Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN TELINGA Anamnesis Sedikitnya harus menanyakan tentang gangguan pendengaran, kebisingan dalam kepala (tinitus), pusing (vertigo)

atau ketidakseimbangan, secret telinga dan nyeri kepala. Bila ditemukan salah satu keluhan ini, maka perlu dikenali lebih rinci. Dalam anamnesis harus di perhatikan : Onset Yang memperbaik, yang memperburuk Frekuensi Riwayat penyakit sistemik Keluar secret atau tidak Gangguan pendengaran atau tidak Obat yang di gunakan Memeriksa telinga Pemeriksaan di mulai dengan inspeksi dan palpasi aurikula dan jaringan sekitar telinga. Liang telintga juga harus di periksa, dengan cara memegang telinga dengan sedikit menarik aurikula ke belakang dan ke atas (pada org dewasa), dank e arah bawah (pada bayi) karena liang telinga tidak berjalan lurus. Speculum telinga yang dipegang dengan tangan digunakan bersamaan dengan seatu kaca di kepala dan sumber cahaya.

Otoskope bertenaga baterai berguna untuk memiliki iluminasi serat optic, dapat memperbesar pandangan terhadap membrane timpani serta dilengkapi dengan kepala otoskope bertutup dan tempat perlekatan balon pneumatic. Gambar otoskop Perbedaan telinga normal dan tidak normal Test Weber 1.Getarkanlah penala (frekuensi 256) 2.Tekanlah ujung tangkai penala pada dahi orang percobaan di garis median 3.Tanyakan kepada orang percobaan apakah ia mendengar degungan bunyi penala sama kuat di kedua telinganya ataukah terjadi lateralisasi.

4.Bila pada orang percobaan tidak terdapat lateralisasi, maka untuk menimbulkan lateralisasi secara buatan, tutuplah salah satu telinganya dengan kapas dan ulangilah pemeriksaannya. Test Rinne Tes Rinne dilakukan dengan menempatkan bergetar garpu tala (512 atau 256 Hz) terhadap tulang mastoid pasien dan meminta pasien untuk memberitahu Anda ketika suara tidak lagi terdengar. Waktu interval ini konduksi tulang dengan menonton, mencatat jumlah detik. Cepat posisi masih bergetar tines 1-2 cm dari kanal pendengaran, dan sekali lagi meminta pasien untuk memberitahu Anda ketika suara tidak lagi terdengar. Lanjutkan waktu interval suara karena konduksi udara didengar oleh pasienBandingkan jumlah detik suara didengar oleh konduksi tulang versus konduksi udara; udara yang baik yang dilakukan harus didengar dua kali lebih lama sebagai suara tulang yang dilakukan (misalnya, jika tulang-suara terdengar dilakukan selama 15 detik, udara yang dilakukan suara harus didengar untuk 30 detik).

Anda mungkin juga menyukai