Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOSITEMATIK TUMBUHAN TINGGI GYMNOSPERMAE

Di susun oleh: Rinaldi Kurnia (1127020043)

Tanggal Praktikum

: 02 April 2013

Tanggal Pengumpulan : 02 April 2013

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013-2014

GYMNOSPERMAE I.Tujuan
Untuk mengenal ciri-ciri morfologi tumbuhan gymnospermae dan mengamati stomata dari tumbuhan gymnospermae

II. DasarTeori
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji terbuka, biji tertutup dengan daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak. Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara : Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai karakteristik yang merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium berpembuluh yang bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji. Salah satu contoh Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton yang hidup

pada jaman Devon, sudah menunjukkan system percabangan tiga dimensi dengan stelenya yang bertipe protostele. Contoh lainnya adalah tipe Archaeopteris yang juga hidup di jaman Devon. Kelompok ini dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system percabangan lateral yang memipih pada satu bidang dan sudah mempunyai struktur yang dianggap sebagai daun. Batangnya mempunyai stele yang bertipe eustele yang menunjukkan adanya kekerabatan dengan tumbuhan berbiji yang sekarang. B. KLASIFIKASI Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang masih bertahan. Tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah Tiga divisi yang sudah punah adalah: Bennetophyta Cordaitophyta Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae. Divisi Cycadophyta, yang mempunyai daun menyerupai palem, agak menyerupai tumbuhan Cycas yang sekarang. Kelompok ini (Bennetitales) juga mengikuti garis evolusi yang sama seperti tumbuhan berbiji yang ada sampai sekarang. Namun terdapat perbedaan, yaitu sifat biseksualisme pada strobilusnya dan aspek lainnya. Kelompok yang menyerupai Cycas ini hidup pada jaman Jura dan Creta. Tumbuhan Gymnospermae yang masih ada sampai sekarang Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah: 1) Ginkgophyta

Hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba 2) Cycadophyta

Cycadophyta di bagi menjadi dua famili, yaitu Cycadaceae dan Zamiaceae. 3) Coniferophyta atau dapat disubut Pinophyta

Merupakan tumbuhan runjung. 4) Gnetophyta

Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum(melinjo dan kerabatnya), Welwitschia, dan Ephendra.

C. HABITAT Gymnospermae hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini. Mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub dan dari daerah yang cukup air hingga daerah kering. Ginkgophyta Banyak ditemukan di negara Cina, khususnya di daerah kecil di Zhejiang Cina dan di Mu Tian Shan. provinsi di Timur Cycadophyta Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis. Coniferophyta atau dapat disubut Pinophyta Tumbuhan yang termasuk Coniferophyta hidup tersebar di berbagai daerah, bahkan hampir di seluruh daerah di dunia. Pohon pinus dan cemara banyak tumbuh di Eropa bagian pegunungan. Gnetophyta Banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis. D. CIRI-CIRI Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah. 2. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring. 3. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati. 4. Bentuk perakaran tunggang. 5. Daun sempit, tebal dan kaku. 6. Tulang daun tidak beraneka ragam. 7. Tidak memiliki bunga sejati.

8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina. 9. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. 10. Sperma atau sel kelamin jantan menuju kesel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan berbiji. 11. Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan bahan lain. 12. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan. 13. Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam.

III. Alat dan Bahan


No 1 2 3 4 5 Nama Alat Mikroskop Kaca objek Kaca penutup Jarum jara Kamera Jumlah 1 1 1 1 1

No Nama Bahan 1 Cat kuku bening 2 Beberapa specimen gymnospermae

Jumlah 1 @1

IV. Cara kerja


A. Mengamati stomata tumbuhan gymnospermae.

Satu helai daun tumbuhan gymnospermae. Diolesi cat kuku bening di bagian adaksial dan abaksial. Cat kuku kering dikelupas dan daimbil 0,5 x 0.5 cm. Cat kuku kering Di simpan di kaca objek Amati di mikroskop Hasil Stomata

B. Mengamati morfologi tumbuhan gymnospermae.

Spesimen tumbuhan gymnospermae. Digambar. Diberi keterangan. Mencatat bagian penting bunga, buah, biji. Hasil

V. Hasil Pengamatan
Foto literature Foto hasil Gambar hasil

VI. Pembahasan
A. Pohon Pinus Klasifikasi : Kingdom Divisio Subdivisio Classis Ordo Familia` Genus Spesies Deskripsi : Habitus : Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter. : Plantae : Spermatophyta : Gymnospermae : Coniferae : Pinales : Pinaceae : Pinus : Pinus merkusii

Akar : Sistem perekaran dari Pinus merkusii berupa akar tunggang (radix primaria). Batang : Batang pada Pinus merkusii berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial. Daun : Daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun, pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Duduk daun tersebar (folia sparsa) Bunga : Bunga pada Pinus merkusii berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap. Biji : Biji pada Pinus merkusii terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji. B. Pohon Melinjo Klasifikasi : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Gnetophyta : Gnetopsida : Gnetales : Gnetaceae : Gnetum : Gnetum gnemon L.

Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m; kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelanggelang menonjol secara nyata; cabang-cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal bacang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan, berbencuk jorong, berukuran (7,5-20) cm x (2,5-10) cm; tulang daun sekunder melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang celah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika macang. Bijinya satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk. Proses embriogenesisnya mungkin

belum tuntas sewaktu biji itu jatuh dari pohon, perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu biji sudah tergeletak di tanah. Biji itu memerlukan waktu beberapa bulan sampai 1 tahun untuk mulai berkecambah. C. Pakis Haji Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Cycadophyta (sikad) : Cycadopsida : Cycadales : Cycadaceae : Cycas : Cycas rumphii Miq

Habitus Termasuk tanaman berperawakan pohon, serupa palem, termasuk tanaman menahun. Tinggi tanaman dapat mencapai kurang lebih 4 meter. Akar Mempunyasi sistem perakaran tunggang (radix primaria) Batang Arah tumbuh batang tegal lurus dengan pola percabangan monopodial. bentuk batang bulat (teres) Daun Daun termasuk daun majemuk menyirip (paripinnatus). anak daun menyirip (peninervis) duduk daun roset batang. Pada daun yang masuh muda menggulung seperti pada daun paku Bunga Bunga termasuk monoecus, strobilus betina terdiri atas megasporofil berbentuk keris membawa ovulum 2 atau lebih pada pinggir carpelum. Strobilus jantan terminalis dengan mikrosporofil berbentuk sisik tersusun rapat dan berkayu dan permukaanya tersusun rapat berkayu, dipermukaanya terdapat mikrosporangium. -strobilus betina Biji Mikrosporofil berbentuk menyirip dengan bakal biji 2-5 biji dan terdapat dipermukaan carpelum. Biji berbentuk bulat

VII. Kesimpulan
Telah mengenal ciri-ciri morfologi bunga, buah, biji secara sederhana. Tanaman terbagi dua dikotil dan monokotil

Daftar Pusaka
Brotowidjoyo.1989.Fisiologi Tumbuhan.Erlangga.Jakarta. Helen Hetharie.2006. Karakterisasi Morfologi Bunga dan Buah Rambutan.Bogor.no.4.vol.1 Mulyani.E.Sri.2006.Anatomi Tumbuhan.Kansius.Yogyakarta. Tjitrosoepomo,gembong.2009.Morfologi Tumbuhan.Gadjah mada university press.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai