Anda di halaman 1dari 6

BENCANA DI INDONESIA

Gempa Bumi dan Tsunami di Sumatra (korban tewas 230.000) Inilah bencana alam paling mematikan di awal abad 21. Gempa bumi ini, di kalangan ilmuwan disebut sebagai gempa bumi Sumatra-Andaman, merupakan gempa bumi bawah laut yang terjadi pada jam 00:58:53 UTC (07:58:53 pagi waktu setempat) pada tanggal 26 Desember 2004 dengan episentrum di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia. Gempa bumi dahsyat ini memicu tsunami di sepanjang pantai -pantai yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan menimbulkan korban yang sangat besar dan menghancurkan pemukiman-pemukiman di dekat pantai. Gempa ini pada awalnya tercatat berkekuatan 9.0 skala Richter, tetapi kemudian meningkat antara 9,1 dan 9,3. Dengan kekuatan seperti ini menjadi kannya gempa bumi terdahsyat kedua yang pernah direkam di muka bumi (gempa dengan kekuatan terbesar adalah gempa Valdivia tahun 1960). Gempa sedahsyat ini mampu membuat seluruh planet bumi bergetar hampir setengah inch atau lebih dari satu sentimeter. Di Aceh, Indonesia, lokasi dimana sebagian besar korban jiwa berasal bahkan hingga beberapa bulan setelah hantaman tsunami, maya-mayat korban tsunami masih ditemukan dimanamana.

T Peri ti

i i

gempa bumi yang terjadi di Kepulauan Mentawai Sumat era Barat ternyata

menimbul an gel mbang t unami Namun, gel mbang t unami itu terbilang kecil Berdasarkan pengakuan seorang warga Desa Malakopa, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Marsono (30), gelombang tsunami t erjadi sekira pukul 23.00 WIB tak lama setelah kawasan tersebut diguncang gempa 7,2 skala richter.

Air laut naik ke darat hingga mencapai satu kilomet er. Puluhan rumah di sini rusak, ujar Marsono kepada okezone, Selasa (26/10/2010). Kendati demikian, pihaknya belum menerima kabar tentang korban jiwa. Sebab, saat gempa bumi terjadi, ratusan warga langsung menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman. Mengingat, kawasan tersebut pernah hancur karena gempa dan tsunami.

Pengakuan serupa juga diutarakan Anggota DPRD Mentawai Ian Winen Sipayung. Menurutnya, ratusan rumah di Desa Silabum Pagai Utara, Mentawai juga rusak diterjang air laut usai gempa. Saat ini, pihaknya masih mencari tahu dampak dari peristiwa ini. Data yang baru diterima puluhan rumah warga dan sebuah puskesmas sudah hancur. Kami kesulitan mencari info karena lokasi kejadian sulit dijangkau, pungkasnya.

Letusan gunung Merapi di Yogyakarta

Hingga pukul 19.00 WIB, semburan awan panas (wedhus gembel) gunung Merapi masih terus berlangsung. Semburan awan panas sangat dahsyat. Saat menyembur, ketinggian awan panas sempat mencapai ketinggian 1,5 KM. Akibat semburan awan panas ini, hujan debu kemudian mengguyur kawasan lereng lereng Merapi. Bahkan debu di kawasan Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, tampak sangat pekat. Para warga Kaliurang yang sebelumnya masih bertahan di daerahnya, sekitar 5 KM dari puncak Merapi, langsung berhamburan menuju titik kumpul evakuasi, begitu mendengar sirine berbunyi. Pakaian mereka penuh dengan debu vulkanik. Rambut warga juga tampak memutih dipenuhi debu. Kendaraan-kendaraan yang turun dari Kaliurang juga diselimuti debu vulkanik. Bahkan, kaca-kaca mobil tampak berdebu t ebal. Hingga malam ini, suasana di Jalan Raya Kaliurang tampak masih ramai. Proses evakuasi warga-warga Kaliurang ke barak-barak pengungsian masih berlangsung. Para warga yang diungsikan juga sudah menggunakan masker. Awan panas Merapi ini diperkirakan bersuhu 600 derajat Celcius. Karena itu, awan panas ini dinilai sangat membahayakan. Sekitar tiga kecamatan di lereng Merapi di kawasan kabupaten Sleman harus dikosongkan. (asy/gah) Sleman - Semburan awan panas (wedhus gembel) Gunung Merapi membuat warga Kaliurang, Kabupat en Sleman panik. Sirine early warning system (EWS) berbunyi meraung-raung. Sementara hujan abu semakin pekat dan bau belerang semaki n menyengat. Merapi mulai memuntahkan awan panas sekitar pukul 17.02 dan 17.30 WIB, Selasa

(26/10/2010). Hingga pukul 18.45 WIB, semburan wedhus gembel masih ter jadi. Debu vulkanik yang menyembur sebelumnya juga telah beterbangan di daerah Kaliurang, sekitar 5 KM dari puncak Merapi. Dengan turunnya wedhus gembel, hujan debu semakin pekat. Bau belerang juga semakin menyengat. Sejak diketahui wedhus gembel keluar dari puncak Merapi, alat EWS langsung berbunyi. Mendengar bunyi alarm itu, warga pun berebut dan berlari menuju angkutanangkutan evakuasi. Petugas SAR yang telah siaga di Kaliurang kemudian membagikan masker, karena debu makin pekat dan bau belerang makin menyengat. Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan. Sebagian besar warga diungsikan ke posko pengungsian di Desa Hargobinangun, Pakem. Sementara itu, sebelum wedhus gembel meletup, hujan deras sempat mengguyur Yogyakarta dan Sleman. Saat erupsi terjadi, puncak Merapi juga masih tertutup kabut dan suasana sangat gelap.

ji B

gW i

Banjir bandang meluluhlantakan Kota Wasior, Kabupat en Teluk Wondama, Papua Barat. Ratusan rumah warga dan fasilitas umum kota rusak parah akibat terjangan air bah kemarin pagi. Banjir bandang setinggi tiga meter menerjang Kota Wasior sekira pukul 07.00 WIT langsung meratakan pemukiman warga. Hingga saat ini dilaporkan ada 64 warga tewas akibat musibah ini. Bahkan, derasnya aliran air membuat beberapa motor yang terparkir tersangkut di atas genting rumah warga. Tak hanya itu, pesawat Susi Air yang biasa melayani rute loka l ikut rusak saat berada di landasan pacu Bandara Manokwari. Saat ini ribuan warga Wasior tengah dievakuasi ke tempat yang terbebas dari genangan air. Namun, bantuan untuk kebutuhan pokok masih minim

Lumpur Lapi

Brantas

Sebelum gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang berpusat di Tasikmalaya, Jabar, aktivitas semburan Lumpur Lapindo di Kabupat en Sidoarjo, Jatim diketahui mengalami peningkatan cukup signifikan. Deputi Operasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Sofyan Hadi di Jakarta, Minggu, mengatakan, intensitas Lumpur Lapindo di pusat semburan teramati mengalami kenaikan selama lima hari sebelum gempa Tasikmalaya yang terjadi pada Rabu (2/9) pukul 14:55 WIB.Menurut dia, fenomena tersebut mengindikasikan adanya korelasi besar antara peningkatan tekanan di sekitar pusat semburan Lumpur Lapindo, dengan aktivitas kegempaan tektonik di wilayah lain. Semburan ini `kan` konteksnya sedang terjadi tekanan. Menjelang gempa, t ekanan mencapai puncaknya, namun setelah gempa, tekanan kembali tenang, ujarnya.Sejumlah semburan dilaporkan juga terjadi di wilayah Tasikmalaya, pascagempa yang juga dirasakan hingga ke Pulau Sumatra dan Bali tersebut. Pakar geologi dari Universitas Trisakti, Agus Guntoro mengatakan, memang sangat dimungkinkan semburan Lumpur Lapindo terpengaruh gempa Tasikmalaya, mengingat semburan juga merupakan gejala tektonik. Fenomena ini semaki n membuktikan, semburan lumpur Sidoarjo disebabkan bencana alam, yakni pergerakan lempeng di dalam bumi dan bukan karena aktivitas pengeboran, katanya.Ia menambahkan, adanya gerakan lempeng di tempat lain akan mempengaruhi struktur lempeng di Sidoarjo yang memang sudah terbuka. Agus juga mengatakan, Lumpur Lapindo yang terus keluar sejak tiga tahun lalu juga membuktikan semburan lumpur merupakan fenomena alam dan tidak terkait dengan pengeboran sumur yang dilakukan Lapindo Brantas.Berdasarkan analisa suhu dan volume lumpur, lanjutnya, ternyata tidak cocok dengan kondisi zona pengeboran. Kalau terkait sumur pengeboran, tentunya tidak akan selama ini. Jadi, ini seperti halnya fenomena magma panas bumi yang bisa berlangsung puluhan bahkan ratusan ahun, katanya.Lumpur Lapindo diketahui menyembur pertama kalinya di Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jatim pada 26 Mei 2006. Dengan demikian, keluarnya lumpur sudah mau memasuki tahun keempat. Semburan yang diketahui merupakan salah satu fenomena mud volcano (gunung lumpur) terbesar di dunia, pertama kali keluar di Desa Siring yang berjarak 200 meter dari lokasi pengeboran sumur di Desa Ronokenongo.(*an/z)

Anda mungkin juga menyukai