Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH (STUDI KASUS PADA

PT. BANK MUAMALAT TASIKMALAYA)

LISTIA DEWI 083403037 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI

Pembimbing: Dr. Wawan Sukmana, SE., M.Si., Ak. Rani Rahman, SE., M.AK.

ABSTRACT THE INFLUENCE OF FINANCING AND PERFORMING FINANCING ON REVENUE SHARING OF MUDHARABAH SAVING (A Case Study in PT. Bank Muamalat Tasikmalaya) The objective of research are to know (1) financing, non performing financing, and revenue sharing of mudharabah saving (2) correlation between financing and non performing financing (3) the influence of financing and non performing financing on revenue sharing of mudharabah saving at PT. Bank Muamalat Tasikmalaya. The method used in this research is descriptive analysis method with study case. Analysis method of this research are correlation coefisien analysis and path analysis use spss 16.0 for windows software to process data. The result of the research shows that : (1) financing, non performing financing, and revenue sharing of

mudharabah saving are good; (2) correlations between financing and non performing financing are strong; (3) fi nancing have significant influence on revenue sharing of mudharabah saving, non performing financing have no significant influence on revenue sharing of mudharabah saving, and financing and non performing financing have no significant influence on revenue sharing of mudharabah saving.

Key Word :financing, non performing financing, revenue sharing of mudharabah saving.

ABSTRAK

PENGARUH PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Tasikmalaya)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pembiayaan yang disalurkan, pembiayaan bermasalah, dan bagi hasil simpanan mudharabah (2) hubungan pembiayaan yang disalurkan dengan pembiayaan bermasalah (3) penga ruh pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah terhadap bagi hasil simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan p endekatan studi kasus. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis koefisien korelasi dan analisis jalur dengan men ggunakan perangkat lunak spss 16.0 for windows untuk mengolah data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pem biayaan yang disalurkan, pembiayaan bermasalah, dan bagi hasil simpanan mudharabah sudah cukup baik; (2) pem biayaan yang disalurkan dengan pembiayaan bermasalah mempunyai hubungan yang kuat; (3) pembiayaan yang disalurkan mempunyai pengaruh signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah, pembiayaan bermasalah

mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah, pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah.

Kata Kunci :pembiayaan yang disalurkan, pembiayaan bermasalah, bagi hasil simpanan mudharabah.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga perantara keuangan atau bisa disebut financial intermediary, sedangkan Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Bank Syariah juga memiliki peran sebagai lembaga perantara antara satuan-satuan kelompok masyarakat atau unitunit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Melalui Bank kelebihan dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. (Zainul Arifin, 2006:46) Perbankan Syariah dikembangkan berdasarkan prinsip yang tidak membolehkan pemisahan antara hal yang temporal (keduniaan) dan keagamaan. Prinsip ini mengharuskan kepatuhan kepada Syariah sebagai dasar dari semua aspek kehidupan. Kepatuhan ini tidak hanya dalam hal ibadah ritual tetapi transaksi bisnispun harus sesuai dengan ajaran Syariah. Sebagai konsekuensi dari prinsip ini, Bank Islam dioperasikan atas dasar konsep bagi untung dan bagi risiko yang sesuai dengan salah satu kaidah islam, yaitu keuntungan adalah bagi pihak yang menanggung risiko.Bank Islam menolak bunga sebagai biaya untuk penggunaan uang dan pinjaman sebagai alat investasi. (Syafii Antonio, 2001:200) Dalam paradigma akuntansi Islam Bank Syariah memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Manajemen Investasi: Bank-Bank Islam dalam melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak mudhara bah atau kontrak perwakilan. Menurut kontrak mudharabah, Bank (dalam kapasitasnya sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan investasi dana dari pihak lain) menerima presentase keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam hal ini terjadi kerugian, sepenuhnya manjadi risiko penyedia dana (shahibul maal), sedangkan

Bank tidak ikut menanggungnya. 2. Investasi: Bank Syariah menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha (baik dana modal maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan

alat-alat

investasi

yang

konsisten

dengan

Syariah

seperti

kontrak

al-mudharabah dan al-musyarakah. 3. Jasajasa keuangan: Bank Syariah dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdasarkan upah (fee-based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. contohnya transfer kawat, L/C. 4. Jasa Sosial: konsep perbankan Syariah mengharuskan perbankan Syariah melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qord (pinjaman kebajikan), zakat atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Lebih jauh lagi, Konsep perbankan Syariah juga mengharuskan Bank Syariah memainkan peran dalam mengembangkan sumber daya insani dan menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup. (Syafii Antonio, 2001:200).

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif adalah mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan faktafakta pada masa penelitian berlangsung atau pada masa sekarang. (Sugiama, 2008:7). Jenis investigasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dan kausal. Tujuan utama riset kausal ini adalah untuk mengungkap hubungan sebab akibat (cause-and-effect relationships) diantara variabelvariabel penelitian. Penelitian deskriptif biasanya lebih dahulu dilakukan sebelum penelitian kausal (Sugiama, 2008:40). Penelitian ini menggunakan studi time series yang menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu (Nur Indriantoro dan Bambang Sutomo. 2002:95). Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel dengan judul Pengaruh Pembiayaan yang Disalurkan dan Pembiayaan Bermasalah terhadap Bagi Hasil Simpanan Mudharabah (Studi Kasus Pada

PT. Bank Muamalat) . Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent

variabel) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab variabel lainnya sebagai variabel terikat. Berdasarkan keterangan diatas, akan diterjemahkan sebuah diagram jalur dalam gambar berikut:

Sumber: Sugiyono, 2007 Struktur lengkap Path Analysis Keterangan : X1 X2 Y 1x2 1 2 = Pembiayaan yang Disalurkan = Pembiayaan Bermasalah = Bagi Hasil Simpanan Mudharabah = Koefisien jalur antara X1 dengan X2 = Koefiisien jalur antara X1 terhadap Y = Koefisien jalur antara X2 terhadap Y

= Faktor lain yang tidak diteliti

PEMBAHASAN Pembiayaan yang Disalurkan pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya Pada bulan Juni 2008 jumlah pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 2.747.088.392 dengan jumlah simpanan sebesar Rp 3.667.448.579. Selama empat tahun PT Bank Muamalat Cabang Tasikmalaya terus meningkatkan

pembiayaan yang

disalurkan, hal tersebut disebabkan karena jumlah simpanan yang ada di Bank Syariah juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sementara itu, kebijakan manajemen dalam meningkatkan pendapatan menjadi faktor yang mendorong Bank Syariah untuk meningkatkan terus pembiayaannya. Secara umum pembiayaan yang disalurkan meningkat tajam dari tahun 2008 sampai tahun 2011, perubahan peningkatan yang terjadi dengan penambahan pembiayaan yang berbeda-beda jumlahnya setiap semesternya. Pen ambahan pembiayaan yang disalurkan yang paling besar terjadi pada bulan Juni 2010 sebesar Rp 1.682.353. 443, dari jumlah pembiayaan sebesar Rp 4.396.916.407 menjadi Rp 6.079.269.850, atau dengan kata lain meningkat sebesar 38,26% dari pembiayaan semester sebelumnya. Dan perubahan pembiayaan yang paling kecil terjadi pada bulan Juni 2008 dengan jumlah perubahan sebesar Rp 96.067.406 atau dengan kata lain meningkat sebesar 3,18% dari pembiayaan semester sebelumnya.Sementara perubahan pembiayaan tiap semester lainnya berubah pada jumlah yang tidak jauh berbeda. Pembiayaan Bermasalah pada PT Bank Muamalat Cabang Tasikmalaya Secara umum perubahan pembiayaan bermasalah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Peningkatan pembiayaan bermasalah terjadi pada bulan Juni 2009, Juni 2010, Juni 2011, dan Desember 2011. Peningkatan jumlah pembiayaan bermasalah yang paling kecil terjadi pada bulan Juni 2010, sementara itu peningkatan pembiayaan bermasalah paling besar terjadi pada bulan Juni 2009. Dari hasil analisis data, dapat di identifikasi bahwa peningkatan yang terjadi disebabkan karena dari peningkatan pembiayaan yang dilakukan Bank Syariah telah menimbulkan pembiayaan bermasalah karena penerimaan kembali dari penyaluran pembiayaan telah meningkat pula. Namun, secara garis besar pembiayaan bermasalah ini lebih disebabkan oleh jumlah faktor kondisi nasabah yang meminjam, karena dari kondisi yang terjadi di lapangan nasabah mengalami kesulitan dalam

melakukan pembayaran pinjaman dan bagi hasilnya. 2. Penurunan pembiayaan bermasalah terjadi pada bulan Desember 2008, Desember 2009, Desember 2010. Penurunan pembiayaan bermasalah paling kecil terjadi pada bulan Desember 2008, sementara itu penurunan pembiayaan bermasalah yang paling besar terjadi pada bulan Desember 2010. Dari hasil

penelitian yang dilakukan bahwa penurunan jumlah pembiayaan bermasalah yang terjadi disebabkan oleh kemampuan nasabah yang dapat melunasi kewajibannya pembayaran pinjaman beserta bagi hasilnya. Selain itu, kondisi manajemen Bank Syariah yang lebih efektif dalam menangani pembiayaan bermasalah menjadi salah satu faktor yang menurunkan pembiayaan bermasalah walaupun pembiayaan yang disalurkan masih meningkat.

Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada PT Bank Muamalat Cabang Tasikmalaya Secara umum perubahan bagi hasil simpanan mudharabah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Peningkatan bagi hasil simpanan mudharabah terjadi pada bulan Juni 2008, Desember 2008, Juni 2009, Juni 2010, Desember 2010, Juni 2011 dan Desember 2011. Peningkatan bagi hasil simpanan mudharabah y ang paling kecil terjadi pada bulan Juni 2009, sementara itu peningkatan bagi hasil simpanan mudharabah paling besar terjadi pada bulan Desember 2010. Dari hasil analisis data, dapat di identifikasi bahwa peningkatan yang terjadi disebabkan karena pembiayaan yang disalurkan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya, sehingga jumlah bagi hasil dari pembiayaan tersebut juga mengalami peningkatan. Selain itu, kebijakan Bank Syariah dalam meningkatkan simpanan dengan cara meningkatkan nisbah bagi hasil menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat return. 2. Penurunan bagi hasil simpanan mudharabah terjadi pada bulan Desember 2009. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa penurunan bagi hasil simpanan mudharabah yang terjadi disebabkan oleh adanya pembiayaan bermasalah, selain itu perbandingan jumlah pembiayaan yang disalurkan jumlah simpanan mudharab ah mempunyai selisih yang lebih besar dari semester sebelumnya.

Hubungan Pembiayaan yang Disalurkan dengan Pembiayaan Bermasalah pada PT Bank Muamalat

Cabang Tasikmalaya Untuk mengetahui hubungan antara pembiayaan yang disalurkan dengan pembiayaan bermasalah pada PT Bank Muamalat Tasikmalaya, maka dilakukan uji statistika koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara pembiayaan yang disalurkan (X1) dengan pembiayaan bermasalah

(X2). Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh seperti gambar 4.1 berikut. rX1X2 = 0,734

Gambar Hubungan Pembiayaan yang Disalurkan (X1) dengan Pembiayaan Bermasalah (X2)

Hasil dari pengolahan data dan hasil analisis yang dapat dilihat pada lampiran menunjukan bahwa nilai korelasi sebesar 0,734 yang menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara pembiayaan yang disalurkan den gan pembiayaan bermasalah. Hal ini berarti bahwa antara pembiayaan yang disalurkan (X1) dengan pembiayaan bermasalah (X2) mempunyai hubungan yaitu sebesar 0,734. Pengaruh Pembiayaan yang Disalurkan secara Parsial terhadap Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada P T Bank Muamalat Tasikmalaya Pengaruh pembiayaan yang disalurkan secara parsial terhadap bagi hasil simpanan mudharabah PT Bank Muamalat Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator yang digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16.0 untuk analisis jalur, koefisien beta () atau koefisien standar untuk pembiayaan yang disalurkan (X1) terhadap bagi hasil simpanan mudharabah (Y)sebesar 0,77 dan koefisien determinasi sebesar 0,593 berarti sebesar 59,3% variabilitas dari pembiayaan yang disalurkan (Y) dapat dipengaruhi oleh pembiayaan yang disalurkan (X1). Artinya yaitu bahwa dengan adanya pembiayaan yang disalurkan akan meningkatkan bagi hasil simpanan mudhar abah. Semakin besar jumlah pembiayaan yang disalurkan maka tingkat bagi hasil simpanan mudharabah akan sem akin meningkat. Begitu pula sebaliknya, Semakin kecil jumlah pembiayaan yang disalurkan maka tingkat bagi

hasil simpanan mudharabah akan semakin menurun. Hal ini diasumsikan bahwa dengan adanya pembiayaan yang disalurkan akan meningkatkan jumlah pendapatan dari penyaluran pembiayaan dan akan meningkatkan bagi hasil simpanan mudharabah.

Dengan kaidah keputusan terima Ho jika t t dan tolak Ho jika t atau maka dengan koefisien beta ( = 0,77 diperoleh nilai sebesar 2,653 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% maka nilai ttabel 2,571, sehingga , maka tolak Ho dengan tingkat signifikan 0,047 0,05 maka pembiayaan yang disalurkan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah. Hal ini dikarenakan PT Bank Muamalat Tasikmalaya telah melakukan pembiayaan yang disalurkan dengan optimal sehingga diperoleh pendapatan yang cukup baik dalam memberikan distribusi terhadap simpanan mudha rabah. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada PT Bank Muamalat Tasikmalaya Pengaruh pembiayaan bermasalah secara parsial terhadap bagi hasil simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator yang digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16.0 unt uk analisis jalur, koefisien beta () atau koefisien standar untuk pembiayaan bermasalah (X2) terhadap bagi hasil simpanan mudharabah (Y) sebesar -0,158 dan koefisien determinasi sebesar 0,024964 berarti sebesar 2,49% variabilitas dari bagi hasil simpanan mudharabah (Y) dapat dipengaruhi oleh pembiayaan bermasalah (X1). Artinya yaitu dengan adanya pembiayaan bermasalah akan memengaruhi tingkat bagi hasil simpanan mudharaba h. Semakin besar jumlah pembiayaan bermasalah maka tingkat bagi hasil simpanan mudharabah akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil jumlah pembiayaan bermasalah maka tingkat bagi hasil simpanan m udharabah akan semakin tinggi. Dengan kaidah keputusan terima Ho jika t t dan tolak Ho jika t atau maka dengan koefisien beta ( = 0,158

diperoleh nilai sebesar 0,309 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% maka nilai ttabel 2,571, sehingga , maka terima Ho dengan tingkat signifikan 0,77 0,05 maka pembiayaan bermasalah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah.

Hal ini dikarenakan besarnya tingkat bagi hasil simpanan mudharabah di PT Bank Muamalat Tasikmalaya mema ng dipengaruhi oleh pembiayaan bermasalah, akan

tetapi untuk menjaga dan meningkatkan jumlah simpanan mudharabah PT Bank Muamalat Tasikmalaya meningk atkan nisbah bagi hasil simpanan, sehingga jumlah bagi hasil terhadap nasabah masih tetap memiliki porsi yang cukup besar. Disisi lain, jumlah pembiayaan yang bertambah karena bertambahnya jumlah simpanan mudharabah mempengaruhi tingkat bagi hasil simpanan mudharabah. Pengaruh Pembiayaan yang Disalurkan dan Pembiayaan Bermasalah secara Simultan terhadap Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada PT Bank Muamalat Tasikmalaya Besarnya pengaruh pembiayaan yang disalurkan () dan pembiayaan bermasalah () terhadap bagi hasil simpanan m udharabah (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel. Dimana sebelumnya penulis telah mengajukan hipotesis yaitu pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah berpengaruh terhadap bagi hasil simpanan mudharabah. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah terhadap bagi hasil simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Tasikmalaya. Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0 diperoleh R yang menunjukkan keeratan hubungan antara pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah terhadap bagi hasil simpanan mudharabah sebesar 0,627 berarti tingkat keeratan hubungan sangat kuat dan besarnya pengaruh dari pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah terhadap bagi hasil simpanan mudharabah adalah sebesar 0,393 atau 39,3%. Artinya jika pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah dapat dikendalikan dengan baik secara bersamasama, maka bagi hasil simpanan mudharabah Bank Syariah dapat dikatakan baik. Dengan kata lain bahwa PT Bank Muamalat Tasikmalaya cukup baik dalam menangani pembiayaan yang disalurkan, pembiayaan bermasalah, dan bagi hasil simpanan mudharabah, sehingga PT Bank Muamalat Tasikmalaya dapat memberikan bagi hasil kepada nasabahnya. Dari hasil perhitungan SPSS 16.0diperoleh nilai sebesar 4,662 dengan kaidah keputusan terima Ho jika dan

tolak Ho jika , dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5%, maka dari table F Snedecor diperoleh F ; k ; (n)8 adalah sebesar 5,79 atau cukup melihat sig F yaitu 0,026.

Dikarenakan 4,6625,79 dan sig F sebesar 0,026, maka Ho diterima atau dengan kata lain pembiayaan yang disalurkan(X1) dampembiayaan bermasalah(X2) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah (Y) sebesar koefisien determinasi 0,393 atau 39,3%. Hal ini dikarenakan PT Bank Muamalat Tasikmalaya cukup baik dalam menyalurkan pembiayaannya sehingga jumlah pembiayaan yang disalurkan dapat optimal dan besarnya pembiayaan bermasalah PT Bank Muamalat Tasikmalaya dapat ditangani dengan baik sehingga jumlah pembiayaan bermasalah dapat turun. Oleh karena itu, bagi hasil simpanan mudharabah PT Bank Muamalat Tasikmalaya cukup tinggi dan besarnya pengaruh pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah secara simultan dengan rasio sebesar 39,3%. Hal ini juga disebabkan karena adanya faktor lain yaitu sebesar 60,7% yang memengaruhi bagi hasil simpanan mudharab ah PT Bank Muamalat Tasikmalaya selain pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah, yaitu nisbah bagi hasil, pendapatan yang diperoleh aktivitas lain, kebijakan manajemen, dan lain-lain. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis diajukan bahwa pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah secara simultan berpengaruh terhadap bagi hasil simpanan mudharabah teruji. Dimana apabila pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah dilakukan secara bersama-sama maka akan tetap memberikan hasil selama jumlah pembiayaan bermasalah masih dalam nilai yang wajar. Secara lengkap pengaruh antara variabel (pembiayaan yang disalurkan) dan variabel (pembiayaan bermasalah) te rhadap Y (bagi hasil simpanan mudharabah) dapat dilihat sebagai berikut:

Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel dan dengan Y

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian

No

Pengaru h Langsun g

Pengaru h Tidak Langsu ng

Total Pengar uh

1.

Y ( YX1 (0,77

Y Y Y 5929 0,

0, 0,77 158 xx 732 )0,

( 891 0,0

Total pengaruh 0.6820

2.

Y
YX2

Y( Y Y 249 0,0

(0,158 0,732x )x 0,77 (0,158 0,0891

Total pengaruh 0,1140

Total pengaruh da n terhadap Y

0,

7960

Pengaruh residu 0,796 1 0,2040

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi pembiayaan yang disalurkan (X1) terhadap pembiayaan bermasalah (X2) adalah sebesar 0,732 sedangkan koefisien jalur pembiayaan yang disalurkan (X1) terhadap bagi hasil simpanan mudharabah (Y) adalah sebesar 0,734 dan untuk koefisien jalur pembiayaan bermasalah (X2) terh adap bagi hasil simpanan mudharabah (Y) adalah sebesar 0,158 dengan faktor residu sebesar 0,2040. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Pembiayaan yang disalurkan, pembiayaan bermasalah, dan bagi hasil simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya. II. Pembiayaan yang disalurkan pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya setiap p eriode per semesternya mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup besar.

III. Pembiayaan Bermasalah pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya setiap perio de per semesternya mengalami perubahan namun dapat disimpulkan bahwa pembiayaan bermasalahnya terus dapat evaluasi sehingga dapat menurun. IV. Bagi hasil simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya se tiap periode per semesternya mengalami perubahan namun dapat disimpulkan bahwa bagi hasil simpanan mudhar abah cukup baik sehingga dapat memberikan bagi hasil kepada nasabah dengan jumlah yang cukup besar. 5. Pembiayaan yang disalurkan mempunyai hubungan dengan pembiayaan bermasalah pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya. Dimana berdasarkan perhitungan koefisien korelasi hubungan pembiayaan yang disalurkan dengan pembiayaan bermasalah menunjukkan bahwa pembiayaan yang disalurkan mempunyai hubungan tidak signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. 6. Pembiayaan yang disalurkan secara parsial berpengaruh terhadap bagi hasil simpanan mudharabah pad a PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya. Dimana berdasarkan perhitungan koefisien jalur pengaruh pembiayaan yang disalurkan secara parsial terhadap bagi hasil simpanan mudharabah menunjukkan bahwa pembiayaan yang disalurkan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharab ah. 7. Pembiayaan bermasalah secara parsial berpengaruh terhadap bagi hasil simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya. Dimana berdasarkan perhitungan koefisien jalur pengaruh pembiayaan bermasalah secara parsial terhadap bagi hasil simpanan mudharabah menunjukkan bahwa pembiayaan bermasalah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah. 8. Pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah secara simultan berpengaruh terhadap bagi hasil simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya. Dimana

berdasarkan perhitungan koefisien jalur pengaruh pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah secar a simultan terhadap bagi hasil simpanan

mudharabah menunjukkan bahwa pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah, dengan besarnya pengaruh pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah secara simultan terhadap bagi hasil simpanan mudharabah. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan, baik peningkatan maupun penurunan pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah pada PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya, maka ba gi hasil simpanan mudharabah PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya akan mengalami perubahan.

Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna baik bagi PT Bank Muamalat Tasikmalaya maupun kepada peneliti selanjutnya. Dimana saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT. Bank Muamalat Tasikmalaya

Diharapkan PT. Bank Muamalat Tasikmalaya dapat sedikit lebih menjaga lagi penyaluran pembiayaannya dan juga dengan melakukan analisis pembiayaan, pengawasan, dan pembinaan terhadap nasabah baik saat dana telah dicairkan maupun dana sedang dikelola oleh nasabah. Sehingga jumlah pembiayaan bermasalah PT. Bank Muamalat Tasikmalaya dapat terus ditekan sehingga dapat lebih rendah.

1. Bagi penulis selanjutnya

Hasil penelitian pada PT. Bank Muamalat Tasikmalaya ini menunjukkan bahwa pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah yang diukur dalam jumlahnya bukan rasionya secara bersama-sama mempunyai kesulita n dalam pembandinganya sehingga membutuhkan analisis terhadap faktor lainnya yang lebih spesifik pada kondisi perbankan syariah.

DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah: Suau Pengenalan Umum. Jakarta: Tazkia Institute. Arifin, Zainul. 2002. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Alvabet. Fiswara, Reki. 2008. Pengaruh Tingkat Non Performing Loan (Musyarakah dan Mudharabah) terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri.Skripsi Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Karim, Adiwarman Azwar. 2006. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers. Kasmir. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muhamad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muhammad. 2001. Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. . 2004. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Jalasutra. . 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YPKN. Perwataatmadja, Hendri Tanjung. 2006. Bank Syariah. Jakarta: Celestial Publishing. Purnama, Erik Angga. 2008. Syirkah (Prinsip Bagi Hasil) Pada Pembiayaan Di Bank Syariah. Skripsi Universitas Airlangga Fakultas Hukum. Sitepu. 1994. Path Analysis. Bandung: FMIPA UNPAD. Solihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta : Ekonisia. Sugiama, Gima. 2008. Metode Penelitian Bisnis Dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhendi, Hendi. 2010. Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers. SyafeI, Rachmat. 2004. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tentang Perbankan Syariah. Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai