Anda di halaman 1dari 24

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN CAMPURAN EKSTRAK LIMBAH DAUN TEMBAKAU DAN EKSTRAK DAUN

KRATOK SEBAGAI BIOPESTISIDA ALAMI BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

1. 2. 3. 4. 5.

Alifia Reta Pangesti Hayatun Nufus Noviatus Solekhah Shoim Miftah Aryanto Mochammad Fauzi

(1231410029) Tahun angkatan 2012 (1231130003) Tahun angkatan 2012 (1231130020) Tahun angkatan 2012 (1231130007) Tahun angkatan 2012 (1331410009) Tahun angkatan 2013

POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2013

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Halaman Pengesahan Daftar Isi Abstrak Bab1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Urgensi Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Tembakau 2.2 Kratok 2.3 Hama 2.4 Bio Pestisida Bab 3 Metodelogi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Luaran 3.3 Indikator Capaian `

.................................................................... i .................................................................... ii ................................................................... iii .................................................................... iv ..................................................................... 1 ..................................................................... 1 ..................................................................... 2 ..................................................................... 2 ..................................................................... 2 ..................................................................... 2 ..................................................................... 3 ..................................................................... 3 ..................................................................... 3 ..................................................................... 4 ..................................................................... 4 ..................................................................... 5 ..................................................................... 5 ..................................................................... 6 ..................................................................... 6 ................................. 6

3.4 Teknik Pengumpuan Data dan Analisa Data 3.5 Cara Penafsiran

..................................................................... 8

3.7 Penyimpulan Hasil Penelitian ................................................................... 8 Bab 4 Biaya Dan Jadwal Kegiatan 4.1 Anggaran Biaya. 4.2 Jadwal Kegiatan Daftar Pustaka Lampiran .................................................................... 9 ..................................................................... 9 ..................................................................... 9 ................................................................... 10 ................................................................... V

iii

ABSTRAK Hasil pertanian di Indonesia sulit untuk ditingkatkan. Hal ini disebabkan banyaknya hama yang menyerang tanaman. Namun, petani di Indonesia mengalami kesulitan dalam mengolah sawah. Sebagian besar disebabkan populasi hama yang terus meningkat. Kerusakan struktur tanah disebabkan dari bahan kimia, seperti pestisida insektisida.Tembakau merupakan salah satu produk unggulan di daerah Indonesia. Jika saat musim tanam musim tanam turun hujan kualitas tembakau menjadi jelek dan harganya akan merosot. Pada tidak turun hujan, harga tembakau akan mahal, karena kualitasnya bagus. Namun jika saat harga tembakau murah, banyak tembakau yang dibiarkan di

ladang/sawah.Untuk mengatasi permasalahan tersebut kita perlu mencari solusi yang baik dan aman untuk lingkungan, misalnya dengan memanfaatkan bio pestisida alami. Pemberantasan hama ini perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman para petani di Indonesia.Maka dari itu, dibutuhkan pestisida yang dapat membunuh hama tersebut. Pestisida yang digunakan adalah pestisida alami agar tanaman terhindar dari bahan kimia. Oleh karena itu, pestisida akan dibuat dengan menggunakan campuran ekstrak daun tembakau dengan ekstrak daun kratok. Mengingat banyaknya produksi tembakau di Indonesia yang tidak terpakai karena rusak.Setelah dilakukan penelitian, terbukti hama dapat mati ketika disemprotkan dengan bio pestisida alami tersebut pada konsentrasi 90% dalam waktu 3 menit. Maka bio pestisida alami ini sangat efektif digunakan para petani karena amat bagi lingkungan juga biaya pembuatannya terjangkau oleh para petani. Dampak penggunaan bio pestisida bagi manusia sangat aman, karena biopestisida ini tidak menimbulkan efek kepada manusia, melainkan hanya pada serangga saja.Pembuatan bio pestisida ini

menguntungkan petani, yaitu dapat Mengurangi populasi hama sehingga membantu petani untuk meningkatkan hasil produksi tanaman, selain itu para petani bisa membuat sendiri biopestisida seperti ini, jadi dapat mengurangi pengeluaran ekonomi petani. Dan juga menguntungkan masyarakat, yaitu lebih aman dalam menkonsumsi makanan hasil pertanian karena makanan hasil pertanian tersebut tidak mengandung bahan kimia.

iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia adalah bertani. Hal itu membuat Indonesia dapat menambah devisa negara, sistem pertanian yang

digunakan dapat memberikan hasil pertanian yang berkualitas dan berkuantitas baik. Namun, petani di Indonesia mengalami kesulitan dalam mengolah sawah. Sebagian besar disebabkan populasi hama yang terus meningkat. Kerusakan

struktur tanah disebabkan dari bahan kimia, seperti pestisida insektisida.Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya solusi yang tepat dan aman untuk lingkungan, misalnya dengan memanfaatkan bio pestisida alami Tembakau merupakan salah satu produk unggulan di daerah Sumenep. Namun tak jarang hasil panen tembakautembakau tersebut tidak terpakai karena kualitas yang buruk hingga membuat petani di Sumenep rugi. Tembakau tembakau tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan agar tidak terbuang. Bila melihat kandungan yang terdapat dalam tembakau, di antaranya adalah Nikotin yang dapat menjadi racun. Maka, sebenarnya kandungan ini dapat dimanfaatkan pada hal-hal positif untuk membantu kehidupan manusia. Asumsi ini muncul, karena dari sisi kesehatan, nikotin dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia. Tidak hanya ekstrak daun tembakau yang bisa dibuat sebagai biopestisida alami, ada juga jenis tanaman liar yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran daun tembakau dalam pembuatan biopestisida alami. Seperti ekstrak daun kratok yang terdapat di daerah Sumenep. Daun kratok tumbuh liar di pekarangan rumah penduduk di daerah Sumenep tepatnya di Kalianget dan belum dimanfaatkan sampai sekarang, padahal tanaman ini tumbuh melimpah.Tanaman kratok ini dapat memabukkan, karena mengandung zat asam sianida, oleh karena itu timbul pemikiran untuk mencampurkannya dengan tembakau dalam pembuatan biopestisida alami

1.2 TUJUAN Adapun tujuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Mengetahui pada konsentrasi mana yang dapat mematikan hama dengan cara yang lebih aman. 2. Mengetahui dampak penggunaan pestisida terhadap tanaman. 3. Mengetahui keuntungan dan kerugian pembuatan pestisida bagi petani dan bagi masyarakat. 1.3 URGENSI PENELITIAN Penelitian ini harus dilakukan karena pentingnya penggunaan biopestisida alami untuk mencegah akibat dari penggunaan biopestisida dengan bahan kimia. 1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan ini dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Mengurangi populasi hama sehingga membantu petani untuk

meningkatkan hasil produksi tanaman, sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani. b. Kesuburan tanah dari sawah petani akan semakin baik. c. Lebih aman dalam pnggunaannya.. d. Masyarakat tidak akan kekurangan hasil pertanian karena hasil pertaniannya sudah meningkat karena tidak adanya hama. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Bagi Para Petani Dapat menciptakan inovasi baru mengenai pemanfaatan campuran tanaman tembakau dengan daun kratok sebagai bio pestisida alami. 2. Bagi Masyarakat Umum Menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan campuran ekstrak daun tembakau dengan ekstrak daun kratok sebagai biopestisida. 3. Bagi Penulis Sebagai motivasi dalam melakukan penelitian lebih lanjut. Dan

memperoleh pengetahuan mengenai pembuatan pestisida alami mengguanakan campuran tanaman tembakau dengan daun kratok. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tembakau Tembakau adalah tumbuhan herba semusim yang ditanam untuk mendapatkan daunnya. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Solanaceae. Daun-daunnya digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tembakau tumbuh pada iklim panas. Saat memanen tembakau pada musim kemarau, yang didapat adalah daun- daun yang berkualitas tinggi. Daun-daun

tembakau yang bermutu hanya bisa dihasilkan di kawasan-kawasan tertentu saja. Usaha pertanian tembakau merupakan usaha padat karya. Meskipun luas areal perkebunan tembakau di Indonesia, diperkirakan hanya sekitar 207.020 hektar, namun jika dibandingkan dengan pertanian padi, pertanian tembakau memerlukan tenaga kerja hampir tiga kali lipat. Seperti pada kegiatan pertanian lainnya, untuk mendapatkan produksi tembakau dengan mutu yang baik, banyak faktor yang harus diperhatikan. Seperti faktor tanah, iklim, pemupukan dan cara panen. Nicotiana tobacum dibudidayakan umumnya karena memiliki arti ekonomi penting. Spesies yang sering dibudidayakan adalah Nicotiana tobacum dan Nicotiana rustika. Nicotiana tobacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, habitusnya piramidal, daunnya berbentuk lonjong dan pada ujung runcing, kedudukan daun pada batang tegak, tingginya 1,2 m. Nicotiana rustika, daun mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet berukuran pendek dan sedikit

bergelombang, ( info@penalaran-unm.org ) 2.2 Kratok Kratok merupakan spesies dari Phaseolus lunatus dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama kacang merah. Kacang merah mempunyai nama lokal kacang roway genjah (Sunda), kara, kratok (Jawa), gribig, kratok (Madura), saru (Minahasa). Kratok merupakan 3

tumbuhan yang terna tahunan atau kadang-kadang bertahunan, tumbuh melilit pada batang bambu. Daun majemuk, beranak daun tiga, daun berbentuk jorong. Perbungaan tandan di ketiak dengan panjang hingga 15 cm, dengan banyak buku dan bunga. Sayap bunga berwarna putih kekuningan atau ungu sedangkan lunasnya berwarna putih atau kadangkadang berwarna lain. Polong lonjong, pipih, berkulit keras bila tua, pada umumnya melengkung kadang-kadang dengan bentuk mengait pada bagian atasnya, berisi 4-5 biji. Bentuk, ukuran dan warna biji beragam, ada yang berentuk mengginjal, membelah ketupat atau membundar. Warna seragam atau loreng, putih, hijau, kuning, coklat, merah, hitam atau ungu. sering terdapat garis melintang yang keluar dari hilum. 2.3 Hama Hama dan penyakit merupakan organisme parasit, yang dimaksud parasit ialah tanaman atau binatang yang hidup menumpang pada bagian luar atau didalam tubuh tanaman atau binatang. Hama merupakan binatang perusak tanaman budidaya yang berguna untuk kesejahteraan manusia. Tanaman yang dirusak tersebut diantaranya ubi jalar, kol, sawi, wortel, selada, tomat, terung, dan jagung. Sementara itu, binatang yang merusak atau hama, misalnya penggerek umbi, ulat tritip, ulat titik tumbul, aphis, ulat jengkal, ulat buah, lembing, dan tikus. 2.4 Biopestisida Istilah biopestisida terdiri dari tiga suku kata, yaitu bio, pest, dan sida. Bio artinya hidup. Pest berarti hama atau organisme pengganggu yang dapat berupa penyakit atau bahkan menyebabkan kematian. Sida artinya membunuh. Jadi biopestisida dapat diartikan semua bahan hayati, baik berupa tanaman, hewan, mikroba, atau protozoa yang dapat digunakan untuk memusnahkan hama dan penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman. Dalam istilah Indonesia sering juga para pakar dibidang ini menyebutnya dengan istilah agensia pengendali hayati

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.1.1 Pengumpulan Bahan 1. Populasi dan Sampel 1. Populasi : Serangga 2. Sampel : Jangrik 2. Variabel 2.1 Variabel Bebas : 1. Konsentrasi 60%

- tembakau 60 g - air untuk tembakau 300 ml - air untuk daun kratok 10 ml


2. Konsentrasi 70%

- tembakau 70 g - air untuk tembakau 300 ml - air untuk daun kratok 10 ml


2.2 Variabel Kontrol 2.3 Variabel Terikat : tembakau kering dan limbah daun kratok : serangga mati atau tidak mati

3.1.2 Rancangan penelitian 1. Membuat ekstrak limbah daun tembakau, yaitu dengan cara mencampurkan tembakau yang sudah kering sebanyak 60 g untuk konsentrasi 60% dan 70 g untuk konsentrasi 70% dengan 300 ml air. Kemudian campuran air dan tembakau tersebut, diperas dan disaring sehingga tersisa hanya ekstraknya saja. 2. Membuat ekstrak daun kratok, yaitu dengan cara menumbuk beberapa daun kratok (10 lembar) dengan 10 ml air hingga halus kemudian diperas dan diambil ekstraknya.

3. Kemudian ekstrak limbah daun tembakau dengan ekstrak daun kratok dicampur pada sebuah alat penyemprot. Ekstrak yang dipakai pada pencampuran antara ekstrak limbah daun tembakau dengan ekstrak daun kratok masing masing 10 ml. 4. Menyiapkan serangga yang akan disemprot dengan ekstrak daun tembakau dan ekstrak limbah daun kratok tersebut pada beberapa sangkar, yang masing masing sangkar terdiri dari 5 ekor serangga. 3.2 Luaran Luaran dari penelitian ini berupa campuran ektrak daun kratok dengan ekstrak limbah daun tembakau sebagai biopestisida alami dalam upaya pemberantasan hama tanaman. 3.3 Indikator Capaian Indikator capaian adalah sudut pandang dalam mencapai

keberhasilan hipotesa penelitian. Dalam penelitian yang penulis kerjakan adalah Dapat membasmi hama tanaman tanpa mengubah struktur tanah.

3.4 Teknik Pengumpulan Data Dan Analisa Data 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi. Metode ini berupa pengamatan secara langsung yang kami lakukan di Laboratorium. Dalam metode ini kami akan mendapatkan data-data yang kemudian akan kami susun.

Tabel 1 Rancangan Penelitian

konsentrasi

waktu Menggunakan limbah daun tembakau Pencampuran limbah Daun tembakau dengan daun kratok

Organisme yang mati Menggunakan Pencampuran limbah daun tembakau limbah Daun

Pengaruh terhadap tanaman

tembakau dengan kratok daun

10% 15% 20% 25% 30% 60% 70% 80% 90%

2 jam 2 jam 50 menit 2 jam 40 menit 2 jam 30 menit 2 jam 20 menit 35 menit 25 menit 15 menit 5 menit

1 jam 1 jam 50 menit 1 jam 40 menit 1 jam 30 menit 1 jam 20 menit 34 menit 17 menit 10 menit 3 menit

5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3

Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh berpengaruh

3.4.3 Analisa Data Data diatas merupakan rancangan tabel yang akan digunakan saat melakukan penelitian. Pada gambaran tabel diatas 10%-30% waktu yang dibutuhkan untuk mematikan organisme cenderung lama baik. Hal ini dikarenakan konsentrasi yang diberikan kurang. Namun pada pencampuran ekstrak limbah daun tembakau dan daun kratok cenderung lebih cepat mematikan organisme dibandingkan tanpa pencampuran. Selain itu pada konsentrasi 10%-30% tidak terlalu berpengaruh pada kondisi tanaman.

Sedangkan pada konsentrasi 70%-90%

waktu yang

dibutuhkan untuk mematikan organisme cenderung lebih cepat. Hal ini dikarenakan konsentrasi yang diberikan sudah cukup. Namun pada ekstrak limbah daun tembakau tanpa adanya pencampuran cenderung lebih cepat mematikan organisme dibandingkan dengan pencampuran. Selain itu pada konsentrasi 70%-90% mempunyai pengaruh pada kondisi tanaman. 3.5 Cara Penafsiran Cara penafsiran dalam Penelitian limbah daun tembakau dan daun kratok sebagai biopestisida alami yaitu membedakan konsentrasi pada kepekatan larutan biopestisida dari campuran. 3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian Untuk menarik suatu kesimpulan dari penelitian ini adalah meninjau lama waktu matinya hama dan jumlah hama yang mati pada konsentrasi tertentu untuk mengetahui konsentrasi yang aman digunakan sebagai biopestisida alami, pengaruh terhadap kondisi tanaman serta mengetahui keuntungan dan kerugian bagi petani dan masyarakat umum ditinjau dari mudah tidaknya dalam proses pembuatan.

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGARAN BIAYA 4.1.1 No 1 2 3 4 Tabel Ringkasan Anggaran Biaya Jenis Pengeluaran Peralatan Penunjang Bahan Habis Pakai Perjalanan Lain lain Jumlah Biaya (Rp) 10.001.700,00 162.000,00 678.000,00 1.115.000,00 11.956.700,00

4.2 JADWAL KEGIATAN 4.2.2 Tabel Jadwal Kegiatan No Jenis Kegiatan 1 1 2 3 4 5 Menyiapkan bahan Menyiapkan alat Proses eksperimen Proses pengambilan data dan pengamatan Pembuatan laporan 2 Bulan 3 4 5

DAFTAR PUSTAKA

Suwahyono,Untung.2009.Cara dan Petunjuk Penggunaan Biopestisida.Jakarta : Penebar Swadya. Pracaya.2008.hama dan penyakit tanaman.Jakarta : Seri Agriwawasan.

10

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dana

1. PERALATAN PENUNJANG MATERIAL Justifikasi pemakaian Pencacah Daun Botol Semprot Mortar + pestle besar porselin Timbangan Digital ex RRC Cawan Porselin 15 cm Gelas Ukur Pipet Tetes Plastik Ex Lokal 3 Ml 500bh/Box Pipet Ukur 10 ml Beker Gelas 250 ml Enlemeyer Batang Pengaduk Kaca Arloji 150mm Corong Pipet Gondok Penyewaan Oven buah buah buah buah buah buah buah Buah 1 2 1 3 1 2 1 1 150.000,00 100.000,00 150.000,00 13.500,00 50.000,00 150.000,00 100.000,00 1.000.000,00 150.000,00 200.000,00 150.000,00 40.500,00 50.000,00 300.000,00 100.000,00 1.000.000,00 buah buah buah 1 3 1 44.400,00 20.000,00 300.000,00 133.200,00 60.000,00 300.000,00 buah 1 2.000.000,00 2.000.000,00 buah buah buah 2 5 2 Kuantitas Harga (Rp) 500.000.00 60.600,00 200.000,00 1.000.000,00 303.000,00 400.000,00 satuan Keterangan

Pengering Peralatan Stop Watch Kandang Jangkrik Penyewaan Penelitian Kamera Digital buah 1 1.100.000,00 Sub total (Rp) 1.100.000,00 9.386.700,00 Tempat buah buah unit 5 5 1 300.000,00 20.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 100.000,00 1.000.000,00

2. Bahan Habis Pakai MATERIAL Justifikasi pemakaian Limbah Tembakau Daun Kratok Jangkrik Air Kertas Saring whatman Kain Pemeras Peralatan K3 kilogram ekor galon pak lembar orang 2 225 1 2 10 5 26.000,00 200,00 15.000,00 500.000,00 30.000,00 83.000,00 Sub total (Rp) 3. Perjalanan MATERIAL Justifikasi pemakaian Perjalanan ke Madura Orang Malang Perjalanan ke Malang Orang Madura Transport Pengumpulan Bahan Sub total (Rp) 678.000,00 liter 12 6.500,00 78.000,00 5 60.000,00 300.000,00 5 Kuantitas Harga (Rp) 60.000,00 300.000,00 satuan Keterangan 52.000,00 45.000,00 15.000,00 1.000.000,00 300.000,00 415.000,00 1.877.000,00 Daun kilogram 1 Kuantitas Harga (Rp) 50.000,00 50.000,00 satuan Keterangan

4. Lain- lain MATERIAL Justifikasi pemakaian Adminstrasi Penyewaan Lab Sub total (Rp) 15.000,00 lembar 15 Kuantitas Harga (Rp) 1.000,00 15.000,00 satuan Keterangan

No 1 Peralatan Penunjang 2 3 4 Bahan Habis Pakai Peralatan Lain-lain

Uraian

Total Biaya Rp 9.386.700,00 Rp 1.877.000,00 Rp Rp 678.000,00 15.000,00

Total

Rp 11.965.700,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No

Nama / NIM

Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam / Minggu)

Uraian Tugas

Alifia Pangesti

Reta D3 TEKNIK KIMIA /

Rekayasa

2 jam / minggu

Pencampuran ekstrak limbah

1231410029

dauntembakau dan daun kratok

Hayatun Nufus / D3 1231130003

TEKNIK Rekayasa

2 jam / minggu

Pengekstrakan limbah tembakau daun kratok daun dan

TELEKOMUNIKASI

Noviatus Solekhah 1231130020

D3

TEKNIK Rekayasa

2 jam / minggu

Penyemprotan dan pengamatan pada hama

/ TELEKOMUNIKASI

Shoim Aryanto

Miftah D3

TEKNIK Rekayasa

15 jam/minggu

Pengumpulan bahan dan alat

/ TELEKOMUNIKASI

1231130007 5 Mochammad Fauzi 1331410009 / D3 TEKNIK KIMIA Rekayasa 15 jam/minggu Pengumpulan data

Anda mungkin juga menyukai