Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Hernia merupakan penyakit yang mulai berkembang dan semakin dikenal di masyarakat, baik pada Negara maju maupun berkembang. Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya sering menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Dari hasil penelitian pada populasi hernia ditemukan sekitar 10% yang menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya pada pria. Hernia adalah pembukaan atau kelemahan dalam struktur otot dinding perut. Penyakit ini menyebabkan penonjolan dari dinding perut. Hal ini lebih terlihat ketika otot-otot perut dikencangkan, sehingga meningkatkan tekanan dalam perut. etiap kegiatan yang meningkatkan tekanan intra-abdomen dapat memperburuk penyakit hernia! contoh kegiatan tersebut mengangkat, batuk, atau bahkan berusaha untuk buang air besar. Hernia dapat terjadi akibat kelainnan kongenital maupun didapat. Pada anakanak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya procesus "aginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah #akar. Pada orang de$asa adanya %aktor pencetus terjadinya hernia antara lain kegemukan, beban berat, batukbatuk kronik, asites, ri$ayat keluarga, dan lain-lain.&okasi yang paling umum untuk penyakit hernia adalah lipat paha 'inguinal( sehingga ada jenis penyakit hernia yang disebut dengan hernia inguinal. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu tindakan konser"ati% dan operati%. Peengobatan konser"ati% terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyanggah atau penunjang untuk memepertahankan isi hernia yang telah direposisi. edangkan prinsip dasar operasi hernia pada anak adalah herniotomi. I.2 Rumusan Masalah ).*.1 +agaimana etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan hernia,

I.3 Tujuan ).-.1 .engetahui etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan hernia. I. Man!aat .enambah $a$asan mengenai penyakit bedah khususnya hernia. ebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit bedah.

)./.1 )./.*

BAB II "TATU" PA"IEN A. IDENTITA" PENDERITA Nama 2mur 4enis kelamin Pekerjaan 5gama 5lamat uku 1anggal periksa No. 8eg B. ANAMNE"A 1. 9eluhan utama 0 benjolan di lipatan paha bagian kiri *. 8i$ayat penyakit sekarang Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan di lipatan paha bagian kiri sejak : 1 bulan yang lalu. +enjolan tersebut hilang timbul. +iasanya benjolan muncul jika pasien batuk, mengejan, berjalan jauh, mengangkat beban yang berat serta menghilang bila istirahat atau berbaring. Pasien menyangkal adanya benjolan pada kantong buah #akar. +enjolan tidak terasa sakit, tidak merah, dan tidak terasa tegang, hanya kadang-kadang terasa kemeng bila dipakai berjalan jauh. Pasien tidak pernah mengeluh mual muntah semenjak muncul benjolan sampai sekarang ini. Pasien tidak mengeluhkan adanya perubahan dalam +5+, +5+ tidak berdarah dan tidak pernah keluar benjolan dari dubur. Pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan +59, pada saat +59 pasien selalu merasa tuntas dan tidak merasa nyeri. 0 1n. P 0 30 tahun 0 &aki-laki 0 Petani 0 )slam 0 Ngajum 0 4a$a 0 4umat, *6 7ktober *011 0 *301*1

tatus perka$inan 0 .enikah

-. 8i$ayat penyakit dahulu akit dirasakan sejak : 1 bulan yang lalu hipertensi '-(, D. '-(, alergi '-( /. 8i$ayat penyakit keluarga ri$ayat keluarga dengan penyakit serupa '-( hipertensi '-(, D. '-, alergi '-( ;. 8i$ayat kebiasaan Pasien suka merokok #. PEMERI$"AAN %I"I$ 1. kea&aan umum 0 cukup, kompos mentis 2. '(tal s(gn tensi nadi 88 suhu 0 1*0<60 mmHg 0 60=<mnt 0 1>=<mnt 0 -30

$e)ala +entuk 0 normocephali 8ambut 0 $arna putih, distribusi tidak merata. Mata klera )kterik ?onjucti"a 5nemis Tel(nga +entuk ecret H(&ung 1idak ada de"iasi septum ekret +ibir 0 -<0 tidak kering dan tidak cyanosis Mulut &an tengg*r*kan 0 normotia 0 -<0 -<0 -<-

1onsil Pharing Leher

0 11<11 0 tidak hiperemi

1rakea lurus di tengah, tidak teraba pembesaran 9@+ Paru uara na%as "esikuler, ronchi A<A, $hee#ing -<+antung 5uskultasi0 +unyi jantung ) dan )) reguler, murmur '-(, gallop '-( A,&*men )nspeksi 0 abdomen datar, asimetri pada region inguinal 'A( benjolan di lipatan paha kiri 'A( Palpasi 0 supel, tidak ada de%ence muskular Perkusi 0 timpani. 5uskultasi 0 bising usus 'A( normal -enetal(s +enjolan buah #akah '-( 3. "tatus l*kal(s Reg(* Ingu(nal(s "(n(stra )nspeksi Palpasi 0 +enjolan lipat paha kiri , $arna serupa dengan kulit, tidak ada tanda radang. 0 teraba massa berjalan memanjang pada kanalis ingunalis tapi tindak mencapai skrotum, konsistensi lunak, permukaan rata, mobile, tidak nyeri tekan, terpisah dari testis. Binger test teraba pada ujung jari, 1humb tes benjolan tidak keluar D. PEMERI$"AAN PENUN+ANDarah &engkap &aboratorium darah Hemoglobin Hematokrit 1> g<dl /3 %

Critrosit 1rombosit &ekosit

;,03 juta<cmm -*;.000 sel<cmm >D*0 sel<cmm *% 0% /6% /1% D%

Hitung 4enis Cosino%il +aso%il Neutro%il &im%osit .onosit &CD 6 mm<jam

.asa perdarahan .asa Pembekuan @ula darah se$aktu @71 @P1 -; 2<l 1* 2<l

1E00F menit 11E-0F menit D* mg<dl

2reum 9reatinin E. RE"UME

*0 mg<dl 1* mg<dl

1n.P, 30 tahun, datang dengan benjolan di lipat bagian kiri sejak 1 bulan yang lalu. +enjolan tersebut hilang timbul namun tidak sakit. +enjolan tersebut hilang timbul. +iasanya benjolan muncul jika pasien batuk, mengejan, berjalan jauh, mengangkat beban yang berat serta menghilang bila istirahat atau berbaring +enjolan tidak terasa sakit, tidak merah, dan tidak terasa tegang. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya mual dan muntah. Dari pemeriksaan generalis0 rhonki 0 A<A. Pada inspeksi regio inguinalis tampak asimetri, )nspeksi regioingunalis sinistra terdapat enjolan lipat paha kiri , $arna serupa dengan kulit, tidak ada tanda radang. Palpasi teraba massa berjalan memanjang pada kanalis ingunalis tapi tindak mencapai skrotum, konsistensi

lunak, permukaan rata, mobile, tidak nyeri tekan, terpisah dari testis. Binger test teraba pada ujung jari, 1humb tes benjolan tidak keluar %. DIA-N."A Hernia )nguinalis &ateralis inistra -. PENATALA$"ANAAN Herniotomi Hernioraphy

BAB III TIN+AUAN PU"TA$A

3.1 Anat*m( D(n&(ng Perut 5natomi dari dinding perut dari luar ke dalam terdiri dari 0 1. 9utis *. lemak subkutis -. %asia skarpa /. muskulus obligus eksterna ;. muskulus obligus abdominis interna >. muskulus abdominis tran"ersal 3. %asia trans"ersalis 6. lemak peritoneal D. peritoneum.

-am,ar 1. 5natomi abdomen

3.2 Reg(* (ngu(nal(s a. 9analis inguinalis 9analis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus yang merupakan bagian yang terbuka dari %asia tran"ersus abdominis. Di medial ba$ah, diatas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh anulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponeurosis m. 7bligus eksternus. 5tapnya ialah aponeurosis m.oblikus eksternus dan di dasarnya terdapat ligamentum inguinale. 9anal berisi tali sperma pada lelaki, ligamentum rotundum pada perempuan ' yamsyuhidayat, *00/(.

-am,ar 2. 8egio inguinalis dan 9analis inguinalis

b. 9analis %emoralis 9analis %emoralis terletak medial dari ".%emoralis di dalam lakuna "asorum, dorsal dari ligamentum inguinalis, tempat "ena sa%ena magna bermuara di dalam ".%emoralis. Boramen ini sempit dan dibatasi oleh tepi yang keras dan tajam. +atas kranio"entral dibentuk oleh ligamentum inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os pubis dari ligamentum iliopektineal 'ligamentum cooper(, sebelah lateral oleh sarung "ena %emoralis, dan sebelah medial oleh ligamentum lakunare @imbernati. Hernia %emoalis

keluar melalui lakuna "asorum kaudal dari ligamentum inguinale. 9eadaan anatomi ini sering mengakibatkan inkaserasi hernia %emoralis ' yamsyuhidayat, *00/(.

Ket : 2. Anulus Femoralis 3. Ligamentum lakunare 4. Ligamentum inguinale 5. A.V femoralis 6. V safena magna 10 arcus ileopectinus

-am,ar 3 9analis Bemoralis 3.3 De!(n(s( Hern(a Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui de%ek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui de%ek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia ' yamsyuhidayat, *00/(. +erdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia ba$aan atau kongenital dan hernia dapatan atau akuisita. Hernia diberi nama menurut letaknya, misalnya dia%ragma, inguinal, umbilikal, %emoral ' yamsyuhidayat, *00/(. .enurut si%atnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk. 2sus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk ke perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. +ila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut, hernia disebut hernia ireponibel. )ni biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. 1idak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan

usus. Hernia disebut hernia inkarserata atau hernia strangulata bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut. 5kibatnya, terjadi gangguan pasase atau "askularisasi. ecara klinis, hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan gangguan pasase, sedangkan gangguan "askularisasi disebut sebagai hernia strangulata. Pada keadaan sebenarnya, gangguan "askularisasi telah terjadi pada saat jepitan dimulai, dengan berbagai tingkat gangguan mulai dari bendungan sampai nekrosis ' yamsyuhidayat, *00/(.

-am,ar . +agian-bagian Hernia* 1. 9antong hernia0 pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis! *. )si hernia0 berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia. Pada hernia abdominalis berupa usus! -. Locus Minoris Resistence '&.8(! /. ?incin hernia0 .erupakan bagian locus minoris resistence yang dilalui kantong hernia! ;. &eher hernia0 +agian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia. 3. $las(!(kas( Hern(a Ber&asarkan Arah Hern(as( ecara umum hernia diklasi%ikasikan menjadi0 1. Hernia eksterna, yaitu jenis hernia dimana kantong hernia menonjol secara keseluruhan 'komplit( mele$ati dinding abdomen seperti hernia inguinal 'direk dan indirek(, hernia umbilicus, hernia %emoral dan hernia epigastrika. Hernia eksterna antara lain 0 a. Hernia )nguinalis .edialis dan &ateralis b. Hernia Bemoralis

c. Hernia 2mbilicus 0 hernia kongenital pada umbilikus yang di tutup peritoneum dan kulit d. Hernia Cpigastrica 0 hernia yang menonjol melalui de%ek di linea alba kranial dari umbilicus e. Hernia &umbalis 0 hernia yang menempati dinding abdomen pada bagian lateral %. Hernia 7bturatoria g. Hernia emilunaris h. Hernia Perinealis i. Hernia )schiadica

-am,ar /. +eberapa ?ontoh Hernia Cksterna *. Hernia interna adalah hernia yang kantongnya berada didalam rongga abdomen seperti hernia dia%ragma baik yang kongenital maupun yang didapat. +ila isi hernia masuk ke dalam rongga lain, misalnya ca"um thora=, ca"um abdomen. ?ontoh hernia interna adalah 0

a. Hernia Cpiploici Ginslo$i 0 Herniasi "iscera abdomen melalui %oramen omentale b. Hernia +ursa 7mentalis c. Hernia .esenterica d. Hernia 8etroperitonealis e. Hernia Dia%ragmatic -. Hernia reponibel 'reducible hernia(, yaitu apabila isi hernia dapat keluar masuk. 2sus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. /. Hernia ireponibel 'inkarserata(, yaitu apabila kantong hernia tidak dapat kebali ke abdomen. )ni biasanya disebabkan oleh perlengkatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta, merupakan jenis hernia ireponibel yang sudah mengalami obstruksi tetapi belum ada gangguan "askularisasi. ;. Hernia strangulasi adalah hernia yang sudah mengalami gangguan "askularisasi '7mpusunggu dan 5gus, *001(. 3./ Hern(a Ingu(nal(s Hernia yang paling sering terjadi 'sekitar 3;% dari hernia abdominalis( adalah hernia inguinalis. Hernia inguinalis dibagi menjadi0 hernia inguinalis indirek 'lateralis(, Hernia inguinalis lebih banyak terjadi pada pria daripada $anita, sementara hernia %emoralis lebih sering terjadi pada $anita '.ulyana, *000(. Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis karena keluar dari peritoneum melalui annulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epoigastrika in%erior, kemudian hernia masuk dalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang menonjol keluar dari annulus eksternus '7mpusunggu dan 5gus, *001(.

-am,ar 0. Hernia )nguinalis Hernia inguinalis direk menonjol langsung kedepan melalui segitiga Hasselbach, daerah yang dibatasi oleh ligamentum inguinale dibagian in%erior, pembuluh epigastrika in%erior di lateral dan tepi otot rektus dibagian medial. Dasar segitiga haselbach dibentuk oleh %asia trans"ersal yang diperkuat oleh serat aponeurosis m trans"erses abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah ini potensial untuk menjadi lemah ' yamsyuhidayat, *00/(. Pada hernia inguinalis direk<medial hampir selalu disebabkan oleh %aktor peninggian tekanan intraabdominal kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hasselbach. 7leh karena itu, hernia ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada lelaki tua. Hernia ini jarang bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserata dan strangulasi. .ungkin terjadi hernia geser yang mengandung sebagian dinding kandung kemih. 9adang ditemukan de%ek kecil di m.obliHus internus abdominis, pada segala usia, dengan cincin yang kaku dan tajam yang sering menyebabkan strangulasi ' yamsyuhidayat, *00/(.

@ambar 3 1rigonum Hasselbach Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang didapat. Baktor yang dipandang berperan kausal adalah prosesus "aginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut karena usia. 1ekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik seperti batuk kronik, hipertro%i prostat, konstipasi dan asites sering disertai hernia inguinalis ' yamsyuhidayat, *00/(. 5da beberapa %aktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis antara lain0 1. 9elemahan aponeurosis dan %asia tran"ersalis, *. Prosesus "aginalis yang terbuka, baik kongenital maupun didapat, -. 1ekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, hipertro%i prostat, konstipasi, dan asites, /. 9elemahan otot dinding perut karena usia, ;. Hancurnya jaringan penyambung oleh karena merokok, penuaan atau penyakit sistemik '7mpusunggu dan 5gus, *001(. Pada neonatus kurang lebih D0 % prosesus "aginalis tetap terbuka, sedangka pada bayi umur satu tahun sekitar -0 % prosesus "aginalis belum tertutup. 5kan tetapi,

kejadian hernia pada umur ini hanya beberapa persen. tidak sampai 10 % anak dengan prosesus "aginalis paten menderita hernia. Pada lebih dari separuh populasi anak, dapat dijumpai prosesus "aginalis paten kontralateral, tetapi insiden hernia tidak melebihi *0 %. 2mumnya disimpulkan adanya prosesus "aginalis yang paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia, tetapi diperlukan %aktor lain, seperti anulus inguinalis yang cukup besar ' yamsyuhidayat, *00/(. Pada orang sehat ada - mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis yaitu0 kanalis inguinalis yang berjalan miring adanya struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi adanya %asia trans"ersa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot. @angguan pada ketiga mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intraabdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih "ertikal. ebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih trans"ersal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. 9elemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan n.ilioinguinalis dan ilio%emoralis setelah apendektomi. 4ika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum, hernia disebut hernia skrotalis Hernia ini harus dibedakan dari hidrokel atau ele%antiasis skrotum. 1estis yang teraba dapat dipakai sebagai pegangan untuk membedakannya. '?ory dkk, *00>(. 3.0 -am,aran $l(n(s &an D(agn*s(s @ejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada $aktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring. 9eluhan nyeri jarang dijumpai kalau ada biasanya dirasakan di daerah

epigastrium atau periumbilikal berupa nyeri "isceral karena regangan pada mesenterium se$aktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual muntah baru timbul kalau terjadi inkaserata karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren. Pada bayi dan anak-anak, adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui oleh orang tua. 4ika hernia mengganggu anak atau bayi sering gelisah, banyak menangis, dan kadang kadang perut kembung,harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulate ' yamsyuhidayat, *00/(. Pada inspeksi, perhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha,skrotum, atau labia dalam posisi berbaring dan berdiri.pasien diminta mengedan atau batuk,sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetri dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia,diraba konsistensinya,dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat di reposisi ' yamsyuhidayat, *00/(. 1anda klinis pada pemeriksaan %isik bergantung pada isi hernia. Pada saat inspeksi saat pasien mengedan, dapat dilihat hernia inguinalis lateral muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas medial ba$ah. 9antong hernia yang kosong dapat diraba pada %unikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. 1anda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi pada umumnya tanda ini susah ditentukan. 9alau kantong hernia berisi organ, tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum maupun o"arium. Dengan jari telunjuk atau dengan jari kelingking, pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia dengan cara mendorong isi hernia dengan menekan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah hernia ini dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada $aktu jari masuk berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. 9alau ujung jari menyentu hernia berarti hernia inguinalis lateralis, dan bagian sisi jari yang menyentuhnya adalah hernia inguinalis medial ' yamsyuhidayat, *00/(. Diagnosis ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi, atau jika tidak dapat direposisi, atas dasar tidak adanya pembatasan jelas di sebelah kranial dan adanya hubungan ke kranial melalui anulus eksternus.

3.1 +en(s hern(a 2ang la(n3la(n 1. Hernia umbilikalis 2mbilikus adalah tempat umum terjadinya herniasi. Hernia umblikalis lebih sering terjadi pada $anita, kegemukan dengan kehamilan berulang-ulang merupakan prekusor umum. 5sites sering mengekserbasi masalah ini. trangulasi kolon dan omentum umum terjadi. 8uptura sering terjadi pada sirosis asitik kronik, suatu kasus dimana diperlukan segera dekompresi portal atau pintas ne"us peritoneal secara darurat. Hernia umbilikalis umum pada bayi dan menutup secara spontan tanpa terapi khusus jika de%ek aponeurosis berukuran 1,; cm atau kurang. Perbaikan diindikasikan pada bayi dengan de%ek hernia yang diameternya lebih besar dari *,0 cm dan dalam semua anak dengan hernia umbilikalis yang masih ada pada usia --/ tahun. Perbaikan klasik untuk hernia umbilikalis adalah hernioplasti .ayo. 7perasi terdiri dari imbrikasi "est-o"er-pants dari segmen aponeurosis superior dan in%erior. Hernia umbilikalis lebih besar, lebih suka ditangani dengan protesis. *. Hernia paraumbilikalis. Hernia para umbilikalis merupakan hernia melalui suatu celah di garis tengah di tepi kranial umblikus, jarang terjadi di tepi kaudalnya. Penutupan secara spontan jarang terjadi sehingga dibutuhkan operasi koreksi. -. Hernia "entralis 9ebanyakan hernia "entralis disebabkan oleh insisi pada tubuh yang sebelumnya tidak sembuh secara tepat atau terpisah karena tegangan abnormal. ?acat ini memungkinkan penonjolan suatu hernia dan operasi umumnya direkomendasikan.. 4ika cacat ini berukuran kecil atau sedang , maka tindakan ini relat% jelas dan memuaskan tetapi apabila hernia "entralsinya besar dan %asianya jelek, merupakan prognosa yang jelek pada hernia "entralis. Pada umumnya tindakan yang dilakukan adalah operasi dengan memobilisasi jaringan denga cermat dan untuk mencapai penutupan langsung primer jika mungkin. 9adang-kadang penggunaan kasa protesis seperti kasa marle= atau %asia lata diindikasikan.

/. Hernia epigastrika Hernia yang keluar melalui de%ek di linea alba di antara umbilikus dan prosesus =ipoideus. )si hernia berupa penonjolan jaringan lemak preperitoneal dengan atau tanpa kantong peritoneum. ;. Hernia lumbalis Di daerah lumbal antara iga I)) dan krista iliaka, ada dua buah trigonum masingmasing trigonum kostolumbal superiorn '@rin%elt( berbentuk segitiga terbalik dan trigonum kostolumbalis in%erior atau trigonum iliolumbalis 'Petit( berbentuk segitiga. 1rigonum @rij%elt di batasi di kranial oleh iga I)), di anterior oleh tepi bebas m. 7bligus internus abdominis, sedangkan tutupnya m. &atisimussdorsi. 1rigonum petit dibatasi di kaudal oleh krista iliaka, di anterior oleh tepi bebas m.obligus eksternus abdominis, dan posterior oleh tepi bebas m. &atisimuss dorsi. Dasar segitiga ini adalah m. 7blikus internus abdominis dan tutupnya adalah %asia super%isialis. Hernia pada kedua trigonum ini jarang dijumpai. Pada pemeriksaan %isik tampak dan teraba benjolan di pinggang di tepi ba$ah tulang rusuk I)) atau di tepi kranial panggul dorsal. Diagnosis di tegakkan dengan memeriksa pintu hernia. Diagnosis banding adalah hematoma, abses dingin atau tumor jaringan lunak. Pengelolaan terdiri dari atas herniotomi dan hernioplasti. Pada hernioplasti dilakukan juga penutupan de%ek. >. Hernia &ittre Hernia yang sangat jarang dijumpai ini merupakan hernia yang mengandung di"ertikulum meckel. Hernia &ittre dianggap sebagai hernia sebagian dinding usus. 3. Hernia peighel Hernia pieghel adalah hernia interstial dengan atau tanpa isinya melalui %asia pieghel. Hernia ini sangat jarang dijumpai. +iasanya dijumpai pada usia /0-30 tahun, tanpa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. +iasanya terjadi dikanan dan jarang bilateral. Diagnosis ditegakkan dengan ditemukan benjolan di sebelah .c burney bagian kanan maupun sebelah kiri pada tepi lateral m. 8ektus 5bdominis. )si hernia dapat terdiri dari usus, omentum atau o"arium. ebagai pemeriksaan penunjang dapat dilakukan ultrasonogra%i. Pengelolaan terdiri atas herniotomi dan

hernioplastik dengan menutup de%ek pada m.tran"ersus abdominis dan m.abdominis internus. Hernia yang besar sangat membutuhkan suatu protesis. 6. Hernia obturatoria Hernia obturatoria ialah hernia melalui %oramen obturatoria. Dapat berlangsung dalam empat tahap. .ula-mula tonjolan lemak retroperitoneum masuk ke dalam kanalis obturatorius, disusul oleh tonjolan peritoneum parietal. 9antong hernia ini mungkin diisi oleh lekuk usus yang dapat mengalami inkaserasi parsial, sering secara 8ichter atau total. Diagnosis dapat ditegakkan atas dasar adanya keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan parestesia di daerah panggul, lutut, dan bagian medial paha akibat penekanan pada n. 7bturatorius 'tanda ho$ship 8omberg( yang patognomonik. Pada colok dubur atau pemeriksaan "aginal dapat ditemukan tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda 'Hoeship 8omberg(. Pengelolaan bedah dengan pendekatan transperitoneal atau preperitoneal. D. Hernia perinealis Hernia perineal merupakan penonjolan hernia pada perineum melalui de%ek dasar panggul dapat terjadi secara primer pada perempuan multipara, atau sekunder setelah operasi melalui perineum seperti prostaktomi atau reseksi rektum secara abdominoperineal. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan %isik. 1anpak dan teraba benjolan diperieneum yang mudah keluar masuk dan jarang mengalami inkaserasi. Pintu hernia dapat diraba secara bimanual dengan pemeriksaan rekto"aginal. Dalam keadaan ragu-ragu dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonogra%i. +iasanya pendekatan operati% dengan transperitoneal, perineal atau kombinasi abdomino dan perineal. 10. Hernia pantalon Hernia pantalon merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dengan hernia inguinalis medial pada satu sisi. 9edua kantong hernia dipisahkan oleh "asa epigastrika in%erior sehingga berbentuk seperti celana. 9eadaan ini ditemukan kirakira 1;% dari hernia inguinalis. Diagnosis umum sukar ditegakkan dengan

pemeriksaan klinis dan biasanya sering ditemukan setelah dilakukan operasi. Pengelolaan seperti biasanya pada hernia inginalis, herniotomi dan hernioplasti. 3.4 Pemer(ksaan Hern(a Ins)eks( Daerah Ingu(nal &an %em*ral .eskipun hernia dapat dide%inisikan sebagai setiap penonjolan "iskus, atau sebagian daripadanya, melalui lubang normal atau abnormal, D0% dari semua hernia ditemukan di daerah inguinal. +iasanya impuls hernia lebih jelas dilihat daripada diraba. Pasien disuruh memutar kepalanya ke samping dan batuk atau mengejan. &akukan inspeksi daerah inguinal dan %emoral untuk melihat timbulnya benjolan mendadak selama batuk, yang dapat menunjukkan hernia. 4ika terlihat benjolan mendadak, mintalah pasien untuk batuk lagi dan bandingkan impuls ini dengan impuls pada sisi lainnya. 4ika pasien mengeluh nyeri selama batuk, tentukanlah lokasi nyeri dan periksalah kembali daerah itu ' $art#, 1DD;(. Pemer(ksaan Hern(a Ingu(nal(s Palpasi hernia inguinal dilakukan dengan meletakan jari pemeriksa di dalam skrotum di atas testis kiri dan menekan kulit skrotum ke dalam. Harus ada kulit skrotum yang cukup banyak untuk mencapai cincin inguinal eksterna. 4ari harus diletakkan dengan kuku menghadap ke luar dan bantal jari ke dalam. 1angan kiri pemeriksa dapat diletakkan pada pinggul kanan pasien untuk sokongan yang lebih baik. 1elunjuk kanan pemeriksa harus mengikuti korda spermatika di lateral masuk ke dalam kanalis inguinalis sejajar dengan ligamentum inguinalis dan digerakkan ke atas ke arah cincin inguinal eksterna, yang terletak superior dan lateral dari tuberkulum pubikum. ?incin eksterna dapat diperlebar dan dimasuki oleh jari tangan. Dengan jari telunjuk ditempatkan pada cincin eksterna atau di dalam kanalis inguinalis, mintalah pasien untuk memutar kepalanya ke samping dan batuk atau mengejan. eandainya ada hernia, akan terasa impuls tiba-tiba yang menyentuh ujung atau bantal jari penderita. 4ika ada hernia, suruh pasien berbaring terlentang

dan perhatikanlah apakah hernia itu dapat direduksi dengan tekanan yang lembut dan terus-menerus pada massa itu. 4ika pemeriksaan hernia dilakukan dengan perlahan-lahan, tindakan ini tidak akan menimbulkan nyeri. etelah memeriksa sisi kiri, prosedur ini diulangi dengan memakai jari telunjuk kanan untuk memeriksa sisi kanan. ebagian pemeriksa lebih suka memakai jari telunjuk kanan untuk memeriksa sisi kanan pasien, dan jari telunjuk kiri untuk memeriksa sisi kiri pasien. ?obalah kedua teknik ini dan lihatlah cara mana yang anda rasakan lebih nyaman. 4ika ada massa skrotum berukuran besar yang tidak tembus cahaya, suatu hernia inguinal indirek mungkin ada di dalam skrotum. 5uskultasi massa itu dapat dipakai untuk menentukan apakah ada bunyi usus di dalam skrotum, suatu tanda yang berguna untuk menegakkan diagnosis hernia inguinal indirek ' $art#, 1DD;( Translum(nas( Massa "kr*tum 4ika anda menemukan massa skrotum, lakukanlah transluminasi. Di dalam suatu ruang yang gelap, sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum. truktur "askuler, tumor, darah, hernia dan testis normal tidak dapat ditembus sinar. 1ransmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel atau spermatokel ' $art#, 1DD;( 3.5 $*m)l(kas( 9omplikasi hernia tergatung kepada keadaan yang dialami oleh isi hernia. )si hernia dapat bertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponibel, ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri dari omentum, organ ekstraperitoneal, disini tidak ada keluhan kecuali ada benjolan. Dapat pula isi hernia terjepit oleh cincin hernia yang akan menimbulkan hernia strangulata. 4epitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan per%usi jaringan isi hernia. Pada permulaan terjadi bendungan "ena sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan terjadi transudasi kedalam kantong hernia. 1imbulnya udem akan menambah jepitan pada cincin hernia sehingga per%usi jaringan makin terganggu. )si hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan terisi transudat yang bersi%at serosanguinis. 9alau isi hernia

terdiri dari usus maka akan terjadi per%orasi yang akhirnya akan menimbulkan abses lokal, %istel dan peritonitis jika ada hubungan dengan rongga perut. @ambaran klinis pada hernia inkaserata yang mengandung usus yang dimulai dengan gambaran obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basah. +ila terjadi strangulasi akan menyebabkan gangguan "askularisasi dan akan terjadilah ganggern. Hernia strangulata adalah keadaan emergensi yang perlu tindakan operati% secepatnya. 3.16 Penatalaksanaan 1. $*nser'at(! Pengobatan konser"ati% terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. 8eposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulasilata kecuali pada anak-anak. 8eposisi dilakukan secara bimanual. 1angan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak inkarserata lebih sering terjadi pada umur diba$ah * tahun. 8eposisi spontan lebih sering dan gangguan "italitas isi hernia jarang terjadi dibanding orang de$asa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yg lebih elastis pada anakanak. 8eposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedati% dan kompres es di atas hernia. 4ika berhasil dilakukan operasi hari berikutnya, jika bila tidak berhasil dalam $aktu enam jam dilakukan operasi segera. Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. Namun cara ini sebaiknya tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan komplikasi antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut di daerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. ?ara ini pada anak-anak dapat menimbulkan atro%i testis karena tekanan pada tali sperma yang mengandung pembuluh darah testis ' yamsyuhidayat, *00/(.

2. .)erat(! Pengobatan operati% merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. )ndikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah terdiri dari herniotomi dan hernioplasti. a. Herniotomi Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. 9antong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong ' yamsyuhidayat, *00/(. b. Hernioplasti Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah terjadinya residi% dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai metode hernioplasti seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat %asia trans"ersa, dan menjahitkan pertemuan m. tran"ersus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode +assini, atau menjahitkan %asia tran"ersa m. trans"ersus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada metode .c Jay. +ila de%ek cukup besar atau terjadi residi% berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh atau marleks untuk menutup de%ek 9elemahan teknik +assini dan tehnik lain yang berupa "ariasi teknik herniotomi +assini adalah terdapatnya regangan berlebihan dari otot-otot yang dijahit 2ntuk mengatasi masalah ini dipopulerkan pendekatan operasi bebas regangan. Pada teknik ini digunakan protesis mesh untuk memperkuat %asia trans"ersalis yang membentuk dasar kanalis inguinalis tanpa menjahitkan otototot ke inguinal. 1erjadinya residi% lebih banyak dipengaruhi oleh teknik reparasi dibandingkan dengan %aktor konstitusi. Pada hernia inguinalis lateralis penyebab residi% yang paling sering adalah penutupan anulus inguinalis yang tidak

memadai diantaranya karena diseksi kantong yang kurang sempurna, adanya lipoma preperitoneal atau kantong hernia tidak ditemukan. Pada hernia inguinalis medialis penyebab residi% umumnya karena tegangan yang berlebihan pada jahitan plastik atau kekurangan lain dalam teknik. ' yamsyuhidayat, *00/(. 3.11 Pen7egahan 9elainan kongenital yang menyebabkan hernia memang tidak dapat dicegah, namun langkah-langkah berikut ini dapat mengurangi tekanan pada otot-otot dan jaringan abdomen0 Menjaga ,erat ,a&an (&eal. 4ika anda merasa kelebihan berat badan, konsultasikan dengan dokter mengenai program latihan dan diet yang sesuai. $*nsums( makanan ,erserat t(ngg(. +uah-buahan segar, sayur-sayuran dan gandum baik untuk kesehatan. .akanan-makanan tersebut kaya akan serat yang dapat mencegah konstipasi. Mengangkat ,en&a ,erat &engan hat(3hat( atau mengh(n&ar( &ar( mengangkat ,en&a ,erat. 4ika harus mengangkat benda berat, biasakan untuk selalu menekuk lutut dan jangan membungkuk dengan bertumpu pada pinggang. Berhent( mer*k*k. elain meningkatkan resiko terhadap penyakit-penyakit serius seperti kanker dan penyakit jantung, merokok seringkali menyebabkan batuk kronik yang dapat menyebabkan hernia inguinalis.

BAB I8 $E"IMPULAN

1n.P, 30 tahun, datang dengan benjolan di lipat bagian kiri sejak 1 bulan yang lalu. +enjolan tersebut hilang timbul namun tidak sakit. +enjolan tersebut hilang timbul. +iasanya benjolan muncul jika pasien batuk, mengejan, berjalan jauh, mengangkat beban yang berat serta menghilang bila istirahat atau berbaring +enjolan tidak terasa sakit, tidak merah, dan tidak terasa tegang. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya mual dan muntah. Dari pemeriksaan generalis0 rhonki 0 A<A. Pada inspeksi regio inguinalis tampak asimetri, )nspeksi regioingunalis sinistra terdapat enjolan lipat paha kiri , $arna serupa dengan kulit, tidak ada tanda radang. Palpasi teraba massa berjalan memanjang pada kanalis ingunalis tapi tindak mencapai skrotum, konsistensi lunak, permukaan rata, mobile, tidak nyeri tekan, terpisah dari testis. Binger test teraba pada ujung jari, 1humb tes benjolan tidak keluar

DA%TAR PU"TA$A

1.

jamsuhidayat 8, Gim de 4ong. +uku 5jar )lmu +edah, edisi *. 4akarta 0 C@?, *00/. pp. ;1D--3 . Hernia inguinalis. http0<<medlinu=.blogspot.com . Diakses

*. .ulyana -.

tanggal *1 eptember *003 $art# .H. +uku 5jar Diagnostik Bisik. 5lih +ahasa 0 &ukmanto P, .aulany 8.B, 1ambajong 4. 4akarta 0 C@?, 1DD;. pp. *3>-6 /. 7mpusunggu . dr. p+, 5gus D dr. p+. Pedoman Diagnosa 1erapi 8 2D 5G yahrani Cd.J. .B Penyakit +edah.*001 ;. @race 5 Pierce and Neil 8 +orley. *00>. 5t a @lance )lmu +edah Cdisi ketiga. C. 0 4akarta

Anda mungkin juga menyukai