Anda di halaman 1dari 12

Memahami Pembuatan Nutrisi Hidroponik

Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tetapi diganti dengan media lain seperti arang sekam, pasir, air, bebatuan, cocopeat atau material lainnya selain tanah. Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita harus memberikannya kepada tanaman melalui pupuk (dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga nutrisi). Dalam sistem pertanian apapun kita harus memberikan 16 unsur hara yang dibutuhkan tanaman ( N, P, K, S, Mg, Ca, Fe, Zn, Mn, Cu, Mo B, Si, C, H, O ). Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Senyawa mengandung UH Makro Kalsium Amonium Nitrat 5Ca(NO3)2.NH4NO3.10H2O Kalsium Nitrat Ca(NO3)2.4H2O Kalium Nitrat KNO3 Monokalium Fosfat KH2PO4 Dikalium Fosfat K2HPO4 Kalium Sulfat K2SO4 Mono Amonium Fosfat (NH4)H2PO4 Di Amonium Fosfat (NH4)2HPO4 Amonium Sulfat (NH4)2SO4 Amonium Nitrat (NH4)NO3 Magnesium Sulfat MgSO4.7H2O Dan lain lain Senyawa mengandung UH Mikro Fe EDTA Mangan Sulfat MnSO4.4H2O Tembaga Sulfat CuSO4.5H2O Seng Sulfat ZnSO4.7H2O Asam Borat H3BO3 Borax Na2B4O7 Amonium Heptamolibdat (NH4)6Mo7O24.4H2O Natrium Molibdat Na2MoO4.2H2O Dan lain lain Pemupukan merupakan pemberian 16 Unsur Hara (UH) yang dibuthkan tanaman. Didalam pupuk kita hanya berikan 13 karena sisanya (C,H dan O) terdapat bebas di alam.

Pemberian UH itu harus diberikan dalam bentuk senyawa. Mungkin kita sering mendengar nama Urea, SP36, KCl dll nah itu adalah senyawa, misal kita mau memberikan UH K dan Cl maka saya berikan dalam bentuk senyawa KCl sekian gram atau misal saya mau memberikan UH N untuk tanaman maka kita harus membeli Urea dan diberikan ke tanaman sekian gram. Intinya yang belum dipahami banyak orang adalah kita memberikan UH sesuai jumlah yang dibutuhkan sedangkan senyawa yang digunakan boleh apa saja asalkan mengandung UH tersebut, jadi bukan terpaku pada senyawa apa yang digunakan dan jumlahnya karena bisa saja tiap daerah ada yang kesulitan mencari suatu senyawa oleh karena itu bisa digantikan oleh senyawa lain yang mengandung UH yang kita butuhkan.

Memahami pembuatan Nutrisi Hidroponik Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tetapi diganti dengan media lain seperti arang sekam, pasir, air, bebatuan, cocopeat atau material lainnya selain tanah. Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita harus memberikannya kepada tanaman melalui pupuk (dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga nutrisi). Dalam sistem pertanian apapun kita harus memberikan 16 unsur hara yang dibutuhkan tanaman ( N, P, K, S, Mg, Ca, Fe, Zn, Mn, Cu, Mo B, Si, C, H, O ). Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. Pembuatan nutrisi hidroponik ini menggunakan Teknik Haogland II sebagai dasarnya yang kemudian dikembangkan lagi dan telah teruji di lapangan dengan hasil yang baik. Untuk membuat nutrisi ini dibutuhkan beberapa senyawa yang mengandung unsur-unsur hara essensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Senyawa-senyawa tersebut adalah: 1. Unsur makro :5Ca(NO3)2.NH4.NO3.10H2O, KNO3, KH2PO4, dan MgSO4.7H2O. 2. Unsur mikro : Fe EDTA, MnSO4.4H2O, H2BO3, ZnSO4.7H2O, CuSO4.5H2O, dan H2MoO4 3. Air sebagai pelarut senyawa-senyawa kimia. Senyawa-senyawa tersebut kemudian ditimbang sesuai kebutuhan tanaman akan masingmasing unsur hara. Perhitungan kebutuhan tanaman ini ditentukan oleh banyak hal, terutama oleh jenis tanaman apakah tanaman tersebut termasuk tanaman sayuran, buah atau hias karena kebutuhan akan masing-masing unsur berbeda. Masing-masing senyawa yang telah ditimbang sesuai komposisinya dilarutkan didalam wadah berukuran 5 liter dan dibuat menjadi 2 larutan stok agar tidak terjadi endapan

(endapan terjadi jika ion Ca digabungkan dengan ion PO4 atau ion SO4) yang berakibat nutrisi tidak dapat diserap tanaman. Pada akhirnya akan terdapat 5 liter stok A dan 5 liter stokB. Stok larutan A berisikan senyawa:5 Ca(NO3)2.NH4.NO3.10H2O, 50% KNO3 dan Fe EDTA. Sedangkan stok larutan B berisikan senyawa: 50% KNO3, KH2PO4, MgSO4.7H2O, MnSO4.4H2O, H2BO3, ZnSO4.7H2O,CuSO4.5H2O, dan H2MoO. Larutan yang telah jadi adalah larutan stok dalam kedaan pekat yang harus diencerkan terlebih dahulu untuk diaplikasikan ke tanaman. Masing-masing stok 5 liter tersebut dapat dilarutkan menjadi 1000 liter larutan siap pakai.

Berat nutrisi volume 5 liter GOODPLANT (bentuk serbuk sebelum dicairkan) 1. Nutrisi sayuran daun 2,6 kg 2. Nutrisi sayuran buah 3,1 kg 3. Nutrisi tanaman bunga 2,9 kg 4. Nutrisi khusus umbi 3,0 kg

AGRICULTURA EXTENSIN SERVICES FORMULA, FLORIDA Unsur makro : Urea/natrium nitrat 6 gram/18 gram TSP 9 gram ZK 5 gram Garam inggris (MgSO4) 5 gram Kapur (kalsium karbonat) 7,5 gram Unsur mikro : Asam boraks (H3BO4) 2,86 gram Seng sulfat (ZnSO4) 0,22 gram Mangan sulfat (HnSO4) 2,03 gram Terusi (CuSO4) 0,08 gram Asam molibdad (H2MoO4) 0,02 gram Fe-chelat 7,5 gram Formulasi garam pupuk unsur makro dan mikro itu dilarutkan dalam 10 liter air.

AGRICULTURA EXTENSIN SERVICES FORMULA, FLORIDA Unsur makro : Potasium sulfat 365 gram Amonium sulfat 80 gram Monokalsium 170 gram Magnesium sulfat 160 gram Kalsium sulfat 900 gram Unsur mikro 18 gram Unsur mikro : Besi sulfat 113 gram Tembaga sulfat 3,5 gram Sodium tetraborat 85 gram Seng sulfat 3,5 gram Formulasi garam pupuk unsur makro dan mikro itu dilarutkan dalam 10 liter air.

FORMULA BENGGALA, INDIA Unsur makro : Potasium sulfat 114 gram Magnesium sulfat 70 gram Amonium sulfat 85 gram Kalsium sulfat 43 gram Super fosfat 100 gram Trace element mikro 0,5 gram Trace element sebagai sumber unsur mikro dibuat dari campuran garam pupuk dengan komposisi sebagai berikut : Unsur mikro : Seng sulfat 5 gram Magnesium sulfat 15 gram Bubuk asam boron 13 gram Tembaga sulfat 5 gram Besi sulfat 19 gram Per 2-3 gram formula garam pupuk di atas dilarutkan dalam satu liter air. Formula itu juga bisa dipakai dalam keadaan kering dengan aplikasi 60 gram per meter persegi lahan.

FORMULA KUWAIT II Unsur makro : Magnesium sulfat 339,30 gram Monopotasium fosfat 131,69 gram Kalsium nitrat 2.096,00 gram Potasium nitrat 160,60 gram Potasium sulfat 18,84 gram Sodium klorida 156,60 gram Asam nitrit 13,00 ml Hidroacid 20,00 ml Formula garam pupuk unsur makro itu dilarutkan dalam 1.000 liter air yang berpH 5,5

Unsur mikro : FERUM amonium sitrat 1,00 mm Mangan sulfat 0,5 gram Magnesium sulfat 7,5 gram Seng sulfat 0,05 gram Bubuk asam boron 0,5 gram Molybdic acid 0,01 gram Formula garam pupuk sumber unsur mikro itu dicampurkan dalam larutan garam pupuk unsur makro, aduk sampai larut.

FORMULA KUWAIT I Unsur makro : Magnesium sulfat 339,30 gram Monokalsium sulfat 28,87 gram Kalsium nitrat 2.002,87 gram Potasium nitrat 264,00 gram Potasium sulfat 118,84 gram Sodium klorida 156,60 gram Asam nitrit (pekat) 13,00 gram Hidroklorida 20,00 gram Formula garam pupuk unsur makro itu dilarutkan dalam 1.000 liter air suling, pH air 5,5 Unsur mikro : Ferric ammonium 1,00 mm Mangan sulfat 0,5 gram Magnesium sulfat 7,5 gram Seng sulfat 0,05 gram Bubuk asam boron 0,5 gram Molybdic acid 0,01 gram Campurkan formula garam pupuk unsur mikro itu dalam larutan garam pupuk unsur makro di atas, aduk sampai larut.

FORMULA NETHERLAND STANDARD Unsur makro : Potasium fosfat 136 gram Kalsium nitrat 1.062 gram Magnesium sulfat 492 gram Potasium nitrat 293 gram Potasium sulfat 256 gram Potasium hidroksida 22,4 gram Formula unsur makro itu dicampur 1.000 liter air suling atau air netral yang ber pH 6,5. Unsur mikro : Tembaga sulfat 0.05 gram Besi (EDTA) 5,13 gram Mangan sulfat 0,73 gram Seng sulfat 0,06 gram Tembaga sulfat 0,06 gram Asam boron 0,59 gram Formula unsur mikro langsung dicampurkan pada larutan pertama, diaduk sampai larut. Larutan nutrien ini baik sekali untuk memproduksi berbagai jenis tanaman sayuran dan buah-buahan semusim yang dihidroponikkan seperti tomat, mentimun, pprika, lettuce, mawar, asparagus, radish. Selain itu juga cocok dipakai untuk tanaman hias seperti anggrek, tanaman famili Ericaceae, dan Araceae, maupun Araceae yang dihidroponikkan.

Suksesnya berhidroponik banyak tergantung pada ramuan hara atau nutrisi yang diberikanan ke tanaman. Ramuan pupuk yang baik dapat menghasilkan sayuran segar, tegap, berpenampilan menarik, berkadar gizi tinggi, beraroma harum, bercita rasa tinggi, serta berharga jual yang relatif mahal. Keterampilan meramu pupuk hidroponik dapat disesuaikan dengan pemberian hara pada tanaman yang dibudidayakan, meramu sendiri pupuk yang akan diberikan pada tanaman yang dibudidayakan maka komposisi pupuk dapat disesuaikan. Ramuan pupuk hidroponik sayuran ini dibagi dua yaitu untuk sayuran daun dan sayuran batang. Tanaman sayuran daun yang biasa dihidroponik antara lain: bayam, caisin, pakcoy, kangkung dan sebagainya, rasio nitrat/amonium (NO3- : NH4+) adalah 6 atau 6 per satu, artinya 6 (enam) Nitrat, dan 1 (satu) Amonium, sedangkan N total adalah 250 ppm. Dengan demikian konsentrasi Nitrat adalah 6/7 x 250 ppm atau 214 ppm dan Amonium 36 ppm. Jadi rasio antar hara NO3: NH4 adalah 214 : 36. Ada beberapa alasan mengapa penggunaan rasio amoniumnya relatif lebih besar yaitu amonium akan membuat sel-sel raksasa sehingga tanaman akan tumbuh cepat dan ukurannya besar. Daun yang terbentuk berukuran lebar dan evapotranspirasinya besar sehingga daya serap air dan hara meningkat, hanya saja daun yang berukuran besar akan peka terhadap penguapan dan sayuran mudah layu. Pertumbuhan vegetatif yang terpacu akan menghasilkan banyak daun dengan ukuran lebar, sehingga penampilan sayuran daun akan menarik. Pemberian nitrat dalam jumlah yang besar untuk menciptakan sel yang kompak, sehingga tanaman berdiri tegap, daya tahan tinggi terhadap serangan penyakit cendawan, banyak nitrat juga akan menimbulkan citra rasa yang baik.

Rasio Pospor dan Nitrogen (P : N) untuk sayuran daun 0,25 sedangkan P sebesar 0,25 x 250 ppm atau sama dengan 62 ppm. Dengan demikian ratio antara P : N adalah 62 :250.

Mengapa penetapan rasio 0,25 pada tanaman sayuran yaitu 0,25 sudah cukup tinggi? karena P tidak banyak dibutuhkan dibandingkan unsur lainnya, karena sayuran daun tidak untuk menghasilkan bunga. Rasio 0,25 cukup merangsang pembentukan akar sehingga effisien, penyerapan hara menjadi optimal. Rasio 0,25 sudah cukup untuk kegiatan fotosintesa, pembentukan karbohidrat dan protein. Rasio tersebut juga memperkuat dinding sel sehingga mempunyai ketahanan terhadap serangan penyakit cendawan. Rasio K : N (Kalium per Nitrogen), untuk tanaman sayuran daun adalah 1,2 atau konsentrasi K 1,2 x 250 ppm = 300 ppm. Dengan demikian rasio antara K : N untuk tanaman sayuran adalah 300 : 250. Dengan K yang besar ini akan membantu proses fotosintesa dan mengatur tranportasi karbohidrat kebagian-bagian tanaman yang memerlukannya sehingga terdapat pertumbuhan yang merata, juga dengan konsentrasi K yang cukup membuat penampilan warna daun merata pada seluruh helainya, penampilan sayur menjadi segar, tegar dan menarik.

Rasio Ca : N (Calsium : Nitrogen), untuk produksi tanaman sayuran daun adalah sebesar 0,7 sehingga konsentrasi Ca menjadi 0,7 x 250 ppm = 175 ppm, dengan demikian rasio antar hara Ca : N adalah sebesar 175 : 250. Ada beberapa alasan menetapkan rasio Ca : N untuk tanaman sayuran daun sebesar 0,7 yaitu : daun akan terbentuk dengan baik, daun tidak bergelombang atau kriting karena berpengaruh pada pembelahan dan elongasi atau perpanjangan sel. Sayuran menjadi renyah, walaupun ditanam pada saat banyak terjadi mendung, karena Ca memperkuat dinding sel. Ternyata sayuran mempunyai daya tahan yang cukup baik di supermaket. Rasio Mg : N (Mangan per Nitrogen) yaitu sebesar 0,25 atau 0,25 x 250 ppm = 62 ppm. Dengan demikian rasionya adalah sebesar 62 : 250. Alasan menetapkan angka 0,25 adalah warna daun hijau berkilau, karena Mg merupakan inti dari kloropil, tanaman

tetap kuat tahan terhadap serangan cendawan. Rasio S : N (Sulplur per Nitrogen) yaitu untuk sayuran daun 110 ppm sehingga S : N adalah 110 : 250 = 0,44 atau dibulatkan o,4. Alasan rasio terbut adalah dengan konsentrasi S cukup tinggi maka protein yang terbentuk cukup banyak, sehingga pertumbuhan tanaman cukup pesat. Sayuran akan memberikan aroma saat dimasak, karena unsur S merupakan inti dari minyak asiri yang memberi aroma, tingginya S(Sulplur) akan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit cendawan. Ramuan pupuk untuk sayuran batang dan daun, perhitungan rasio antar hara adalah sebagai berikut : Rasio Nitrat : Amonium yaitu 9 : 1 artinya sembilan nitrat dan satu Amonium, sementara N totalnya yaitu 250 ppm, dengan demikian konsentrasi nitrat adalah 9/10 x 250 ppm = 225 ppm.

Rasio P : N (Pospat per Nitrogen) adalah 0,3, sehingga konsentarasi P 0,3x 250 ppm = 75 ppm, dengan demikian ratio antara P : N yaitu 75 : 250. Konsentrasi K : N (Kalium : Nitrogen) 1,4, sehingga konsentrasi K sebesar 1,4 x 250 ppm= 350 ppm, dengan demimkian rasio antara K : N adalah 350 : 250. Rasio Ca :N (Calsium : Nitrogen) yaitu 0,7 x 250 ppm = 175 ppm, dengan demikian, ratio antara Ca : N sebesar 175 : 250, hal ini cukup memberikan kerenyahan bagi tumbuhan tersebut. Rasio Mg : N (Mangan : Nitrogen) sebesar 0,25 sehingga konsentrasi Mg untuk pemupukan tanaman sayuran batang dan daun sebesar 0,25 x 250 ppm = 62 ppm, dengan demikian, rasio antar hara Mg : N sebesar 62 : 250. Sedangkan rasio S : N (Sulplur : Nitrogen) dari perhitungan akhir didapatkan konsentrasi S untuk produksi sayuran daun dan batang yaitu 125 ppm, sehingga rasio S : N adalah 125 : 250=0,5. Apabila dalam pembuatan ramuan pupuk hidroponik ini banyak menemukan kendala, terlebih dahulu harus banyak mengetahui kegunaan masing-masing pupuk kimia yang

berkaitan dengan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Sebenarnya ramuan pupuk hidroponik sudah banyak yang telah jadi dan dijual di pasaran, kita tinggal mengencerkannya saja. Tidak ada salahnya kalau kita coba membuat sendiri, mungkin hasilnya lebih baik dan dari segi ekonomis bisa lebih murah. Demikian materi tentang: MERAMU PUPUK HIDROPONIK UNTUK TANAMAN SAYURAN. Semoga dengan membuat ramuan pupuk hidroponik ini, adanya pengalaman baru, dan bisa jadi merupakan peluang usaha yang cukup mengembirakan, tentunya kita harus benar-benar bisa memahami teknik meramu dengan baik. Sumber : Ir. Muharja, MP (Widyaiswara BBPP Lembang) Telp. (022) 2786234-2789783, e-mail: central@bbpp-lembang.info .

Pekatan A Kalsium nitrat: 1176 gram Kalium nitrat: 616 gram Fe EDTA: 38 gram Komposisi B Kalium dihidro fosfat: 335 gram Amnonium sulfat: 122 gram Kalium sulfat: 36 gram Magnesium sulfat: 790 Cupri sulfat: 0,4 gram Zinc sulfat: 1,5 gram Asam borat: 4,0 gram Mangan Sulfat: 8 gram Amonium hepta molibdat: 0,1 gram

Bila kesulitan mencari Unsur Mikronya secara parsial, AB Mix nya bisa dimodifikasai dan saya mengistilahkannya dengan istilah AB Micro Mix, dimana nantinya akan dihasilkan 3 larutan pekatan yang terdiri dari Pekatan A (Kalsium nitrat: 1176 gram Kalium nitrat: 616 gram), Pekatan B (Kalium dihidro fosfat: 335 gram Amnonium sulfat: 122 gram Kalium sulfat: 36 gram Magnesium sulfat: 790 gram) dan Pekatan C (Micromix sekitar 50 gram), terdapat berbagi Merk Micromix yang beredar di pasaran, bagi yang suka utak atik silahkan mencoba.

Anda mungkin juga menyukai