i PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI J AKARTA DAN TANGERANG
TELAAH STAF
NAMA : MULYANA NIP : 6385114 M J ABATAN : AE PENYAMBUNGAN & PEMUTUSAN J UDUL : MENINGKATKAN FUNGSI PENGAWASAN PADA PELAKSANAAN PENYAMBUNGAN BARU TANPA PERLUASAN ( POLA 5 HARI KERJ A )
TAHUN 2013
TELAAH STAF
M EN IN GKA TKA N FUN GSI PEN GA W A SA N PA DA PEL A KSA N A A N PEN YA M BUN GA N BA RU TA N P A PERL UA SA N ( POL A 5 H A RI KERJA )
MULYANA 6385114 M AE PENYAMBUNGAN&PEMUTUSAN
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
ii LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : MENINGKATKAN FUNGSI PENGAWASAN PADA PELAKSANAAN PENYAMBUNGAN BARU TANPA PERLUASAN (POLA 5 HARI KERJ A) NAMA : MULYANA NIP : 6385114 M J ABATAN : AE PENYAMBUNGAN & PEMUTUSAN
Andhoko Soeyono 6795016 F Asisten Manager Bidang KSA
Tri Sriwiyati 6184216 Z
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
iii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada Allah STW, yang karena bimbingan-Nya maka penulis bisa menyelesaikan Telaah Staf dengan Judul MENINGKATKAN FUNGSI PENGAWASAN PADA PELAKSANAAN PENYAMBUNGAN BARU TANPA PERLUASAN (POLA 5 HARI KERJ A) sebagai bagian program On the Job Training (OJT) untuk Diklat Executive Education IV yang diikuti penulis di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang pada Area Kebon Jeruk. Selama mengikuti On the Job Training banyak sekali bimbingan dan bantuan yang diberikan kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Istri,anak-anakku dan seluruh keluarga besar tercinta 2. Bapak Andhoko Soeyono, selaku Manajer PT. PLN (Persero) Area Kebon Jeruk, 3. Bapak Suparno, PLT. Asisten Manager Konstruksi PT. PLN (Persero) Area Kebon Jeruk, selaku Mentor telaah staf ini 4. Bapak Azarudin, selaku Supervisor Bung PT. PLN (Persero) Area Kebon Jeruk 5. Rekan-rekan Karyawan konstruksi PT. PLN (Persero) Area Kebon Jeruk 6. Karyawan Outsourching PT.PLN (Persero) Area Kebon Jeruk, 7. Semua Pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Meskipun penulis berharap isi dari tulisan ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar adanya perbaikan dalam penulisan Telaah Staf ini. Akhir kata penulis berharap agar Telaah Staf ini bermanfaat bagi kemajuan PT. PLN (persero) yang kita cintai ini. J akarta, September 2013 Penulis
Mulyana PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii I. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................... 1 II. PERMASALAHAN................................................................................ 4 III. PERSOALAN ........................................................................................ 6 IV. PRA ANGGAPAN ................................................................................ 8 V. FAKTA YANG MEMPENGARUHI .................................................... 9 VI. PEMBAHASAN .................................................................................... 10 VII. KESIMPULAN ...................................................................................... 29 VIII. TINDAKAN YANG DISARANKAN .................................................. 30 REFERENSI ................................................................................................... 31 LAMPIRAN ................................................................................................... 32
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
v DAFTAR GAMBAR Gambar 6.1.1 Peta Wilaya PT PLN Area Kebon Jeruk ....................................... 10 Gambar 6.1.2 Chart Rekap Pasang Baru dan Rubah Daya Semester I 2013 ....... 11 Gambar 6.1.3. Chart Rekap Pelanggan PLN Area Kebon Jeruk s.d Juni 2013 ... 12 Gambar 6.3.1.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe A .................. 16 Gambar 6.3.1.2 Sambungan tenaga listrik tipe - A tanpa tiang atap .................... 17 Gambar 6.3.2.1 Sambungan tenaga listrik Tipe B dengan memakai tiang atap.. 17 Gambar 6.3.3.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe C .................. 18 Gambar 6.3.4.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe D .................. 18 Gambar 6.3.5.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe E .................. 19 Gambar 6.3.6.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe F .................... 19 Gambar 6.3.7.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe G ................... 20 Gambar 6.3.8.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe H ................... 20 Gambar 6.5.1 Surat Perintah Kerja (SPK) dan Berita Acara Pemasangan dan Penyambungan...................................................................................................... 24 Gambar 6.5.2 Chart Tagihan, Penggunaan dan Selisih Material Kabel ............... 25 Gambar 6.5.3 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 003656 .......................... 26 Gambar 6.5.4 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007685 .......................... 26 Gambar 6.5.4 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007686........................... 27 Gambar 6.5.5 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007864........................... 27 Gambar 6.5.6 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007865........................... 28 Gambar 6.5.7 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007866........................... 28
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
vi DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Rekapitulasi Pasang Baru & Pindah Daya PLN Kebon Jeruk ............ 3 Tabel 6.1.1 Jumlah Pelanggan PLN ..................................................................... 11 Tabel 6.1.3 Aset Area Kebon Jeruk ..................................................................... 13 Tabel 6.2.1 proses pendaftaran pasang baru / tambah daya 450 s/d 33.000VA... 15 Tabel 6.5.1. Rekapitulasi Tagihan material Kabel PLN Area Kebon Jeruk......... 24 Tabel 6.5.2. Rekapitulasi Tagihan, material Kabel PLN Area Kebon Jeruk ....... 25
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
vii ABSTRAK Dengan inovasi PLN call center 123 dan www.pln.co.id memberikan kemudahankemudahan dalam mendapatkan pasokan energi listrik, berdasarkan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) yang diberikan PLN kepada pelanggan yang dituangkan dalam target satuan angka. Tingkat Mutu Pelayanan untuk proses Pasang Baru adalah 5 hari, terhitung dari pelanggan membayar Biaya Penyambungannya. Jadi ketika pelanggan sudah membayarkan biaya tersebut, maka PLN berkewajiban untuk menyambung listrik dan memasang kwh meter maksimal selama 5 hari sesuai dengan standar TMP. Pelanggan daya sampai dengan 33.000 VA dapat langsung melakukan transaksi pembayaran tanpa proses survey ke lokasi yang dimaksud dan harus sudah tersambung dalam 5 hari kerja dengan catatan di lokasi tersebut tidak membutuhkan penambahan tiang dan perluasan jaringan dan gardu dengan beban yang masih memungkinkan. PLN sudah mengantisipasi dengan segala resiko dan permasalahan, persoalan yang akan timbul akibat pekerjaan pihak ketiga (Vendor) sebagai pelaksana penyambungannya, dengan meningkatkan fungsi pengawasan secara konsisten di bidang penyambungan sebagai solusi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan kerja yang efisien dan optimal. Kata kunci : Fungsi Pengawasan, Pola Lima hari kerja
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
1 BAB I. LATAR BELAKANG MASALAH Di zaman era globalisasi seperti sekarang ini semua negara- negara di atas bumi ini berlomba lomba dalam menciptakan teknologi maju sebagai sarana untuk mempermudah dan mencapai tujuan yang ingin mereka capai dalam segala hal , begitu juga dengan negara tercinta ini Indonesia . di dalam era yang serba cepat ini kita harus siap menghadapi dan mengalami perubahan-perubahan yang setiap saat datang , dengan berbagai upaya kita harus meyakinkan dunia bahwa negara kita siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, tidak terlepas dengan perusahaan tempat kita bekerja dan tempat mencari nafkah buat keluarga kita PT PLN yang kita cintai bersama. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan 3 -2012 ada pada angka 6,3%. Sementara di dunia lain Eropa, Amerika dan Asia pertumbuhan relatif rendah, malah ada yang negatif. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti ini diramalkan Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor enam dunia pada tahun 2030. Kelas menengah Indonesia pun akan tumbuh dari 45 juta orang saat ini menjadi 135 juta orang pada tahun 2030. Pertumbuhan kelas menengah ini pasti akan membutuhkan energi, termasuk membutuhkan energi listrik untuk kehidupan mereka. Kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 6,3 %, maka pertumbuhan konsumsi listrik pada periode yang sama di 2012 mencapai 10,15 %. Angka ini jauh lebih besar dari pertumbuhan lima tahun terakhir sejak 2002 -2011 yang rata-rata tumbuh 7% per tahun. Nah, dengan potret ini maka tantangan PLN adalah : 1. menyediakan infrastruktur kelistrikan mulai dari sisi pembangkit, transmisi, distribusi untuk menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi yang tinggi, 2. mengelola bisnis kelistrikan dengan bersih dan efisien sesuai tuntutan perusahaan kelas dunia sehingga bisa berbisnis secara berkelanjutan. Listrik merupakan salah satu bentuk energi terpenting dalam perkembangan kehidupan manusia modern, baik untuk kegiatan rumah tangga, PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
2 pendidikan, kesehatan, usaha, industri, maupun kegiatan lainnya dari mulai komunitas pengguna di kota besar sampai ke pelosok pedesaan. Perkembangan kebutuhan energi listrik dari waktu ke waktu semakin bertambah luas dan besar sejalan dengan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat. Proyeksi kebutuhan listrik dibuat sesuai dengan rencana Pemerintah yang dituangkan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional RUKN, Diana RUKN tersebut setiap tahun direvisi. Proyeksi kebutuhan listrik per sektor per wilayah pemasaran PLN dari tahun 2003 s.d. tahun 2013 diambil dari hasil proyeksi kebutuhan listrik PLN. PT PLN perusahaan listrik negara yang merupakan salah satu sarana infrastruktur penting pemasok energi listrik di negara ini telah membuat langkah- langkah strategis dan melakukan perubahan perubahan baik perubahan internal maupun eksternal sebagai antisipasi menghadapi era persaingan bebas tersebut dengan membuat kemudahan-kemudahan mendapatkan jasa PLN dan memangkas birokrasi yang tidak perlu , semua dibuat mudah sebagai contoh kita membuka akses call center 123 dan pembayaran rekening secara online di seluruh Indonesia , dengan call center 123 pelanggan cukup telepon ke nomor tersebut tidak perlu pelanggan datang ke kantor PLN untuk mengantri dengan waktu yang cukup lama, sudah dapat dilayani dengan mudah mendapatkan produk-produk jasa PLN seperti pasangan baru, perubahan daya , pasangan untuk pesta, masalah pencatatan meter, masalah gangguan dan kemudahan lainnya untuk memuaskan para pelanggan ditunjang dengan kecepatan di bidang penyambungan , mudah proses pembayarannya dan cepat pelaksanaan penyambungannya. PT PLN bergerak cepat dalam mengantisipasi perubahan perubahan yang terjadi untuk pasangan baru dan perubahan daya sampai dengan daya 33.000 tidak perlu adanya kegiatan survey pelanggan bisa langsung bayar dengan telpon call center 123 atau dengan mengakses www.pln.co.id setelah melakukan transaksi pembayaran 5 hari kerja sudah harus tersambung. PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
3 Dengan kemudahan proses di PLN tersebut semakin banyak pelanggan yang telah melakukan pembayaran bayar baik itu pasangan baru maupun perubahan daya dan sudah tentu ada resiko yang timbul dalam hal penyambungan menyangkut material di lokasi tidak sesuai dengan kebutuhan bisa lebih dan bisa juga kurang, untuk mengantisipasi hal tersebut PLN dalam hal bagian penyambungan meningkatkan fungsi pengawasan pada pelaksanaannya diserahkan pada pihak ketiga (vendor), agar tidak ada yang dirugikan terutama pelaksanaan penyambungan baru pola 5 hari kerja atau penyambungan tanpa perluasan. Berdasarkan data pasang Baru Pelanggan sepanjang semester I 2013 (Januari Juni 2013) PLN Area Pelayan Kebon Jeruk melaksanakan konstruksi pemasangan sebagai berikut; NO BULAN JUMLAH PB PD 1 JANUARI 929 265 2 FEBRUARI 850 203 3 MARET 941 269 4 APRIL 1099 277 5 MEI 1271 318 6 JUNI 921 277 JUMLAH 6011 1609 Tabel 1.1. Rekapitulasi Pasang Baru & Pindah Daya PLN Kebon Jeruk Dari data di atas dapat di ketahui bahwa dalam setiap bulannya terdapat rata- rata 1000 pengajuan pasang baru dan 270 pengajuan pindah daya. Berdasarkan tabel penggunaan kabel penghantar udara setiap sambungan PLN menyediakan kabel sepanjang 20 meter dengan demikian dalam setiap bulan PLN mengeluarkan rata-rata 20.000M kabel. Benarkah kabel yang diberikan tersebut terpasang sesuai dengan peruntukannya?.
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
4 BAB II. PERMASALAHAN PT PLN perusahaan listrik negara yang merupakan salah satu sarana infrastruktur penting pemasok energi listrik di negara ini telah membuat langkah- langkah strategis dan melakukan perubahan perubahan baik perubahan internal maupun eksternal sebagai antisipasi menghadapi era persaingan bebas tersebut dengan membuat kemudahan-kemudahan mendapatkan jasa PLN dan memangkas birokrasi yang tidak perlu , semua dibuat mudah, dengan membuka akses call center 123, web PLN www.pln.co.id dan pembayaran rekening secara online di seluruh Indonesia , dengan call center 123 pelanggan cukup menghubungi ke nomer tersebut tidak perlu pelanggan datang ke kantor PLN untuk antri dengan waktu yang cukup lama, sudah dapat dilayani dengan mudah mendapatkan produk-produk jasa PLN seperti pasangan baru, perubahan daya , pasangan untuk pesta, masalah pencatatan meter, masalah gangguan dan kemudahan lainnya untuk memuaskan para pelanggan ditunjang dengan kecepatan di bidang penyambungannya. Upaya PLN untuk menyederhanakan prosedur penyambungan baru ini, semakin menegaskan bahwa PLN tengah menerapkan paradigma baru dalam layanan penyambungan listrik yang lebih mudah, transparan, tidak berbelit dan bebas dari segala bentuk kecurangan. PT PLN dalam melakukan perubahan-perubahan yang cepat ini tentu ada resiko dan timbul masalah-masalah dan persoalan yang harus kita hadapi bersama , dengan daftar di call center 123 atau www.pln.co.id dan melakukan transaksi pembayaran pasangan baru tanpa kegiatan survey masalah yang timbul pada waktu akan dilaksanakan penyambungan pola 5 hari kerja diantaranya : 1. Alamat yang tidak jelas karena proses bayar langsung tanpa survey dan denah lokasi. 2. Di lokasi diindikasikan adanya bekas tunggakan rekening (pembongkaran TUL VI-03), adanya kasus P2TL yang belum diselesaikan. PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
5 3. Kebutuhan material kabel di lokasi tidak sesuai dengan material kabel yang diberikan PLN (bisa lebih bisa kurang), PLN area Kebon Jeruk memberikan 20 meter untuk setiap pelanggan bayar pasangan baru atau penambahan daya. 4. Kurangnya fungsi pengawasan untuk mengetahui dan memastikan apakah pekerjaan yang dilaksanakan pihak ketiga (vendor) sudah sesuai dengan SOP yang ditetapkan PLN dan mengecek penggunaan material yang diberikan PLN. Permasalahan eksternal pada waktu pelaksanaan penyambungan adalah masalah Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang dikeluarkan konsuil, setiap pelanggan yang akan dilaksanakan penyambungannya harus memiliki sertifikat laik operasi tersebut, permasalahan yang satu ini bukan tanggung jawab PLN karena konsuil adalah lembaga diluar PLN, jadi penyelesaiannya antara pelanggan dan lembaga konsuil tersebut.
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
6 BAB III. PERSOALAN Perubahan perubahan yang dilakukan PLN dengan inovasi call center, www.pln.co.id dan pembayaran rekening secara on line di seluruh Indonesia serta pencanangan PLN bersih telah mengubah wajah PLN di mata masyarakat yang kita tahu sekarang makin cerdas dan semakin kritis. Untuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi kepuasan pelanggan untuk pasangan baru sampai daya 33.000VA pembayaran boleh dilakukan tanpa proses survey dalam waktu paling lama 5 hari pelanggan yang melakukan pembayaran tersebut harus sudah tersambung sesuai permintaan, sebagai pelaksana penyambungan diserahkan ke pihak ketiga (vendor) yang sudah memenuhi ketentuan yang ditetapkan PLN. Pada saat akan dilaksanakan penyambungan ke lokasi yang dimaksud timbul masalah dan persoalan diantaranya sudah dijelaskan di bab permasalahan, yang menjadi persoalan sekarang pada poin 4 dimana terdapat kurangnya fungsi pengawasan untuk mengetahui dan memastikan apakah pekerjaan yang dilaksanakan pihak ketiga (vendor) sudah sesuai dengan SOP yang ditetapkan PLN dan mengecek penggunaan material yang diberikan PLN. Kabel yang diterima pihak ke tiga (vendor) tidak sesuai dengan kebutuhan material di lokasi yang akan disambung yang diberikan PLN ada dua kemungkinan bisa materialnya kurang atau material kelebihan, kalau material kurang pihak ketiga (vendor) bisa langsung minta ke PLN, tapi sebaliknya kalau material kelebihan, timbul pertanyaan kemana kelebihannya? Karena pada poin 4 ini merupakan tugas rutin yang harus dilaksanakan bidang penyambungan dan dipertanggung jawabkan pengeluaran kebutuhan materialnya. Dalam hal ini bidang yang bertanggung jawab dalam memecahkan, menyelesaikan persoalan ini adalah bidang Konstruksi dengan meningkatkan fungsi pengawasan dengan pembagian tugas ke pengawas masing-masing daerah untuk melakukan pengawasan (kegiatan sensus dan sebagainya) untuk mengetahui dan memastikan apakah pekerjaan yang dilaksanakan pihak ketiga (vendor) sudah sesuai dengan SOP yang ditetapkan PLN dan mengecek penggunaan material yang PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
7 diberikan PLN sekaligus dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan yang dapat merugikan PLN.
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
8 BAB IV. PRA ANGGAPAN Praanggapan/hipotesis atau dugaan sementara dari permasalahan di atas adalah bahwa dengan meningkatkan fungsi pengawasan terhadap pekerjaan konstruksi khususnya pekerjaan penyambungan pola 5 hari (penyambungan tanpa perluasan) yang dilaksanakan oleh vendor akan menekan pengeluaran material kabel PLN.
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
9 BAB V. FAKTA YANG MEMPENGARUHI Dengan meningkatnya pertumbuhan pelanggan secara signifikan khususnya pelanggan rumah tangga terutama pelanggan R1 dan R2 hal ini tentunya mempengaruhi kinerja PLN khususnya di bidang penyambungan untuk pola 5 hari kerja yang harus memenuhi dan mencapai target manajemen. Di satu sisi kita harus memenuhi target kinerja manajemen , di sisi lain kita harus bekerja cepat dan akurat dengan pengawasan melekat sehingga menghasilkan kerja yang optimal, fakta- fakta yang dapat mempengaruhi; 1. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor : 04 Tahun 2009 Tentang Aturan Distribusi Tenaga Listrik; 2. Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi nomor : 114- 12/39/600.2/2002 tentang indikator mutu pelayanan penyediaan tenaga listrik untuk umum yang disediakan oleh PT. PLN (persero) Pasal 3 ayat (5) sampai ayat (13) Tingkat mutu pelayanan yang ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero) 3. Kontrak Manajemen Unit Tahun 2013 antara General Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jaya Raya dan Tangerang dengan Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jaya Raya dan Tangerang area Kebon Jeruk,tentang Key Performance Indicator (KPI) untuk Kecepatan Pelayanan Pasang Baru dan Perubahan Daya. 4. Kesepakatan para Manajer area Wilayah Distribusi Jaya Raya dan Tangerang tentang pelayanan 5 hari kerja tanpa survey untuk pasang baru dan perubahan daya sampai 33.000 VA
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
10 BAB VI. PEMBAHASAN 6.1. Pertumbuhan Pelanggan PT PLN area Kebon Jeruk Area Kebon Jeruk di batasi oleh sebelah Utara berbatasan dengan Area Cengkareng sebelah Selatan berbatasan dengan Area Bulungan sebelah Barat berbatasan dengan Area Bintaro sebelah Timur berbatasan dengan Area Menteng. Berikut peta wilayah PT PLN area Kebon Jeruk
Gambar 6.1.1 Peta Wilaya PT PLN Area Kebon Jeruk Dengan jumlah 4 orang pengawas PT.PLN Area Kebon Jeruk membagi wilayah menjadi 4 wilayah pengawasan yaitu : Wilayah 1; Kembang Kerep, Meruya, Kembangan Utara, Tanjung Duren Selatan sampai Kedoya Wilayah 2; Kemanggisan, Palmerah, sampai Pos Pengumben Rawa Belong sampai S.Parman Wilayah 3; Kelurahan Kebon Jeruk, Kelapa Dua sampai Srengseng Wilayah 4; Meruya Utara, Meruya Selatan, Karang Tengah, Joglo PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
11 Dengan bentang wilayah yang cukup luas dan tingginya pembangunan jumlah pelanggan PT PLN Area Kebon Jeruk akan terus tumbuh dan berkembang cukup banyak dan beragam. Apalagi sebagai area yang berkedudukan wilayah paling berkembang di Ibu kota PT PLN Area Kebon Jeruk mendapat permintaan Pasang Baru dengan jumlah yang banyak. Selain pertumbuhan rumah tinggal, rumah kontrakan, banyaknya bangunan ruko dan apartemen ikut berperan menambah jumlah pelanggan baru. Sampai dengan Juni 2013 data pasang Baru dan Pindah Daya Pelanggan sepanjang semester I 2013 (Januari Juni 2013) PLN Area Pelayan Kebon Jeruk melaksanakan konstruksi pemasangan sebagai berikut;
Gambar 6.1.2 Chart Rekap Pasang Baru dan Rubah Daya Semester I 2013 Jumlah yang mencapai saat ini 147.242 pelanggan berarti mengalami kenaikan/pertumbuhan sebanyak 4% (dalam 1 semester) dari 141.231 di tahun 2012, berikut adalah data pelanggan PT PLN (Persero) area Kebon Jeruk sampai dengan Juni 2013; Tarif/ Segmen Tarif 1 Tarif 2 Tarif 3 Jumlah Sosial 0 1.198 0 1.198 Rumah Tangga 111.422 18.060 6.072 135.554 Bisnis 5.215 4.096 1 9.312 Industri 29 64 0 93 Publik 111 0 401 512 Lain - Lain 0 573 Jumlah 116.777 23.418 6.474 147.242 Tabel 6.1.1 Jumlah Pelanggan PLN 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Rekapitulasi Pasang Baru dan Pindah Daya JUMLAH PB JUMLAH PD PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
12
Gambar 6.1.3. Chart Rekap Pelanggan PLN Area Kebon Jeruk s.d Juni 2013 Dengan jumlah pelanggan yang terus tumbuh maka semakin banyak jumlah pemasangan listrik yang dilaksanakan oleh pihak ketiga (vendor). Dengan asumsi pertumbuhan rata-rata pelanggan 8% pertahun maka akan ada 1000 pengajuan pemasangan baru pelanggan setiap bulan. Ditunjang dengan jumlah aset infrastruktur PT PLN yang terpasang di area Kebon J eruk saat ini maka pertumbuhan jumlah pelanggan 1000/bulan akan dapat terlaksana berikut catatan aset PT PLN area Kebon Jeruk No AREA JARINGAN TEGANGAN MENEGAH
JUMLAH SUTM SKTM JUMLAH PENYULANG (Kms) (Kms) (Kms) (VERSI LBT) (buah) 1 2 3 4 5=3+4 DIST 6 KEBON JERUK 30,246 438,14 468,38 46 0% 1% 76% 12% 4% 4% 3% 0% Jumlah Pelanggan Sosial 1 Sosial 2 Sosial 3 Rumah Tangga 1 Rumah Tangga 2 Rumah Tangga 3 Bisnis 1 Bisnis 2 Bisnis 3 Industri 1 Industri 2 Industri 3 Publik 1 Publik 2 Publik 3 PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
13 JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JUMLAH GARDU DISTRIBUSI +GH JUMLAH SUTR SKTR JUMLAH CUBICLE (Kms) (Kms) (Kms) (buah) (Buah) 6 7 8=6+7 9 776,04 31,538 807,58 1470 525 JUMLAH DAN DAYA TRAFO DISTRIBUSI JUMLAH TIANG JUMLAH METER DIGITAL UNIT DAYA TM TR 1 FASA TM / 3 FASA (Buah) (kVA) (Btg) (Btg) (Buah) (Buah) 10 11 12 13 18 19.b 540 301470 1276 27732 33122 1462 JUMLAH DAN DAYA PELANGGAN TERSAMBUNG 1 FASA 3 FASA JML PLG JML DAYA (Buah) (Buah) (Buah) (kVA) 14 15 16=14+15 17 140341 7296 147637 441934450 Tabel 6.1.4 Aset Area Kebon Jeruk Wilayah yang luas, pertumbuhan yang tinggi dan kesiapan infrastruktur merupakan satu tantangan kerja bagi pengawas yang hanya berjumlah 4 (empat) orang. Oleh karenanya tidak jarang pengawas melakukan persetujuan berita acara pemasangan sebelum sempat melakukan pengawasan pada pekerjaan yang dilaksanakan vendor. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan, dengan pertumbuhan rata- rata 1.000 pelanggan setiap bulannya dengan asumsi rata-rata 21 hari kerja setiap bulan, maka dalam setiap hari pengawas mendapatkan beban pengawasan 12 (dua belas) pekerjaan konstruksi. Berikut rumusan beban kerja pengawas ; 1000 pclonggon 21 ori kcr]o 4 pcngowos PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
14 Dengan waktu yang terbatas beban 12 pengawasan setiap hari terkadang tidak dapat dipenuhi oleh seorang pengawas di PT PLN Area Kebon Jeruk. Keadaan ini sering kali dimanfaatkan oleh pihak yang mencari keuntungan atas kelemahan-kelemahan yang ada. PT PLN tentunya harus melakukan terobosan yang efektif dan kerja keras untuk menekan potensi kerugian. 6.2. Pola 5 hari kerja Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi nomor : 114-12/39/600.2/2002 tentang indikator mutu pelayanan penyediaan tenaga listrik untuk umum yang disediakan oleh PT. PLN (persero) pada Pasal 3 ayat (5) sampai ayat (13) Tingkat mutu pelayanan yang ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero) sekurang-kurangnya berisi indikator pelayanan sebagai berikut : 1. Tegangan Tinggi di titik pemakaian dinyatakan dalam kV; 2. Tegangan Menengah di titik pemakaian dinyatakan dalam kV; 3. Tegangan Rendah di titik pemakaian dinyatakan dalam volt; 4. Frekwensi di titik pemakaian dinyatakan dalam cps; 5. Lama gangguan per pelanggan dinyatakan dalam jam/bulan; 6. Jumlah gangguan per pelanggan dinyatakan dalam kali/bulan; 7. Kecepatan pelayanan sambungan baru TM dinyatakan dalam hari kerja; 8. Kecepatan pelayanan sambungan baru TR dinyatakan dalam hari kerja; 9. Kecepatan pelayanan perubahan daya TM dinyatakan dalam hari kerja; 10. Kecepatan pelayanan perubahan daya TR dinyatakan dalam hari kerja; 11. Kecepatan menanggapi pengaduan gangguan dinyatakan dalam jam; 12. Kesalahan pembacaan kWh meter dinyatakan dalam kali/tahun/ pelanggan; 13. Waktu koreksi kesalahan rekening dinyatakan dalam hari kerja; Pada tahun 2013 pengukuran berdasarkan perspektif pelanggan yang di tuangkan dalam Target Kinerja Tahun 2013 atau KPI (Key Performance Indicator) untuk Kecepatan Pelayanan Pasang Baru dan Perubahan Daya adalah : a. TR Tanpa Perluasan : 5 hari / unit. b. TR Dengan Perluasan JTR : 15 hari / unit. c. TM tanpa perluasan dan tanpa bangun gardu : 5 hari / unit. PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
15 d. TM dengan perluasan dan bangun gardu : 75 hari / unit PLN telah beberapa kali mengalami perubahan pola pelayanan/pola sambung, diantaranya dengan pola 10/30/100 hari artinya : 10 hari tanpa perluasan untuk TR dan TM, 30 hari untuk perluasan JTR dan perubahan instlasi gardu untuk pelanggan yang pindah pengukuran dari TM/TR/TR menjadi TM/TM/TM dan 100 hari untuk Bangun Gardu atau Pembangunan JTM. Berikut adalah prosedur Pasang Baru/Tambah Daya tanpa survey dengan pola 5 hari kerja yang berlaku di area Kebon Jeruk Tabel 6.2.1 proses pendaftaran pasang baru / tambah daya 450 s/d 33.000 va
PT. PLN (PERSERO) PROSEDUR DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK PROSES PENDAFTARAN PASANG BARU / TAMBAH DAYA 450 s/d 33.000 VA Alamat : JL MERUYA ILIR RAYA NO 7/8 PERTOKOAN INTERCON No. Tlp : 5846766 ext 103 PROSEDUR PASANG BARU/TAMBAH DAYA TANPA SURVEI NO KEGIATAN PELANGGAN PEMASARAN DAN PP KONSTRUKSI 1 Pelanggan melakukan pendaftaran PB/PD melalui CC 123/Web/Frontliner
2 Bidang Niaga Sub Pemasaran dan PP memantau data permohonan dalam AP2T serta APKT untuk evaluasi serta informasi kepada pelanggan (TMP, SLO, kelengkapan data pelanggan, & Pembayaran Pelanggan)
3 Pelanggan melakukan pembayaran pada PPOB
4 H +1 Setelah Data Pembayaran Terflagging Lunas Dilakukan Pencetakan SPK & BA & SPJBTL oleh Bidang Niaga Sub Pemasaran dan PP ke Bidang Konstruksi
5 Konstruksi melakukan proses Penyambungan
1 2 3 4 5 PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
16 Berdasarkan pola yang di atas maka saat ini pelanggan <33.000Va tanpa perluasan jaringan yang telah melakukan pendaftaran dan pembayaran akan mendapatkan pelayanan dalam 5 (lima) hari kerja. Banyak upaya dan kerja keras yang telah dilakukan PLN dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar dapat memberikan kemudahan kemudahan bagi pelanggan dalam mendapatkan Layanan PLN tanpa harus datang ke kantor layanan, sebagai upaya PLN untuk berkomitmen menciptakan layanan bersih dan upaya menyederhanakan dan mempercepat pelayanan tanpa persyaratan rekening tetangga dan cukup dengan membayar Biaya Penyambungan melalui Bank, ATM, berdasarkan nomor registrasi yang diperoleh. 6.3. Jenis-jenis Konstruksi Sambungan Menurut jenisnya konstruksi dibedakan menjadi sambungan tipe A, Tipe B, Tipe C (pada SPLN No 56 1984 disebut tipe D), Tipe D (pada SPLN No 56 1984 disebut tipe F), Tipe E (pada SPLN No 56 1984 disebut tipe UG), tipe F (APP terpusat pada tiang) dan G (APP terpusat pada bangunan)
6.3.1. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik Tipe A Konstruksi tipe A adalah konstruksi sambungan tenaga listrik tanpa memakai tiang atap/dak standar dan di pergunakan jika jarak antara tiang dan bangunan (sambungan luar pelayanan) sampai dengan APP tidak melebihi 30 meter. Sambungan masuk pelayanan tidak mengenai fisik bangunan dan di lindungi dengan pipa PVC tahan mekanis atau sejenis.
Gambar 6.3.1.1 Sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe A PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
17
Gambar 6.3.1.2 Sambungan tenaga listrik tipe - A tanpa tiang atap 6.3.2. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik Tipe B Konstruksi tipe B adalah konstruksi sambungan tenaga listrik memakai tiang atap/dak standar dan di pergunakan apabila jarak aman terhadap lingkungan atau permukaan jalan tidak memenuhi syarat jika memakai sambungan tipe A. Penghantar sambungan masuk pelayanan, di luar pipa dak standar, dilindungi dengan pipa PVC atau sejenis; ujung pipa bagian atas di tutup dengan protective cup dan bagian bawah di tutup dengan cable gland.
Gambar 6.3.2.1 Sambungan Tenaga Listrik Tipe - B dengan memakai tiang atap 6.3.3. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik Tipe C Konstruksi tipe C adalah sambungan pelayanan dengan sambungan luar pelayanan mendatar dimana jarak bangunan dan tiang atap sangat dekat (3 meter). Umumnya di gunakan pada daerah pertokoan/ruko/rukan. Ketentuan mengenai SMP sama dengan Tipe A atau B. PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
18
Gambar 6.3.3.1 sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe - C 6.3.4. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik Tipe D Konstruksi tipe D untuk sambungan tenaga listrik seri pada ruko, rumah petak, toko dan pertokoan atau mall. Sambungan pelayanan memakai kabel jenis NYFGbY atau NYY yang di masukan dalam pipa PVC tahan mekanis. Semua kabel dilindungi secara fisik dari sentuhan tangan. Pada konstruksi ini sadapan pencabangan dapat dilakukan dengan: a. T doos atau kotak pencabangan b. Konektor/H atau O Pressed Connector atau ti pe piercing
Gambar 6.3.4.1 sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe D 6.3.5. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik Tipe E Konstruksi E pada Tiang Melalui Kabel Bawah Tanah menggunakan kabel NYFGbY yang di tarik dari tiang SUTR. Ujung kabel pada tiang harus diterminasi. Sambungan ke jaringan harus memakai bimetal joint Al-Cu yang di bungkus dengan PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
19 heathshrink sleeve. Kabel turun ke tanah di beri pelindung pipa galvanis 1,5 inci sepanjang 2,5 meter di atas tanah dan tiap 1,5 meter di ikat dengan stainless steel dan link dan protective plastic tape Selanjutnya persyaratan konstruksi sama dengan persyaratan konstruksi kabel bawah tanah. Kabel naik di dalam bangunan di lindungi dengan pipa galvanis 1,5 inci yang di ikatkan pada tembok dengan expanding fi xing collar (dyna bolt fi xing collar) sampai ke titik pasang meter kWh.
Gambar 6.3.5.1 sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe - E 6.3.6. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik tipe F Konstruksi tipe F merupakan sambungan tenaga listrik dengan alat pengukur kWh dan pembatas terpasang terpusat pada tiang untuk beberapa rumah/bangunan.
Gambar 6.3.6.1 sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe F
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
20 6.3.7. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik tipe G Konstruksi tipe G sama dengan tipe F, hanya alat pengukur kWh dan pembatas terpasang terpusat pada bangunan.
Gambar 6.3.7.1 sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe - G 6.3.8. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik tipe H Sambungan Tenaga Listrik kolektif pada apartemen atau perumahan dengan panel APP kolektif pada lokasi dinding 1 dan atau pada dinding di atas tanah, penghantar antara panel APP sampai dengan PHB pelanggan disediakan oleh pelanggan (sirkuit utama pelanggan) dan panjang kabel antara PHB kolektif s/d PHB pelanggan tidak lebih dari 30 meter
Gambar 6.3.8.1 sambungan tenaga listrik tegangan rendah tipe - F PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
21 Dari 8 (delapan) jenis konstruksi sambungan Tegangan Rendah di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap jenis konstruksi membutuhkan panjang kabel yang bebeda. Akan tetapi dalam setiap penagihan oleh pihak ketiga (vendor) setiap pelaksanaan pekerjaan penagihan rata-rata dimintakan 20M. Hal ini tentunya mengakibatkan kelebihan pemberian kabel dari yang dibutuhkan. 6.4. Pemberlakuan KHS Jasa Konstruksi KHS Jasa Konstruksi, adalah kontrak harga jasa satuan konstruksi dimana setiap keperluan penyambungan pasang baru, pihak PLN tinggal memberikan SPK penyambungan kepada pihak pelaksana jasa konstruksi. Pada awal tahun pihak pelaksana jasa konstruksi telah ditentukan terlebih dahulu dengan melakukan proses prakualifikasi dengan penekanan pada aspek penilaian administrasi, sumber daya baik ketersediaan SDM, peralatan, dan financial. Bagi yang lulus evaluasi Selanjutnya melakukan penawaran harga jasa konstruksi, dari penawaran yang masuk akan dilakukan proses negosiasi harga, dan harga satuan yang telah ditetapkan akan menjadi acuan standar dalam pelaksanaan pekerjaan. 6.5. Pentingnya Pengawasan Karena pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh pihak ketiga (vendor) maka pengawasan dalam setiap pekerjaan sangat penting untuk dilakukan untuk menghindari ketidaksesuaian, kecurangan penagihan. PLN sudah mengantisipasi dengan segala resiko dan permasalahan, persoalan yang akan timbul akibat pekerjaan pihak ketiga (vendor) sebagai pelaksana penyambungannya, dengan meningkatkan fungsi pengawasan secara konsisten di bidang penyambungan sebagai solusi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan kerja yang efisien dan optimal. Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
22 adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . Menurut Winardi Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan. Sedangkan menurut Basu Swasta Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan. Sedangkan menurut Komaruddin Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti. Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut. Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
23 bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya. Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai: pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan. atau suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya. Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan. Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah: a. mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan; b. menyarankan agar ditekan adanya pemborosan; c. mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana. Dalam hal pekerjaan konstruksi penyambungan listrik pola 5 (lima) hari kerja, selain memastikan hasil pekerjaan sesuai dengan standarisasi PLN juga untuk mengamankan material yang ditagihkan kepada PLN apakah sesuai dengan penggunaan di lapangan. Dalam melakukan tugas pengawasan ini penulis menemukan banyaknya tagihan material oleh vendor yang tidak sesuai dengan PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
24 kebutuhan sebenarnya di lapangan berikut salah satu contoh hasil temuan pengawasan
Gambar 6.5.1 Surat Perintah Kerja (SPK) dan Berita Acara Pemasangan dan Penyambungan Dari berita acara penyambungan di atas pelaksana penyambungan (vendor) melaporkan bahwa kabel yang di gunakan untuk Sambungan Langsung Tegangan Rendah (SR) sejumlah 18M namun setelah dilakukan pengawasan/pengecekan ulang oleh pengawas kabel yang terpasang hanya 2M. Dengan jumlah pemasangan yang tinggi maka potensi kerugian material PLN akan semakin banyak. Berikut data tagihan vendor kepada PT PLN untuk penggunaan material atas penyambungan yang dilaksanakan Bulan Kabel 2X10 (Meter) Kabel 2X16 (Meter) Jumlah (Meter) Januari 19.940 1.280 21.220 Februari 15.190 1.323 16.513 Maret 17.524 1.146 18.670 April 18.697 1.566 20.263 Mei 20.975 1.598 22.573 Juni 17.525 1.080 18.605 Jumlah 109.851 7.993 117.844 Tabel 6.5.1. Rekapitulasi Tagihan material Kabel PLN Area Kebon Jeruk PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
25 Untuk mengurangi potensi kerugian material PT PLN Area Kebon Jeruk maka berdasarkan temuan berita acara di atas maka dilakukanlah langkah-langkah konkret agar terutama fungsi pengawasan pada setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh vendor. Setelah melakukan pengawasan melekat selama 6 (enam) bulan sejak Januari 2013-Juni 2013 PT PLN Area Kebon J eruk mendapatkan selisih penggunaan kabel sepanjang 33.127M untuk jenis 2X10 dan 6.375M untuk jenis 2X16. Berikut adalah rekapitulasi hasil pengawasan selama 6 (enam) bulan atas pemasangan konstruksi Pasang Baru Pelanggan PT PLN area Kebon J eruk. BULAN Jumlah Pelanggan Tagihan Kabel Kabel Terpasang Selisih Kabel 2X10 2X16 2X10 2X16 2X10 P2X16 Januari 929 19.940 1.280 13.055 282 6.885 998 Februari 850 15.190 1.323 11.066 356 4.124 967 Maret 941 17.524 1.146 11.831 145 5.693 1.001 April 1099 18.697 1.566 11.117 175 7.580 1.391 Mei 1271 20.975 1.598 16.590 360 4.385 1.238 Juni 921 17.525 1.080 13.065 300 4.460 780 Jumlah 109.851 7.993 76.724 1.618 33.127 6.375 Tabel 6.5.2. Rekapitulasi Tagihan, Penggunaan, Selisih material Kabel PLN Area Kebon Jeruk
Gambar 6.5.2 Chart Tagihan, Penggunaan dan Selisih Material Kabel 7.883 5.091 6.694 8.971 5.623 5.240 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 Januari Februari Maret April Mei Juni A x i s
T i t l e A x i s
T i t l e Axis Title Chart Tagihan, Penggunaan dan Selisih Material Kabel Selisih Pelanggan Pemberian Penggunaan PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
26 Kerja keras dalam hal pengawasan yang dilakukan PT PLN area Kebon J eruk ternyata dapat membuahkan hasil. Berdasarkan data di atas dalamsetiap bulan terdapat rata-rata 6.500M kabel yang harus dikembalikan kepada PT PLN Area Kebon J eruk. Pengawasan sudah dilakukan dengan cara; 1. Melakukan sensus atau pengecekan ulang berita acara yang telah dilakukan vendor dengan cara mengukur ulang menggunakan alat ukur meter pada kabel yang terpasang; 2. Melaksanakan pengawasan langsung pada saat pelaksanaan pekerjaan Berikut adalah format pengembalian material kabel yang di peroleh dari mutasi material PT PLN atau dikenal dengan Kode 3;
Gambar 6.5.3 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 003656
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
27 Gambar 6.5.4 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007685
Gambar 6.5.4 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007686
Gambar 6.5.5 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007864
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
28
Gambar 6.5.6 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007865
Gambar 6.5.7 Kode 3 Pengembalian Material PLN No 007866
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
29
BAB VII. KESIMPULAN 1. Rasio yang tidak sebanding antara jumlah pengawas dengan pertumbuhan pelanggan menyebabkan tindakan pengawasan tidak terlaksana secara menyeluruh; 2. Dengan lemahnya fungsi pengawasan ada pihak yang memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan sementara merugikan pihak PLN
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
30
BAB VIII. TINDAKAN YANG DISARANKAN 1. Meningkatkan bentuk pengawasan pada pekerjaan konstruksi yang menggunakan pemakaian material PT PLN dengan cara-cara; a. Ikut serta dalam proses pengerjaan; b. Meminta berita acara pemasangan yang dilengkapi dengan Gambar/Foto menggunakan skala perbandingan yang jelas dan terukur; c. Melakukan uji sampling pada proses pekerjaan yang belum sempat diawasi; d. Melakukan sensus menyeluruh atas pekerjaan pemasangan 2. Meningkatkan jumlah rasio tenaga pengawas terhadap beban kerja pengawasan, mengikuti tingkat pertumbuhan pelanggan dalam satu Area; 3. Memberikan peringatan kepada pihak ketiga (vendor) yang terbukti melakukan kecurangan dalam penagihan material PLN; 4. Melakukan pemutusan hubungan kerja kepada pihak ketiga (vendor) yang terbukti mengulangi melakukan kecurangan yang dalam penagihan material PLN.
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
31
REFERENSI 1. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor : 04 Tahun 2009 Tentang Aturan Distribusi Tenaga Listrik; 2. Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi nomor : 114- 12/39/600.2/2002 tentang indikator mutu pelayanan penyediaan tenaga listrik untuk umum yang disediakan oleh PT. PLN (persero) 3. Lampiran Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.474.K/DIR/2010 Tanggal 11 Agustus 2010. Penerbit PT. PLN (Persero) J l. Trunojoyo Blok M-1 / 135, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Buku 2 Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik, 2010. 4. Buku Perencanaan Efisiensi Dan Elastisitas Energi 2012 oleh BPPT 5. Kontrak Manajemen Unit Tahun 2013 ,tentang Key Performance Indicator (KPI) untuk Kecepatan Pelayanan Pasang Baru dan Perubahan Daya. 6. SPLN, Standar PLN. 7. PT. PLN (Persero), Sistim Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). 8. PT.PLN (Persero), Harga Satuan Jasa dan Material, 2010.
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA KEBON JERUK
Mulyana, 6385114 M
32
LAMPIRAN
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI NOMOR : 114-12/39/600.2/2002
TENTANG
INDIKATOR MUTU PELAYANAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK UMUM YANG DISEDIAKAN OLEH PT PLN (PERSERO)
DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI,
Menimbang : a. bahwa PT. PLN (Persero) wajib memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat; b. bahwa untuk mengukur tingkat pelayanan penyediaan tenaga listrik kepada masyarakat, perlu ditetapkan Indikator Mutu Pelayanan Penyediaan Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT. PLN (Persero);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenaga- listrikan (LN; Tahun 1985 Nomor 74, TLN Nomor 3317); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tetang Perlindungan Konsumen ( LN Tahun 1999 No. 42 , TLN Nomor 3821); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik; (LN Tahun 1989 Nomor 24, TLN Nomor 3394); 4. Keputusan Presiden No. 11/M Tahun 2001 tanggal 9 Januari 2001 tentang Pengangkatan Eselon I di Lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral; 5. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/451/M.PE/1991 tentang Hubungan Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum dengan Masyarakat; 6. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 03.P/451/M.PE/1991 tentang Persyaratan Penyambungan Tenaga Listrik;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI TENTANG INDIKATOR MUTU PELAYANAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK UMUM YANG DISEDIAKAN OLEH PT PLN (PERSERO).
Pasal 1
(1) PT PLN (Persero) wajib memenuhi pelayanan yang baik kepada masyarakat umum dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Hak dan kewajiban penerima pelayanan dan jadwal waktu pelayanan diatur secara jelas; b. Prosedur dan mekanisme pelayanan mudah dipahami, sederhana serta diinformasikan secara luas; c. Pelayanan diberikan secara tertib dan teratur sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
(2) Untuk mengukur tingkat pelayanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Direksi PT. PLN (Persero) menetapkan tingkat mutu pelayanan yang diberikan dalam setiap periode waktu tertentu, sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan mencakup area pelayanan tertentu.
Pasal 2
Dalam menetapkan tingkat mutu pelayanan yang diberikan PT. PLN (Persero) harus memperhatikan :
a. Peraturan perundang-undangan dalam bidang pelayanan dan perlindungan konsumen; b. Peraturan perundang-undangan dalam usaha penyediaan tenaga listrik; c. Tingkat mutu pelayanan periode sebelumnya.
Pasal 3
Tingkat mutu pelayanan yang ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero) sekurang- kurangnya berisi indikator pelayanan sebagai berikut :
1. Tegangan Tinggi di titik pemakaian dinyatakan dalam kV; 2. Tegangan Menengah di titik pemakaian dinyatakan dalam kV; 3. Tegangan Rendah di titik pemakaian dinyatakan dalam volt; 4. Frekwensi di titik pemakaian dinyatakan dalam cps; 5. Lama gangguan per pelanggan dinyatakan dalam jam/bulan; 6. Jumlah gangguan per pelanggan dinyatakan dalam kali/bulan; 7. Kecepatan pelayanan sambungan baru TM dinyatakan dalam hari kerja; 8. Kecepatan pelayanan sambungan baru TR dinyatakan dalam hari kerja; 9. Kecepatan pelayanan perubahan daya TM dinyatakan dalam hari kerja; 10. Kecepatan pelayanan perubahan daya TR dinyatakan dalam hari kerja; 11. Kecepatan menanggapi pengaduan gangguan dinyatakan dalam jam; 12. Kesalahan pembacaan kWh meter dinyatakan dalam kali/tahun/ pelanggan; 13. Waktu koreksi kesalahan rekening dinyatakan dalam hari kerja;
Pasal 4
PT PLN (Persero) wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi tentang realisasi tingkat mutu pelayanan secara berkala setiap triwulan.
Pasal 5
(1) Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan ini.
(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi dapat membentuk suatu pengawas independen.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawas independen diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi.
Pasal 6
Selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan setelah ditetapkannya keputusan ini, Direksi PT PLN (Persero) wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam keputusan ini.
Pasal 7
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 02 Mei 2002
DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
ttd
LULUK SUMIARSO NIP. 130610385
Tembusan Yth. : 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 2. Sekretaris Jenderal Dep. Energi dan Sumber Daya Mineral; 3. Inspektur Jenderal. Dep. Energi dan Sumber Daya Mineral; 4. Direktur Utama PT. PLN (Persero).