Anda di halaman 1dari 10

KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN TAHUNAN KELAPA SAWIT

1. Eka Lestari 125040100111010

2. Citra Arifiani Risdiantono 125040100111021 3. Rosfi Rahmania Effendi 125040100111025

4. Ria Precillya Grace

125040100111049

ANALISIS FINANSIAL DAN KEUNTUNGAN YANG HILANG DARI PENGURANGAN EMISI KARBON DIOKSIDA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Herman, Fahmuddin Agus dan Irsal Las

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA KEMITRAAN PADA BERBAGAI TINGKAT HARGA CPO DAN INTI SAWIT

SKENARIO 1: Pada tingkat harga CPO Rp6.000/kg dan inti sawit Rp4.500/kg

IRR seimbang

IRR seimbang

SKENARIO 2: Pada tingkat harga CPO Rp8.000/kg dan inti sawit Rp5.500/kg

IRR seimbang

IRR seimbang

SKENARIO 3:
Pada tingkat harga CPO Rp10.000/kg dan inti sawit Rp6.500/kg

IRR seimbang

IRR seimbang

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI KELAPA SAWIT PADA PERKEBUNAN BESAR PADA BERBAGAI TINGKAT HARGA CPO DAN INTI SAWIT

Pengembangan perkebunan kelapa sawit layak secara ekonomi, baik


pada lahan mineral maupun gambut. Perkebunan kelapa sawit pada lahan mineral mampu menghasilkan pendapatan bersih kini (NPV) Rp0,903,01 juta/ha/tahun pada pola kemitraan, dan Rp0,702,53 juta/ha/tahun pada pola perkebunan besar. Pada lahan gambut, nilai tersebut bervariasi antara Rp0,74 dan

Rp2,85 juta/ha/tahun pada pola kemitraan dan Rp0,552,39


juta/ha/tahun pada pola perkebunan besar.

Anda mungkin juga menyukai