Anda di halaman 1dari 4

kereta api maglev meluncur pada kecepatan yang sangat tinggi, bagian bawahnya membungkus jalur pemandu, sehingga

mustahil kereta api keluar dari jalurnya. Jalur pemandu ini disebut juga jalur pengendali arah (guidance). Maksudnya adalah supaya kereta tidak pernah keluar jalur dan tetap berada di tengah-tengah lintasan setiap saat. Prinsip magnet kembali digunakan sebagai pengendali. Ketika kereta oleng ke kiri, gerakan kereta ini mengakibatkan kumparan kawat dinding kiri dan kanan menjadi magnet. Magnet pada dinding kiri dan dinding kanan diusahakan memiliki kutub yang sama, misalnya kutub Utara. Misalnya gerbong kereta yang berhadapan dengan dinding di sisi kiri memiliki kutub Utara juga, dan gerbong Pada sisi kiri akan terjadi tolak-menolak antara kutub Utara dari dinding dan kutub Utara gerbong kereta. Pada sisi kanan terjadi tarik-menarik antara kutub Utara dinding dan kutub Selatan kereta. Gaya-gaya ini akan mengembalikan kereta pada posisi sebelum oleng. Demikian juga jika kereta oleng ke kanan, kereta akan dikembalikan ke posisi semula oleh gaya magnet ini. Jadi gaya magnet ini akan mempertahankan kereta supaya tetap berada di lintasannya (stabil di tengah-tengah lintasan), tidak akan keluar jalur. Kereta yang berhadapan dengan dinding di sisi kanan memiliki kutub Selatan.Sabuk pengaman tidak diperlukan, dan para penumpang bebas bergerak ke mana-mana, bahkan sewaktu kereta api melesat dalam kecepatan tinggi. Jika listriknya mati, rem khusus, yang ditenagai oleh baterai yang terpasang di kereta menghasilkan medan magnet kebalikan yang melambatkan kereta api hingga 10 kilometer per jam. Lalu, kereta api itu dengan lembut mendarat pada bantalan dan perlahan-lahan berhenti.

Kereta maglev ini juga tidak membahayakan kesehatan,khususnya bagi penumpang dengan alat pacu jantung. Hasil-hasil tes menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir,bahkan medan magnet eksternalnya lebih lemah dari pada medan magnet yang ada di sekeliling. Maglev tidak menimbulkan kebisingan akibat motor ataupun roda dan tidak ada emisi gas buang yang berbahaya. Jalur dan peralatan tidak memerlukan banyak perawatan. Selain itu, sebagai moda transportasi penumpang, efisiensi energi kereta api itu sekitar tiga kali lipat daripada mobil dan lima kali lipat daripada pesawat terbang. Bahkan, energi yang digunakan kereta api itu untuk melayang lebih sedikit daripada yang dikonsumsi oleh sistem pengatur suhu udaranya! Lagi pula, kereta api tersebut bisa meluncur di lereng yang lebih terjal dan membelok di kelokan yang lebih tajam daripada mitranya yang beroda, dengan demikian mengurangi kebutuhan untuk mengubah lanskap. Kereta api ini meluncur dengan kecepatan yang sangat tinggi bahkan lebih cepat dari kereta api lainnya. Kereta api yang biasa memiliki roda sehingga menimbulkan gesekan. Gesekan yang menjadi hambatan kereta api yang selama ini kita gunakan. Kalau tidak ada gesekan berarti tidak ada hambatannya (hanya perlu mengatasi hambatan udara) sehingga kereta bisa meluncur mulus dengan kecepatan sangat tinggi! Untuk mengurangi hambatan udara rancangan kereta sengaja dibuat supaya bagian depannya berbentuk seperti moncong lumba-lumba Lumba-lumba dan ikan-ikan bisa berenang sangat cepat dalam air karena mereka memiliki bentuk tubuh yang streamline (ramping) sehingga bias mengurangi drag (gaya hambat) air. Bentuk ramping mirip moncong lumba - lumba dari maglev ini

akan mengurangi drag udara, sehingga maglev dapat meluncur cepat seperti peluru. Pada tanggal 2 Desember 2004 kemarin, Maglev Train buatan Jepang berhasil mencetak rekor terbaru saat mencapai kecepatan 54 km per jam. Untuk menghadapi gempa bumi kereta ini dilengkapi dengan sistem pendeteksian yang akan memberhentikan kereta bila gempa bumi terdeteksi disebut piranti automatic train stop dan automatic train control.. Pada gempa bumi Chuetsu di Oktober 2004 sebuah kereta yang dekat dengan pusat gempa lepas dari relnya, namun tidak ada penumpang yang terluka. Peralatan ini memastikan tak terjadinya kecelakaan fatal. Saat terjadi gempa, maka kereta otomatis berhenti. Begitupula saat kereta utama lewat, kereta lain secara otomatis berhenti. Untuk menopang kenyamanan pengguna kereta api, pengelola melakukan sejumlah uji kelayakan kereta. Uji kelayakan ini meliputi track inspection car, rolling stock inspection, maupun pemeriksaan rutin ke lapangan oleh pejabat kementerian tranportasi. Ada pemeriksaan harian, bulanan, dan tahunan. Semua itu dilakukan guna memastikan infrastruktur kereta benar-benar dalam kondisi terbaik saat digunakan. Karena Riset Magnetic levitation dimulai tahun 1962, dan pada tahun 1970 studi tentang sistem levitasi elektrodinamis dengan menggunakan superkonduksi telah menampakkan hasilnya. Pengujian pertama dilakukan pada tahun 1979. Di bulan Desember 1986, sebuah kereta dengan 3-mesin tercatat mencapai kecepatan 352.4 km/jam (220 mph). Di bulan Desember 1997, sebuah kereta dengan jenis MLX01 yang berawak dapat mencapai kecepatan 531 km/jam (331 mph), sedangkan yang tidak berawak dapat mencapai 550 km/jam (344 mph). Tahun berikutnya, sebuah pengujian terhadap sepasang kereta api yang

saling berpapasan dengan kecepatan relatif 966 km/jam berhasil. Di bulan Maret 1999, sebuah kereta tanpa awak MLX01 5-mesin dapat mencapai kecepatan 548 km/jam (342 mph). Di bulan April, kereta berawak 5-mesin MLX01 mencatat rekor yang menakjubkan dengan mencapai kecepatan 552 km/jam (345 mph).

Jalur maglev di Shanghai memanfaatkan teknologi Jerman, dan penelitian maglev terus dilakukan di Jerman, Jepang, dan di tempat-tempat lainnya. Pada bulan Desember 2003, kereta api maglev yang sedang dikembangkan Jepang mencatat rekor dunia pada kecepatan 581 kilometer per jam. Untuk saat ini, kereta api di Shanghai itu belum ada bandingannya sebagai perusahaan komersial.

Anda mungkin juga menyukai