Anda di halaman 1dari 6

LIZIYYANNIDA 115070507111007

1. AB, perempuan, berusia 30 tahun, mengalami infeksi kronik virus hepatitis B (HBV) dan belum pernah diobati dengan golongan obat analof nukleotida. Hasil lab menunjukkan: antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) positif; antibody HBV core positif; antigen hepatitis B e (HBeAg) negative; ALT 32 IU/L; dan DNA HBV tidak terdeteksi. Riwayat penyakit keluarga infeksi hepatitis bermakna dan karsinoma hepatoseluler pada ayahnya. Mana dari pernyataan berikut yang memberikan klasifikasi infeksi HBV kronik untuk AB dan rencana pengobatan terbaiknya? Jawab : Tabel Tahapan (Phase) Hepatitis B Kronik

Dari data menunjukkan bahwa AB menderita Karrier HBV inaktif kronik dengan alasan sebagai berikut :

LIZIYYANNIDA 115070507111007 Opsi A. Pernyataan Keterangan Alasan Karier HBV inaktif kronik ditandai dengan HBeAg negative, HBsAg positif, dan ALT normal. Hal tersebut sesuai dengan hasil lab AB. Terapi tidak dianjurkan pada pasien karier yang inaktif. Karena secara alami inveksi HBV berfluktuasi, pasien yang mungkin awalnya dianggap tidak memerlukan terapi masih harus dipantau secara klinis dan laboratorium tiap 3-6 bulan dan dilakukan

AB adalah karier HBV inaktif kronik. Terapi antivirus Benar tidak diindikasikan saat ini, namun AB harus melanjutkan untuk pemeriksaan laboratorium

berkala dan skrining karsinoma hepatoseluler.

penapisan karsinoma hepatoseluler. B. AB adalah karier HBV inaktif kronik. Terapi antivirus Salah bersama pegIFN harus dimulai setelah uji genotype HBV dilaksanakan. Terapi tidak dianjurkan pada pasien dengan penyakit yang minimal atau pada pasien yang kemungkinan tidak akan merespon terapi jangka panjang, misalnya pada pasien karier yang inaktif. C. HBV kronik AB berada pada fase imunotoleran. Salah Terapi antivirus tidak diindikasikan saat ini, namun JK harus melanjutkan untuk pemeriksaan laboratorium berkala dan skrining karsinoma hepatoseluler. D. AB mengalami infeksi HBV kronik aktif dengan Salah HBeAg-negatif. Terapi antivirus poten dengan angka resistensi yang rendah harus segera dimulai. AB tidak dalam fase imunotoleran, karena fase imunotoleran ditndai dengan HbeAg positif dan kadar DNA HBV tinggi tanpa penyakit hati. AB bukan dalam fase HBV kronik aktif , melainkan karier HBV inaktif kronik. Sehingga terapi tidak dianjurkan pada pasien dengan penyakit yang disertai adanya

LIZIYYANNIDA 115070507111007 minimal atau pada pasien yang kemungkinan tidak akan merespon terapi jangka panjang, misalnya pada pasien karier yang inaktif.

2. CD, laki-laki, berusia 46 tahun, mengalami infeksi kronik virus hepatitis B (HBV). Hasil lab menunjukkan: antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) positif; antigen hepatitis B e (HBeAg) negatif; antibody HBV e negatif; antibody HBV core positif; ALT 132 IU/L; dan DNA HBV 70000 IU/mL. Dokter spesialis hati akan memulai terapi antivirus untuk MJ. Mana dari pernyataan berikut mengenai terapi antivirus untuk CD yang benar?

Opsi A.

Pernyataan

Keterangan

Alasan Terapi dengan pegIFN dapat digunakan sebagai terapi inisiasi pada pasien dengan HBeAg negative, HBV DNA >20.000 IU/mL dan ALT > 2 x ULN. Terapi pegIFN memang mempunyai efikasi lebih tinggi dari pada terapi standar IFN. Tetapi pernyataan bahwa pegIFN resistensinya lebih rendah daripada terapi standar IFN kurang tepat karena kedua terapi interferon tersebut samasama tidak menimbulkan resistensi.

Terapi pegIFN mempunyai efikasi lebih tinggi dan Salah resistensi lebih rendah daripada terapi standar IFN untuk CD dengan infeksi HBV kronik HBeAg-negatif.

B.

Terapi berbasis analog nukleotida lebih bisa Salah

Mesikpun terapi berbasis analog nukleotida lebih

LIZIYYANNIDA 115070507111007 ditoleransi dan responnya bertahan lebih lama daripada terapi berbasis IFN untuk CD dengan infeksi HBV kronik. bisa ditoleransi , namun responnya tidak bertahan lebih lama dari pada terapi berbasis IFN. Terapi menggunakan IFN lebih tahan lama responnya dibandingkan dengan lamivudine , karena IFN dapat menstimulasi respon imun untuk menimbulkan serokonversi. Analog nukleotida beresiko terjadinya peningkatan resistensi lebih tinggi dibanding

dengan terapi IFN yang tidak menimbulkan resistensi. C. Durasi terapi analog nukleotida untuk CD tidak jelas. Benar Durasi terapi analog nukleotida untuk CD adalah > 1 tahun, namun masih belum jelas sampai kapan terapi analog nukleotida boleh dihentikan jika sudah diterapi lebih dari satu tahun. Serum HBV DNA dapat kembali pada keadaan awal setelah penghentian terapi analog nukleotida. D. Telbivudin merupakan pilihan terbaik untuk CD Salah karena potensi obat yang tinggi. Pilihan terapi terbaik untuk pasien dengan HBeAg negative dan HBV DNA >20.000 IU/mL dan ALT > 2 x ULN adalah entecavir, tenovofir, atau interferon. Telbivudin merupakan terapi alternative. Entecavir mempunyai potensi yang sangat baik dan resistensi yang jarang terjadi pada pasien yang belum pernah

LIZIYYANNIDA 115070507111007 menggunakan analog nukleotida / nukleosida sebelumnya.

3. EF, laki-laki, berusia 53 tahun, 72 kg, mengalami infeksi kronik virus hepatitis C (HCV). Hasil lab menunjukkan: HCV genotype 1b; RNA HCV 300000 IU/mL; ALT 83 IU/L; kreatinin serum 2,6 mg/dL; hemoglobin 15 g/dL; hematokrit 43%; sel darah putih 7600 mm3 dan platelet 144000 mm3. Mana dari pernyataan berikut mengenai terapi untuk EF yang paling tepat?

Opsi A.

Pernyataan

Keterangan

Alasan Dari suatu studi klinis yang mempelajari efek dosis dan durasi terapi monoterapi ribavirin, untuk pasien HCV kronik genotype 1 terapi yang paling efektif menghasilkan angka respon jangka panjang tinggi adalah dosis ribavirin standar sesuai berat badan (1000 mg jika BB 75 kg) dan durasi 48 minggu.

pegIFN-alpha2a 180 mcg subkutan seminggu sekali Benar plus ribavirin 1000 mg sekali sehari selama 48 minggu.

Ribavirin tidak efektif jika digunakan sebagai monoterapi, seingga tidak digunakan sendirian melainkan dikombinasi dengan pegIFN-alpha2a

180 mcg subkutan seminggu sekali. B. pegIFN-alpha2a 180 mcg subkutan seminggu sekali Salah selama 48 minggu Lebih direkomendasikan terapi kombinasi pegIFNalpha2a 180 mcg subkutan seminggu sekali plus ribavirin 1000 mg (sesuai berat badan) sekali sehari

LIZIYYANNIDA 115070507111007 selama 48 minggu untuk pasein dengan HBV genotype 1 b. Respon terapi akan lebih bertahan lama jika menggunakan kombinasi pegIFN dan ribavirin. C. pegIFN-alpha2a 180 mcg subkutan seminggu sekali Salah plus ribavirin 600 mg dua kali sehari selama 28 minggu Terapi yang paling efektif yang menghasilkan angka respon jangka panjang tinggi untuk pasein dengan HBV genotype 1 b adalah dosis ribavirin standar sesuai berat badan (1000 mg jika BB 75 kg) dan durasi 48 minggu. Dikombinasikan dengan pegIFNalpha2a 180 mcg subkutan seminggu sekali. D. pegIFN-alpha2a 80 mcg subkutan seminggu sekali Salah selama 48 minggu. Dosis pegIFN-alpha2a adalah 180 mcg subkutan seminggu sekali selama 48 minggu.

Anda mungkin juga menyukai