Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,

dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu ilmu diper!leh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan "knowledge#, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan te!ri te!ri yang disepakati dan dapat se$ara sistematik diu%i dengan seperangkat met!de yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut &ilsa&at, ilmu terbentuk karena manusia berusaha ber&ikir lebih %auh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah pr!duk dari epistem!l!gi. Ilmu Alam hanya bisa men%adi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani "material sa%a#, atau ilmu psik!l!gi hanya bisa meramalkan perilaku manusia %ika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang k!nkret. Berkenaan dengan $!nt!h ini, ilmu ilmu alam men%a'ab pertanyaan tentang berapa %arak matahari dan bumi, atau ilmu psik!l!gi men%a'ab apakah se!rang pemudi $!$!k men%adi pera'at (et!de berasal dari Bahasa )unani methodos yang berarti $ara atau %alan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, met!de menyangkut masalah $ara ker%a untuk dapat memahami !b%ek yang men%adi sasaran ilmu yang bersangkutan. *ungsi met!de berarti sebagai alat untuk men$apai tu%uan, atau bagaimana $ara melakukan atau membuat sesuatu. (et!d!l!gi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan pr!sedur yang digunakan !leh pelaku suatu disiplin ilmu. (et!d!l!gi %uga merupakan analisis te!ritis mengenai suatu $ara atau met!de.Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis

untuk meningkatkan se%umlah pengetahuan, %uga merupakan suatu usaha yang sistematis dan ter!rganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan %a'aban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempela%ari berbagai aspek yang mend!r!ng penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap !rang mempunyai m!ti+asi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi !leh tu%uan dan pr!&esi masing masing. (!ti+asi dan tu%uan penelitian se$ara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bah'a penelitian merupakan re&leksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.,einginan untuk memper!leh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya men%adi m!ti+asi untuk melakukan penelitian.

(aksud dan -u%uan .. /. 0. 1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu ilmu pengetahuan Untuk mengetahui dan memahami apa itu met!de Untuk mengetahui dan memahami apa itu met!d!l!gi penelitian Hubungan antara ilmu pengetahuan,met!de dan met!d!l!gi penelitian

BAB II PE(BAHASAN 1.Definisi Ilmu Pengetahuan ,ata ilmu dalam bahasa Arab 2ilm2yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu s!sial dapat berarti mengetahui masalah masalah s!sial, dan sebagainya.Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Segi segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu ilmu diper!leh dari keterbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan "knowledge#, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan te!ri te!ri yang disepakati dan dapat se$ara sistematik diu%i dengan seperangkat met!de yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut &ilsa&at, ilmu terbentuk karena manusia berusaha ber&ikir lebih %auh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah pr!duk dari epistem!l!gi.Ilmu Alam hanya bisa men%adi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani "material sa%a#, atau ilmu psik!l!gi hanya bisa meramalkan perilaku manusia %ika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang k!nkret. Berkenaan dengan $!nt!h ini, ilmu ilmu alam men%a'ab pertanyaan tentang berapa %arak matahari dan bumi, atau ilmu psik!l!gi men%a'ab apakah se!rang pemudi $!$!k men%adi pera'at. Adapun beberapa de&inisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip !leh Bakhtiar tahun /334 diantaranya adalah 5 a. (!hamad Hatta, mende&inisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang peker%aan hukum kausal dalam suatu g!l!ngan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

b. 6alph 6!ss dan Ernest 7an Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasi!nal, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak. $. ,arl Pears!n, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang k!mprehensi& dan k!nsisten tentang &akta pengalaman dengan istilah yang sederhana. d. Ashley (!ntagu, menyimpulkan bah'a ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan per$!baan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dika%i. e. Hars!%! menerangkan bah'a ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat !leh &akt!r ruang dan 'aktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati !leh pan$aindrea manusia. Lebih lan%ut ilmu dide&inisikan sebagai suatu $ara menganalisis yang mengi%inkan kepada ahli ahlinya untuk menyatakan suatu pr!p!sisi dalam bentuk5 8%ika9 maka:. &. A&anasye&, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia men$erminkan alam dan k!nsep k!nsep, kateg!ri dan h!kum hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diu%i dengan pengalaman praktis. Dari beberapa de&inisi ilmu yang di%elaskan para ahli di atas dapat disimpulkan bah'a ilmu merupakan pengetahuan yang rasi!nal, sistematik, k!n&rehensi&, k!nsisten, dan bersi&at umum tentang &akta dari pengamatan yang telah dilakukan. Dan berdasarkan de&inisi di atas terlihat %elas ada hal prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan. Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai mata&isik maupun &isik. Dapat %uga dikatakan pengetahuan adalah in&!rmasi yang berupa common sense, tanpa memiliki met!de, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang men%adi kebiasaan dan pengulangan pengulangan. Dalam hal ini landasan pengetahuan kurang kuat $enderung kabur dan samar samar. Pengetahuan tidak teru%i karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teru%i lebih dahulu. Pen$arian pengetahuan lebih $endrung trial and error dan berdasarkan pengalaman belaka.

Se$ara lebih %elas, ilmu seperti sapu lidi, yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan dip!t!ng u%ung dan pangkalnya kemudian diikat, sehingga men%adi sapu lidi. Sedangkan pengetahuan adalah lidi lidi yang masih berserakan di p!h!n kelapa, di pasar, dan tempat lainnya yang belum tersusun dengan baik. ;adi, dari asumsi asumsi, pendapat pendapat yang telah dikumpulkan, maka ilmu pengetahua dapat dide&inisikan sebagai seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu diper!leh dari keterbatannya. Hakikat Ilmu Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari keingintahuan manusia dengan suatu sub%ek yang ingin diketahuinya. Pada hakikatnya, manusia memahami se$ara sederhana apa itu pengetahuan namun yang men%adi masalahnya tidak semua manusia dapat mende&inisikan dengan baik pengetahuan ilmu pengetahuan itu. ,arena sebenarnya, pengetahuan itu timbul karena manusianya sendiri yang men$ari tahu. Ilmu kadang memiliki makna sebagai sesuatu yang dimiliki sese!rang setelah ia mempela%arinya, sementara pengetahuan adalah apa yang diketahuinya. Hakikat pengetahuan menurut aliran yang berkembang yakni, a. Idealisme

Para penganut aliran idealism berpandangan bah'a pengetahuan adalah pr!ses pr!ses mental dan psik!l!gis yang bersi&at subyekti&. <leh karena itu, pengetahuan tidak lain merupakan gambaran subyekti& tentang suatu kenyataan. (enurut mereka, pengetahuan tidak memberikan gambaran sebenarnya tentang kenyataan yang berada di luar pikiran manusia. b. Empirisme

-entang asal usul pengetahua para penganut aliran ini mengatakan bah'a pengetahuan berasal dari pengalaman indra. -entang hakikat pengetahuan, mereka mengatakan bah'a

pengetahuan adlah pengalaman. Se!rang t!k!h empirisme radikal adalah Da+id Hume. Dia berpendapat bah'a ide ide dapat dikembalikan kepada sensasi sensasi "rangsang indra#. Pengalaman merupakan ukuran terakhir dari kenyataan. Apa yang dialami, itulah pengetahuan. $. P!siti+isme

,alau idealism dapat dianggap sebagai kelan%utan dari rasi!nalisme, maka p!siti+ime merupakan perpan%angan dari empirisme. Para penganut aliran ini men!lak kenyataan di luar pengalaman. (ereka mengatakan bah'a keper$ayaan yang berdasarkan d!gma harus digantikan pengetahuan yang berdasarkan &akta. d. Pragtisme

-!k!h t!k!h aliran ini antara lain =illian ;ames, ;!hn De'ey, dan >.S. Pier$e. (enurut aliran ini, hakikat pengetahuan terletak dalam man&aat praktisnya bagi kehidupan. Pengetahuan adalah sarana bagi perbuatan. >.S. Pier$e mengatakan bah'a yang penting adalah pengaruh sebuah ide atau pengetahuan bagi sebuah ren$ana. Nilai sebuah pengetahuan tergantung pada penerapannya se$ara k!nkrit dalam kehidupan masyarakat. Suatu pengetahuan itu benar bukan karena ia men$erminkan kenyataan !byekti&, melainkan karena ia berman&aat bagi umum. (enurut =illiam ;ames, ukuran kebenaran ditentukan !leh akibat praktisnya. Sedangkan ;!hn De'ey menegaskan tidak perlu mempers!alkan kebenaran suatu pengetahuan, tapi se%auh mana pengetahuan meme$ahkan pers!alan yang dihadapi masyarakat.

Jenis dan Sumber Pengetahuan A. ;enis Pengetahuan

Se$ara umum, pengetahuan terdiri atas5 .. Pengetahuan n!n ilmiah? pengetahuan biasa "$!mm!n sense# Pengetahuan n!n ilmiah ialah pengetahuan yang diper!leh dengan menggunakan $ara $ara yang tidak termasuk dalam kateg!ri met!de ilmiah.

Se$ara umum pengetahuan n!n ilmiah ialah hasil pemahaman manusia mengenai suatu !b%ek tertentu yang terdapat dalam kehidupan sehari hari.

/.

Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan ilmiah ialah segenap hasil pemahaman manusia yang diper!leh dengan menggunakan met!de ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang sudah lebih sempurna karena telah mempunyai dan memenuhi syarat tertentu dengan $ara berpikir yang khas, yaitu met!d!l!gi ilmiah. 0. Pengetahuan n!esis "&ilsa&at# Pengetahuan N!esis "&ilsa&at# adalah pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga yang di$ari adalah sebab sebab yang paling hakiki. Pengetahuan yang berminat men$apai pengetahuan kebanaran yang asli yang mengandung ilmu ilmu meta&isika, l!gika, ret!rika, etika, ek!n!mi, p!litik, dan estetika atau pengetahuan yang !b%eknya adalah ar$he ialah prinsip utama yang men$akup epistem!l!gik dan meta&isik, !nt!l!gi dan aksi!nl!gi. 1. Pengetahuan agama

Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang hanya diper!leh dari -uhan melalui para Nabi dan 6asul Nya yang bersi&at mutlak dan 'a%ib diikuti para pemeluknya. (en%adi t!lak ukur kebenaran dalam suatu keyakinan dan perpegang pada kitab yang dipegang !ara pememluknya. B. Sumber Pengetahuan

,ebenaran adalah pernyataan tanpa ragu. Pembuktian kebenaran pengetahuan berdasarkan penalaran akal atau rasi!anal atau menggunakan l!gika dedukti&. Premis dan pr!p!sisi sebelumnya men%adi a$uan berpikir rasi!nalisme. ,elemahan l!gika dedukti& ini sering pengetahuan yang diper!leh tidak sesuai dengan &akta. Namun pada dasarnya, manusia memper!leh pengetahuan dari empat sumber yakni empirisme, rasi!nalisme, intuisi, dan 'ahyu.

..

Empirisme, merupakan manusia yang mendasarkan dirinya kepada pengalaman yang

mengembangkan paham. (enganggap bah'a dunia &isik adalah nyata karena merupakan ge%ala yang tertangkap !leh pan$aindera. -!k!h t!k!hnya antara lain ;!hn L!$ke, Barkeley, Da+id Hume. Para penganut aliran empirisme tentu sa%a menentang kaum rasi!nalis yang begitu memberikan tempat dan peranan bagi akal dalam pr!ses lahirnya pengetahuan. (ereka menga%arkan bah'a pengetahuan diper!leh le'at pengalaman. Peran rasi! dalam pengetahuan ke$il sa%a. )ang lebih menentukan adalah pengalaman indra. Akal hanya merupakan tempat penampungan yang se$ara p!siti& menerima apa yang diterima indra. ;!hn L!$ke, &ilsu& Inggris, misalnya menyebut manusia dengan tabula rasa "papan yang k!s!ng#. Di atas papan yang k!s!ng inilah di$atat pengalaman pengalaman yang masuk le'at indra. /.6asi!nalisme, merupakan kaum rasi!nalis yang mengembangkan paham rasi!nalisme, dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan. Para penganut rasi!nalisme tidak menyangkal peran indra, tetapi mengatakan bah'a peran indra sangat ke$il. )ang lebih akti& %ustru rasi!. (ereka mengatakan, pengetahuan manusia sebenarnya sudah ada lebih dulu dalam rasi! berupa kateg!ri kateg!ri. ,etika indra manangkap !b%ek, maka !b%ek !b%ek yang ditangkap itu hanya di$!$!kkan sa%a dengan kateg!ri yang sudah ada lebih dulu dalam rasi!. ;adi menurut mereka, pengalaman adalah pelengkap bagi akal. ,aum ini menggunakan met!de dedukti& dalam menyusun pengetahuannya, idenya didapatkan dari anggapan anggapan yang menurutnya %elas dan dapat diterima. -!k!h t!k!hnya kebanyakan para &ilsu& abad pertengahan, seperti Agustinus, ;!hanes S$!tus, A+i$enna, dan para &ilsu& m!dern seperti 6ene Des$artes, Spin!@a, Leibni@, *i$hte, Hegel. Plat!, Aalile! Aalilei dan Le!nard! Da 7in$i %uga termasuk kel!mp!k ini. 0. Intuisi, merupakan manusia yang memper!leh pengetahuan yang tanpa melalui pr!ses penalaran tertentu. -anpa melalui pr!ses berpikir berliku liku tiba tiba sa%a dia sudah sampai disitu. Paham ini dia%arkan !leh Henri Berg!n, sering &ilsu& Pran$is. Bergs!n membedakan pengetahuan atas pengetahuan diskursi& dan pengetahuan intuiti&. Pengetahuan diskursi& bersi&at analitis, dan diper!leh melalui perantara simb!l. Pengetahuan seperti ini dinyatakan dalam simb!l, yakni bahasa. ;adi ini merupakan pengetahuan tidak langsung. ,alau saya men$eritakan pengalaman saya, maka saya menggunakan bahasa. ;adi, pengetahuan yang diper!leh dengan $ara ini bersi&at tidak langsung. Sebaliknya pengetahuan intuiti& bersi&at langsung, sebab tidak dik!munikasikan melalui media simb!l. Pengetahuan ini diper!leh

le'at intuisi, pengalaman langsung !rang yang bersangkutan. ;elas, pengetahuan seperti ini lebih lengkap. Ia menghadirkan pengalaman dan pengetahuan yang lengkap bagi !rang yang mengalaminya. -api, alhasil pengetahuan %enis ini bersi&at subyekti&, sebab hanya dialami !leh !rang tersebut. (enurut intuisi!nisme, pengetahuan yang lengkap hanya diper!leh le'at intuisi, yakni penglihatan langsung. Pada pengalaman itu !rang seperti melihat kilatan $ahaya yang memberikan kepadanya pengetahuan tentang sesuatu se$ara tuntas. ;adi, ini merupakan pengetahuan lengkap, sedangkan pengetahuan diskursi& bersi&at nisbih dan parsial. ;elaslah, bah'a si&at pengetahuan dalam intuisi!nisme lebih subyekti& dibanding pengetahuan rasi!nalis dan empiris yang lebih !b%ekti&. 1. =ahyu, merupakan pengetahuan yang bersumber dari -uhan melalui hamba Nya yang terpilih untuk menyampaikannya "Nabi atau 6asul#. (elalui 'ahyu, manusia dia%arkan tentang pengetahuan, baik yang ter%angkau maupun tidak ter%angkau !leh manusia. 2.Definisi Metode (et!de berasal dari Bahasa )unani methodos yang berarti $ara atau %alan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, met!de menyangkut masalah $ara ker%a untuk dapat memahami !b%ek yang men%adi sasaran ilmu yang bersangkutan. *ungsi met!de berarti sebagai alat untuk men$apai tu%uan, atau bagaimana $ara melakukan atau membuat sesuatu.. Pelaksanaan met!de ini melalui tahap tahap berikut5 .. (erumuskan masalah. (asalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan, yang dapat mun$ul karena adanya pengamatan dari suatu ge%ala ge%ala yang ada di lingkungan. /. (engumpulkan keterangan, yaitu segala in&!rmasi yang mengarah dan dekat pada peme$ahan masalah. Sering disebut %uga mengka%i te!ri atau ka%ian pustaka. 0. (erumuskan hip!tesis. Hip!tesis merupakan %a'aban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diper!leh selama !bser+asi atau telaah pustaka. 1. (engu%i hip!tesis dengan melakukan per$!baan atau penelitian. 4. (enganalisis data "hasil# per$!baan untuk menghasilkan kesimpulan. B. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan pada analisis data data penelitian. Hasil penelitian dengan met!de ini adalah data yang !b%ekti&, tidak

dipengaruhi subyekti&itas ilmu'an peneliti dan uni+ersal "dilakukan dimana sa%a dan !leh siapa sa%a akan memberikan hasil yang sama#. C. (engu%i kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hip!tesis melalui hasil per$!baan perlu dilakukan u%i ulang. Apabila hasil u%i senantiasa mendukung hip!tesis maka hip!tesis itu bisa men%adi kaidah "hukum# dan bahkan men%adi te!ri. (et!de ilmiah didasari !leh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki !leh setiap penelitian dan ilmu'an. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah 5 .. 6asa ingin tahu

/. ;u%ur "menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada ada# 0. <b%ekti& "sesuai &akta yang ada, dan tidak dipengaruhi !leh perasaan pribadi# 1. -ekun "tidak putus asa# 4. -eliti "tidak $er!b!h dan tidak melakukan kesalahan# B. -erbuka "mau menerima pendapat yang benar dari !rang lain#

.Definisi metodologi penelitian (et!d!l!gi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan pr!sedur yang digunakan !leh pelaku suatu disiplin ilmu. (et!d!l!gi %uga merupakan analisis te!ritis mengenai suatu $ara atau met!de.Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan se%umlah pengetahuan, %uga merupakan suatu usaha yang sistematis dan ter!rganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan %a'aban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempela%ari berbagai aspek yang mend!r!ng penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap !rang mempunyai m!ti+asi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi !leh tu%uan dan pr!&esi masing masing. (!ti+asi dan tu%uan penelitian se$ara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bah'a penelitian merupakan re&leksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.,einginan untuk memper!leh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya men%adi m!ti+asi untuk melakukan penelitian. Prinsip met!d!l!gi.

Beberapa prinsip met!d!l!gi !leh beberapa ahli, di antaranya5 A. 6ene Des$artes Dalam karyanya Dis$!urse <n (eth!da, dikemukakan B "enam # prinsip met!d!l!gi yaitu5 .. (embi$arakan masalah ilmu pengetahuan dia'ali dengan menyebutkan akal sehat "$!mm!n sense# yang pada umumnya dimiliki !leh semua !rang. Akal sehat menurut Des$artes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam akti+itas ilmiah. /. (en%elaskan kaidah kaidah p!k!k tentang met!de yang akan dipergunakan dalam akti+itas ilmiah maupun penelitian. Des$artes menga%ukan 1 "empat# langkah atau aturan yang dapat mendukung met!de yang dimaksud yaitu5 "a# ;angan pernah menerima baik apa sa%a sebagai yang benar, %ika anda tidak mempunyai pengetahuan yang %elas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan $ermat hindari kesimpulan kesimpulan dan pra k!nsepsi yang terburu buru dan %angan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu %elas sehingga tidak perlu diragukan lagi, "b# Pe$ahkanlah setiap kesulitan anda men%adi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya se$ara lebih baik. "$# Arahkan pemikiran anda se$ara %ernih dan tertib, mulai dari !b%ek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling k!mpleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara !b%ek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru. "d# Buatlah pen!m!ran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tin%auan ulang se$ara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan. "e#Langkah yang digambarkan Des$artes ini menggambarkan suatu sikap skeptis met!dis dalam memper!leh kebenaran yang pasti.

0. (enyebutkan beberapa kaidah m!ral yang men%adi landasan bagi penerapan met!de sebagai berikut5 "a# (ematuhi undang undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang dia%arkan se%ak masa kanak kanak. "b# Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. "$# Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada mer!mbak tatanan dunia.

1. (enegaskan pengabdian pada kebenaran yang a$ap kali terke$!h !leh indera. ,ita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain <leh karena itu, kita dapat sa%a meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu ragu. 4. (enegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu 6ES><AI-ANS "%i'a bernalar# dan 6ES ED-ENSA "%asmani yang meluas#. -ubuh "6es EEtensa# diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena $iptaan -uhan, maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua k!drat ialah %i'a bernalar dan k!drat %asmani. ;i'a se$ara k!drat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. ;i'a manusia itu abadi. B. Al&red ;ulesayer Dalam karyanya yang ber%udul Language, -ruth and L!gi$ yang terkait dengan prinsip met!d!l!gi adalah prinsip +eri&ikasi. -erdapat dua %enis +eri&ikasi yaitu5 .. 7eri&ikasi dalam arti yang ketat "str!ng +eri&iable# yaitu se%auh mana kebenaran suatu pr!p!sisi "duga dugaan# itu mendukung pengalaman se$ara meyakinkan /. 7eri&ikasi dalam arti yang lunak, yaitu %ika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang se%arah "masa lampau# dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna

0. Ayer menampik kekuatiran meta&isika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan pernyataan meta&isika "termasuk etika the!l!gi# merupakan pernyataan yang (EANINA LESS "tidak bermakna# lantaran tidak dapat dilakukan +eri&ikasi apapun.

!. Hubungan antara ilmu pengetahuan,metode dan metodologi penelitian Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu ilmu diper!leh dari keterbatasannya Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, met!de menyangkut masalah $ara ker%a untuk dapat memahami !b%ek yang men%adi sasaran ilmu yang bersangkutan. *ungsi met!de berarti sebagai alat untuk men$apai tu%uan, atau bagaimana $ara melakukan atau membuat sesuatu sedangkan met!d!l!gi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan pr!sedur yang digunakan !leh pelaku suatu disiplin ilmu. (et!d!l!gi %uga merupakan analisis te!ritis mengenai suatu $ara atau met!de.Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan se%umlah pengetahuan, %uga merupakan suatu usaha yang sistematis dan ter!rganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan %a'aban

DA*-A6 PUS-A,A
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian http://id.wikipedia.org/wiki/Metode

Anda mungkin juga menyukai