GENESIS
Sedimen Khemis
Sedimen Non Klastik (Endogenic Sediment) Sedimen Organis
Terbentuk sebagai hasil hancuran batuan yang lebih tua, tererosi, dan terendapkan, sehingga menjadi keras oleh sebab tertentu, seperti: tekanan atau pengikatan oleh asam kiesel, kapur, besi, atau lainnya.
Berbutir kasar Berbutir sedang Berbutir halus Gol. tertentu Conglomerat & Brekcia Sandstone Claystone Tuff (endapan abu vulkan)
Terbentuk dari produk letusan gunungapi, berupa: abu vulkanik, pasir vulkanik, bom, dan lapilli.
Bom Pecahan lava yang terlempar ke atas dan jatuh berukuran besar, berbentuk relatif membulat. Lapilli Kerak lava yang terlempar dan jatuh berukuran sebesar biji kacang tanah. Abu vulkanik Bahan berupa glass yang berukuran sangat halus dan mengandung banyak mineral Tuff
Terbentuk akibat kristalisasi larutan atau pengendapan bahan-bahan koloidal. Contoh: Gypsum, Batugaraman, SiO2 (Batuapi, Opal, Hoorsteen), dan Carbonate.
Terbentuk akibat pengendapan dari tumbuhtumbuhan atau hewan, dapat berupa bahan anorganik (batugamping), maupun bahan organik (batubara dan minyak bumi).
Terbentuk akibat pengendapan kembali detritus atau pecahan-pecahan batuan asal, dapat berupa batuan beku, sedimen atau metamorf.
Terbentuk sebagai hasil reaksi kimia (presipitasi, segregasi, dan metamorfisma), atau akibat hasil kegiatan organisme.
STRUKTUR Kenampakan dalam dimensi yang lebih besar, kedudukan satu perlapisan terhadap perlapisan yang lain (sistem perlapisan). TEKSTUR Ukuran dan bentuk butir (kebundaran) KOMPOSISI MINERAL Fragmen, matrik, dan semen ADA TIDAKNYA FOSIL
UKURAN BUTIR Wentwort ( mm) Boulder > 256 Coble 256 - 64 Pebble 64 - 4 Granule 4-2 Very coarse sand 2-1 Coarse sand 1 - 0.5 Medium sand 0.5 - 0.25 Fine sand 0.25 - 0.125 Very fine sand 0.125 - 0.0625 Silt 0.0625 - 0.00391 Clay < 0.00391
KEBUNDARAN
Nilai membulat atau meruncingnya butir pada (klastik kasar) - Menyudut (angular) - Menyudut tanggung (sub angular) - Membulat tanggung (sub rounded) - Membulat (rounded) - Sangat membulat (well rounded)
FRAGMEN Bagian butiran berukuran paling besar, dapat berupa: batuan, mineral, atau fosil. MATRIK Bagian butiran yang berukuran lebih kecil dari fagmen, dan terletak di antara fragmen. SEMEN Bahan pengikat antara fragmen dengan matrik - Semen karbonat (kalsit dan dolomit) - Semen silikat (kalsedon dan kuarsa) - Semen oksida besi (limonit dan hematit)
Sementasi Konglomerat
PERLAPISAN Sifat utama batuan sedimen yang berupa bidang-bidang sejajar sebagai hasil proses pengendapan. Faktor yang mempengaruhi: - Perbedaan warna mineral - Perbedaan ukuran besar butir - Variasi waktu proses pengendapan - Perbedaan komposisi mineral - Perubahan macam batuan.
Jenis Perlapisan Masif Sejajar Laminasi Pilihan : tidak ada struktur dalam, ketebalan > 120 cm. : bidang perlapisan saling sejajar. : perlapisan sejajar dengan ketebalan < 1 cm. : perlapisan tersusun atas butiran yang berubah teratur, dari halus ke kasar pada arah vertikal.
Silang siur : perlapisan yang saling membentuk sudut terhadap bidang batas, akibat bekerjanya dua tenaga yang berbeda.
Silang Siur
BIDANG PERLAPISAN Terbentuk akibat penggerusan, pembebanan, ataupun penguapan. Gelembur gelombang : terbentuk akibat pergerakan air atau angin. Rekah kerut : rekahan pada permukaan bidang perlapisan akibat proses penguapan.
STRUKTUR DEFORMASI Terbentuk akibat deformasi non tektonik (gravity) pada saat proses sedimentasi, atau segera setelah proses sedimentasi sebelum terkonsolidasi. Konvolut Terbentuk akibat deformasi sedimen yang dihasilkan oleh arus turbiditas. Slump Struktur pemula suatu turbidit.
TEKSTUR Ukuran dan bentuk butir (kebundaran) Kristalin Tersusun atas kristal-kristal yang interloking. - Berbutir kasar > 2 mm - Berbutir sedang 2 0.0625 mm - Berbutir halus 0.0625 0.00391 mm - Berbutir sangat halus < 0.00391 mm Amorf Tersusun atas batuan sedimen non kristalin.
KOMPOSISI MINERAL Komposisi batuan sedimen non klastik lebih sederhana, biasanya terdiri atas satu atau dua macam mineral. - Batugamping : Kalsit dan Dolomit - Chert : Kalsedon - Gypsum : Mineral Gypsum
STRUKTUR Struktur sedimen non klastik terbentuk akibat proses reaksi kimia atau kegiatan organisme. Fosiliferous Struktur akibat terdapat fosil (sedimen organik).
Oolitik Struktur dimana suatu fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik, bersifat konsentris dengan ukuran diameter < 2 mm. Pisolitik Seperti Oolitik, dengan diameter > 2 mm. Konkresi Seperti Oolitik, tetapi tidak menunjukkan sifat konsentris. Bioherm Tersusun atas organisme murni dan bersifat insitu (struktur luas, tampak di lapangan). Biostrom Seperti Bioherm, tetapi bersifat klastik.
Travertin