Anda di halaman 1dari 16

Disusun oleh :

Dendi Borneo Putra 34689 Wikan Wiridjati 34843 Muhammad Andhi Hidayat 34811 Hasbi Kabahari 35074 Fahda Pramitha 35355 Putu Gilang Suryaning A 34850 Muhammad Salahuddin 34847 Chirsto Abraham M 35775 Okta Rashisma N 35052 Yoga Darmajati 35442

Geologi Pengembangan Wilayah merupakan cabang geologi yang mempelajari penerapan konsep dasar geologi dalam perencanaan pengembangan wilayah suatu daerah, berdasarkan analisa dan evaluasi potensi sesumber dan bahaya geologi.

MERAPI Keterangan Umum G. Merapi terletak pada koordinat 732,5'LS dan 11026,5' BT. Secara administratif termasuk Kab. Sleman, Prop. DI. Yogyakarta, Kab. Magelang, Boyolali, Klaten, Provinsi Jawa Tengah. G. Merapi mempunyai ketinggian 2968 meter dari permukaan air laut (pengukuran tahun 2001), merupakan gunungapi tipe strato dengan kubah lava (Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, DESDM).

Menurut Williams dan Mc.Birney (1979), morfologi gunungapi dapat dibedakan menjadi 3 zona dengan ciri-ciri jenis litologi dan asosiasi morfologi yang berlainan. Ketiga zona tersebut adalah : 1. Zona pusat erupsi atau fasies sentral, yang dicirikan oleh : a. Banyak radial dike / sill b. Adanya sumbat kawah (plug) dan crumble breccia c. Adanya zona hidrothermal d. Sifat piroklastik kasar e. Bentuk morfologi kubah dengan pusat erupsi 2. Zona Proksimal atau fasies proksimal, yang dicirikan oleh : a. Material piroklastik yang agak berorientasi b. Terjadi pelapukan pada lava dan material piroklastik yang dicirikan oleh soil yang tipis c. Sering dijumpai parasitic cone d. Banyak dijumpai ignimbrite dan welded tuff 3. Zona distal atau fasies distal, yang dicirikan oeh : a. Material piroklastik berukuran halus b. Banyak dijumpai lahar c. Terkadang terdapat cinder cone

Potensi Zona Gunungapi 1. Zona Central Pada zona ini, pusat erupsi terjadi dan energi terbesar dari pusat erupsi ada pada zona ini. Dengan adanya kegiatan vulkanisme yang tinggi, banyak menyebabkan aktifitasaktifitsas lain seperti hidrothermal dan mineralisasi sehingga banyak terjadi proses alterasi menghasilkan berbagai macam unsur yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti emas. Telah diketahui, tambang-tambang emas besar di Indonesia seperti di Grasberg, Papua, dulunya merupakan zona pusat erupsi gunungapi purba. Namun perlu diketahui, saat gunungapi masih aktif, zona ini sangatlah berbahaya. Kandungan gas-gas beracun dan sulfur yang berbau menyengat dan pekat dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian apabila terhirup melampaui batas. Saat terjadi erupsi, zona inilah yang menjadi sangat hancur.

2. Zona Proksimal Zona ini adalah zona dengnan lapisan soil yang tipis dan material piroklastik agak terorientasi. Material piroklastik ini setelah beberapa bulan atau beberapa tahun bisa menjadi sumber penghisupan bagi tanaman melalui berbagai unsur yang dibawanya. Maka dari itu, zona ini sudah mulai dikembangkan menjadi lahan perkebunan dimana sayuran dapat sangat tumbuh subur. Selain itu, zona proksimal menjadi daerah penangkap air hujan yang baik yang kemudian menyalurkannnya ke zona-zona di bawahnya. Saat terjadi erupsi, zona ini menjadi sangatlah berbahaya.Pyroclastic fall, flow, and surge dapat menjadi sangat berbahaya bagi kehidupan. Zona ini menjadi zona bahaya jika terjadi erupsi.

3. Zona distal Zona ini merupakan zona dengan kelerengan landai dan menjadi daerah tangkapan air hasil dari zona medial dan proksimal. Litologi penyusunnya kebanyakan adalah konglomerat, lahar, batupasir, dan tuff. Daerah ini masih cukup subur dengan adanya jatuhan piroklastik yang sampai di daerah ini. Saat terjaidi erupsi, zona distal dapat menjadi daerah aman namun dapat juga menjadi daerah berbahaya terutama pada kawasan yang terletak di sekitar sungai tempat lahar menerjang.

Sumber Daya GUNUNGAPI

PANAS BUMI PEMANDANGAN INDAH

TANAH SUBUR

AIR PANAS

MINERAL/BAHAN GALIAN

WISATA

Berdasarkan peta rawan bahaya dan tata guna lahan pada daerah gunung merapi, masih banyak penyalahgunaan lahan sehingga pembagian wilayah pada daerah ini mesti dibuat ulang kembali. Misalnya pada daerah Srumbung dan Turi, lahan pada daerah ini banyak digunakan sebgai lahan pemukiman dan perkebunan, padahal daerah ini termasuk daerah terlarang dimana daerah ini dilewati lahar dan awan panas, sehingga sangat berbahaya lahan tersebut untuk digunakan.

Anda mungkin juga menyukai