Anda di halaman 1dari 35

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar atau rektum relatif umum. Pada kenyataannya, kanker kolon dan rektum sekarang adalah tipe paling umum kedua dri kanker internal di Amerika serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Diperkirakan bahwa 15 . kasus baru kanker kolorektal di diagnosis di negara ini setiap tahunnya. !anker kolon menyerang indi"idu dua kali lebih besar dibanding kan kanker rektal. Insidensnya meningkat sesuai dengan usia #kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun$ dan makin tinggi pada indi"idu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, penyakit usus inflamasi kronis atau polip. Perubahan pada persentase distribusi telah terjadi pada tahun terakhir. Insidens kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun, sedangkan insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat. %ebih dari 15&. orang terdiagnosa setiap tahunnya, kira' kira setengah dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka kelangsungan hidup di bawah lima tahun adalah ( ) sampai 5 ), terutama karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. !ebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan men*ari bantuan kesehatan hanya bila mereka menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rektal. Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga, riwayat penyakit
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak, rotein dan daging serta rendah serat. +al'hal mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi, hingga proses keperawatan kanker kolon akan dibahas pada bab selanjutnya ,. -./.0A1 /A0A%A+ Apa dan bagaimana pengertian, etiologi, klasifikasi, stadium, pathway, patofisiologi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan pada klien dengan 2a !3lon. C. TUJUAN /ahasiswa mampu untuk memahami pengertian, etiologi, klasifikasi, stadium, pathway, patofisiologi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan pada klien dengan 2a !olon.

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Tumor menempati 5&6$. !anker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel'sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan #in"asi$ atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh #metastasis$. Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan D1A, menyebabkan mutasi di gen "ital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya #8ale, 5 7 199$. !anker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal:neoplasma yang mun*ul dari jaringan epithelial dari *olon #,rooker, 5 1 7 95$. !anker kolon:usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum #,oyle ; %angman, 5 7 6 5$. !anker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan mengin"asi jaringan sekitarnya #Tambayong, 5 7 1(<$. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel D1A dan jaringan sehat disekitar kolon #usus besar$. B. ETIOLOGI Terdapat empat etiologi utama kanker #Da"ey, 5
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

adalah area

suatu

benjolan pada

atau

struktur

yang 6 7

tertentu

tubuh,

dan

merupakan

neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas #4!.I, 5

& 7 <<($ yaitu 3

7 1. Diet 7 kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat #sayur'sayuran, buah'buahan$, kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani. 5. !elainan kolon o Adenoma di kolon 7 degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma. o 4amilial poliposis 7 polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma. o !ondisi ulserati"e Penderita *olitis ulserati"a menahun mempunyai risiko terkena karsinoma kolon. <. 8enetik Anak yang berasal dari orangtua yang menderita 17 karsinoma kolon mempunyai frekuensi < = kali lebih banyak daripada anak > anak yang orangtuanya sehat #4!.I, 5 5 9$. C. PATOFISIOLOGI KANKER KOLON 1. Anatomi 4isiologi !olon .sus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. 4ungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak #as*ending$, kolon melintang #trans"erse$, kolon menurun #des*ending$, kolon

sigmoid, dan rektum. ,agian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan ?kolon kanan?, sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan ?kolon kiri? #http7::id.wikipedia.org$.

8ambar 7 usus halus dan usus besar

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

5. Patologi !ebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip #sel yang tumbuh sangat *epat$. Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar #Da"ey, 5 !anker sebagai polip kolon dan rektum & 7 <<5$. terutama #@5 )$

adenokarsinoma #mun*ul dari lapisan epitel usus$. Dimulai jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya. 0el kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain # paling sering ke hati$. !anker kolon dapat menyebar melalui beberapa *ara yaitu 7 1. 0e*ara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih. 5. /elalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon. <. /elalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke system portal. (. Penyebaran se*ara transperitoneal 5. Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain. Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta 7 199$. timbulnya metastase pada jaringan lain #8ale, 5

Tumbuh lambat sel Pertumbuhan pertumbuhan yang ganas /adenoma 0tadium awal membentuk poliptidak #sel yang tumbuh *epat$. Tumbuh *epat : sangat membelah diri tidak teratur, tidak berbatas tegas Tidak bermutasi ke gen "ital Tumor bersifat jinak Tumor bersifat ganas Dapat dikeluarkan dengan *ara operasi kerusakan alatmengontrol tubuh dan penurunan fungsi tubuh Tidak merusak D1A mutasi /eng'in"asi di gen "ital jaringan yang biologis lainnya pembagian dan atau sel, dan bermetastasis fungsi lainnya. /erusak D1A r membentuk dengan jaringan sehat #tidak pembungkus$, meng'in"asi:bermetastasis$ k, simpai #jaringan berbatas tegas <. Patways 2arsinoma 2olon

Tumbuh : berkembangnya sel tumor

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

D. KLASIFIKASI !lasifikasi kanker kolon menurut modifikasi D.!A0 adalah sebagai berikut #4!.I, 5 A 7 ,1 7 ,5 7 21 7 25 7 D 7 metastasis. kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa. kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria. kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai empat buah. kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5 buah. kanker telah mengadakan metastasis lagi. E. MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON 8ejala Adanya sangat ditentukan dalam oleh lokasi darah kanker, pada tahap feses, penyakit, dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. perubahan defekasi, konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan perdarahan re*tal merupakan keluhan yang umum terjadi. 1. Kanker kolon kanan, dimana isi kolon berupa *aiaran, *enderung tetap tersamar hingga stadium lanjut. 0edikit ke*enderungan menimbulkan obstruksi, karena lumen usus lebih besar dan feses masih en*er. Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan darah bersifat samara dan hanya dapat dideteksi dengan tes 8uaiak #suatu tes sederhana yang dapat dilakukan di klinik$. /u*us jarang terlihat, karena ter*ampur dalam feses. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi jarang pada stadium regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas ; tidak dapat dioperasi 1 7 5 @$ 7 kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak pada abdomen, dan kadang > kadang pada epigastrium. 5. Kanker kolon kiri dan re*tum *enderung menyebabkan perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks. Diare, nyeri kejang, dan kembung sering terjadi. !arena lesi kolon kiri *enderung melingkar, sering timbul gangguan obstruksi. 4eses dapat ke*il dan berbentuk seperti pita. ,aik mu*us maupun darah segar sering terlihat pada feses. Dapat terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau re*tum dapat mengenai radiks saraf, pembuluh limfe atau "ena, menimbulkan gejala > gejala pada tungakai atau perineum. +emoroid, nyeri pinggang bagian bawah, keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat tekanan pada alat > alat tersebut. 8ejala yang mungkin dapat timbul pada lesi re*tal adalah e"akuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah #8ale, 5 F. STADIUM KLINIS Tabel TI0 T1 T5 T< T( 1 / 7 stadium pada karsinoma kolon yang 7 1(<$. 2ar*inoma in situ ,elum mengenai otot dinding, polipoid:papiler 0udah mengenai otot dinding 0emua lapis dinding terkena, penyebaran ke sekitar 0ama dengan T< dengan fistula %imfonodus terkena Ada metastasis ditemukan dengan system T/1 #Tambayong, 5 $.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

o o

En o!ko"i

pemeriksaan

endoskopi

perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi. Radiologis yang dapat dilakukan antara lain

Pemeriksan radiologis

adalah foto dada dan foto kolon #barium enema$. 4oto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru.

o Ul$ra!ono%ra&i 'USG( 0ulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati. o Hi!$o"a$olo%i ,iopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. 8ambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel. o La)ora$ori*+ Pemeriksaan +b penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan #4!.I, 5 H. PENATALAKSANAAN MEDIS ,ila sudah pasti karsinima kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah sebagai berikut 7 1. Pembedahan #3perasi$ 3perasi adalah penangan yang paling efektif dan *epat untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis, tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. 3leh sebab itu dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang 1 7 51 $.

mengelilingi sekitar kanker. 5. Penyinaran #-adioterapi$ Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar B, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak geneti* sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel'sel yang pembelahan dirinya *epat, antara alin sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung ; usus, sel darah. !erusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan. <. kemotherapy 2hemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. 3bat *hemotherapy ini ada kira'kira 5 jenis. ,iasanya di injeksi atau dimakan, pada umumnya lebih dari satu ma*am obat, karena digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus #4!.I, 5 I. KONSEP ASUHAN KEPERA,ATAN Pengkajian Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan 1 $. Pengkajian 1. 0irkulasi 8ejala 7 riwayat masalah jantung, 8C!, edema pulmonal, penyakit 5. Integritas Ago 8ejala 7 perasaan *emas, takut, marah, apatis D fa*tor'faktor stress multiple, misalnya finan*ial, hubungan, gaya
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

1 7 511$.

se*ara menyeluruh

#,oedihartono,

1@@( 7

pasien Post 3peratif

2a 2olon #Doenges,

1@@@$ adalah meliputi 7

"as*ular

perifer,

atau

stasis

"as*ular

#peningkatan risiko pembentukan trombus$.

11

hidup. Tanda 7 tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan:peka rangsang D stimulasi simpatis. <. /akanan : *airan 8ejala 7 insufisiensi obesitas$ operasi$. (. Pernapasan 8ejala 7 infeksi, kondisi yang kronis:batuk, merokok. 5. !eamanan 8ejala 7 alergi:sensiti"e terhadap obat, makanan, plester, dan larutan D Defisiensi immune #peningkaan risiko infeksi keluarga sitemik dan penundaan penyembuhan$ D tentang hipertermia dan malignant:reaksi dapat darah mengubah : reaksi D /un*ulnya kanker :terapi kanker terbaru D -iwayat anestesi D -iwayat penyakit hepati* #efek dari detoksifikasi koagulasi$ transfuse. Tanda 7 men*ulnya demam. &. Penyuluhan : Pembelajaran 8ejala 7 pengguanaan bron*hodilator, antikoagulasi, diureti*, steroid, antibioti*, analgesi*, antihipertensi, kardiotonik glokosid, antidisritmia, dekongestan, antiinflamasi, antikon"ulsan atau tranEuiliFer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat'obatan rekreasional. kerusakan Penggunaan al*ohol #risiko akan ginjal, yang mempengaruhi koagulasi proses infeksi yang melelahkan D obat'obatan -iwayat transfuse D pan*reas:D/, membrane #predisposisi mukosa yang untuk kering hipoglikemia:ketoasidosis$ D malnutrisi #termasuk #pembatasan pemasukkan : periode puasa pra

dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan diri pas*a operasi$. J. ANALISIS DATA, DIAGNOSA KEPERA,ATAN Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan #,oedihartono, 1@@( 7 19$. Diagnosa keperawatan yang mun*ul pada pasien Post operatif kanker kolon #Gilkinson, 5 1. 5. kondisi pas*aanastesi. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan kimia misalnya penggunaan obat'obat farmasi, hipoksiaD lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus sensori yang berlebihan D stress fisiologis. <. !ekurangan berhubungan "olume dengan *airan, resiko tinggi terhadap *airan pembatasan pemasukkan & 7 &51$ meliputi 7 Pola nafas, tidak efektif berhubungan dengan imobilitas, dan

tubuh se*ara oral, hilangnya *airan tubuh se*ara tidak normal, pengeluaran integritas pembuluh darah. (. 1yeri berhubungan dengan insisi pembedahan, trauma muskuloskletal, kehan*uran yang terus'menerus #misalnya, lokalisasi$. 5. &. Intoleransi fisik:nyeri. +ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri:ketidak nyamanan, terapi pembatasan akti"itas, dan penurunan kekuatan:tahanan. 9. 6. @. !erusakan Perubahan integritas nutrisi kulit kurang berhubungan dari dengan luka tubuh pembedahan. kebutuhan berhubungan dengan mual:muntah. !onstipasi berhubungan dengan penurunan asupan *airan 13 akti"itas berhubungan dengan kelemahan

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

dan serat, kelemahan otot abdomen sekunder akibat mekanisme kanker kolon. 1 . Ansietas berhubungan dengan an*aman terhadap konsep diri, an*aman terhadap perubahan status kesehatan, an*aman terhadap pola interaksi dengan orang yang berarti, krisis situasi atau krisis maturasi. 11. 8angguan *itra tubuh berhubungan dengan pembedahan, efek samping penanganan, fa*tor budaya atau spiritual yang berpengaruh pada perubahan penampilan. 15. -isiko infeksi berhubungan dengan stasis *airan tubuh, respons inflamasi tertekan, prosedur in"asif dan jalur penusukkan, luka:kerusakan kulit, insisi pembedahan. 1<. !urang pengetahuan tentang kondisi luka, prognosis dan pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan informasi, keterbatasan kognitif.

Tujuan, Intervensi, Implementasi Inter"ensi adalah penyusunan ren*ana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan #,oedihartono, 1@@( 7 5 $. Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari ren*ana keperawatan yang telah disusun pada tahap peren*anaan #Affendi ,1@@5 7 ( $. Inter"ensi keperawatan pada pasien post 3perasi kanker kolon dengan *riteria 132 dan inter"ensi 1I2 #Gilkinson, 5
No 1.

&$ meliputi 7
TUJUAN-KRITERIA Tujuan 7 menetapkan pola ' napas yang normal:efektif dan bebas dari sianosis atau tanda'tanda hipoksia lainnya. !riteria hasil 7 tidak ada perubahan pada ' frekuensi dan kedalaman pernapasan. RENCANA TINDAKAN Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala, hiperekstensi rahang, aliran udara faringeal oral. Auskultasi suara napas. RASIONAL - 7 men*egah jalan napas. obstruksi

DIAGNOSA KEPERA,ATAN Pola nafas, tidak efektif adalah inspirasi dan:atau ekspirasi yang tidak member "entilasi yang adekuat.

'

'

3bser"asi frekuensi dan kedalaman pernapasan, pemakaian otot'otot bantu pernapasan, perluasan rongga dada, retraksi atau pernapasan *uping hidung, warna - 7ele"asi kepala dan posisi kulit, dan aliran udara. akan men*egah %etakkan pasien pada miring terjadinya aaspirasi dari posisi yang sesuai, muntah, posisi yang benar

7 indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapan. 7 dilakukan untuk memastikan efekti"itas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

15

tergantung pada akan mendorong "entilasi kekuatan pernapasan dan pada lobus paru bagian jenis pembedahan. bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma.

N o

DIAGNOSA KEPERA,ATAN

TUJUAN-KRITERIA '

RENCANA TINDAKAN %akukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pas*aoperasi.

RASIONAL

'

'

- 7"entilasi dalam yang aktif membuka al"eolus, mengeluarkan sekresi, meningkatkan pengangkutan oksigen, membuang gas anastesi D batuk membantu mengeluarkan sekresi %akukan pengisapan lendir jika dari sistem pernapasan. diperlukan. -7 obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah !olaborasi, pemberian oksigen atau mukus dalam sesuai kebutuhan. tenggorok atau trakhea. -7dilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh +b yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui Fat' Fat inhalasi.

5.

Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan akti"itas dan kerja kognitif #misalnya, pikiran sadar, orientasi realita, peme*ahan masalah, dan penilaian$ yang terjadi pada indi"idu.

Tujuan 7 meningkatkan ' tingkat kesadaran. !riteria hasil 7 pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan ' men*ari sumber bantuan sesuai kebutuhan.

3rientasikan kembali pasien se*ara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi D nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan. ,i*ara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak, sadar penuh akan apa yang diu*apkan.

'

- 7 karena pasien telah meningkat kesadarannya, maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietas. - 7 tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh, namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulih. A"aluasi sensasi:pergerakkan - 7 pengembalian fungsi ekstremitas dan batang setelah dilakukan blok tenggorok yang sesuai. saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

17

N o

DIAGNOSA KEPERA,ATAN

TUJUAN-KRITERIA '

RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

'

'

8unakan bantalan pada tepi - 7berikan keamanan bagi tempat tidur, lakukan pasien selama tahap pengikatan jika diperlukan. darurat, men*egah terjadinya *edera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa Periksa aliran infus, selang disorientasi. endotrakeal, kateter, bila - 7pada pasien yang dipasang dan pastikan mengalami disorientasi, kepatenannya. mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem Pertahankan lingkungan yang pengeluaran lainnya, tenang dan nyaman. terlepas, atau tertekuk. 7stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat'obatan anastesi yang telah diberikan. .kur dan *atat pemasukan dan 7dokumentasi yang pengeluaran. Tinjau ulang akurat akan membantu *atatan intra operasi. dalam mengidentifikasi pengeluaran *airan:kebutuhan penggantian dan pilihan' !aji pengeluaran urinarius, pilihan yang terutama untuk tipe prosedur mempengaruhi

<.

!ekurangan "olume *airan, resiko tinggi adalah suatu kondisi indi"idu yang berisiko mengalami dehidrasi "as*ular, selular, atau intraselular.

Tujuan 7 keseimbangan ' *airan tubuh adekuat. !riteria hasil 7 tidak ada ada tanda'tanda dehidrasi #tanda'tanda "ital stabil, kualitas denyut nadi baik, ' turgor kulit normal,

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai$.

operasi yang dilakukan.

'

Pantau tanda'tanda "ital.

inter"ensi. - 7 mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinarius. -7 hipotensi, takikardia, peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan *airan.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

19

N o

DIAGNOSA KEPERA,ATAN

TUJUAN-KRITERIA '

RENCANA TINDAKAN %etakkan pasien pada posisi yang sesuai, tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan.

RASIONAL - 7ele"asi kepala dan posisi miring akan men*egah terjadinya aaspirasi dari muntah, posisi yang benar akan mendorong "entilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma. 7perdarahan yang berlebihan dapat menga*u kepada hipo"olemia:hemoragi. 7 kulit yang dingin:lembab, denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian *airan tambahan. - 7 gantikan kehilangan *airan yang telah didokumentasikan. 2atat waktu penggangtian "olume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi, misalnya ketidak seimbangan.

'

'

Periksa pembalut, alat drain pada inter"al reguler. !aji luka untuk terjadinya pembengkakan. Pantau suhu kulit, palpasi denyut perifer.

'

!olaborasi, berikan *airan parenteral, produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk. Tingkatkan ke*epatan IH jika diperluakan.

1yeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti kerusakan D awitan yang tiba'tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan.

Tujuan 7 pasien ' mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang. ' !riteria hasil 7 pasien tampak rileks, dapat beristirahat:tidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi. '

A"aluasi rasa sakit se**ara reguler, *atat karakteristik, lokasi dan intensiitas # '1 $. 2atat mun*ulnya rasa *emas:takut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur. !aji tanda'tanda "ital, perhatikan takikardia, hipertensi dan peningkatan pernapasan, bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit.

- 7 sediakan informasi mengenai kebutuhan:efekti"itas inter"ensi. - 7 perhatikan hal'hal yang tidak diketahui dan:atau persiapan inadekuat #misalnya apendikstomi darurat$ dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakit. 7dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan RASIONAL

N o

DIAGNOSA KEPERA,ATAN

TUJUAN-KRITERIA '

RENCANA TINDAKAN

'

'
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

,erikan informasi mengenai - 7 pahami penyebab sifat ketidaknyamanan, ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan. sediakan jaminan emosional. %akukan reposisi sesuai - 7mungkin mengurangi petunjuk, misalnya semi > rasa sakit dan 4owler D miring. meningkatkan sirkulasi. Posisi semi > 4owler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis, sedangkan miring 3bser"asi efek analgetik. mengurangi tekanan dorsal.

21

'

!olaborasi, analgetik kebutuhan.

7respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik, dan mungkin pemberian menimbulkan efek'efek IH sesuai sinergistik dengan Fat'Fat anastesi. - 7analgetik IH akan dengan segera men*apai pusat rasa saki, menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis ke*il.

5.

Intoleransi akti"itas adalah suatu keadaaan seorang indi"idu yang tidak *ukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau akti"itas sehari'hari yang diinginkan.

Tujuan 7 pasien memiliki ' *ukup energi untuk berakti"itas. !riteria hasil7 ' perilaku menampakan ' kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri. ' pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa ' akti"itas tanpa dibantu. ' !oordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik.

-en*anakan periode istirahat - 7mengurangi akti"itas yang *ukup. yang tidak diperlukan, dan energi terkumpul dapat digunakan untuk ,erikan latihan akti"itas akti"itas seperlunya se*ar se*ara bertahap. optimal. - 7tahapan'tahapan yang diberikan membantu proses akti"itas se*ara perlahan dengan ,antu pasien dalam menghemat tenaga memenuhi kebutuhan sesuai namun tujuan yang tepat, kebutuhan. mobilisasi dini. 7mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali.

N o

DIAGNOSA KEPERA,ATAN

TUJUAN-KRITERIA '

RENCANA TINDAKAN 0etelah akti"itas pasien.

RASIONAL

latihan dan #menjaga kaji respons kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan. -7mengidentifikasi masalah, memudahkan inter"ensi. 7mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan akti"itas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauan. - 7menilai batasan kemampuan akti"itas optimal. -7mempertahankan:m eningkatkan kekuatan dan ketahanan otot. - 7 sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan peren*anaan dan mempertahankan:me ningkatkan mobilitas

&.

+ambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian, pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih.

Tujuan 7 pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal. !riteria hasil 7 ' penampilan yang seimbang.. ' melakukan pergerakkan dan perpindahan. ' mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi, dengan karakteristik 7 Imandiri penuh 1 Imemerlukan alat bantu. 5 Imemerlukan bantuan dari orang lain untuk bantuan, pengawasan, dan pengajaran. < Imembutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu.

'

'

!aji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan. Tentukan tingkat moti"asi pasien dalam melakukan akti"itas.

'

Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu. Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan -3/ aktif dan pasif. !olaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi.

'

'

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

23

( IketergantunganD tidak berpartisipasi dalam akti"itas. 9 !erusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan se*ara tidak diinginkan. Tujuan 7 /en*apai ' penyembuhan luka pada waktu yang sesuai. !riteria +asil 7 ' tidak ada tanda'tanda infeksi seperti pus. ' luka bersih tidak ' lembab dan tidak kotor. ' Tanda'tanda "ital dalam batas normal ' atau dapat ditoleransi.

pasien.

'

'

'

.!aji kulit dan identifikasi - 7mengetahui sejauh pada tahap mana perkembangan perkembangan luka. luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat. 7mengidentifikasi !aji lokasi, ukuran, warna, tingkat keparahan bau, serta jumlah dan tipe luka akan *airan luka. mempermudah inter"ensi. Pantau peningkatan suhu - 7 suhu tubuh. tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradangan. ,erikan perawatan luka - 7 tehnik aseptik dengan tehnik aseptik. membantu ,alut luka dengan kasa memper*epat kering dan steril, gunakan penyembuhan luka plester kertas. dan men*egah Cika pemulihan tidak terjadinya infeksi. terjadi kolaborasi tindakan - 7 agar benda asing lanjutan, misalnya atau jaringan yang debridement. terinfeksi tidak menyebar luas pada 0etelah debridement, area kulit normal ganti balutan sesuai lainnya. kebutuhan. 7balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

'

kondisi parah: tidak !olaborasi pemberian nya luka, agar tidak antibiotik sesuai indikasi. terjadi infeksi. - 7antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi. !aji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien Perkirakan:hitung pemasukan kalori, jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal. #menganalisa penyebab melaksanakan inter"ensi. -#/engidentifikasi kekurangan:kebutuha n nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan badan mempengaruhi masukan. #/engawasi keefektifan se*ara diet.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan indi"idu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

Tujuan 7 klien mampu ' mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi. ' !riteria hasil 7 klien akan memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai ' laboratorium normal. klien mengerti dan mengikuti anjuran diet.

Timbang berat sesuai indikasi.

. N o DIAGNOSA KEPERA,ATAN TUJUAN-KRITERIA melaporkan peningkatan makanan. ' intake RENCANA TINDAKAN Anjurkan makan tapi sering. RASIONAL

sedikit #Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

25

'

tidak ada mual:muntah ' ' ' Anjurkan kebersihan oral sebelum makan. Tawarkan minum saat makan bila toleran. !onsultasi tentang kesukaan:ketidaksukaan klien yang menyebabkan distress !olaborasi ahli giFi pemberian makanan yang ber"ariasi !olaborasi dengan dokter dalam pemberian suplemen dan obat' obatan, serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung.

. ' . '

dapat ditingkatkan. - #/ulut yang bersih meningkatkan nafsu makan. - #Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas. - #/elibatkan pasien dalam peren*anaan, memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan. #/akanan yang ber"ariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien. - 7menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

!onstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang, disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering.

Tujuan 7 pola eleminasi ' dalam rentang yang diharapkan D feses lembut dan berbentuk. !riteria hasil 7 - klien akan ' menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan. - /elaporkan keluarnya

!aji warna dan konsistensi feses, frekuensi, keluarnya flatus, bising usus dan nyeri terkan abdomen.

7penting untuk menilai keefektifan inter"ensi, dan memudahkan ren*ana selanjutnya. Pantau tanda gejala - 7keadaan ini dapat rupture usus dan:atau menjadi penyebab peritonitis. kelemahan otot abdomen dan penurunan peristalti* usus, yang dapat

feses dengan ' berkurangnya nyeri dan mengejan.

!aji fa*tor konstipasi.

penyebab menyebakan konstipasi. 7mengetahui dengan jelas fa*tor penyebab memudahkan pilihan inter"ensi yang tepat.

N o

DIAGNOSA KEPERA,ATAN

TUJUAN-KRITERIA ' '

RENCANA TINDAKAN Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi. Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi.

RASIONAL

'

'

- 7akan meningkatkan pola defekasi yang optimal. 7men*egah terjadi perubahan tanda "ital, sakit kepala atau perdarahan. !onsultasikan pada ahli 7pada keadaan giFi untuk meningkatkan kekurangan serat dan serat dan *airan dalam *airan. diet. !onsultasikan dengan - 7merupakan tindakan dokter untuk memberikan dependent perawat bantuan eleminasi, seperti dalam memberikan 7 diet, pelembut feses, bantuan defekasi kepada enema dan laksatif. klien. !aji dan dokumentasikan #memudahkan tingkat ke*emasan inter"ensi. pasien. !aji mekanisme koping -# mempertahankan

/ 0

Ansietas adalah suatu keresahan, perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuan7ansietas ' berkurang:terkontrol. !riteria hasil7 klien mampu '

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

27

yang disertai dengan respons autonomis D sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh indi"idu D perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.ini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan indi"idu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi an*aman.

meren*anakan strategi koping untuk situasi' situasi yang membuat stress. ' klien mampu mempertahankan penampilan peran. klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi ' sensori. klien melaporkan tidak ada manifestasi ke*emasan se*ara fisik. tidak ada manifestasi ' perilaku akibat ke*emasan.

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu. %akukan pendekatan dan berikan moti"asi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. /oti"asi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini, harapan'harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani. ,erikan penguatan yang positif untuk meneruskan akti"itas sehari'hari meskipun dalam keadaan *emas.

' '

'

Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi. 0ediakan informasi fa*tual #nyata dan benar$ kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis, perawatan dan prognosis. !olaborasi pemberian obat anti ansietas.

mekanisme koping adaftif, meningkatkan kemampuan mengontrol ansietas. #pendekatan dan moti"asi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan ke*emasan yang dirasakan. -#alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ke*emasan. #men*iptakan rasa per*aya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannya. - #men*iptakan perasaan yang tenang dan nyaman. -#meningkatkan pengetahuan, mengurangi ke*emasan. #

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan. / / 8angguan *itra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang. Tujuan 7 pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh. !riteria hasil 7 pasien melaporkan kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh. memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan. 'menggambarkan perubahan a*tual pada fungsi tubuh. ' !aji dan dokumentasikan respons "erbal dan non "erbal pasien tentang tubuhnya. !aji harapan pasien tentang gambaran tubuh. -7fa*tor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada *itra tubuh. - #mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknya. #meningkatkan perasaan berarti, memudahkan saran koping, mengurangi ke*emasan.

'

'

'

Dengarkan pasien dan keluarga se*ara aktif, dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan, kemajuan dan prognosis. ,erikan perawatan dengan *ara yang tidak menghakimi, jaga pri"asi - #men*iptakan suasana dan martabat pasien. saling per*aya, meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien. Pantau tanda'tanda "ital. - # mengidentifikasi tanda'tanda peradangan terutama bila suhu tubuh %akukan perawatan luka meningkat. dengan teknik aseptik. - # mengendalikan %akukan perawatan penyebaran

/ 1

-isiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer, perubahan sirkulasi, kadar gula darah yang tinggi, prosedur in"asif dan

Tujuan 7 infeksi tidak terjadi: terkontrol. !riteria hasil 7 tidak ada tanda'tanda infeksi seperti pus. luka bersih tidak

' ' '

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

29

kerusakan kulit.

lembab dan tidak kotor. Tanda'tanda "ital dalam batas normal atau dapat ditoleransi.

terhadap prosedur inpasif mikroorganisme patogen. seperti infus, kateter, - # untuk mengurangi drainase luka, dll. risiko infeksi nosokomial. ' Cika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk - # penurunan +b dan pemeriksaan darah, peningkatan jumlah seperti +b dan leukosit. leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya !olaborasi untuk proses infeksi. pemberian antibiotik. - # antibiotik men*egah perkembangan mikroorganisme pathogen. Celaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan. /enganjurkan akti"itas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit. Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya, serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan. -#!lien dapat memahami penyakit dan dapat meren*anakan pengobatan. -#mengurangi ke*emasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri. - #/engerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat memper*epat proses penyembuhan.

'

/ 2

!urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang *ukup tentang penyakitnya, dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif indi"idu.

Tujuan 7 klien dan keluarga mengerti tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan. !riteria hasil 7 klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan.

'

'

'

E3al*a!i A"aluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pen*apaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau inter"ensi keperawatan ditetapkan #,rooker, 5 meliputi 7 1 /enetapkan pola napas yang normal:efektif dan bebas dari sianosis atau tanda'tanda hipoksia lainnya. 5 /eningkatkan tingkat kesadaran. < !eseimbangan *airan tubuh adekuat. ( Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang. 5 Pasien memiliki *ukup energi untuk berakti"itas. & Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal. 9 /en*apai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai. 6 !lien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi. @ Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan D feses lembut dan berbentuk. 1 Ansietas berkurang:terkontrol. 11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh. 15 Infeksi tidak terjadi : terkontrol. 1< !lien dan keluarga mengerti tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan. 1$. A"aluasi yang diharapkan pada pasien post 3peratif kanker kolon

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

31

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN !anker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal:neoplasma yang mun*ul dari jaringan epithelial dari *olon #,rooker, 5 1 7 95$. !anker kolon:usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum #,oyle ; %angman, 5 7 6 5$. !anker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan mengin"asi jaringan sekitarnya #Tambayong, 5 ,. 0A-A1 1. Dosen 7 kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah ini, sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih memahami materinya 5. /ahasiswa 7 agar lebih aktif dalam forum diskusi. 7 1(<$.

DAFTAR PUSTAKA

/arilynn A. Doenges. 1@@@. -en*ana Asuhan !eperawatan pedoman untuk peren*anaan dan pendokumentasian pasien, ed.<. A82, Cakarta.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

33

KATA PENGANTAR

P*4i !5*k*r ki$a "an4a$kan ke6a ira$ Alla6 S,T, karena a$a! li+"a6an ra6+a$ a"a$ i!*!*n Makala6 Ke"era8a$an ini an kar*nia7N5a !e6in%%a +akala6 ini i)*a$ I !e)a%ai $*%a! +a$a k*lia6 Be a6(. an !ele!ai $e"a$ 8ak$*. De8a!a 'Ke"ara8a$an Me ikal

Makala6 ini )eri!i $en$an% pengertian, etiologi, klasifikasi, stadium, pathway, patofisiologi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan pada klien dengan 2a !3lon. Makala6 ini i6ara"kan )i!a +en4a i $a+)a6an re&eren!i *n$*k +a6a!i!8a ke"era8a$an. Ka+i !a ar )a68a +akala6 +a!i6 4a*6 ari ari o!en ke!e+"*rnaan. Ole6 karena i$*, ka+i +en%6ara"kan kri$ik an !aran 5an% )er!i&a$ +e+)an%*n k6*!*!n5a "enan%%*n% 4a8a) +a$a k*lia6 a%ar ala+ +akala6 )erik*$n5a )i!a le)i6 !e+"*rna. Ak6ir ka$a ka+i )er6ara" +akala6 ini )a%i )an5ak oran%. Teri+a ka!i6 a"a$ )er+an&aa$ an 8a!!ala+. "e+)*a$an

Pinran%, /9 Mei 100. Pen5*!*n

DAFTAR ISI

!ATA PA18A1TADA4TA- I0I ,A, I PA1DA+.%.A1 A. %atar ,elakang ,. -umusan /asalah 2. Tujuan ,A, II PA/,A+A0A1 ,A, III PA1.T.P DA4TA- P.0TA!A

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

35

Anda mungkin juga menyukai