Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER

SISTEM ADMINISTASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


DIKERJAKAN OLEH :
NAMA : HARTANTO
NPM : 13.HA.004

DOSEN : Dr. ADI SURYANTO

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

JAKARTA, 2013
ANGGARAN PEMBANGUNAN TERKAIT SISTEM SISTEM
PERENCANAAN

I.

Deskripsi kasus
1.

Latar belakang masalah.

Situs berita online nasional kompas dot com pada Rabu, 10


Juli 2013 yang lalu menurunkan beritanya yang bertajuk
Anggaran Rp. 32 Triliun Diblokir Menkeu. Disebutkan
dalam

berita

tersebut

Dirjen

Anggaran

Kemenkeu

mengatakan bahwa penyebab dari pemblokiran tersebut


karena penyusunan perencanaan yang tidak optimal,
sehingga

sampai

dengan

semester

I-2013

tahun

ini

terdapat anggaran terblokir sebesar Rp. 32 triliun. Untuk


mengatasi permasalahan tersebut, pihak Dirjen Anggaran
Kemenku

akan

penganggaran
kementerian

melakukan

yang
atau

lebih

lembaga

koordinasi
baik
dan

perencaan

bersama
Badan

dengan

Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas).


Masih ada kaitannya dengan tema pada tulisan ini adalah
berita yang ditampilkan oleh berita online lainnya yaitu
Sindonews dot com pada Kamis 20 Juni 2013 lalu.
Memberitakan mengenai APNB-Perubahan 2013 dengan
judulnya Inilah pokok-pokok APBN-P 2013. Terlepas dari
isi berita tersebut, yang menarik adalah terdapat empat
hal yang mempengaruhi APBN-P yang antara lain :
Pertama, kenaikan subsidi BBM dan subsidi listrik akibat
perubahan asumsi makro dan peningkatan subsidi menjadi

48 juta kiloliter; Kedua, pelaksanaan Program Percepatan


dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) sebesar Rp12,5
triliun, yang meliputi Program Bantuan Siswa Miskin (BSM),
Program Keluarga Harapan (PKH), dan program tambahan
penyaluran beras untuk masyarakat miskin (Raskin); Yang
ketiga, pelaksanaan Program Khusus, yang terdiri atas
pemberian BLSM Rp9,3 triliun untuk 15,5 juta RTS selama 4
bulan

sebesar

Rp150.000,

serta

safeguarding

BLSM

Rp360,0 miliar dan Program Infrastruktur Dasar Rp7.250


miliar. Terakhir atau keempat, pemotongan anggaran
belanja K/L sebesar Rp13.202,6 miliar dan penyesuaian
anggaran pendidikan sehingga menjadi Rp345,3 triliun
(20,01 persen).
2.

Pokok permasalahan.

Hal-hal yang digambarkan di atas adalah permasalahan


faktual

yang

sistem

terjadi

terkait

administrasi

dengan

perencanaan

penyelenggaraan
anggaran

oleh

pemerintah. Yang menjadi pokok permasalahan adalah


apakah sistem perencanaan yang dianut dan digunakan
oleh

Pemerintah

Administrasi

dalam

Negara

kaitannya

Kesatuan

dengan

Republik

Sistem

Indonesia

(SANKRI).
II.

Analisis
1.

Kerangka Konseptual. Dalam SANKRI perencanaan di

konsep dalam kerangka :


a.

Arti dan fungsi perencanaan, yang bermakna

proses menghasilkan rencana pembangunan yang


pada pokoknya berisikan arah dan langkah-langkah

rasional dan sistemis dalam penggunaan sumber


daya pembangunan yang terbatas untuk mencapai
tujuan masa depan bangsa secara lebih efisien dan
efektif.

Ditinjau

dari

fungsinya

adalah

dengan

perencanaan dapat dilakukan pemilihan berbagai


alternatif terbaik, penyusunan skala prioritas baik
sasaran maupun kegiatan, dan dapat dihindarkan
kebocoran-kebocoran atau pemborosan sumber daya
pembangunan.
b.

prinsip

perencanaan

perencanaan
perlu

yang

baik;

merencanakan

kegiatan

sumber

daya

manusia dan sistem kelembagaan, serta sumber


daya lain dalam rangka meningkatkan akuntabilitas
dan

kinerja

berorientasi

pada

pencapaian

hasil

(outcomes) dengan memperhatikan; 1) Keadaan


sekarang; 2) Keberhasilan dan kegagalan di waktu
lampau; 3) Potensi, tantangan dan kendala yang ada;
dan

4)

Kemampuan

mengatasi

tantangan

dan

kendala, serta mengoptimalkan potensi yang ada.


c.

Lingkup perencanaan; Lingkup perencanaan

dipengaruhi dimensi waktu, dimensi spasial, dan


tingkatan tehnis perencanaan.
d.

Koordinasi

lingkup

dan

dilakukan
antara

tahapan

dengan

lain

perencanaan.

perencanaan,

melibatkan

DPR/DPRD,

Sesuai
para

lembaga

dengan
koordinasi

stakeholders
pemerintahan,

organisasi profesi dan masyarakat, LSM, dunia usaha,


serta masyarakat pengguna atau kelompok sasaran.

2.

Analisis Masalah

Proses

perencanaan

anggaran

merupakan

proses

mekanisme administrasi yang dilakukan oleh Kementerian


atau

Lembaga

anggaran

Negara

sebagai

untuk

sumber

kegiatan

atau

pekerjaan

Lembaga

Pemerintah

memperoleh

pembiayaan

mereka.

menyusun

Tiap

dukungan

pelaksanaan
Kementerian/

kebutuhan

anggaran

sesuai dengan Tupoksi dan sasaran strategis program yang


akan dicapai. Hal tersebut dengan mengacu kepada
kebijakan Undang-Undang tentang tentang perencanaan,
baik itu jangka pangjang (25 tahunan), menengah (5
tahunan)

maupun

pendek

pelaksanaannya,

(tahunan).

banyak

Namun

pada

Kementerian/Lembaga

Pemerintah yang membuat perencanaan tidak mengacu


pada

konsep

SANKRI

di

atas,

perencanaan

dihitung

berdasarkan kebutuhan insidental dan pragmatis dengan


kurang memperhatikan rencana jangka panjang atau
sasaran strategis. Koordinasi internal dan lintas instansi
sangat

minim

terjadi

duplikasi

revisi/perubahan

dilakukan,
sasaran
sasaran

sehingga
dan

sangat

berpotensi

program.

Fenomena

anggaran

bisa

dianggap

merupakan salah satu indikator betapa perencanaan yang


telah

disusun

tersebut

belum

mempersiapkan

dan

mengakomodasi dinamika pelaksanaan, apalagi sampai


ada alokasi anggaran yang terblokir. Dapat dibayangkan
kinerja atau capaian pelayanan yang terhambat oleh
mekanisme tersebut.
Hal tersebut perlu untuk dikaji lebih mendalam dan
komprehensif untuk dicari akar permasalahannya. Apakah
terdapat di kebijakannya yang merupakan dasar hukum,
atau pada tataran teknis pelaksanaan yang tidak didukung

oleh sistem dan mekanisme yang sederhana, mudah, cepat


dan efisien. Atau permasalahan yang ada merupakan
akumulasi dari kebijakan yang salah sehingga melahirkan
sistem yang sangat tidak compatible untuk diterapkan
karena sudah out of date.
III.

Kesimpulan
Disimpulkan bahwa permasalahan di atas merupakan
sebuah akibat dari tidak matang dan terpolanya sistem
perencanaan anggaran yang ada. Sistem perencanaan
yang

ada

sekarang

baru

bisa

menghadapi

sebuah

mekanisme yang statis dan rigid dalam bingkai kinerja,


namun

belum

berorientasi

pada

kebutuhan

dan

perencanaan faktual (baca: real time) sehingga pada


implementasinya

di

ketidaksesuaian,

baik

lapangan
dari

sisi

sering

terjadi

ketepatan

sasaran,

ketepatan pembiayaan maupun peran dan fungsi instansi.


Hal tersebut diperparah oleh tidak taat dan ketidak
mengertian Kementerian/Lembaga terhadap aturan-aturan
yang ada. Sehingga perencanaan dibuat sesuai dengan
selera dan kehendak pimpinan tertentu sebuah Instansi
yang

berdampak

pada

kinerja

dan

pelayanan

yang

diberikan kepada masyarakat.


IV.

Referensi.
1.

Negara, Lembaga Administrasi (2003). Sistem

Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI)


Buku I Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Negara. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

2.

Purwanto, Didik (2013). Anggaran Rp. 32 Triliun

Diblokir Menkeu.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/07/10/
1739067/Anggaran.Rp.32.Triliun.Diblokir.Menkeu. Rabu, 10
Juli 2013, 17:39 WIB.
3.

Sembiring, Eidi Krina Jason (2013). Inilah pokok-

pokok APBN-P.2013.
http://nasional.sindonews.com/read/2013/06/20/19/
751993/inilah-pokok-pokok-apbn-p-2013. Kamis, 20 Juni
2013, 13:28 WIB

Anda mungkin juga menyukai