peralatan : Carrefour,
Mirota Kampus, Progo, Atakrib

27 Desember 2011

Pembelian peralatan
Tempat membeli peralatan : Atakrib

29 November 2011

Survei harga bahan baku


Derah survei harga : Pasar Demangan, Pasar Bringharjo

2 Januari 2012

Pembelian bahan baku


Tempat pembelian Pasar Bringharjo

4 Januari 2012

Uji coba pembuatan produk


Produk yang diuji : Bolu rasa apel, Pisang, Melon

10 Januari 2012

Mencari mitra untuk kemasan produk


List Mitra : Spektrum, Ortindo, Prima

13 Januari 2012

Kesepakatan dengan mitra pembuatan kemasan


Mitra yang dipilih : Ortindo

14 Januari 2012

Mengurus perizinan ke dinas kesehatan dan sertifikasi halal


Mengurus perizinan dengan lembaga pemerintahan terkait

15 Febuari 2012

Pembuatan brosur dan web untuk pengenalan produk


Pembuatan desain dan list tmpt-tempat penyebaran brosur,
Pembuatan group di facebook dan web resmi

21 Febuari 2012

Pembuatan voucher untuk promo produk


Launching produk dan penyebaran brosur dan voucher
Produk dijual di pusat oleh-oleh, objek wisata, stasiun
transportasi(daratm laut dan udara), stand bazaar dan
pameran

28 Febuari 2012

Brosur dan voucher sudah tersebar


Brosur disebar di tempat objek wisata dan fakultas-fakultas,
mall, jalanan umum

TIMELINE PROYEK CHAYO-CHAYO CAKE

Minomartani
20 D e sem b er 20 11
2 0 N o ve m b e r 2 0 11

Pogung
Klebengan
Minomartani
Jalan
kaliurang

Atakri
2 7 D e se m b e r 2 0 11

2 1 D e se m b e r 2 0 11

Progo
Atakrib
Mirota
kampus
carrefour

Prima
Spektrum
Ortindo

Pasar
Bringharjo
2 J a n u a ri 2 0 1 1

Sertifikasi

1 0 J a n u a ri 2 0 11

1 4 J a n u a ri 2 0 11

2 9 D e se m b e r 2 0 11

4 J a n u a ri 2 0 1 1

1 3 J a n u a ri 2 0 11

Pasar
Demangan
Pasar
Bringharjo

Bolu Apel
Bolu
Pisang
Bolu
melon

Ortindo

Promo voucher
Dijual : pusat
oleh-oleh,
objek wisata,
kampus,
bandara
2 1 F e b ru a ri 2 0 11
1 5 F e b ru a ri 2 0 11

Pembuatan
Brosur

2 8 F e b ru a ri 2 0 11

Sebar
voucher
Jalan umum,
kampus, mall,
objek wisata

V. ANALISA KELAYAKAN EKONOMI

a. Metode Net Present Value (NPV)


BIAYA INVESTASI

No. Kegiatan
1 Pembuatan proposal
a. Kertas
b. Printer
c. Penjilidan
d. Fotokopi sumber
e. Internet
2 Biaya alat
a. Oven
b. Tabung gas
c. Loyang
d. Blender
e. Mixer
f. Kompor dan panci
g. Peralatan lainnya

Perincian

Jumlah

60 lmbr @ Rp. 300,00


4 @ Rp. 6.000,00
50 lmbr @ Rp. 1.000,00
10 Jam @ Rp. 4.000,00

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

1 buah @ Rp. 3.500.000,00


1 buah @ Rp 150.000,00
10 buah @ Rp 15.000,00
2 buah @ Rp 250.000,00
1 buah @ Rp 5000.000,00
2 buah @ Rp 200.000,00
1 unit @ Rp 30.000,00

Rp. 3.500.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 5000.000,00
Rp. 400.000,00
Rp. 30.000,00

3 Biaya transportasi
4 Sewa tempat

50.000,00
18.000,00
24.000,00
50.000,00
40.000,00

Rp.500.000,00
12 bulan @ Rp. 400.000,00

Rp. 4.800.000,00

5 Biaya renovasi tempat

Rp. 300.000,00

6 Biaya administrasi

Rp. 50.000,00

TOTAL INVESTASI
INVESTASI AWAL

Rp. 15.562.000,00
Rp. 15.562.000,00

BIAYA TETAP
(asumsi periode 5 tahun)
1. Sewa tempat

Rp 4.800.000,- /thn

2. Gaji pegawai (2 orang)

Rp 12.000.000,- /thn

3. Maintenance alat

Rp 2.000.000,- /thn

4. Listrik dan air

Rp 6.000.000,- /thn

5. Transportasi

Rp 3.650.000,- /thn
Rp 28.450.000,- /thn

BIAYA VARIABEL PRODUKSI


a. Asumsi periode 1 tahun pertama
Pada tahun pertama diasumsikan produksi 20 unit produk per hari.
1. Bahan baku bolu

Rp 86.760.000,- /thn

2. Bahan baku krim

Rp 6.408.000,- /thn

3. Tabung gas

Rp 307.200,- /thn

4. Pengemasan

Rp 7.200.000,- /thn

5. Administrasi

Rp 600.000,- /thn
Rp 101.275.200,- /thn

TOTAL BIAYA TAHUN KE 1

Rp 145.287.200,00

a. Asumsi periode tahun ke 2 sampai ke 5


Pada tahun ke 2 sampai 5, produksi 50 unit per hari
1. Bahan baku bolu

Rp 216.900.000,- /thn

2. Bahan baku krim

Rp 16.020.000,- /thn

3. Tabung gas

Rp 768.000,- /thn

4. Administrasi

Rp 720.000,- /thn
Rp 234.408.000,- /thn

TOTAL BIAYA TAHUN KE 2-5 Rp 271.858.000,00

HARGA JUAL PRODUK


Total Cost

= Investasi + Fixed Cost + Variabel Cost

= 15.562.000 + 28.450.000 + 145.287.200


= 15.562.000 + 173.737.200
= 189.299.200
Asumsi 20 produk per hari, keuntungan 20%
Harga Produk = TC/(360 x 20) x 120% = 26.291,56 x 120%
= 32.000

TOTAL PEMASUKAN
Produksi cake sebanyak 20 unit per hari (tahun pertama) dengan asumsi penjualan 90%
maka pemasukan tahun pertama adalah sebesar:
90% x 20 x 32.000 x 360 = 207.360.000

Dengan asumsi produksi 50 unit per hari pada tahun ke 2 sampai ke 5 dan penjualan
sebesar 90% maka pemasukan pada tahun ke 2 sampai ke 5 adalah:
90% x 50 x 32.000 x 360 = 518.400.000

Cash Flow

Asumsi Tingkat MARR 12% per tahun

Net Present Value


= - investasi + A1 (P/F, 12%, 1) + A2 (P/F, 12%, 2)(F/A, 12%, 5)
= - 189.29.200 + 27.622.800(0.8929) + 246.542.000(0,7972)(6,3528)
= - 189.299.200 + 24.664.398,12 + 1.248.600,164
= 1.083.965.363

Berdasarkan analisa NPV proyek usaha ini sangat layak dilakukan karena memberikan
nilai NPV yang positif, senilai Rp. 1.083.965.363,00

b. Analisa Break Even Point (BEP)


Biaya produksi per unit thn.1

= 101.275.200/(20x360) = 14.066

Biaya produksi per unit thn.2-5

= 234.408.000/(50x360) = 13.022,67

Biaya tetap

= 28.450.000

Investasi awal

= 15.562.000

Harga produk

= 32.000

Asumsi MARR

= 12%

Analisa untuk tahun pertama


AC = 28.450.000(A/P,12%,5) + 15.562.000 (A/P,12%,1) + 14.066X
= 25.321.470 + 14.066X
AR = 32.000X
AC = AR X = 1.411,925 unit produk
Berdasarkan analisa ini berarti titik impas akan terjadi setelah 1.412 unit produk terjual.
Dengan asumsi penjualan sebesar 90% dari 20 x 30 unit per bulan maka titik itu akan
tercapai pada: 1.412/(90% x 20 x 30) = 2,6148 atau 2 bulan lebih 19 hari. Titik impas
BEP akan terjadi dalam waktu singkat sehingga usaha ini sangat layak untuk dilakukan.

c. Analisa Payback Period (PBP)

Periode
1
2
3
4
5

Investasi
-189.299.200
-189.299.200
-189.299.200
-189.299.200
-189.299.200

Pendapatan
179.794.344
593.126.600
1.574.542.709
2.155.233.195
2.805.611.500

Biaya
-155.129.945,9
-371.855.143,5
-886.447.452,3
-1.190.924.683
-1.531.941.781

Before Tax
-164.634.801,9
31.972.256,5
498.796.056,7
775.009.312,2
1.084.370.519

After Tax 30%


-164.634.801,9
22.380.579,55
349.157.239,7
542.506.518,5
759.059.363,3

Analisa PBP ini memakai asumsi potongan pajak laba usaha sebesar 30% dari
pemerintah. Dari tabel diketahui bahwa titik impas terjadi pada tahun ke 2, dimana nilai
after tax sudah tidak minus lagi yaitu sebesar Rp. 22.380.579,55. Hal ini berarti total profit
bersih setelah pajak pada titik impas adalah sebesar Rp. 22.380.579,55 dan pada periode kelima
(terakhir) adalah sebesar Rp. 759.059.363,3. Karena PBP terjadi sebelum tahun ke 5 (asumsi
usia usaha) berakhir maka usaha Chayo-chayo Cake ini layak dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai