Setiap persoalan linear programing mempunyai suatu linear program yang berkaitan, yang disebut dual. Solusi dari persoalan asli LP (Primal), juga memberikan solusi pada dualnya Hubungan primal-dual Primal Dual
Batasan i
Variabel i
Fungsi Tujuan
Nilai Kanan
TEORI DUALITAS Setiap permasalahan programa linier mempunyai problem yang kedua yang berhubungan dengannya. Satu problem disebut sebagai primal dan yang lainnya disebut dual. Kedua problem sangat dekat berhubungan, sehingga solusi optimal disatu problem menghasilkan informasi yang lengkap untuk solusi optimal yang lainnya.
Definisi Dari Dual Problem Dual Problem Bila Dalam Bentuk Kanonik Pertimbangkan bentuk kanonik dari LP : Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu Halaman: 38
Membentuk Dual Problem dari Primal Problem atau Sebaliknya Langkahnya sebagai berikut : 1. Tiap batasan di suatu problem berhubungan dengan variabel pada variabel lainnya. 2. Elemen pada RHS pembatas pada suatu problem sama dengan koefisien fungsi obyektif yang sesuai pada problem lainnya. 3. Satu problem empunyai tujuan maksimasi lainnya minimasi. 4. Problem maksimasi mempunyai pembatas ( pembatas ( ). ) dan minimasi mempunyai
Halaman: 39
Halaman: 40
Adalah suatu analisa (post optimally) yang dilakukan setelah table simplek mencapai harga optimalnya. Sehingga dengan menggunakan metode Sensitivitas ini maka perubahan perubahan yang terjadi pada salah satu variable dapat dilakukan secara langsung, tanpa pengulangan dari kondisi awalnya. Analisa sensitivitas ini dapat digunakan bila dilakukan perubahan terhadap : Batas nilai kanan / sumber diperbesar diperkecil Adanya batasan sumber baru Adanya variable baru Analisa Sensitivitas untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana pengaruh perubahan data terhadap solusi optimum Memberikan jawaban atas : sampai seberapa jauh perubahan dibenarkan tanpa mengubah solusi optimum, atau tanpa menghitung solusi optimum dari awal .
Halaman: 41
DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL Ada tiga pertanyaan yang ingin dijawab dalam analisa sensitivitas 1. Kendala mana yang dapat dilonggarkan (dinaikkan) dan seberapa besar kelonggaran (kenaikan) dapat dibenarkan, sehingga menaikkan nilai Z tetapi tanpa melakukan penghitungan dari awal. Sebaliknya, kedala mana yang dapat dikurangi tanpa menurunkan nilai Z, dan tanpa melakukan perhitungan dari awal 2. Kendala mana yang mendapatkan prioritas untuk dilonggarkan (dinaikkan) 3. Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dibenarkan untuk berubah, tanpa mengubah solusi optimal Contoh: CV NISA memproduksi jenis Astro dan cosmos diperlukan bahan baku A dan B serta jam tenaga kerja. Maksimum penyediaan bahan baku A, 60 kg perhari, bahan B, 30 kg perhari dan tenaga kerja 40 jam perhari. Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 untuk astro dan Rp 30 untuk cosmos. Kg bahan baku dan jam tenaga kerja Astro 2 2 Cosmos 3 2 1 60 kg 30 kg 40 jam
Jenis bahan baku dan tenaga kerja Bahan baku A Bahan baku B Tenaga kerja
Maksimum penyediaan
Jawaban: Z mak = 40X1 + 30X2 Kendala : 2. 1. 2X1 + 3X2 2X2 30 40 0 0 60 (bahan baku A)
3. 2X1 + 1X2 4. 5. X1 X2
Halaman: 42
Dari perhitungan pencarian solusi optimum (titik C: X1=15, X2=10), akan ditemukan kendala yang sudah habis terpakai (scare) atau full capasity, dan kendala yang berlebihan (redundant) atau idle capasity
Perubahan Kapasitas Sumberdaya 1. Perubahan Bahan Baku A Jika BB A ditambah, pers. [1] bergeser hingga F (persilangan [2] dan [3])
Halaman: 43
Perubahan Kapasitas Sumberdaya 2. Perubahan jam tenaga kerja Jika TK ditambah, pers. [3] bergeser hingga titik G
Halaman: 44
DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL BB B diturunkan, pers. [2] bergeser hingga titik C (titik optimum tidak berubah)
1. Pertimbangkan program linear berikut ini: Maksimumkan z = 5 x1 + 2 x2 + 3 x3 Dengan kendala x1 + 5 x2 + 2 x3 = 30 x1 - 5 x2 6 x3 40 x1 , x2 , x3 0 Pemecahan optimal diberikan oleh Dasar Z X1 X2 X1 0 1 0 X2 23 5 -10 X3 7 2 -8 R 5+M 1 -1 X4 0 0 1 Jawaban 150 30 10
Halaman: 45
DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL Untuk setiap fungsi tujuan berikut, temukan jawaban optimum yang baru dengan menggunakan prosedur analisis sensitivitas a.) Maksimumkan z = 12 x1 + 5 x2 + 2 x3 a.) Minimumkan z = 2 x2 - 5 x3 2. Pertimbangkan masalah bauran produk dimana masing-masing dari ketiga produk diolah di tiga operasi yang berbeda. Batas atas waktu yang tersedia untuk ketiga operasi itu adalah 430, 460, dan 420 menit per hari dan laba per unit untuk ketiga produk adalah Rp. 3000, Rp.20000, dan Rp.50000. Waktu dalam menit per unit di ketiga operasi tersebut diketahui sebagai berikut : Produk 1 Produk 2 Produk 3 Operasi 1 Operasi 2 Operasi 3 1 3 1 2 0 4 1 2 0
Misalkan sebuah produk keempat dijadwalkan pada tiga operasi semula. Produk baru itu memiliki data berikut : Operasi Menit per Unit 1 3 2 2 3 4
Tentuka jawaban optimal jika laba per unit dari produk baru diketahui (a) Rp 50000; (b) Rp. 100000,3. Pertimbangkan program linear berikut : Maksimumkan Dengan kendala z = 2 x1 + 4 x2 + 4 x3 - 3 x4 x1 + x2 + x3 x1 + 4 x2 = 4
+ x4 = 8
x1 , x2 , x3 , x4 0 Periksa apakah variabel baru x5 akan memperbaiki nilai optimum z dengan asumsi bahwa koefisien tujuan dan batasannya adalah seperti yang ditentukan di bawah ini. Jika ya, temukan jawaban optimum yang baru : (a) ( 5 ; 1 , 2 ) 3 , 3) (b) ( 6 ; 2 , 3 ) (c) ( 10 ; 2 , 5 ) (d) ( 15 ;
Halaman: 46
DAFTAR PUSTAKA
1. Hamdy A. Taha, Operation Research.: An Introduction, McMillan, 2002. 2. Hartawan, Z., Panduan Praktikum Riset Operasional dengan POM/QM for Widows ver 3.0, Fakultas Ekonomi UMB, Bengkulu, 2011. 3. Hilier, Frederich S. and Lieberman, Introduction to Operation Research, McGraw-Hill, 2003. 4. Hotniar Siringoringo, Riset Operasional Seri Pemrograman Linear, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2005 . 5. Lia Praba Kusuma Putri, Diktat Riset Operasional Design, Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, 2010 6. Media Anugerah Ayu, Pengantar Riset Operasional Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, Jakarta, 1996. 7. Nuhfil Hanani dan Rosihan Asmara. METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows. http://rosihan.web.id., Diakses tanggal 11 Juni 2010. 8. Pangestu Subagyo, dkk., Dasar-dasar Operations Research BPFE, Yogyakarta, 2000. 9. Richard Levin, dkk Pengambilan Keputusan secara Kuantitatif, Rajawali Press, 1999. 10. Sri Mulyono, Riset Operasional, LPFE UI, Jakarta, 2004. 11. Taha, Hamdy A., Operations Research 7th Edition. C. Prentice Hall, Inc. 2003. 12. Yulian Yamit, Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 2003. 13. YUNI DWI ASTUTI, http://yuni_dwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/ folder/0.1YUNI DWI ASTUTI, ST., MMSI, Universitas Gunadarma. Diakses tanggal 4 Oktober 2011. 14. Zulian Yamit, Soal dan Penyelesaian Manajemen Kuantitatif Untuk Bisnis, Penerbit EKONISIA, FE-UII, Yogyakarta, 1997.
Halaman: 47