Sampai saat ini masih merupakan tantangan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat karena besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganannya dan hilangnya tenaga kerja akibat lambatnya pemulihan dan angka rekurensi. Dari keseluruhan jumlah operasi di Perancis tindakan bedah hernia sebanyak 17,2 dan 2!,1 di "merika Serikat. 1 Hernia inguinalis sudah dicatat sebagai penyakit pada manusia sejak tahun 1#$$ sebelum %asehi dan mengalami banyak sekali perkembangan seiring bertambahnya pengetahuan struktur anatomi pada regio inguinal.1 Hampir 7# dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis. &ntuk memahami lebih jauh tentang hernia diperlukan pengetahuan tentang kanalis inguinalis. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis dimana hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua pertiga dari hernia ingunalis. Sepertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis.Hernia lebih dikarenakan kelemahan dinding belakang kanalis inguinalis. Hernia ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada 'anita, untuk hernia femoralis sendiri lebih sering ditemukan pada 'anita.Sedangkan jika ditemukan hernia ingunalis pada pria kemungkinan adanya hernia ingunalis atau berkembangnya menjadi hernia ingunalis sebanyak #$ umur. 1 Hernia merupakan keadaan yang la*im terlihat oleh semua dokter, sehingga pengetahuan umum tentang manifestasi klinis, gambaran fisik dan penatalaksaan hernia penting. Perbandingan antara pria dan 'anita untuk hernia ingunalis 7 ( 1. Pre)alensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi oleh
luar dari fasia muskulus obli/us eksternus. Sulit dikenal dan jarang ditemui. !. "pponeurosis muskulus obli/us eksternus, termasuk ligamentum inguinale +Poupart, merupakan penebalan bagian ba'ah aponeurosis muskulus obli/us eksternus. <erletak mulai dari S-"S sampai ke ramus superior tulang publis., .akunare +;imbernat, %erupakan paling ba'ah dari ligamentum inguinale dan dibentuk dari serabut tendon obli/us eksternus yang berasal dari daerah Sias. .igamentum ini membentuk sudut kurang dari !# derajat sebelum melekat pada ligamentum pektineal. .igamentum ini membentuk pinggir medial kanalis femoralis. dan 7olle8s. .igamentum ini dibentuk dari serabut aponeurosis yang berasal dari crus inferior cincin e=terna yang meluas ke linea alba. 2 #. Spermatik kord pada laki3laki, ligamen rotundum pada 'anita. >. %uskulus trans)ersus abdominis dan aponeurosis muskulus obli/us internus, fal= inguinalis +Henle, dan konjoin tendon. 7. 9asia trans)ersalis dan aponeurosis yang berhubungan dengan ligamentum pectinea +7ooper,, iliopubic tract, fal= inguinalis dan fasia trans)ersalis. ?. Preperitoneal connecti)e tissue dengan lemak. 5. Peritoneum 1$. Superfisial dan deep inguinal ring. # Bagian bagian dari $ernia 7 a. Pintu hernia adalah lapisan l@paisan dinding perut dan panggul. Hernia dinamai berdasarkan dari pintunya b. 0antung hernia adalah peritoneum parietalis, bagiannya adalah kolum, korpus dan basis c. 0analis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik +miring, dengan panjang ! cm dan terletak 23! cm di atas ligamentum inguinale. Dinding yang membatasi kanalis inguinalis adalah( 3 "nterior ( Dibatasi oleh aponeurosis muskulus obli/us eksternus dan 1A2 lateralnya muskulus obli/us internus. 3 Posterior ( Dibentuk oleh aponeurosis muskulus trans)ersus abdominis yang bersatu dengan fasia trans)ersalis dan membentuk dinding posterior dibagian lateral. :agian medial dibentuk oleh fasia trans)ersa dan konjoin
tendon, dinding posterior berkembang dari aponeurosis muskulus trans)ersus abdominis dan fasia trans)ersal. 3 Superior ( Dibentuk oleh serabut tepi ba'ah muskulus obli/us internus dan muskulus trans)ersus abdominis dan aponeurosis. 3 -nferior ( Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare. :agian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. -ni merupakan defek normal dan fasia trans)ersalis dan berbentuk huruf B&C dan B1C dan terletak di bagian lateral dan superior. :atas cincin interna adalah pada bagian atas muskulus trans)ersus abdominis, iliopublik tract dan interfo)eolar +Hasselbach, ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di bagian medial. D=ternal inguinal ring adalah daerah pembukaan pada aponeurosis muskulus obli/us eksternus, berbentuk B&C dangan ujung terbuka ke arah inferior dan medial. 5 d. -si kanalis inguinalis pria ( 1$ a. Duktus deferens b. 2 arteri yaitu ( 1. "rteri spermatika interna 2. "rteri diferential 2."rteri spermatika eksterna c. Ple=us )ena pampiniformis d. 2 ner)us( 1. 7abang genital dari ner)us genitofemoral 2. Eer)us ilioinguinalis 2. Serabut simpatis dari ple=us hipogastrik e. 2 lapisan fasia( 1. 9asia spermatika eksterna, lanjutan dari fasia innominate. 2. .apisan kremaster, berlanjut dengan serabut3 serabut muskulus obli/us internus dan fasia otot. 2. 9asia spermatika interna, perluasan dari fasia trans)ersal. e. Selubung hernia merupakan lapisan Flapisan yang menyelubungi hernia. Daerah ini dibatasi oleh ligamentum inguinalis, pada bagian posterior dibatasi oleh traktus iliopubis. :agian medial dibatasi oleh bagian lateral musculus rectus abdominis.
:agian superior dibatasi oleh lengkungan serabut otot abdominis trans)ersus dan otot obli/uus internus, pada bagian lateral bebatas dengan musculus iliopsoas dan bagian inferior oleh ligamentum cooper. .ubang ini ditembus oleh funiculus spermaticus, dan bagian ba'ah oleh pembuluh darah )ena dan arteri femoralis. .ubang myopectineal dilindungi oleh aponeurosis trans)ersus abdominis dan fascia trans)ersalis
%. KLASIFIKASI a. Hernia 0ongenital ( Hernia &mbilikalis Hernia -nguinalis .ateralis G -ndirect +6ika H-. turun ke dalam skrotum disebut Hernia Scrotalis,
b. Hernia didapat ( Hernia -nguinalis %edialis G Direct Hernia 9ermoralis Hernia -ndirek
3 3
hernia inguinalis indirek yang tidak terkomplikasi. hernia inguinalis indirek sliding.
Hernia Direk 3 3
3
suatu defek kecil di sebelah medial segitiga Hesselbach, dekat tuberculum pubicum. hernia di)ertikular di dinding posterior. hernia inguinalis direk dengan pembesaran difus di seluruh permukaan segitiga Hesselbach
D. KLINIS a. 4eponible b. -rreponible +0arena )iscus melekat karena kantung, infeksi +H,, c. -nkarrserata +6ika terdapat gangguan passase usus, d. Strangulata +6ika terdapat gangguan )askularisasi, E. ETIOLO&I Penyebab terjadinya hernia inguinalis masih diliputi berbagai kontro)ersi, tetapi diyakini ada tiga penyebab, yaitu(2 a. Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang. 3 3 I)er'eight %engangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran badan 3 Sering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau gangguan saluran kencing 3 "danya tumor yang mengakibatkan sumbatan usus
3 :atuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma, emphysema, alergi 3 0ehamilan 3 "scites b. "danya kelemahan jaringan Aotot. c. <ersedianya kantong. F. PATOFISIOLO&I .igamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari pole inferior gonad ke permukaan interna labialAscrotum. ;ubernaculum akan mele'ati dinding abdomen yang mana pada sisi bagian ini akan menjadi kanalis inguinalis. Processus )aginalis adalah e)aginasi di)erticular peritoneumyang membentuk bagian )entral gubernaculums bilateral. Pada pria testes a'alnya retroperitoneal dan dengan processus )aginalis testes akan turun mele'ati canalis inguinalis ke scrotum dikarenakan kontraksi gubernaculum. Pada sisi sebelah kiri terjadi penurunan terlebih dahulu sehingga ,yang tersering hernia inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih banyak pada laki3laki dan yang paling sering adalah yang sebelah kanan. Pada 'anita o)arium turun ke pel)is dan gubernaculum bagian inferior menjadi ligamentum rotundum yang mana mele'ati cincin interna ke labia majus. Processus )aginalis normalnya menutup, menghapuskan perluasan rongga peritoneal yang mele'ati cincin interna. Pada pria kehilangan sisa ini akan melekatkan testis yang dikenal dengan tunika )aginalis. 6ika processus )aginalis tidak menutup maka hidrokel atau hernia inguinalis lateralis akan terjadi. Sedangkan pada 'anita akan terbentuk kanal Euck. "kan tetapi tidak semua hernia ingunalis disebabkan karena kegagalan menutupnya processus )aginalis dibuktikan pada 2$ 32$ terkena hernia ingunalis lateralis proseccus )aginalisnya menutup.# &. &EJALA DAN TANDA KLINIK a. &e'ala Pasien mengeluh ada tonjolan di lipat paha ,pada beberapa orang adanya nyeri dan membengkak pada saat mengangkat atau ketegangan.seringnya hernia ditemukan pada saat pemeriksaan fisik misalnya pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerja. autopsi yang
:eberapa pasien mengeluh adanya sensasi nyeri yang menyebar biasanya pada hernia ingunalis lateralis, perasaan nyeri yang menyebar hingga ke scrotum. Dengan bertambah besarnya hernia maka diikuti rasa yang tidak nyaman dan rasa nyeri, sehingga pasien berbaring untuk menguranginya.11 Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis lateralis.dan juga kemungkinannya lebih berkurang untuk menjadi inkarserasi atau strangulasi.11 b. Tanda Pada pemeriksaan hernia pasien harus diperiksa dalam keadaan berdiri dan berbaring dan juga diminta untuk batuk pada hernia yang kecil yang masih sulit untuk dilihat.kita dapat mengetahui besarnya cincin eksternal dengan cara memasukan jari ke annulus jika cincinnya kecil jari tidak dapat masuk ke kanalis inguinalis dan akan sangat sulit untuk menentukan pulsasi hernia yang sebenarnya pada saat batuk. .ain halnya pada cincin yang lebar hernia dapat dengan jelas terlihat dan jaringan tissue dapat dirasakan pada tonjolandi kanalis ingunalis pada saat batuk dan hernia dapat didiagnosa.5 Perbedaan hil dan him pada pemeriksaan fisik sangat sulit dlakukan dan ini tidak terlalu penting mengingat groin hernia harus dioperasi tanpa melihat jenisnya. Hernia ingunalis pada masing3masing jenis pada umumnya memberikan gambaran yang sama . hernia yang turun hingga ke skrotum hampir sering merupakan hernia ingunalis lateralis.5 Pada ins"e!si Pasien saat berdiri dan tegang, pada hernia direct kebanyakan akan terlihat simetris,dengan tonjolan yang sirkuler di cicin eksterna. <onjolan akan menghilang pada saat pasien berbaring . sedangkan pada hernia ingunalis lateralis akan terlihat tonjolan yang yang bebentuk elip dan susah menghilang padaa saat berbaring.5 Pada "al"asi Dinding posterior kanalis ingunalis akan terasa dan adanya tahanan pada hernia inguanalis lateralis. Sedangkan pada hernia direct tidak akan terasa dan tidak adanya tahanan pada dinding posterior kanalis ingunalis. 6ika pasien diminta untuk batuk pada pemeriksaan jari dimasukan ke annulus dan tonjolan tersa pada sisi jari
maka itu hernia direct. 6ika terasa pada ujung jari maka itu hernia ingunalis lateralis. Penekanan melalui cincin interna ketika pasien mengedan juga dapat membedakan hernia direct dan hernia inguinalis lateralis. Pada hernia direct benjolan akan terasa pada bagian depan mele'ati <rigonum Hesselbach8s dan kebalikannya pada hernia ingunalis lateralis. 6ika hernianya besar maka pembedaanya dan hubungan secara anatomi antara cincin dan kanalis inguinalis sulit dibedakan. Pada kebanyakan pasien, jenis hernia inguinal tidak dapat ditegakkan secara akurat sebelum dilakukan operasi.5 H. DIA&NOSIS BANDIN& Diagnosis banding hernia inguinalis, meliputi penyakit dengan klinis, benjolan di daerah inguinal dan scrotum. a. .imfadenopati inguinal b. .ipoma c. Hidrokel d. Spermatokel
&a(bar. Li()aden*"a i Eodul limfatikus ingunail kiri yang menunjukan proses penyakit berdasarkan kriteria JHI 2 dimensi, +penamhahan jumlah diameter K 2# , +a,b,. Dan kriteria 4D7-S< uni3dimensi +penambahan panjang diameter K2$ , +c,d,
&a(bar. Li("*(a .ipoma pada corda spermatikus. +m, 7< scan menunjukan, masa dengan atenuasi +penipisan, lemak di kanalis inguinalis kiri.
&a(bar. Hidr*!el ;ambaran hipoechoic L fluid +cairan dlm scrotum, Hidrokel adalah penimbunan cairan di dalam selaput yang membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Hidrokel bisa merupakan ba'aan lahir atau didapat di kemudian hari@ bisa hanya menyerang salah satu maupun kedua sisi skrotum +Purnomo, :asuki. 2$1$,..
Hidrokel sering ditemukan pada bayi baru lahir. Hidrokel terjadi akibat adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. 7airan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak. Secara normal, hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam 'aktu beberapa bulan setelah bayi lahir +Purnomo, :asuki. 2$1$,.. Hidrokel juga bisa terjadi akibat( +1, peradangan atau cedera pada testis maupun epididimis, +2,penyumbatan cairan atau darah di dalam korda spermatika.
&a(bar. S"er(a *!el Pada &S; spermatokel, didapatkan lesi hypoechoic epididimis biasanya berukuran 132 cm dan bagian posterior yang mengalami peningkatan akustik
I. PEME,IKSAAN PENUNJAN& a. Lab*ra *riu( &ntuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut(
1. .eukocytosis +K1$.$$$F1?.$$$Amm2, dengan shift to the left yang menandakan strangulasi. 2. Dlektrolit +serum elektrolit meningkat,, :&E, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah3muntah dan menjadi dehidrasi. 2. <es b. ,adi*l*gi -. US& &S; berguna untuk membedakan hernia incarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab lain dari suatu massa yang teraba di inguinal atau dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan testis. &rinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat paha.?
&a(bar. US& Hernia Ingunalis %enunjukan usus yang mengalami herniasi dalam kantung scrotum kanan. -ni adalah temuan khas pada hernia inguinalis.
.. %T s/an
7< scan dapat digunakan untuk menge)aluasi pel)is untuk mencari adanya hernia obturator.
&a(bar. %T s/an Hernia Inguinalis ;ambar potongan inguinal yang menunjukkan gas usus begitu juga dengan lemak mesenterika, dan permbuluh darah, dikanalis ingunalis de=tra.
&a(bar. %T s/an Hernia Inguinalis +a, dilatasi usus halus, memberi kesan obstruksi usus, +b, kantung hernia, berisi usus dan lemak mesenterika yang menebal +panah,,berada dalam rongga peritoneum, +c, pita jaringan fibrosus yang menyempit mengitari kantung hernia, juga penebalan dinding usus, +d , bagian inferior dari kantung hernia, +e,
Peningkatan dinding usus dan cairan di dalam kantung hernia member ikesan inkarserata dan strangulasi. J. KOMPLIKASI 1. Hernia inkarserata ( Hernia yang membesar mengakibatkan nyeri dan tegang <idak dapat direposisi "danya mual ,muntah dan gejala obstruksi usus. ;ejala yang sama disertai adanya infeksi sistemik "danya gangguan sistemik pada usus.
2. Hernia strangulata (
K. PENATALAKSANAAN HE,NIA -. Penanganan DI I&D 3 3 3 3 3 3 3 3 %emberikan sedasi yang adekuat dan analgetik untuk mencegah nyeri. Pasien harus istirahat agar tekanan intraabdominal tidak meningkat. %enurunkan tegangan otot abdomen. Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bantal di ba'ah lutut. Pasien pada posisi <rendelenburg dengan sudut sekitar 1#32$M terhadap hernia inguinalis. 0ompres dengan kantung dingin untuk mengurangi pembengkakan dan menimbulkan proses analgesia. Posisikan kaki ipsi lateral dengan rotasi eksterna dan posisi fle=i unilateral +seperti kaki kodok, Posisikan dua jari di ujung cincin hernia untuk mencegah penonjolan yang berlanjutselam proses reduksi penonjolan &sahakan penekanan yang tetap pada sisi hernia yang bertujuan untu mengembalikan isis hernia ke atas. 6ika dilakukan penekanan ke arah apeks akan menyebabkan isis hernia keluar dari pintu hernia. 3 0onsul ke ahli bedah jika usaha reduksi tidak berhasil dalam 2 kali percobaanm.
<eknik reduksi spontan memerlukan sedasi dam analgetik yang adekuat dan posisikan <rendelenburg, dan kompres dingin selam a2$32$ menit.7
.. Tinda!an K*nser0a i) 3 4eposisi bimanual ( tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan menetap sampai terjadi reposisi 3 4eposisi spontan pada anak ( menidurkan anak dengan posisi <rendelenburg, pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila berhasil, anak boleh menjalani operasi pada hari berikutnya. 3 :antal penyangga, bertujuan untuk menahan hernia yang telah direposisi dan harus dipakai seumur hidup. Eamun cara ini sudah tidak dianjurkan karena merusak kulit dan otot abdomen yang tertekan, sedangkan strangulasi masih mengancam. 1. Tinda!an O"era i) 3 "nak3anak Herniotomy ( 0arena masalahnya pada kantong hernia, maka dilakukan pembebasan kantong hernia sampai dengan lehernya, dibuka dan dibebaskan isi hernia, jika ada perlekatan lakukan reposisi, kemudian kantong hernia dijahit setinggi3tinggi mungkin lalu dipotong. 0arena herniotomi pada anak3anak sangat cepat dan mudah, maka kedua sisi dapat direparasi sekaligus jika hernia terjadi bilateral 3 De'asa Herniorrhaphy # +pembebasan isi kantung hernia, reposisi dan penguatan dinding abdomen,. L. TEKNIK OPE,ASI :erdasarkan pendekatan operasi, banyak teknik herniorraphy dapat diklompokkan dalam ! kategori utama ( a. Kel*("*! - # O"en An eri*r ,e"air 0elompok 1 operasi hernia +teknik :assini, %c1ay dan Shouldice,melibatkan pembukaan aponeurosis otot obli/uus abdomins ekternus danmembebaskan funikulus spermatikus. fascia trans)ersalis
kemudian dibuka,dilakukan inspeksi kanalis spinalis, celah direct dan indirect. 0antunghernia biasanya diligasi dan dasar kanalis spinalis di rekonstruksi. b. Te!ni! Bassini 0omponen utama dari teknik bassini adalah 3 3 %embelah aponeurosis otot obli/uus abdominis eksternus dikanalisingunalis hingga ke cincin ekternal %emisahkan otot kremaster dengan cara reseksi untuk mencari herniaindirect sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk mencari hernia direct. 3 3 3 %emisahkan bagian dasar atau dinding posterior kanalis inguinalis +fasciatrans)ersalis, %elakukan ligasi kantung hernia seproksimal mungkin 4ekonstuksi didinding posterior dengan menjahit fascia tranfersalis, otot trans)ersalis abdominis dan otot abdominis internus ke ligamentuminguinalis lateral.
<eknik
kelompok dan
ini
berbeda
dalam dasar
pendekatan dari
mereka
dalam
rekontruksi,tetapi semuanya menggunakan jahitan permanen untuk mengikat fasciadisekitarnya kelemahannyayaitu memperbaiki yang kanalis inguinalis, selain tegangan tejadi akibat jahitan tersebut,
dapat menimbulkan
nyeri
juga
dapat
terjadi
neckosis
otot
yang
akan
menyebakanjahitan terlepas dan mengakibatkan kekambuhan. /. Kel*("*! . # O"erasi P*s eri*r ,e"air Posterior repair +iliopubic tract repair dan teknik Eyhus, dilakukan denganmembelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincin luar danmasuk ke properitoneal space. Diseksi kemudian diperdalam kesemuabagian kanalis inguinalis. Perbedaan utama antara teknik ini dan teknik open anterior adakah rekonrtuksi dilakukan dari bagian dalam. Posteriorrepair sering digunakan pada hernia dengan kekambuhan karenamenghindari jaringan parut dari operasi sebelumnya. Iperasi ini biasanyadilakukan dengan anastesi regional atau anastesi umum. d. Kel*("*! 1 # Tensi*n 2 Free ,e"air 3i $ Mes$ 0elompok 2 operasi hernia +teknik .ichtenstein dan 4utko' , menggunakanpendekatan a'al yang sama degan teknik open anterior. "kan tetapi tidak menjahit lapisan fascia untuk memperbaiki defek , tetapi menempatkansebuah prostesis, mesh yang tidak diserap. %esh ini dapat memperbaikidefek hernia tanpa menimbulkan tegangan dan ditempatkan disekitar fasciagambar >. Hasil yang baik diperoleh dengan teknik ini dan angkakekambuhan dilaporkan kurang dari 1 persen
:eberapa
ahli
bedah
meragukan
keamanan
jangka
panjang
penggunaanimplant prosthesis, khususnya kemungkinan infeksi atau penolakan. "kantetapi pengalaman yang luas dengan mesh hernia telah mulai
menghilangkananggapan ini, dan teknik ini terus populer.<eknik ini dapat dilakukan dengananastesi local, regional atau general. e. Ke("*! 4 # La"ar*s/*"i/ Iperasi hernia .aparoscopic makin populer dalam beberapa tahun terakhir,tetapi juga menimbulkan kontro)ersi. Pada a'al pengembangan teknik ini,hernia diperbaiki dengan menempatkanpotongan mesh yang besar diregion inguinal diatas peritoneum. <eknik ini ditinggalkan karena potensiobstruksi usus halus dan pembentuka fistel karena paparan usus terhadapmesh.Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorrhaphies dilakukanmenggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal +<"PP,atau total e=traperitoneal +<DP, . pendekatan <"PP dilakukan denganmeletakkan trokar laparoscopic dalam ca)um abdomendan memperbaikiregion inguinal dari dalam. -ni memungkinkan mesh diletakkan dankemudian ditutupi dengan peritoneum.sedangkan pendekatan <"PP adalahprosedur laparoskopic langsung yang mengharuskan masuk ke ca)umperitoneal untuk diseksi. 0onsekuensinya, usus atau pembuluh darah bisacidera selama operasi
M. P,O&NOSIS <ergantung dari jenis hernia, hernia yang reponible memiliki prognosis yang baik, namun jika berkembangg menjadi inkarserata atau strangulata maka prognosis menjadi dubia dan membutuhkan penangan segera. Pada pasien bayi dan anak anak sangat baik, insiden komplikasi hanya sekitar 2 , dan rekurensi pasca bedah hanya 1 .
:asini, Ipen posterior repair, <ension +free repair 'ith mesh,, .aparoscopic.
DAFTA, PUSTAKA
1. <o'nsend, 7ourtney %. 2$$!. Hernias. Sabiston <e=tbook of Surgery. 17 th Ddition. Philadelphia. Dlse)ier Saunders. 115531217. 2. :runicardi, 9 7harles. 2$$#. -nguinal Hernias. Sch'art*8s Principles of Surgery. Dighth edition. Ee' Nork. %c ;ra'3Hill. 12#23125!.
3. -nguinal Hernia( "natomy and %anagement
http(AA'''.medscape.comA)ie'articleA!2$2#!O!
4. %anthey, Da)id. Hernias .2$$7. http(AA'''.emedicine.comAemergAtopic2#1.htm
#. Eorton,6effrey ". 2$$1. Hernias "nd "bdominal Jall Defects. Surgery :asic Science and 7linical D)idence. Ee' Nork. Springer. 7?73?$2.
6. http(AA'''.hernia.tripod.comAinguinal.html
5. Jay, .a'rence J. 2$$2. Hernias P Ither .esions of the "bdominal Jall. 7urrent Surgical Diagnosis and <reatment. Dle)enth edition. Ee' Nork. %c ;ra'3Hill. 7?23 7?5.
10. http(AA'''.healthsystem.)irginia.eduAtople)elAhomeA 11. http(AA'''.'ebmed.comAdigesti)e3disordersAtcA-nguinal3Hernia
12. :land, 0irby -. 2$$2. -nguinal Hernias. <he Practice of ;eneral Surgery. Ee' Nork. J: Saunders 7ompany. 75#3?$1 12. 7ook, 6ohn. 2$$$. Hernia. ;eneral Surgery at the Distric Hospital. S'it*erland. JHI. 1#131#>. 1!. Qinner, %ichael 6. 2$$1. Hernias. %aingot8s "bdominal Iperation. 1olume 1. <enth edition. Ee' Nork. %c ;ra'3Hill. !753#2#.