Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEGIATAN BELAJAR 1
BERKOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Pengertian Komunikasi Unsur-Unsur Komunikasi Proses Komunikasi Lambang Komunikasi Media Komunikasi Asas-Asas Komunikasi Tata Hubungan Komunikasi Jenis-Jenis Komunikasi Faktor-Faktor Komunikasi Teknik Berbicara Pendengar yang Efektif Indikator Konflik dan Solusinya
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses kegiatan penyampaian warta/pesan/informasi yang mengandung arti dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian.
Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikator (communicator) Komunikan (communicatee) Pesan (message) Media Respons (feedback) Zero feedback Positive feedback Neutral feedback Negative feedback
Proses Komunikasi
Proses komunikasi merupakan langkah-langkah pertukaran informasi/pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dalam usaha mencapai satu pengertian.
Lambang Komunikasi
Lambang komunikasi adalah huruf atau tanda yang mengandung maksud tertentu yang digunakan dalam berkomunikasi.
Lambang-Lambang Komunikasi
Lambang bahasa Contoh: Bahasa baik dalam komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis. Lambang gerak Contoh: Anggukan, lambaian tangan, dan menggelengkan kepala. Lambang suara Contoh: Bunyi lonceng, sirine ambulans, dan klakson mobil. Lambang warna Contoh: Lampu lalu lintas, bendera kuning, dan warna plat mobil. Lambang gambar Contoh: Rambu-rambu lalu lintas yang menggunakan gambar, dan poster iklan.
Media Komunikasi
Media komunikasi adalah sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses penyampaian warta/pesan/informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan tertentu.
Media visual Contoh: lukisan, foto, sinar lampu, dan media cetak. Media audio Contoh: radio, tape recorder, dan telepon. Media audio visual Contoh: televisi, DVD, dan film.
Empat Asas Komunikasi menurut Geoffrey Mills dan Oliver Standingfird Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal hanya dengan menghubungkannya dengan sesuatu hal yang telah dimengerti. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai kewajiban untuk membuat dirinya mengerti. Orang yang tidak mengerti ketika menerima pesan/informasi mempunyai kewajiban untuk meminta penjelasan.
Tata hubungan komunikasi merupakan suatu rangkaian proses penyampaian warta dari seseorang kepada orang lain dalam rangka usaha kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan, agar tata hubungan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan baik
Sinkronisasi Tujuan Organisasi. Suasana Kerja yang Kondusif. Penghargaan Sebagai Manusia . Pengembangan Kemampuan. Bekerja pada Tempatnya (The Right Man On The Right Place). Pekerjaan yang Menarik dan Penuh Tantangan. Pengakuan dan Penghargaan Atas Pelaksanaan Tugas. Informalitas yang Wajar dalam Hubungan Kerja. Fasilitas yang Memadai. Balas Jasa yang Setimpal.
Jenis-Jenis Komunikasi Komunikasi Menurut Lawan Bicara Komunikasi Menurut Jumlah Komunikasi Menurut Cara Penyampaiannya Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi Menurut Jalur Komunikasi Komunikasi Menurut Ruang Lingkup/Luas Komunikasi Komunikasi Menurut Kedinasan
Komunikasi Menurut Lawan Bicara Komunikasi pribadi (satu lawan satu) Contoh: dua orang siswa sedang berbincangbincang. Komunikasi umum Komunikasi satu lawan banyak Contoh: Seseorang yang berpidato atau guru mengajar di kelas. Komunikasi banyak lawan satu Contoh: tim jaksa/hakim/pembela dengan seorang terdakwa. Komunikasi banyak lawan banyak Contoh: partai politik berkampanye.
Memberi perintah/instruksi, Memberi nasihat, Memberi saran, Berpidato, Mengajar atau memberi ceramah, Bermusyawarah (rapat), Berunding, Pertemuan, Berwawancara,
Kecakapan komunikator Sikap komunikator Pengetahuan komunikator Keadaan fisik komunikator Sistem sosial
Kecakapan komunikan Sikap komunikan Pengetahuan komunikan Keadaan fisik komunikan Sistem sosial
Menurut Scott M. Cultip & Allen H. Center komunikasi dapat efektif dengan memperhatikan tujuh faktor (The Seven Communication)
Kepercayaan (Credibility) Perhubungan/pertalian (Context) Kepuasan (Content) Kejelasan (Clarity) Kesinambungan dan konsistensi (Continuity and consistency) Kemampuan pihak penerima berita (Capability of audience) Saluran pengiriman berita (Channels of distribution)
Kurangnya kecakapan, Sikap yang kurang tepat, Kurangnya pengetahuan, Kurang memahami sistem sosial, Prasangka yang tidak beralasan, Kesalahan bahasa/semantik Jarak fisik, Indera yang rusak, Verbalisti,s Komunikasi satu arah.
Prinsip motivasi, Prinsip perhatian, Prinsip keindraan, Prinsip kegunaan, Prinsip ulangan, Prinsip pengertian.
Definisi Konflik
Konflik adalah perjuangan mental yang disebabkan pikiran-pikiran, tindakantindakan, atau cita-cita yang berlawanan. Konflik yang kecil dapat dinyatakan dengan perasaan yang gelisah saja, tetapi konflik yang besar atau sungguh-sungguh dapat berupa pertengkaran, perkelahian, bahkan peperangan.
Indikator Konflik
Rendahnya perhatian anggota pada organisasinya. Kurang tegasnya seorang pemimpin. Meningkatnya ketidaksepakatan antara anggota organisasi. Adanya keluh kesah, gerakan-gerakan kegelisahan, perilaku gagap, ucapan-ucapan yang ketus. sikap tidak peduli, dan suasana kerja yang tidak kondusif. Timbulnya perbedaan-perbedaan antaranggota kelompok dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Pihak-pihak yang berkomunikasi memiliki pola pikir yang positif (positive thinking). Menumbuhkan saling percaya. Mempunyai sikap yang tegas. Menghindari faktor-faktor yang dapat menghambat proses komunikasi Selesaikan permasalahan-permasalahan saat ini yang berpotensi menimbulkan konflik di masa yang akan datang.
Menciptakan suasana saling menguntungkan, Fokus pada masalah yang sebenarnya, Merundingkan solusi yang terbaik/samasama menang (Win win solution).
KEGIATAN BELAJAR 2
MENYEDIAKAN BANTUAN KEPADA PELANGGAN DI DALAM DAN DI LUAR PERUSAHAAN Konsep-Konsep Pelayanan Prima Konsep-Konsep Harapan Pelanggan Memahami Kode Etik dan Aspek Hukum Dalam Kegiatan Kehumasan
Pada hakikatnya, pelayanan prima bertitik tolak pada usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk melayani pembeli (pelanggan) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasaan kepada pelanggan dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan, baik yang berupa produk barang atau jasa.
Pelayanan prima adalah pelayanan ter baik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan baik pelanggan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat. Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan. Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha. Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang ditawarkan. Memenangkan persaingan pasar. Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan (menjadi pelanggan yang loyal). Memberikan keuntungan kepada perusahaan.
Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude). Pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian (attention). Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan (action).
Sikap yang perlu dimiliki oleh karyawan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah sebagai berikut.
Rasa memiliki (sense of belonging) terhadap perusahaan. Rasa kebanggaan terhadap pekerjaan. Loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan. Ingin menjaga martabat dan nama baik perusahaan.
Keyakinan (aspek kognitif), merupakan apa yang dipikirkan dan diyakini seseorang mengenai suatu objek sikap. Apa yang dipikirkan dan diyakini tersebut belum tentu benar. Dalam hal ini, aspek keyakinan yang positif akan menumbuhkan sikap positif, sedangkan aspek keyakinan yang negatif akan menumbuhkan sikap negatif. Perasaan (aspek afektif), merupakan cerminan dari perasaan senang atau tidak senang seseorang terhadap suatu objek. Perilaku (aspek konotatif), merupakan kecenderungan seseorang mendekati suatu objek jika ia menyenangi objek tersebut.
Pelayanan pelanggan berdasarkan penampilan serasi, Pelayanan pelanggan dengan berpikir positif, Pelayanan pelanggan dengan sikap menghargai,
Penampilan serasi dengan berhias diri. Penampilan serasi dengan busana dan aksesoris yang baik. Penampilan serasi dengan kepribadian dan ekspresi wajah yang baik dan menarik.
Sesuaikan dengan waktu atau moment saat mengenakan busana tersebut, Sesuaikan dengan tempat kerja, Sesuaikan corak dan warna bahan dengan warna kulit, Sesuaikan model pakaian dengan usia.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian aksesoris Sesuaikan dengan busana yang dikenakan dan tempat kerja. Pilih warna yang serasi. Sesuaikan bentuk dan ukuran aksesoris. Perlihatkan fungsi aksesoris yang sebenarnya, tidak asal pakai saja pada tubuh .
Untuk memelihara pola berpikir positif dalam melayani pelanggan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan
Melayani pelanggan dengan penuh rasa hormat. Menghindari sikap apriori terhadap pelanggan. Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan.
Sikap Apriori
Sikap apriori adalah sikap berprasangka buruk terhadap perilaku orang lain sebelum mengetahui bagaimana sebenarnya orang tersebut. Para petugas pelayanan harus menghindari sikap apriori ini.
Selalu tersenyum jika melayani tamu/pelanggan. Ekspresikan sikap yang wajar dengan sopan dan ramah terhadap semua pelanggan Segera berikan informasi yang benar terhadap barang yang ditawarkan. Apabila ada permintaan pelanggan yang tidak bisa dipenuhi, segera atasi dengan bijaksana, katakan bahwa persediaan barang tersebut habis dan segera tawarkan barang pengganti. Jangan biarkan tamu/pelanggan menunggu terlalu lama. Segera tawarkan bantuan jika ada kesulitan dalam memilih barang yang diinginkan. Pelanggan adalah raja yang ingin dianggap selalu benar. Jadi para petugas pelayanan harus memperhatikan sungguh-sungguh setiap ucapan dan pendapat pelanggan dan hindari sekecil mungkin perdebatan dengan pelanggan.
Hal-hal yang harus diperhatikan petugas pelayanan dalam menghadapi kelemahan pelanggan
Selalu bersikap jujur, hindari sikap berbohong dan menipu pelanggan, katakan apa adanya mengenai kondisi barang yang dijual. Berusaha menimbulkan kepercayaan pelanggan terhadap kualitas barang yang ditawarkan, sehingga loyalitas dan partisipasi pelanggan dapat diwujudkan. Selalu meningkatkan kualitas para petugas pelayanan dalam melayani pelanggan. Bertindak rasional dan profesional dalam menjelaskan kualitas dan harga barang yang ditawarkan. Bersikap bijaksana untuk tidak menjual barang imitasi dan menjual barang yang sudah kadaluarsa.
Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan (listening). Mengamati perilaku pelanggan (observing). Berpikir (thinking). Mencurahkan perhatian penuh kepada pelanggan.
Beberapa perilaku pelanggan yang dipengaruhi oleh bentuk tubuh menurut Ernest Kretschmer (1925).
Ciri-cirinya: Bentuk tubuh /badan bulat agak pendek. Muka/wajah bulat lebar. Bersifat tenang, ramah, suka berbicara, dan humoris.
Cara menghadapinya: Petugas penjualan harus memperhatikan suasana hatinya. Layani pelanggan dengan bercakapcakap jika pelanggan menginginkannya. Hindari perdebatan atau bersikap konfrontasi.
Ciri-cirinya: Bentuk tubuh agak kecil dan lemah. Bahu tampak kecil dan anggota badan lainnya kurus panjang. Bersifat sombong, sok intelek, dan sok idealis. Cara menghadapinya: Menghormati pelanggan layaknya seorang raja. Bersikap sabar, penuh perhatian, penuh hormat dan bijaksana. Turuti saja kemauan dan perintahnya.
Ciri-cirinya: Bentuk tubuh kokoh dan berotot. Pundak lebar, pinggul berisi, dan anggota badan lainnya panjang. Muka/wajah berbentuk bulat lonjong. Penampilan tenang, jarang humor, dan tidak cepat percaya pada orang lain. Cara menghadapinya: Hindari perdebatan yang tidak bermanfaat. Berikan kesan seolah-olah pelanggan adalah orang yang baik dan cerdas. Tetap tenang dan hindari sikap terburuburu. Tetap sabar dalam melayaninya.
Mencatat pesanan pelanggan. Mencatat kebutuhan pelanggan. Menegaskan kembali kebutuhan pelanggan. Mewujudkan kebutuhan pelanggan. Memberikan layanan purna jual (after sales service). Mengucapkan terima kasih dengan harapan pelanggan akan kembali.
Sifat dan tingkat konsumsi. Kebiasaan-kebiasaan pelanggan dalam mengkonsumsi barang. Kapan pelanggan mengkonsumsi.
Menegaskan kembali kebutuhan pelanggan Apakah merek dan jumlah barang yang dipesan sesuai dengan keinginan pelanggan. Kapan waktu pengiriman barang dilakukan. Bagaimana cara pembungkusan dan pengepakan barang. Bagaimana cara pembayarannya: uang tunai, transfer, atau cek/giro. Siapa yang menanggung ongkos angkut, apakah penjual atau pembeli.
Manfaat mengenali keluhan pelanggan Perusahaan dapat mengetahui dan mengidentifikasi bagian-bagian mana saja dalam perusahaan yang membutuhkan perbaikan. Keluhan pelanggan merupakan kesempatan kedua bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan yang lebih baik kepada pelanggan yang kecewa. Keluhan pelanggan merupakan peluang yang luar biasa bagi perusahaan untuk memperkuat loyalitas pelanggan.
Sampaikan secara langsung dengan sopan dan hati-hati mengenai permohonan maaf, karena permintaan pelanggan tersebut belum dapat di penuhi. Berikan solusi atau pilihan lain jika memang ada pilihan lain tersebut.
Berikan alasan yang jelas tentang tertundanya pelayanan tersebut. Segera sampaikan permohonan maaf, apabila pelayanan tertunda cukup lama. Jika pelanggan mulai mengeluh, dengarkan keluhannya.
Pengertian Pelanggan
Pelanggan adalah orangorang atau instansi/lembaga yang membeli dan menggunakan suatu produk secara rutin atau terus menerus.
Pengelompokan Pelanggan
Pelanggan internal (Internal customer) Pelanggan internal adalah orang-orang yang berada di dalam perusahaan yang menggunakan produk dan menjadi pelanggan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Pelanggan eksternal (external customer) Pelanggan eksternal adalah pelanggan yang berasal dari luar perusahaan yang membeli dan menggunakan barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Kode etik adalah aturan susila, sikap baik/pantas yang ditetapkan bersama dalam suatu kelompok orang dan ditaati bersama oleh orangorang yang bergabung dalam organisasi profesi tersebut.
Agar para profesional dapat bekerja dengan baik sesuai dengan disiplin ilmunya dan dapat memberikan jasa sebaikbaiknya kepada masyarakat yang membutuhkan. Agar para profesional selalu taat terhadap aturan profesinya. Agar para profesional selalu menjaga nama baik dan citra dirinya sebagai seseorang yang profesional.
Pengertian Humas
Hubungan masyarakat (humas) adalah suatu bentuk interaksi yang dilakukan oleh suatu organisasi/perusahaan dengan masyarakat tertentu, yang mempunyai kepentingan dengan organisasi/perusahaan tersebut.
Humas dengan seluruh karyawan Humas dengan pemegang saham Humas dengan pelanggan Humas dengan para distributor Humas dengan perusahaan yang sejenis Humas dengan masyarakat sekitar Humas dengan media massa/pers
Memengaruhi pendapat masyarakat terhadap organisasi. Memengaruhi sikap dan tingkah laku masyarakat. Untuk mendapatkan penerimaan dan pengertian dari publik tentang segala sesuatu yang dilakukan oleh organisasi.
Mengerjakan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tidak bersikap mencari muka dengan mengorbankan teman sekerja. Tidak mengambil kebijakan yang melampaui wewenang atasan dalam hal membuat keputusan. Berusaha agar atasan selalu memperoleh informasi yang benar. Menunjukkan kerja sama yang baik, jujur, dan penuh pengabdian. Menghargai tanggung jawab, wewenang, dan kebijakan atasan.
Bersikap baik dan bersahabat dalam melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak. Menghindari ucapan atau katakata yang tidak sopan atau tidak pantas diucapkan. Menghindari sikap dan ucapan yang bernada bermusuhan. Menjauhi sikap berprasangka buruk terhadap atasan, rekan kerja, dan bawahan. Tidak membicarakan kelemahan atasan, rekan kerja, dan bawahan di depan umum.
Bersikap jujur. Tidak menjanjikan hal-hal yang mungkin tidak dapat dipenuhi, karena dapat mengakibatkan kekecewaan. Tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh bawahan. Bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan. Bersikap terbuka dan transparan menerima/menampung pengaduan dan keluhan dari bawahan.