Anda di halaman 1dari 18

MENGENAL BAHASA, MENGENAL FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA SIFAT BAHASA 1. Sistem 2. Lambang 3. Bunyi 4. Arbitrer 5.

Bermakna 6. konvensional 7. Unik

8. Bervariasi 9. Manusiawi 10. Universal 11. Produktif 12. Dinamis Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia Lebih bangga terhadap bahasa asing Menganggap remeh pembelajaran bahasa Indonesia Pengajar tidak peduli pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Faktor diterimanya bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia adalah:

1. Bahasa Melayu sebagai Lingua Franca 2. Sistem Bahasa Melayu Praktis dan Sederhana 3. Kebutuhan Politik Mengapa Bahasa Indonesia Saat Ini Berbeda dengan Bahasa Melayu? 1. Waktu

Fase perkembangannya: 1)Prakolonial, 2) Masa kolonial, dan 3) Masa Pergerakan (Ejaan Van Ophuysen [1901], Ejaan Republik [1947], Ejaan yang Disempurnakan [1972]) 1. Politik 2. Sosial Budaya 3. IPTEK KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA 1. Bahasa Nasional di atas bahasa daerah Fungsi : Lambang kebanggaan nasional

2. Lambang identitas nasional 3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya 4. Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Bahasa Negara : Bahasa Resmi NKRI Fungsi : Bahasa resmi kenegaraan Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan Bahasa resmi dalam hubungan pelaksanaan pemerintahan Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan IPTEK

FUNGSI UMUM BAHASA Sebagai alat mengungkapkan atau mengekspresikan diri; Sebagai alat komunikasi; Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial; Sebagai alat kontrol sosial.

FUNGSI KHUSUS BAHASA Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari; Mewujudkan seni atau sastra;

Mempelajari bahasa kuno; Mengeksploitasi IPTEK.

RAGAM BAHASA INDONESIA APA ITU RAGAM BAHASA ? Ragam Bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaiannya JENIS-JENIS RAGAM BAHASA a. Berdasarkan cara berkomunikasi; b. Berdasarkan cara pandang penutur; c. Berdasarkan cara topik pembicaraan. RAGAM BAHASA BERDASARKAN CARA BERKOMUNIKASI A. Ragam Bahasa Lisan : Bahasa yang dituturkan melalui indra mulut. B. Ragam Bahasa Tulis : Bahasa yang dituangkan melalui simbol simbol atau huruf huruf. KEUNGGULAN BAHASA LISAN Berlangsung cepat Sering berlangsung tanpa alat bantu Kesalahan dapat langsung diperbaiki Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka

KELEMAHAN BAHASA LISAN Tidak mempunyai bukti otentik Dasar hukumnya lemah Sulit disajikan secara matang atau bersih Mudah dimanipulasi

KEUNGGULAN BAHASA TULIS

Mempunyai bukti otentik Dasar hukum yang kuat Dapat disajikan lebih matang atau bersih Lebih sulit dimanipulasi

KELEMAHAN BAHASA TULIS Berlangsung lambat Selalu memakai alat bantu Kesalahan tidak dapat langsung diperbaiki tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh atau mimik muka

RAGAM BAHASA BERDASARKAN CARA PANDANG PENUTUR Dialek dan Idiolek Terpelajar Ragam Resmi Ragam tidak Resmi

DIALEK DAN IDIOLEK RAGAM DIALEK Ragam bahasa yang dipakai oleh kelompok anggota masyarakat. Misal : Bahasa Betawi, Bahasa Madura,dll IDIOLEK Ragam bahasa yang dimiliki oleh seseorang. Misal : idiolek Soeharto, Binyamin.

RAGAM TERPELAJAR, RESMI, DAN TIDAK RESMI RAGAM TERPELAJAR Ragam bahasa yang digunakan oleh kalangan akademisi. RAGAM RESMI Ragam yang terikat dengan aturan yang berlaku RAGAM TIDAK RESMI

Ragam bahasa yang tidak terlalu atau tidak terikat dengan aturan-aturan. PEMAKAIAN RAGAM BAHASA RESMI Ragam Resmi Lisan : Berceramah, Berpidato, berdiskusi Ragam Resmi Tulis:

Menulis surat resmi (dinas), makalah, artikel, proposal, karya tulis, laporan formal.

PEMAKAIAN RAGAM BAHASA TIDAK RESMI Ragam tidak resmi lisan :

Dipakai untuk berbicara sehari-hari di rumah,bercerita, berbincang. Ragam tidak resmi tulis :

Menulis surat kepada kerabat, teman,pacar, catatan harian. RAGAM BAHASA BERDASARKAN CARA TOPIK PEMBICARAAN Memiliki banyak variasi dibandingkan ragam bahasa yang lain. Contoh : - Ragam bahasa hukum - Ragam bahasa bisnis - Ragam bahasa sastra - Ragam bahasa kedokteran - Ragam bahasa jurnalistik - dll. NON ILMU ILMU

Dia dihukum karna melakukan penipuan dan penggelapan

Dia bisa dihukum karna melakukan pidana (HUKUM)

Setiap agen akan mendapatkan rabat Setiap agen akan mendapatkan potongan khusus Khusus (EKONOMI)

Jalan cerita sinetron itu membosankan

Alur sinetron itu membosankan (SASTRA)

JENIS RAGAM

CONTOH

Lisan Tidak Resmi

Sudah saya baca buku itu

Tulis Formal

Saya sudah membaca buku itu

Dialek

Gue udah baca buku itu

Terpelajar

Saya sudah membaca buku itu

Resmi

Saya sudah membaca buku itu

Tidak Resmi

Saya sudah baca buku itu

KALIMAT EFEKTIF Kalimat Merupakan bagian terkecil, tetapi terlengkap maknanya dari ujaran dalam bahasa lisan atau teks dalam bahasa tulis. Ketuntasan makna sebuah kalimat ditandai dengan intonasi dalam bahasa lisan dan tanda titik, tanda seru, tanda tanya dalam bahasa tulis

Syarat-syarat Kalimat Efektif Kesatuan gagasan Koherensi Titik Tekan Variasi Pararel Logis Hemat

KESATUAN GAGASAN Kalimat yang baik harus jelas memperlihatkan kesatuan gagasan atau mengandung satu ide pokok. Secara Praktis kesatuan gagasan diwakili oleh:

S (Subjek)+P (Predikat)+O (Objek)

KALIMAT YANG TIDAK JELAS KESATUAN GAGASANNYA: Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kridit Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kridit pembangunan gedung sekolah baru Orang mati dilangkahi kucing hidup KOHERENSI Koherensi atau kepaduan yang baik adalah HUBUNGAN TIMBAL BALIK yang baik antara unsur-unsur kata yang membentuk kalimat itu.

KEPADUAN SUATU KALIMAT AKAN RUSAK APABILA :

1. Tempat kata dalam kalimat tidak sesuai; 2. Salah mempergunakan kata depan,penghubung, dan sebagainya; 3. Merangkaikan kata yang maknanya tumpang tindih; 4. Salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, dan belum). 1. TEMPAT KATA YANG TIDAK TEPAT Contoh : Adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.(BENAR) Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kebun anjing (SALAH) 2.SALAH MEMPERGUNAKAN KATA DEPAN DAN KATA HUBUNG Contoh : membahayakan Negara (benar) membahayakan bagi Negara (salah) berbahaya bagi Negara (benar) membicarakan suatu masalah. (benar) membicarakan tentang suatu masalah. (salah)

berbicara tentang suatu masalah. (benar) 3. PEMAKAIAN KATA YANG BERMAKNA TUMPANG TINDIH Contoh: Banyak para mahasiswa yang pintar. Saat ini banyak penjahat-penjahat yang sudah sadar. Demi untuk kepentingan saudara,saudara dilarang merokok. BAGAIMANA DENGAN YANG INI? Sebagai warga Indonesia kita harus saling tolong-menolong antara satu dengan yang lainnya. (SALAH) Sebagai warga Indonesia kita harus tolong-menolong antara satu dengan yang lainnya. Sebagai warga Indonesia kita harus saling menolong antara satu dengan yang lainnya. Salah menempatkan kata aspek (sudah, telah, akan, dan belum) Contoh : Saya sudah membaca buku itu hingga tamat.(Baik) Sudah saya baca buku itu hingga tamat. (baik) Saya sudah baca buku itu hingga tamat. (kurang baik) Buku itu saya sudah baca hingga tamat. (salah) Buku itu sudah saya baca hingga tamat. (baik) Penekanan Memberi penekanan terhadap gagasan yang ingin ditonjolkan. CARA : 1. Mengubah-ubah posisi dalam kalimat; 2. Mempergunakan repetisi; 3. Pertentangan; 4. Partikel penekanan. MENGUBAH-UBAH POSISI DALAM KALIMAT Contoh Kami berharap : ini.

pada

kesempatan

lain

kita

dapat

membicarakan

lagi

soal

Pada kesempatan lain kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. Kita dapat membicarakan lagi soal ini pada kesempatan lain,demikian harapan kami. Soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain, demikian harapan kami. PERTENTANGAN Contoh : Anak itu rajin dan jujur Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. Bang Toyib tidak pulang-pulang Bang Toyib bukan senang di rumah, tetapi tidak pulang-pulang. PARTIKEL PENEKANAN Partikel yang dimaksud adalah : Lah, pun, dan kah. Contoh : Saudaralah yang harus bertanggungjawab dalam soal itu. kami pun turut dalam kegiatan tersebut. Benarkah seperti itu wajahnya? VARIASI Variasi merupakan menganeka-ragamkan bentuk suatu bahasa BENTUKNYA! Variasi sinonim kata Variasi panjang pendeknya kalimat Penggunaan bentuk me- dan diMerubah posisi dalam kalimat.

1. VARIASI SINONIM KATA Dari dirimulah aku mendapatkan sesuatu yang baru, cinta yang suci, kasih yang menjalar dalam nadi, dan hati yang barbalut surgawi. 2. VARIASI PANJANG PENDEK KALIMAT Banyaknya jumlah kata yang bervariasi dalam kalimat.

3. VARIASI PENGGUNAAN BENTUK ME- DAN DIJika melihat pendidikan saat ini, tentu mengkhawatirkan. Banyak sekolah yang bangunannya hampir roboh dan murid-muridnya terancam tidak dapat melanjutkan sekolah akibat fasilitas sekolah sudah tidak layak. Pendidikan saat ini, jika dilihat tentu mengkhawatirkan. Banyak sekolah yang bangunannya hampir roboh dan murid-muridnya terancam tidak dapat melanjutkan sekolah akibat fasilitas sekolah sudah tidak layak. 4. VARIASI DENGAN MERUBAH POSISI KALIMAT Pendidikan sangat penting bagi anak usia dini, sebab pada masa itu anak mulai belajar mengenal halhal baru. Bagi anak usia dini, pendidikan sangat penting, sebab pada masa itu anak mulai belajar mengenal hal-hal baru. PARAREL Kepararelan yakni kesejajaran bentuk antara satu kata dengan kata yang lain dalam perurutan suatu hal. Contoh : Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah : Pengecatan seluruh temboknya, memasang penerangan, pengujian sistim pembuangan air, dan mengatur tata ruangnya. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah : pengecatan seluruh tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistim pembuangan air, dan pengaturan tata ruangnya. LOGIS Suatu kalimat yang baik bukan hanya baik dalam stuktur gramatikanya,namun kalimat tersebut juga harus logis. Contoh : Kepada ustad mahmudin, waktu dan tempat kami persilahkan. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih banyak.

Balonku ada lima rupa-rupa warnanya merah, kuning, kelabu

merah muda dan biru meletus balon hijau, dor! Hatiku sangat kacau Balonku tinggal empat Kupegang erat-erat HEMAT Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu dalam hal kata yang maknanya sama, subjeknya sama, menjamakkan kata yang memang sudah jamak

Contoh: > Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar sepanjang hari dari pagi sampai sore =Saya melihat mahasiswa itu belajar seharian > Agar supaya kamu pintar, rajin-rajinlah belajar =Agar kamu pintar, rajin-rajinlah belajar Paragraf STRUKTUR PARAGRAF KALIMAT TOPIK Kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama paragraf. KALIMAT PENJELAS Kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama paragraf.

CIRI KALIMAT TOPIK Merupakan kalimat lengkap yang berdiri sendiri; Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut; Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain; Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.

CIRI KALIMAT PENJELAS Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri; Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain; Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi; Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik.

Kesatuan Paragraf Paragraf yang kalimat-kalimatnya hanya mengungkapkan satu ide pokok. Guru merupakan pekerjaan yang membutuhkan keikhlasan, paling tidak itu tercermin dari pengakuan Marsinah yang selama 25 tahun bekerja sebagai guru dengan gaji seratus ribu dalam sebulannya. Kalau ingin kaya menjadi pedagang, seperti Ruspandi yang kini memiliki dua kios emas di Pasar Baru. Kepaduan Paragraf

Wujud kepaduan paragraf terdapat pada aliran kalimat yang berjalan mulus dan lancar serta logis. Teknik-tekniknya: Menggunakan Repetisi Kata dan Frasa Menggunakan Kata Ganti atau Frasa Ganti Menggunakan Kata atau Frasa Hubung CONTOH REPETISI Orang yang memiliki JIWA BESAR bukan berarti harus pandai mengalah. Akan tetapi, JIWA BESAR adalah JIWA yang senantiasa dapat menempatkan sesuatu pada posisinya. JIWA yang tak selalu menyesali kekalahan bila ia kalah. JIWA yang tidak selalu membanggakan dirinya jika suatu waktu ia menang. KATA ATAU FRASA GANTI SUKARNO merupakan orang yang gigih membela kemerdekaan negara ini. BELIAU tak takut diancam meski dengan bedil sekalipun. KeberanianNYA ini tercermin ketika meproklamasikan kemerdekaan Indonesia. PRESIDEN PERTAMA ini, dengan suara lantang membaca teks proklamasi. SENARAI KATA ATAU FRASA HUBUNG

FUNGSI

CONTOH KATA ATAU FRASA

Akibatnya, karena itu, maka, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi Akibat atau Hasil

Pertambahan

Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagi pula, selanjutnya, sebagai tambahan, tambahan lagi

Dalam hal yang sama, lain halnya, sebaliknya, lebih baik dari itu, tak jauh berbeda, berbeda dengan itu Perbandingan Pertentangan SENARAI KATA ATAU FRASA HUBUNG FUNGSI CONTOH KATA ATAU FRASA Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu, namun, sebaliknya

Berdekatan dengan itu, di seberang sana, tak jauh dari sana, di antara, di depan, di belakang, di at bawah Tempat

Agar/supaya, untuk/guna, untuk maksud itu, untuk itu Tujuan

Baru-baru ini, akhir-akhir ini, sesudah, sejak, mulai, sebelum, setelah Waktu

singkatnya/pendeknya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata Singkatan

Jenis-jenis paragraph JENIS PARAGRAF MENURUT POSISI KALIMAT TOPIKNYA MENURUT SIFAT ISINYA MENURUT FUNGSINYA DALAM KARANGAN

MENURUT POSISI KALIMAT TOPIKNYA Paragraf deduktif Paragraf induktif Paragraf deduktif induktif Paragraf penuh kalimat topik

Paragraf Deduktif = kalimat pokok > kalimat penjelas Paragraf Induktif = kalimat penjelas > kalimat pokok CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) sangat membantu bagi siswa yang tidak mampu. Kucuran dana yang diberikan pemerintah akan meringankan siswa dalam membayar uang sekolah, serta kebutuhan lainnya, seperti prasarana sekolah, maupun buku-buku pelajaran. Selain itu, siswa berprestasi pun dapat menikmati dana tersebut dengan program beasiswa. CONTOH PARAGRAF INDUKTIF Kenaikan bahan pokok seperti minyak, gula, beras, dan telur belakangan ini meresahkan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan tersebut melonjak sekitar 10 sampai 15 persen. Kenaikan harga tersebut diduga disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat menjelang Ramadan.

PARAGRAF PENUH KALIMAT TOPIK Paragraf yang seluruh kalimat-kalimatnya memiliki peran yang sama pentingnya sehingga tidak ada satupun yang bukan kalimat topik. CONTOH PARAGRAF PENUH KALIMAT TOPIK Lelaki itu memandangi wajahnya sendiri di depan sebuah cermin kecil yang dipegangnya. Ia barangkali lupa, kapan terakhir melihat wajahnya. Wajahnya itu, ia sendiri tidak menyakininya jika mata tajam dan alis tebal serta hidung yang bangir itu, itu adalah wajahnya. Dan yang membuatnya terkejut adalah, bibirnya. Ia tak tahu bagaimana bibir itu tak dapat melengkung seperti orang tersenyum. Bibir itu, bagaimanapun ia gerakan, hanya menciptakan sudut mencembung ke atas. MENURUT SIFAT ISINYA Paragraf Persuasif Paragraf Argumentatif Paragraf Naratif Paragraf Deskriptif Paragraf Ekspositif PARAGRAF PERSUASIF paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu Contoh: Marilah kita tingkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan. Karena, dengan kita peduli terhadap lingkungan, kita telah meminimalisir bencana yang akan melanda kita seperti banjir, lonsor, dan lain sebagainya. PARAGRAF ARGUMENTATIF paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Contoh: banyak orang menganggap bahwa bencana banjir hanya fenomena alam belaka, padahal hal tersebut salah. Sebab, banjir selain karena curah hujan yang banyak juga dipengaruhi oleh banyaknya lahan hijau yang telah hilang. PARAGRAF NARATIF paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.

Contoh: Tiba-tiba aku disergap oleh rasa takut. Bayangan di belakangku seperti sedang mengikuti. Janganjangan ia akan membunuhku! PARAGRAF DESKRIPTIF paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Contoh: Rumah kecil itu terletak di bibir sungai. Atapnya rapuh. Tampak genting-genting banyak yang terbelah. Begitupula dengan dingdingnya yang terbuat dari anyaman bambu. PARAGRAF EKSPOSITIF paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya Contoh: Menurut Wellek dan Warren jika sastra dianggap sebagai cermin keadaan masyarakat masih sangat kabur meski sastra tidak sepenuhnya dapat dikatakan mencerminkan masyarakat pada waktu ia ditulis (Wellek dan Warren dalam Damono, 1978:3). MENURUT FUNGSINYA DALAM KARANGAN Paragraf pembuka Paragraf pengembang Paragraf penutup BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI Bahasa adalah alat komunikasi primer manusia. Tanpa bahasa, tentu komunikasi akan terhambat, peran bahasa sebagai alat komunikasi ini disampaiikan oleh Wibowo (2001:3), Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Tak jauh berbeda dengan pendapat Wibowo, Walija mengungkapkan definisi bahasa ialah, Komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain (1996:4). (CONTOH ALINEA PEMBUKA) Dari dua pendapat itu jelas bahwa bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam bersosialisasi antar sesama. Tentu saja berkaitan erat dalam seluruh aktifitas manusia seperti perdagangan, belajar-mengajar, atau sekedar bercengkrama. Perkembangan budaya serta teknologi saat ini pun jika tidak ditunjang dengan bahasa tentu akan terhambat. Sebab baik budaya maupun teknologi keduanya berkembang berdasarkan kode-kode bahasa yang ada. Jika bahasa tidak ada, tentu kebudayaan dan

teknologi tidak akan maju dengan pesat. Sebagai bukti konkrit, pradaban Mesir kuno ditandai dengan tulisan, begitu juga dengan perkembangan Majapahit di Indonesia yang terkenal dengan tulisan sangsakertanya. (CONTOH PARAGRAF PENGEMBANG) Dari penjambaran tersebut, jelas jika peran bahasa sebagai alat komunikasi adalah penting baik ia sebagai bagian dari mekanisme komunikasi maupun sebagai bagian dari perkembangan suatu budaya maupun teknologi. (CONTOH PARAGRAF PENUTUP)

Anda mungkin juga menyukai