Bab 3
Bab 3
Penggolongan Nilai
Rumah Tangga
Teori Nilai
Perilaku Konsumen
Fungsi Produksi
Perusahaan/ Produsen
Pemerintah
Barang yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan bahwa barang itu memiliki nilai bagi manusia
Nilai Barang
Penggolongan Nilai
Paradoks Nilai
Barang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya memiliki nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian sehinggga menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama disebut Paradoks Nilai
Pengertian : kemampuan suatu barang apabila ditukarkan dengan barang lain (sering disebut harga) Misal : semua orang mengakui berlian memiliki nilai tukar yang tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi disetiap tempat.
David Ricardo
Suatu barang dinilai berdasarkan pada biaya rata-rata tenaga kerja di masyarakat
Nilai suatu barang ditentukan oleh biaya pembuatan kembali (biaya reproduksi) barang tersebut. Oleh karena itu, nilai barang ditentukan oleh harga-harga bahan pada saat barang tersebut akan dibuat kembali.(Teori Nilai Reproduksi)
Teori
Nilai
Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah permintaan dan penawaran yang ada di pasar atau nilai suatu barang ditentukan oleh harga pasar. (Teori Pasar)
Hukum Gossen I
Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah maka kepuasan total yang diperoleh juga bertambah, akan tetapi kepuasan marjinal (tambahankepuasan yang diperoleh jika dikonsumsi dengan satu unit) pada titik tertentu akan semakin berkurang. Bahkan jka konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang.
Manusia akan berusaha memuaskan yang beraneka ragam sampai mencapai tingkat intensitas yang sama Nilai ditentukan oleh faktor subjektif dibandingkan faktor objektif. Nilai berasal dari kepuasan manusia. Karena kebutuhan manusia lebih banyak daripada barang/jasa yang tersedia maka untuk memuaskan kebutuhannya manusia akan memilih secara rasional di antara barang/jasa alternatif yang tersedia.
Pengertian
Konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutukan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
Tujuan
Tujuan kegiatan konsumsiadalah untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran.
Masyarakat Tradisional
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mempertahankan kelangsungan hidup
Masyarakat Modern
Bertujuan bukan hanya sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri)
2. Perilaku Konsumen
a. Kepuasan Konsumen terhadap Produk
Tujuan utama konsumen mengonsumsi suatu produk Untuk memaksimalkan kepuasan total (total utility)
Kepuasan Total didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian dan dugaan/pengharapan (ekspektasi) konsumen terhadap suatu barang menurut Vincent Gasperz : 1. Kebutuhan dan keinginan 2. Pengalaman masa lalu 3. Pengalaman dari teman 4. Komunikasi iklan dan pemasaran.
2. Perilaku Konsumen
b. Karakteristik produk yang diinginkan oleh konsumen
Lebih Murah
Biaya Produksi
Lebih Cepat
waktu
Lebih Baik
Kualitas Produk
Jika Produsen dapat menghasilkan produk yang lebih murah konsumen akan lebih tertarik karena faktor harga merupakan pertimbangan paling penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian.
Konsumen menginginkan produk yang mudah didapat serta ada dimana saja.
Kualitas merupakan faktor yang cukup berperan dalam pengambilan keputusan pembelian. Produk dengan kualitas yang lebih baik diinginkan oleh konsumen dibandingkan produk yang sama dengan kualitas yang jelek.
2. Perilaku Konsumen
c. Pengeluaran untuk konsumsi Semakin besar pendapatan seseorang semakin kecil bagian pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya semakin kecil pendapatan semakin besar bagian pendapatan yang dipaksa untuk konsumsi. Engel
Selera (Taste)
Keinginan yang muncul dari dalam hati seseorang karena adanya daya tarik/rangsangan terhadap suatu benda atau jasa sangat dipengaruhi faktor psikologis konsumen Besar kecilnya tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya pengeluaran untuk konsumsi Menyangkut perilaku yang sering muncul dan dilakukan oleh konsumen
Tingkat Pendapatan Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi yang dilakukan oleh konsumen
Manusia selalu hidup beradaptasi atau dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga pola konsumsi pun dapat dipengaruhi oleh lingkungan semakin baik alat transportasi yang digunakan, semakin besar pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi
Alat distribusi
Dalam ilmu ekonomi: 1. Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya; 2. Produksi yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.
Produksi adalah setiap usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah daya guna suatu benda/jasa bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Lapangan Kerja
Meningkatkan pendapatan
Meningkatkan Kemakmuran
Tujuan Produksi : 1. Memperbanyak jumlah barang/jasa; 2. Menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi; 3. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan perkembangan teknologi; 4. Mengganti barang yang rusak atau habis; 5. Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga; 6. Memenuhi pasar internasional; 7. Mendapatkan keuntungan; 8. Meningkatkan kemakmuran.
kebudayaan
serta
Barang Modal Tahan Lama Produk Barang Barang Modal Barang Modal tidak Tahan Lama
Berdasarkan Pelaku
Jasa kolektif
Faktor Produksi
Modal (Capital)
a. b. c. d.
Tanah; Air/tenaga air; Ikan (sungai,danau,laut) Iklim cuaca, curah hujan, arah angin; e. Tenaga alam; f. Bahan tambang, bebatuan, dan kayu; g. Binatang ternak dan bukan ternak.
a. Tenaga kerja terdidik (skilled Labour) b. Tenaga kerja terlatih (trained labour) c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour)
2. Fungsi Produksi
Dua persoalan utama faktor produksi : a. Input (masukan), yaitu segala sesuatu yang dimasukkan dalam proses produksi (faktor-faktor produksi). misalnya : bahan mentah, modal, dan mesin-mesin b. Output (keluaran), yaitu hasil yang dikeluarkan dalam proses produksi (akibat). Fungsi Produksi adalah hubungan fungsional yang terdapat antara input dan output.
B = f (S, T, M, KT)
Keterangan: B = jumlah barang/ jasa yang dihasilkan (output) f = fungsi, simbol persamaan fungsional S = sumber daya alam T = tenaga kerja M = modal/ sarana dan teknologi KT = kewirausahaan dan teknologi
Motif Utama
Hal-hal yang harus dilakukan perusahaan selaku produsen : a. Memberikan keuntungan bagi stakeholders; b. Memberikan sumbangan sosial; c. Menumbuhkan rasa saling percaya; d. Menghormati aturan; e. Sikap hormat terhadap lingkungan alam; f. Menghindari operasi-operasi tidak etis
4. Hukum Hasil Lebih yang Semakin Menurun (The Law Diminishing Return)
a. Hasil Penelitian David Ricardo
Menurut David Ricardo, jika kita menambah terus-menerus salah satu unit input dalam jumlah yang sama, sedangkan input yang lain tetap maka mula-mula akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing return) tapi pada titik tertentu hasil lebih yang akan kita peroleh akan semakin berkurang (diminishing return).
4. Hukum Hasil Lebih yang Semakin Menurun (The Law Diminishing Return)
b. Hasil lebih sebidang tanah
60
Input 1 (Tanah)
50
40
Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
30 Series2 20
10
0 -5
4. Hukum Hasil Lebih yang Semakin Menurun (The Law Diminishing Return)
c. Berlakunya The Law of Diminishing Return
Berlakunya The Law of Diminishing Return diperlukan beberapa asumsi : a. Salah satu faktor produksi (misalnya, tanah pada pertanian atau mesin pada industri) harus tetap sehingga perbandingannya saja yamg berubah. b. Teknik produksi yang diterapkan dalam proses produksi tetap. Jika tingkat teknik produksi yang diterapkan lebih canggih berarti dapat mempertinggi produktivitas setiap tenaga kerja, hukum tersebut tidak berlaku. c. Daya kerja (produktivitas) faktor produksi yang diubah harus sebanding (sama). Seandainya faktor produksi yang diubah adalah jumlah tenaga kerja maka tingkat pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja tersebut harus sama terhadap pekerjaan yang dimaksud.
4 3
Penjualan Hasil Produksi untuk Konsumsi Barang dan Jasa Hasil Produksi
RUMAH TANGGA
PERUSAHAAN
4 3
Penjualan Hasil Produksi untuk Konsumsi Barang dan Jasa Hasil Produksi
RUMAH TANGGA
PERUSAHAAN
5
Tabungan
7
Investasi
2
LEMBAGA KEUANGAN
2
PENANAM MODAL
3
subsidi
3
8
9
RUMAH TANGGA
Pajak Individu
Pajak Perusahaan
PERUSAHAAN
Pengeluaran Pemerintah
5
Tabungan
7
Investasi
2
LEMBAGA KEUANGAN
2
PENANAM MODAL
Penjualan Hasil Produksi untuk Konsumsi Barang dan Jasa Hasil Produksi
4 3
3
subsidi
9
RUMAH TANGGA
Pajak Individu
PEMERINTAH
Pajak Perusahaan
PERUSAHAAN
Pengeluaran Pemerintah
1 5
Tabungan
1
Faktor-faktor Produksi (SDA,SDM,Modal dan Skill)
7
Investasi
2
LEMBAGA KEUANGAN
2
PENANAM MODAL
6 10
Impor
LUAR NEGERI
11
Ekspor
Rumah Tangga
Perusahaan/Produsen
Pemerintah
Pendapatan rumah tangga : a. Sewa (rent) b. Upah (wage) c. Bunga (interest) d. Laba (profit)
Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi : a. Sebagai produsen b. Sebagai distributor c. Sebagai agen pembangunan.
Peranan Rumah Tangga Konsumen : a. Sebagai pemasok faktorfaktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi. b. Sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Tugas pemerintah di dalam perekonomian : a. Peranan pemerintah sebagai pengatur b.Peranan pemerintah sebagai pengontrol c. Peranan pemerintah sebagai penguasa d. Peranan pemerintah sebagai konsumen e. Peranan pemerintah sebagai produsen/investor.
Peranan masyarakat luar negeri : a. Masyarakat luar negeri sebagai konsumen b. Masyarakat luar negeri sebagai produsen c. Masyarakat luar negeri sebagai investor d. Sumber tenaga kerja ahli.