Anda di halaman 1dari 1

TUPOKSI

TugasDensus 88 AT BareskrimPolri
Densus 88 AT Bareskrim Polri bertugas membina dan menyelenggarakan tugas dan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidanaterorisme dalam rangka penegakan hukum.

FungsiDensus 88 AT BareskrimPolri
Densus 88 AT Bareskrim Polri menyelenggarakan fungsi: a. Pembinaan fungsi reserse criminal khusus terhadap perkara tindak pidana terorisme meliputi: 1) 2) Perumusan/pengembangan system dan metode termasuk petunjuk-petunjuk pelaksanaan penyelidikan/penyidikan tindak pidana terorisme. Pemantauan dan supervise staf termasuk pemberian arahan guna menjamin terlaksananya penyelidikan/penyidikan tindak pidana terorisme sesuai system dan metode sebagaimana dimaksud butir 1. Pemberian dukungan (back-up) dalam bentuk bimbingan teknis maupun kekuatan dalam pelaksanaan penyelidikan/penyidikan tidak pidana terorisme. Perencanaan kebutuhan personil, peralatan khusus dan anggaran termasuk pengajuan saran/pertimbangan penempatan/pembinaan karir personil pengemban fungsi reserse kriminal di bidang tindak pidana terorisme dan distribusi peralatan khusus di bidang penanganan tindak pidana terorisme. Pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data/statistic baik yang berkenaan dengan sumber daya maupun hasil pelaksanaan tugas Sub Deta semendan Detasemen 88 AT Polda atau Satuan Tugas Khusus yang menangani tindak pidana terorisme. Penyelengaraan penyelidikan/penyidikan tindak pidana terorisme yang berdasarkan kebijakan Kapolri sesuai lapis kemampuan di tetapkan sebagai lingkup tanggung jawab Densus 88 AT BareskrimPolri. Koordinasi dan pengawasan operasional termasuk pembinaan/bimbingan teknis penyidikan dan adsministrasi penyidikan yang dilakukan oleh Den 88 AT Polda atau satuan Tugas Khusus yang menangani tindak pidana terorime di tingkatPolda. Pelaksanaan kegiatan penyelidikan/penyidikan terhadap perkara tindak pidana terorisme yang memiliki dampak politis dan strategis melalui satuanTugas Khusus.

3) 4)

5)

6)

7)

8)

SasaranTugasDensus 88 AT BareskrimPolri
a. b. Keberadaan dan aktifitas setiap orang/unsur/kelompok/masyarakat/organisasi yang diduga sebagai jaringan atau berpotensi dijadikan sebagai jaringan terorisme. Kejahatan yang bersifat terror yaitu segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidanas esuai dengan ketentuan dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana terorisme. Tindak pidana ataupun pelanggaran hukumlainnya yang dimungkinkan bermotifkan terorisme terutama terhadap kasus yang bernuansa politik dan lintas Negara.

c.

Anda mungkin juga menyukai